Xiao Chen, pemuda malang yang hidup sebatang kara di pinggiran Kota Yan. Dia tidak tau asal usulnya, yang dia ketahui bahwa, dirinya hanya seorang anak malang yang diasuh oleh seorang kakek tua beberapa tahun lalu.
Kenyataan itulah yang membuat hidupnya cukup menderita. Takdirnya begitu pilu saat tinggal disana, bagaimana tidak? Jika tubuhnya saja, dijadikan sarana pelatihan oleh para pemuda Kota Yan.
Hingga pada suatu hari, Xiao Chen melihat rumahnya telah menjadi puing-puing reruntuhan. Tentu Xiao Chen dibuat marah karnanya, terlebih lagi, satu-satunya peninggalan orang tuanya telah direbut oleh anak penguasa Kota.
Xiao Chen, dibuat muak oleh takdir pilu itu. Ia pun pergi meninggalkan Kota Yan, dan berjanji akan membalas semua hinaan yang ia terima selama ini dalam waktu 3 tahun kedepan.
Akankah Xiao Chen berhasil membalas dendamnya dan merebut kembali peninggalan orang tuanya?
Simak terus perjalanan Xiao Chen disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chen Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 : Gadis Cantik Yai Rui
Jun Gao Zu muncul tepat didepan anaknya bersama dua tetua disampingnya. Dia tentu tidak akan membiarkan anaknya yang saat ini sedang menonjolkan bakatnya mati terluka oleh pemuda yang baru saja menjadi seorang kultivator.
"Hentikan! Jun Wang menyerah! " Ucap Jun Gao Zu kepada Xiao Chen.
Xiao Chen menunjukkan senyuman indahnya lalu mengangkat tangannya dan dengan cepat menggenggamnya "Hancurkan! " Bola energi Qi tadi seketika hancur menjadi debu dan bertebangan menyapu seluruh stadion.
Semua orang dapat merasakan butiran butiran energi Qi yang telah hancur masuk kedalam tubuh mereka. Energi Qi nya begitu hangat, baru pertama kali mereka merasakan ada Qi yang memiliki kehangatan semacam ini. Jika tidak ada Xiao Chen, mereka mungkin tidak akan pernah dapat merasakan Qi yang begitu luar biasa ini.
Yeahhhh!
Aaaa!
Teriakan semua orang menggelegar distadion itu, membuat seluruh anggota klan Jun merasa malu karena kekalahan Jun Wang. Mereka hanya bisa menundukkan kepala sambil mengumpat kesal karena tidak dapat berbuat apa-apa.
Jun Wang tersenyum menatap Xiao Chen, dia tidak menyangka bahwa pemuda yang hanya di Ranah Pengumpulan Spiritual mampu membuatnya mundur. Jika saja ayahnya datang menghentikan Xiao Chen, mungkin saja dia sudah bertemu dengan raja neraka.
"Terima kasih ayah! Ayah... Aku ingin berbicara dengannya! " Tutur Jun Wang tidak marah dengan kekalahannya.
Jun Gao Zu sendiri hanya tersenyum kepada anaknya karena anaknya tidak marah dengan kekalahannya. Itu artinya dia telah menjadi ayah yang baik dalam mendidik anaknya. Dia mengangguk pelan lalu berjalan pergi dari sana diikuti oleh dua tetua tadi.
Anggota klan Jun yang melihat Patriark klan mereka pergi menuju jalan keluar juga ikut meninggalkan stadion. Mereka tidak ingin berlama-lama disana karena itu hanya akan membuat mereka semakin malu.
Jun Wang berjalan menuju Xiao Chen lalu menjulurkan tangannya kepada Xiao Chen
"Kau benar-benar kuat! Perkenalkan... Aku Jun Wang! " Ucapnya.
Xiao Chen tentu saja menyambut uluran tangan Jun Wang. Mereka berdua berjabat tangan "Kau lebih kuat dari ku! Aku Xiao Chen! " Ucap Xiao Chen sambil melepaskan jabat tangannya. Dia merasa kalau Jun Wang ini adalah orang yang baik. Selama ini dia tidak pernah memiliki seorang teman sekalipun, dia sangat berharap kalau Jun Wang mau menjadi temannya.
Selama berada di Kota Yan, Xiao Chen hanya mendapatkan hinaan dari semua orang. Dia yang hanya orang awam saja tentu tak mampu untuk melakukan sesuatu untuk membalas mereka semua.
"Ha-ha-ha... Bisakah kita menjadi teman? Aku merasa sifatmu tak sama seperti yang lain. Mereka sangat arogan ketika merasa kekuatannya sudah diatas! " Ucap Jun Wang.
"Sepertinya kau sedang menyindir diri sendiri! " Ucap Xiao Chen membalas sedikit tertawa. Menurutnya Jun Wang juga arogan saat bertemu dengannya pertama kali. Jadi sudah sangat jelas kalau Jun Wang sedang menyindir diri sendiri.
Mereka berdua tertawa tanpa memperdulikan semua orang yang sedang memperhatikan mereka. Xiao Chen dan Jun Wang berjalan menuju jalan keluar, mereka meninggalkan arena karena pertarungan mereka sudah selesai.
"Seperti itu saja? "
"Sial! Aku bertaruh 2 ribu koin emas untuk Jun Wang... Tapi dia malah kalah hanya dengan pemuda Ranah Pengumpulan Spritual! "
...****************...
Saat sudah berada diluar, Xiao Chen tiba-tiba teringat kalau dia sudah memenangkan pertandingan "Aku melupakan uangku! " Ucapnya berlari masuk kedalam meninggalkan Jun Wang yang sedang menggelengkan kepalanya "Kau sangat menarik Xiao Chen! " Tuturnya.
Beberapa saat kemudian Xiao Chen terlihat sedang berlari menuju kearah Jun Wang. Dia tidak menyangka kalau dia akan mendapatkan banyak uang hanya karena bertarung dengan Jun Wang. Ekspresi kegembiraan terlihat jelas diwajahnya.
"Xiao Chen! Apakah kau kekurangan uang? " Kata Jun Wang bertanya. Sikap yang ditunjukkan Xiao Chen ketika mendapatkan uang terlihat sangat jelas kalau dia menang benar-benar kekurangan uang. Xiao Chen hanya menunjukkan senyumannya tanpa membalas Jun Wang. Membuat Jun Wang hanya menghela nafas.
Mereka berdua berjalan menyusuri kota Zun sambil berbincang-bincang 'Seperti inikah rasanya memiliki seorang teman? ' seru batin Xiao Chen. Perasaan ini baru pertama kali dia rasakan semasa hidupnya, jika ini adalah kota Yan. Xiao Chen tidak mungkin akan pernah merasakan perasaan yang dia rasakan saat ini.
Ditengah perjalanan , seorang Gadis dengan pakaiannya yang berwarna hijau muda dengan selendang pendek ditangannya muncul tepat didepan Xiao Chen dan Jun Wang. Gadis cantik itu mengibaskan rambutnya kepada mereka berdua lalu matanya melirik mereka.
Gadis cantik itu berhenti tepat didepan Xiao Chen dan mulai memperhatikan Xiao Chen dari atas sampai bawah.
"Apakah kau yang mengalahkan Jun Wang barusan? " Ucapnya bertanya.
Disaat Xiao Chen ingin mengucapkan sesuatu, Jun Wang malah menghadangnya dengan tangannya lalu dia menatap Gadis cantik itu dan berkata.
"Yai Rui... Apa masalahmu jika dia memang mengalahkanku! Pergilah... Kami tidak menyambut kedatanganmu! "
✊🙂
😌
🗿🗿/Facepalm/