Lanjutan dari "Cinta Di Penghujung Nafasku".
Seorang dokter muda dan tampan bernama William Anderson terlibat ONS bersama dengan dokter Koas dirumah sakit tempatnya bekerja hingga membuat sang gadis hamil.
Viona Harumi,seorang mahasiswi kedokteran yang tengah menjalani masa koas harus terlibat skandal dengan dokter pembimbing nya dirumah sakit hingga membuatnya hamil.
Bagaimana kisah Viona dan William yang terpaksa menikah demi anak yang dikandung oleh Viona??
Lalu bagaimana dengan kisah cinta William dan sang kekasih yang sudah berjalan hampir lima tahun??
Lalu bagaimana dengan Kanaya yang tiba tiba harus menerima kenyataan pahit saat kekasihnya harus menikahi keponakan nya sendiri??
yuukkk simak kisah cinta segitiga mereka disini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keenam
William tampak menatap heran ke arah Viona yang tengah menatap ke arahnya dan sang suster. Namun, detik kemudian pria itu kembali fokus dengan pekerjaan nya.
Tampaknya, William masih belum menyadari dan belum mengingat akan kejadian malam itu di hotel. Terbukti dengan sikap cuek pria itu meski sudah bertatapan dengan Viona sekali pun.
Berbeda dengan Viona yang masih merasa ketakutan saat bertatapan langsung dengan William. Bahkan, saking takutnya tubuh Viona pun sampai bergetar. Namun, wanita muda itu berusaha sekuat mungkin untuk mencoba berusaha untuk tenang, agar tidak menimbulkan kecurigaan diantara rekan rekan kerjanya.
*
*
Beberapa saat kemudian.
"Permisi suster. Apa boleh saya bertanya sesuatu?" tanya Viona saat keluar dari ruang kerja William untuk melanjutkan tugasnya melayani para pasien, setelah mendapatkan arahan dari dokter pembimbing nya, yaitu William.
"Iya silahkan Dokter. Tanya apa ya?" jawab sang suster.
"Begini, pasien yang bernama Melia Fahrani itu sekarang ada dikamar nomor berapa ya? Kebetulan, saya ini teman satu kampusnya dan saya ingin melihat kondisinya saat ini," jelas Viona.
"Oh Dokter Koas yang kecelakaan itu, ya? Kalau tidak salah Dokter itu di rawat di bangsal VIP Dok. Coba tanya ke petugas di sana, soalnya saya juga kurang tahu," jawab suster.
"Begitu ya? Ya sudah, kalau begitu. Terima kasih ya Suster atas informasi nya,"
"Baik, Dokter. Sama sama." jawab suster yang kembali melanjutkan langkahnya menuju ke tempatnya akan bertugas.
Sementara itu, Viona pun segera pergi ke ruangan penanganan pasien umum untuk mulai menjalankan tugasnya karena sudah waktunya dia bekerja. Untuk menjenguk Melia sendiri, setelah mendapatkan informasi dari suster tadi. Viona merencanakan akan melakukan nya saat jam istirahatnya nanti.
*
*
Setelah jam istirahat tiba,Viona pun menyempatkan diri untuk mencari kamar rawat inap sahabatnya, Melia. Untuk meminta penjelasan sebenarnya, apa yang terjadi pada malam kejadian itu.
Setelah bertanya kepada petugas yang ada di sana. Akhirnya, Viona pun tiba didepan pintu kamar rawat Melia.
"Tok..."
"Tok..."
"Tok..."
"Masuk," seru seseorang dari arah dalam.
"Kreeekkkk...."
"Maaf, permisi Tante. Apa saya boleh menjenguk Meli?" tanya Viona, saat membuka pintu kamar dan melihat ibu dari Melia tengah duduk di samping ranjang tempat Melia terbaring lemah tak berdaya.
"Oh Nak Vio? Ayo, nak. Silahkan masuk," jawab ibu Melia yang sudah cukup kenal dengan Viona.
"Iya, Tante terima kasih. Tapi, Meli kenapa Tante? Kenapa dia bisa kecelakaan?" tanya Viona saat melihat kondisi sang sahabat yang begitu mengkhawatirkan.
"Meli mengalami kecelakaan bersama dengan Sera Nak, tepat di malam dimana mereka akan merayakan ulang tahun Sera di sebuah hotel." jelas ibu Melia.
Deg...
Viona pun kembali di buat kaget saat mendengar, kapan Melia dan bersama siapa Melia mengalami kecelakaan itu.
"Lalu, bagaimana keadaan Melia sekarang Tante? Dan juga, bagaimana keadaan Sera sekarang?" tanya Viona lagi.
"Meli mengalami patah tulang kaki dan juga lengan. Sementara Sera sendiri, dia masih mengalami koma," jelas Mamah Melia dengan nada yang sangat lirih.
"Jadi ini yang membuat mereka tidak datang malam itu? Ya tuhan, betapa berdosa nya aku saat aku menyalahkan mereka disaat aku terkena musibah tanpa tahu kondisi mereka yang sebenarnya. Yang ternyata, mereka pun tidak kalah jauh naasnya denganku." gumam Viona dalam hati saat mengetahui kondisi kedua sahabatnya saat ini.
"Lalu, dimana Sera sekarang Tante? Dia, dirawat di ruangan mana?" tanya Viona lagi.
"Sera di bawa ke luar negeri oleh kedua orang tuanya. Karena dia akan di rawat di sana," jelas Ibu Melia.
"Oh begitu. Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu Tante, mau lanjut bertugas. Mungkin, nanti saya kembali lagi setelah keadaan Melia membaik,"
"Iya, Nak."
Setelah beberapa saat berbincang dengan ibunya Melia. Viona pun ijin pamit dikarenakan harus kembali bertugas.
*
*
Setibanya di tempat bertugas. Viona menghela nafas panjang dan juga berat sebelum masuk kedalam ruangan dimana saat ini dirinya bertugas.
Dimana di dalam sana, ada orang yang tidak ingin Viona lihat dalam seumur hidupnya, kalau bisa. Namun, tampaknya, takdir tidak berpihak kepadanya karena kini, Viona akan bertemu dengan pria itu setiap hari. Selama masa tugasnya di poli umum.
Hal itu, tentu saja membuat Viona merasa tidak nyaman dan yang lebih menyesakkan dadanya lagi adalah, itu karena William sama sekali tidak mengingat siapa Viona.
"Vio?" seru Kanaya begitu melihat keponakan nya itu tengah berada di ruangan yang sama dengan kekasih hatinya.
Sore ini Kanaya memang sengaja mendatangi rumah sakit karena William tak kunjung membalas chat dan juga mengangkat telpon darinya.
Meski rasa lelah tengah mendera tubuhnya. Tidak mencegah Kanaya untuk datang ke rumah sakit demi bertemu dengan sang kekasih hati.
Akan tetapi, tidak disangka sangka jika kedatangan nya kesana, akan mempertemukan nya dengan Viona yang sudah lama tak berjumpa.
"Naya? Sedang apa kamu disini?" tanya Viona ber basa basi, karena sebenarnya Viona tahu pasti jika kedatangan Kanaya tentu untuk bertemu dengan William.
"Aku ada janji makan malam sama Mas Will. Lalu, bagaimana kerja sama calon Om? Apa, dia galak nggak kalau lagi kerja? Kalau iya, bilang padaku, ya. Biar aku tegur nanti," ucap Kanaya yang terlihat begitu bahagia saat akan bertemu dengan kekasihnya.
"Mmm, lumayan sih. Tapi, sejauh ini masih baik kok, penjelasan yang dia berikan juga cukup mudah untuk dimengerti. Hanya, juteknya itu loh, ga ada obat." gurau Viona, guna mencairkan suasana yang baginya selalu tegang di setiap saat dan waktu.
Dan tanpa di sengaja pembicaraan itu pun terdengar oleh si pemilik nama yang tidak lain adalah William sendiri. Yang saat ini tengah berdiri di balik tirai pemisah ranjang pasien yang ada di ruangan itu.
Kedua wanita muda itu pun berbincang dengan cukup asik. Namun, ditengah perbincangan nya dengan Viona, tanpa sengaja Kanaya melihat ke bagian leher Viona yang nampak kosong.
"Loh, kalung kamu kemana Vio? Tumben kamu lepas kalung itu? Biasanya juga ga pernah dilepas?" tanya Kanaya yang menyadari jika kalung dengan liontin bernamakan Viona itu sudah tak ada dileher jenjangnya.
"Ada kok, aku simpan di rumah," lirih Viona dengan sedikit berbohong, karena jujur dia sendiri tidak tahu dimana kalung itu.
"Duh sayang banget ya. Padahal Mamah sengaja memesan nya khusus dengan liontin nama kita masing masing." lanjut Kanaya menyayangkan dan....
Deg...
William yang masih berdiri di balik tirai dibuat tertegun saat mengingat kembali kalung yang dia temukan dan masih dia simpan dengan liontin bertuliskan nama 'Viona'.
William pun kembali mencoba mengingat kejadian malam itu. Namun sayang, pengaruh dari minuman itu begitu kuat hingga membuat William tidak bisa mengingat siapa gadis yang bersamanya malam itu.
"Aku harap, wanita itu bukan kamu Viona." gumam William dalam hati, setelah mendengarkan perbincangan antara Kanaya dan juga Viona.
Meski selalu terlihat tenang dan santai. Namun, tidak ada yang tahu jika selama ini William menyimpan kegelisahan dan ketakutan nya sendiri.
William begitu takut jika suatu saat nanti akan ada wanita yang mendatanginya dan mengaku hamil anaknya. Sedangkan hingga detik ini, William sama sekali belum mengingat siapa wanita yang dia gagahi pada malam itu.
dn ikhlas mengikuti kata hati kak author 🙏 mau di bawa ke mna alur ceritanya sgt bagus, 💪❤️🔥