NovelToon NovelToon
DELMAR

DELMAR

Status: tamat
Genre:Teen / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:6.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

"Puas lo udah ngehancurin hidup gue. Inikan yang lo mau? gue tahu lo bahagia sekarang?" Ucap Delmar setelah dia sah menjadi suami Killa.

"Kenapa aku yang disalahin? disini yang korban itu aku apa dia? Aku yang diperkosa, aku yang hamil, tapi kenapa aku yang salah?" Killa bertanya dalam hati.

Siapa sih yang gak mau nikah sama orang yang dicintai? Begitupun Killa. Dia pengagum Delmar sejak dulu. Tapi bukan berarti dia rela mahkotanya direnggut paksa oleh Delmar. Apalagi sampai hamil diusia 16th, ini bukanlah keinginannya.

Cerita ini sekuel dari novel Harga sebuah kehormatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENJADI NAGA

"Kak Del, kak Del." Teriak Cea seperti sedang berada dihutan. Padahal dia sedang berada dikamar kakaknya. Selain sok kecantikan, cewek itu emang sedikit bar bar sikapnya.

"Apaan sih teriak teriak." Sahut Delmar yang sedang ada dikamar mandi. Sekarang Del memang harus berganti baju sekalian didalam kamar mandi karena ada Killa. Dan hal itu yang membuatnya harus rela menghabiskan waktu lebih lama di kamar mandi.

"Kirain mati, lama banget dikamar mandi."

"Adek gak tahu diri lo, doain kakaknya mati."

"Makanya kasih Cea duit, biar Cea doain panjang umur, sehat terus, banyak rejeki, makin gan----"

Ceklek

Cea tak melanjutkan kata katanya mendengar suara pintu kamar mandi dibuka. Cea dan Killa spechless melihat Delmar yang terlihat begitu tampan dengan celana jeans dan kaos warna hitam yang kontras dengan warna kulitnya. Rambutnya yang masih basah membuat ketampanannya naik berlipat ganda.

"Tanpa lo doain, gue udah ganteng dari sononya. Jadi gak usah buang buang waktu lo buat doain gue biar makin ganteng, percuma tingkat kegantengan gue udah mentok."

Cea memutar bola matanya malas. Dia sudah sangat bosan mendengar kenarsisan papa dan kakaknya itu. Cuma Dilan saja yang agaknya sedikit waras untuk tidak memuji diri sendiri.

Delmar berdiri didepan kaca almari sambil merapikan rambutnya menggunakan pomade. Setelah merasa puas dengan style rambutnya, dia menyemprot parfum beraroma maskulin hingga harumnya menyeruak ke seluruh ruangan.

"Idih, ganteng banget sih kakak gue. Dah gitu wangi banget. Auto pengen meluk." Tanpa permisi Cea langsung memeluk Del dari belakang. Kebiasaan Cea kalau mau minta duit emang baik baikin kakaknya.

Killa hanya bisa menatap iri kearah Cea. Kalau boleh jujur, dia juga pengen meluk.

"Lepasin gak?" pekik Delmar. "Risih gue dipeluk lo" Del berusaha menguraikan belitan tangan Cea diperutnya hingga terlepas.

Cea melipat kedua tangannya didada sambil menatap Del tanpa kedip. "Kalau aja bukan kakaknya Cea. Udah pasti Cea bakalan suka sama..." Cea menjeda ucapannya. "Kak Dilan, hahaha wek." Cea menjulurkan lidahnya ke arah Del sambil berlari menjauh.

"Sialan lo." Del melempar Cea menggunakan pomade tapi cewek itu berhasil menghindar.

"Ya kali gue bakal suka ama lo Kak, ogah gue. Ngapain suka ama cowok yang gantengnya plus plus, tapi akhlaknya minus." cibir Cea.

"Adek durhaka lo ngatain kakaknya sendiri."

"Lha emang kenyataannya gitu. Jadi cowok tuh kayak Kak Dilan. Idola setiap kaum hawa. Ganteng iya, anak sultan iya, pinter iya, baik iya." Cea menggunakan jarinya untuk menghitung kelebihan Dilan. "Pokoknya banyak deh, gak bisa dihitung pakai jari." Cea mendadak lupa tujuan utamanya kesini adalah untuk minta uang. Bisa bisanya dia malah membuat Del murka.

"Keluar dari kamar gue kalau lo cuma mau bikin gue kesel." Usir Del sambil menunjuk pintu keluar.

Killa sampai menutup mulutnya menahan tawa. Sejak tadi dia hanya memperhatikan, tanpa mau ikut campur. Anggap aja tontonan gratis.

"Sorry kakakku yang ganteng, becanda, jangan ngambek, ntar stok gantengnya habis. Gawat lo kalau habis, kemarin Cea cek di sopi gak ada ganteng yang ready stok."

"Garing." ejek Del sambil melotot.

Cea berjalan mendekati Del sambil merentangkan kedua tangannya.

"Gak usah peluk peluk, najis." Del mendur beberapa langkah untuk menghindari Cea.

"Emang Cea babi apa, dibilang najis?" Cea menghentak hentakan kakinya karena sebal sambil merengut.

"Males nanggepin lo." Del mengambil ponsel, dompet serta kunci mobil di atas nakas.

"Kak Del mau kemana?"

"Bukan urusan lo."

"Kak Del gak ikutan kita ke cafe?"

"Kalian aja, gue ada acara lain." Jawab Del tanpa menoleh dan terus berjalan ke arah pintu.

"Kakak lupa pesen papa? Kakak harus jagain kita." Ucap Cea setengah berteriak.

Del mendengus kesal lalu menghentikan langkahnya "Gak usah lebay deh. Lagian cuma ke cafe doang. Itupun cafe milik papa. Semua orang disana kenal lo, gak bakal ada yang jahatin. Dah gitu ada Dilan sama Pak Joe yang bakal nganter kalian. Kakak ada acara lain."

"Gak bisa gitu dong Kak. Ini kan valentine, kakak kok malah ninggalin kak Killa?" protes Cea sambil berjalan menuju kakaknya.

"Ribet amat sih lo Ce. Killa aja gak protes." Delmar mengeluarkan beberapa lembar seratus ribuan dari dompetnya. "Ambil ini, gak usah gangguin kakak. Dan satu lagi, gak usah ngadu ke papa apalagi mama." Setelah memberi pajak ke Cea, Delmar segera keluar.

...******...

Cea membulatkan matanya sambil nganga saat melihat feed ig Delmar. Dia tak habis pikir dengan kakaknya itu. Bisa bisanya dia upload foto mesra dengan Laura serta dibumbui dengan caption super romantis disaat dia sudah menikah.

"Gila ya kak Del, kirain ada acara sama temen temennya, nyatanya sama si Mak lampir Laura." Geram Cea sambil meremas bantal sofa.

Cea membaca satu persatu komennya, dan dia makin terkejut lagi saat tahu jika topi yang dipakai kakaknya di foto itu kado dari Laura.

"Ayok Ce, katanya mau berangkat sekarang." Ajak Dilan yang baru turun dari lantai dua.

"Sini kak, liat ini." Cea melambaikan tangannya kearah Dilan.

"Apaan sih?" Sahut Dilan sambil berjalan malas kearah Cea.

"Gila kak Del, jahat banget sih." Maki Cea sambil menunjukkan feed ig Delmar pada Dilan. Kedua anak itu sibuk membaca komen dipostingan itu hingga tak menyadari kedatangan Killa.

"Liat apaan sih?" tanya Killa penasaran.

"Kak Killa udah liat ini?" Cea menunjukkan ponselnya.

"Udah kok." Jawab Killa dengan santai. Lebih tepatnya pura pura santai, sebenarnya hatinya kayak diremes remes. Cea dan Dilan saling bertatapan melihat ekspresi datar yang ditunjukkan Killa.

"Terus kakak diem aja gitu?" Disini Cea terlihat lebih tak terima daripada Killa. "Gak bisa gitu dong Kak. Kakak harus menghempaskan pelakor itu. Si mak lampir Laura itu." Rasanya Cea ingin menjambak rambut Laura dan mencakar cakar mukanya.

Sejak dulu Cea memang tak begitu suka dengan Laura. Beberapa kali dia bertemu dengan Laura saat Del mengajaknya ke Oceano cafe. Menurut Cea, cewek itu terlalu sombong, sok kecakepan. Tahu sendirikan kalau Cea tak suka dengan cewek yang sok kecakepan, karena menurutnya, dia yang paling cakep, wkwkwk. Sebelas dua belas dengan Del dan papanya.

"Laura bukan pelakor, disini aku yang orang ketiga. Aku yang masuk kedalam hubungan mereka."

"Gak bisa gitu dong kak. Kak Killa itu istrinya, artinya dia yang pelakor." Cea mendengus kesal sambil menggentakkan kakinya ke lantai. Seolah olah dia yang sedang diselingkuhin disini.

"Kak Killa cinta gak sama Kak Del? Atau cuma terpaksa nikah karena kecelakaan." Dilan menggerakkan dua jarinya seperti tanda kutip.

Killa terdiam beberapa saat. Dia malu ingin mengatakan jika dia mencintai Del.

"Kak Killa cinta kan sama kak Del?" Cea memegang kedua tangan Killa dengan sorot mata penuh harap.

Killa mengangguk pelan dan langsung mendapat pelukan dari Cea. Cewek itu terlihat sangat senang. Dia menyukai tipe cewek yang gak menye menye seperti Killa sebagai kakak iparnya.

"Cinta itu perlu perjuangan. Kalau Kak Killa diem aja, yang iya Kak Del makin jauh." Ucap Dilan.

"Bener Kak. Kayak kata dinovel yang pernah Cea baca. Jadilah naga untuk mengalahkan ular. Kak Killa harus sekuat naga, gak boleh lemah. Kak Killa ha----"

"Kak Killa itu gak lemah, dia hanya takut keluar dari zona nyamannya," potong Dilan. "Kak Killa itu tipe cewek yang kurang suka menarik perhatian. Lebih suka berada dalam circle yang dia buat sendiri. Lebih suka gak gak nyari masalah ataupun bermasalah dengan orang lain." Dilan tiba tiba menjadi sok tahu. Padahal dia baru saja mengenal Killa.

"Keluar dari zona nyaman kakak. Tunjukkan diri kakak yang punya pesona lebih kesemua orang. Buat kakak menjadi terlihat dimata semua orang, terutama Kak Del. Cea yakin Kak Killa punya kelebihan tersendiri yang bisa menjadikan Kak Killa magnet yang menarik semua orang."

Killa hanya tersenyum menanggapi ucapan Cea dan Dilan yang terlalu berlebihan menilai dirinya.

Cea tiba tiba teringat sesuatu. "Kak Killa pinter nyanyikan?" Cea pernah mendengar Killa menyanyi dihalaman belakang sambil belajar. "Suara Kak Killa merdu, Cea pernah denger kakak nyanyi."

Killa langsung terkekeh mendengarnya. "Merdu? Merusak dunia maksud kamu Ce?" Killa menghela nafas lalu menutupi wajahnya dengan telapak tangan. Terlalu malu jika suaranya dianggap merdu.

Terbesit sebuah ide dikepala Dilan yang lumayan cerdas itu. "Gimana kalau Kak Killa nyanyi dicafe Malem ini. Terus kita viralin."

"Gila, enggak." pekik Killa.

"Gue setuju." Cea langsung angkat tangan.

"Enggak, aku gak mau." tolak Killa. Selama ini, dia belum pernah bernyanyi didepan umum. Memamg dulu mama serta abangnya pernah bilang kalau suara Killa bagus. Tapi hal itu tak bisa menaikkan rasa percaya diri Killa.

"Ayolah kak." Rengek Cea sambil memegang kedua tangan Killa. "Keluar dari zona nyaman Kakak. Tunjukkan pesonamu pada dunia." Terdengar sedikit lebay kata kata Cea. Tapi seperti itulah dia, sifat turunan dari bapaknya. Tapi tak pernah mau mengakui jika dirinya lebay.

Dilan memutar bola matanya malas. Tak bisa dia pungkiri, semua anggota keluarganya memiliki watak lebay, kecuali dirinya. Eh ralat, kecuali dirinya dan mamanya.

"Demi Kak Del. Demi cinta kakak. Kakak harus jadi naga. Inget harus jadi naga buat mengalahkan ular." Cea menggebu gebu sambil mengepalkan tangannya keatas. Entahlah, peribahasa dari mana yang dipakai Cea itu. Sejak tadi dia bersemangat menyuruh Killa menjadi naga.

Cea mengeluarkan semua rayuannya agar Killa mau menyanyi di cafe malam ini. Diotak Cea bahkan sudah kepikiran akan merubah penampilan Killa agar makin terlihat all out.

"Cinta butuh perjuangan, butuh usaha. Dan usaha tak akan menghianati hasil. Demi kak Del, please, mau ya kak." Dilan ikut ikutan Membujuk Killa

"Baiklah." Killa tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Fighting." Teriak mereka bertiga sambil melakukan tos.

...******...

"Liat nih." Miko menunjukkan ponselnya pada Manu dan Delmar yang ada disebelahnya. "Gue gak salah liatkan? ini Killa kan? inceran lo Man? gila, keren banget." Miko sampai geleng geleng melihat vidio yang baru diupload Cea.

Cuplikan bab berikutnya.

Jangan lupa like, komen serta hadiah dan votenya. Terimakasih buat yang sudah membaca.

1
nugraheni yuli astuti
Luar biasa
nugraheni yuli astuti
Lumayan
Haniah Fathaniah
hahaha
aca
moga aja aiden g jodoh ma Naomi g suka dpet bekas
Isnaining Asih Fitria
Biasa
Isnaining Asih Fitria
Kecewa
momsky
happy ending
Zieya🖤
aku terpaksa datang balik gara2 cerita Aiden sama Nomie 😂😂😂
Nelly Siboro: saya juga...🤪
padahal udah lama baca ini, tapi lupa cerita, jadi balik lagi deh😆
total 1 replies
Zieya🖤
aku datang balik kemari 🤭🤭🤭🤭
Rafinsa
Luar biasa
Rafinsa
sasa
Rafinsa
anaknya Rey kayaknya ..
Rafinsa
bener Kila.. ada saatnya kita capek berjuang . akhirnya lelah datang . berhenti jauh lebih baik dr pada terus berharap..
Rafinsa
aaaaaa .. gue ikut nangis bacanya thor...
Rafinsa
pernah ada dalam harapan seperti ini.. ternyata susah.. ..rasa itu kayak hujan pake formalin .🤦
Rafinsa
LDR yg paling jauh... beda perasaan.. Mak jleb banget dah ..
Rafinsa
Luar biasa
betriz mom
seandainya saya baca on going ini cerita pasti mengira Killa meninggal dan yang akan author siapkan sebagai ibu pengganti pasti Naomi, secara sudah putus sama Aiden.

bagus banget cerita ini Thor....salah semua cerita mu sepertinya memang bagus 👍🏼🙏😍😍😍😍😍
betriz mom
ya kali mau sad end, sangat menyesal kalau sad end Thor.....ga sanggup readers 😭😭😭
Susi Akbarini
❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!