NovelToon NovelToon
Belenggu Masa Lalu

Belenggu Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Angst / Penyesalan Suami / Trauma masa lalu
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

Lintang Ayu Sasmita merasa terguncang saat dokter mengatakan bahwa kandungannya kering dan akan sulit memiliki anak. Kejadian sepuluh tahun silam kembali menghantui, menghukum dan menghakimi. Sampai hati retak, hancur tak berbentuk, dan bahkan berserak.

Lintang kembali didekap erat oleh keputusasaan. Luka lama yang dipendam, detik itu meledak ibarat gunung yang memuntahkan lavanya.
Mulut-mulut keji lagi-lagi mencaci. Hanya sang suami, Pandu Bimantara, yang setia menjadi pendengar tanpa tapi. Namun, Lintang justru memilih pergi. Sebingkai kisah indah ia semat rapi dalam bilik hati, sampai mati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curiga

"Aku punya Paman di Sidoarjo. Sangat akrab, sudah kuanggap seperti ayah sendiri. Kalau ada liburan, aku pasti mengajak anak istri berkunjung ke sana."

Pandu seperti mendapat angin segar saat berbincang dengan Nando. Ada sedikit harapan terkait rencana penyelidikannya.

"Kalau boleh tahu pamanmu Sidoarjo mana?"

Dengan penuh harap, Pandu mengutarakan pertanyaan itu. Sangat beruntung, alamat yang disebut Nando sama persis dengan alamat rumah Albi, yang tak lain juga alamat rumah Lintang yang dulu.

"Boleh aku meminta nomornya? Ada masalah lama yang ingin kuluruskan. Dan ... aku butuh bantuan orang sana."

Nando mengangguk tanpa ragu. "Tentu boleh. Pamanku orangnya baik kok. Jika memang bisa membantu, pasti Paman akan membantumu."

Usai menjawab demikian, Nando mengambil ponselnya dan menunjukkan nomor pamannya agar dicatat Pandu.

"Nanti bilang saja kamu temanku, pasti Paman dengan senang hati membantumu."

"Iya, terima kasih banyak, Nando." Pandu tersenyum lebar. Demi apa dia menemukan benang untuk mengusut kasus lama istrinya.

"Iya, sama-sama. Semoga masalahmu cepat kelar."

Usai berbincang dengan Nando, Pandu kembali ke tempat kerjanya. Masih ada sisa waktu istirahat. Pandu pun memanfaatkan waktu itu untuk menelepon paman Nando, yang katanya bernama Sunandar.

Nasib baik masih berpihak pada Pandu. Baru sekali menelepon, Sunandar sudah menjawabnya. Pandu pun memperkenalkan diri dengan sopan, sebagai teman Nando sekaligus suami Lintang.

"Lintang?"

"Benar, Pak, Lintang Ayu Sasmita. Putri bungsu Pak Handoko dan Bu Ningrum. Orang sana yang pindah ke Kota Malang sekitar sepuluh tahun yang lalu," jawab Pandu.

Hening sejenak. Mungkin, Sunandar masih mengingat-ingat.

Lantas, tak lama kemudian, terdengar lagi sahutan dari pria itu.

"Iya, saya ingat. Pak Handoko dan Bu Ningrum. Anak mereka yang sulung masih tinggal di sini, Albi namanya. Benar, kan?"

"Benar, Pak. Mas Albi masih tinggal di sana karena istrinya memang orang sana."

"Iya, saya ingat. Ngomong-ngomong ... ini ada apa, tiba-tiba Nak Pandu menelepon saya. Apa ada sesuatu yang penting?" sahut Sunandar dari seberang sana.

"Iya. Ada sesuatu yang ingin saya tanyakan pada Bapak. Tapi ... cukup kita saja yang tahu."

Sunandar tertawa. "Tenang saja, Nak Pandu, saya tidak akan ngomong ke mana-mana. Saya kenal betul Nando seperti apa. Dia tidak akan sembarangan terbuka pada orang lain, kecuali memang orang baik. Nando sudah percaya untuk memberikan nomor saya pada Nak Pandu, jadi saya juga yakin kalau Nak Pandu memang orang baik. Dan sudah semestinya saya menjaga kepercayaan Nak Pandu."

"Terima kasih banyak, Pak."

"Sama-sama. Jadi, apa yang ingin Nak Pandu tanyakan?"

"Saya ingin bertanya soal ... kasus lama. Sebelum Bu Ningrum dan Pak Handoko pindah ke Malang. Dengar-dengar ... ada sesuatu yang menimpa Lintang saat itu. Saya ingin tahu, Pak, seperti apa kronologinya," jawab Pandu dengan hati-hati.

"Katanya Nak Pandu dan Lintang sudah menikah, kenapa masih ingin tahu soal itu? Apa, Nak Pandu, merasa menyesal menikahi Lintang?"

"Bukan begitu, Pak," sahut Pandu dengan cepat. "Maksud saya menanyakan ini, saya ingin tahu siapa yang melecehkan istri saya. Apa pun nanti penjelasan Bapak, saya tidak akan mempermasalahkannya dengan Lintang. Saya hanya ingin tahu siapa-siapanya. Itu saja, Pak," sambungnya.

"Melecehkan?"

"Iya, Pak. Apa ... ada yang salah dengan kata-kata saya?"

"Tidak salah. Tapi, ahh, saya jadinya ikut bingung ini, mana yang benar mana yang salah."

"Maksudnya, Pak?" tanya Pandu. Ia terus mendesak dan mengejar penjelasan yang lebih rinci.

"Begini." Sunandar menarik napas panjang dua kali, lantas kembali melanjutkan ucapannya, Hari itu Lintang tidak pulang-pulang sampai petang. Kata kakaknya, dia pergi dari siang dengan pacarnya. Sampai jam tujuh lebih, Lintang belum pulang juga. Bu Ningrum dan Pak Handoko sudah mencari ke sana kemari, menanyakan Lintang pada temannya. Tapi, nihil. Hingga akhirnya, Almarhum Pak Suryo, mertuanya Albi itu, yang menemukan Lintang. Ketiduran di rumah kosong ... tanpa busana," lanjutnya.

Pandu terdiam. Pikirannya masih bekerja, mencerna informasi barusan.

"Tapi, Lintang ditemukan sendirian. Tidak ada laki-laki yang bersamanya. Sampai Pak Handoko dan keluarganya pindah, masih tidak diketahui siapa pacarnya. Lintang tidak mau mengungkap identitas laki-laki itu. Dia hanya ...."

"Hanya apa, Pak?"

"Waktu kejadian, dia terus berteriak histeris, katanya diper-kosa. Tapi, juga tidak ada bukti kalau dia memang diper-kosa. Jadi, saya sendiri juga tidak paham, Nak Pandu, sebenarnya Lintang tidur dengan pacarnya atau memang dilecehkan orang," jawab Sunandar.

"Apa kasus itu tidak diselidiki, Pak?"

"Tidak. Pihak keluarga percaya kalau itu kemauan Lintang sendiri dengan pacarnya. Jadi, masalahnya berhenti di sana."

Mendengar jawaban Sunandar, Pandu diam seketika. Sampai di sini, dia makin percaya bahwa Lintang memang dilecehkan. Dan ... pasti ada yang tidak beres dengan keluarganya.

Logikanya, orang tua mana yang membiarkan anak gadisnya diperlakukan demikian. Kalaupun yang melakukan itu pacar Lintang, atas dasar suka sama suka, pasti akan tetap diurus. Dinikahkan misalnya. Tak mungkin dibiarkan menanggung aib sendirian.

Namun melihat kenyataan yang terjadi, keluarga Lintang tenang-tenang saja dan bahkan percaya dengan informasi yang juga sama-sama tidak ada buktinya. Tidak mungkin hal itu bisa terjadi jika tidak ada 'sesuatu' dengan keluarganya.

"Informasi soal pacar datangnya dari kakaknya Lintang. Dan orang tuanya percaya begitu saja. Sebenarnya, yang nggak beres itu Ibu atau Utari dan Albi?" batin Pandu sambil berpikir keras.

"Nak Pandu, kamu masih di sana?"

"Ah, iya maaf, Pak. Saya ... masih minum barusan," jawab Pandu beralasan.

"Oh, saya kira ke mana. Mmm, Nak Pandu, apa masih ada yang mau ditanyakan lagi?"

"Iya, Pak, masih. Tapi, ini agak ... anu. Saya mau tanya soal identitas Lintang. Apa ada kemungkinan dia bukan anak kandung Bu Ningrum? Soalnya, maaf, saya merasa ... sikap Bu Ningrum sedikit berbeda pada Lintang. Tidak seperti sikapnya pada Mbak Utari dan Mas Albi. Apa mungkin, karena Lintang bukan anak kandungnya?" Pandu bertanya lagi dengan hati-hati.

"Lintang adalah anak kandungnya Bu Ningrum, Nak Pandu. Saya tahu saat dia melahirkan Lintang, malah kebetulan saat itu istri saya sedang dirawat juga, di rumah sakit yang sama. Jadi saya tahu persis kalau Bu Ningrum melahirkan, ya Lintang itu."

"Begitu ya, Pak?"

"Iya. Malah dulu Lintang itu prematur. Kalau nggak salah sampai dua minggu lebih baru boleh dibawa pulang. Dulu Bu Ningrum itu sangat sayang dengan Lintang, saya sering melihatnya menggendong Lintang sambil diajak bercanda. Tatapannya penuh kasih, ya seperti ibu pada umumnya. Kalau sekarang sikapnya berbeda, mungkin karena sikap Lintang sendiri. Ya mohon maaf, Nak Pandu, Lintang itu dulu nakal. Dia sering mencuri uangnya Bu Ningrum dan uang Neneknya. Selama sekolah, nilainya juga selalu jelek. Malah katanya, jarang mengerjakan PR, sampai sering dimarahi guru. Dan setelah lulus SMP, ya kasus itu," ujar Sunandar, kembali memberikan informasi terkait masa lalu Lintang.

"Baik, Pak, terima kasih banyak untuk penjelasannya. Maaf ya, sudah mengganggu waktu Bapak," jawab Pandu setelah diam beberapa saat.

"Tidak masalah, Nak Pandu. Saya senang bisa membantu. Kalau ada sesuatu yang ingin ditanyakan lagi, jangan sungkan, telfon saja. Selama saya bisa, pasti saya akan membantu Nak Pandu."

"Iya, Pak, sekali lagi terima kasih."

Tak lama kemudian, sambungan telepon berakhir. Pandu sudah mengingat jelas semua informasi yang ia dapatkan barusan. Selanjutnya, Pandu membuat janji dengan Ratna. Dia rasa, dia membutuhkan psikiater itu untuk mendiskusikan apa yang mengganjal di benaknya.

Bersambung...

1
Murni Yastuti
bagus
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
masih menyesakkan ternyata. lanjut lintang, supaya lepas semua bebanmu
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
yes lintang.... ini sesak yang melegakan.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semangat lintang. luapkan semuanya. itu jalan terapi untukmu.
Uba Muhammad Al-varo
gimana Bu Ningrum setelah semua kejadian yang terjadi pada Lintang tahu yang sebenarnya apa kamu masih belum sadar juga.
semoga aja ada orang yang merekam dan melaporkan ke pihak kepolisian dan mengusut tuntas kebenaran nya itu dan orang2 yang terlibat ditangkap serta dihukum
Susanti
y Alloh sampe segitunya /Sob//Sob//Sob/
Retno Ningsih
Ya Allah Thor...q baca sambil mbrebes air mata q...bagusss banget karyamu thorrr...bisa mengena ke hati para pembaca..terutama q...lanjut thorrr💪💪
ken darsihk
Semoga ada yng berpihak pada Lintang dan mempercayai semua ucapan nya
Konspirasi apa lg tuh antara Alby dan Utari , Rayana sekarang kamu tahu siapa suami dan bapak mu
Aditya HP/bunda lia
kebusukan kalian sudah terbongkar dan aku harap rayana tidak diam saja dengan kejahatan yang dilakukan suaminya ....
Apriyanti
sedih bgt,, segitu tragis nya nasib mu lintang,,semoga rayana lgsg tau seberapa kejam Albi dan Utari SM bapak nya yg Uda kerjasama melecekan lintang,,semoga sadar tuh si Ningrum,, lanjut thor double up nya,, 🙏😘💪
ken darsihk
Yesss Lintang menyerukan suara hati nya yng sdh lama terpendam , semoga setelah kejadian ini Lintang sembuh dari rasa trauma nya 🤗🤗
ken darsihk
Yeaayyy good Lintang memang harus kamu lawan kesewenang wenangan yng kakak dan ibu lakukan ke kamu
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
mending langsung pulang. gak ada satupun keluargamu yang bagus lintang
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sampai kapan lintang menderita begini? 😭😭😭😭😭😭😭
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
albi & tari sering diasuh neneknya dulu kan ya?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
pak sunandar hanya mendengar katanya... semangat pandu..
Maya
akhirnya keluar semua ya lintang apa yg kmu rasakan selama ini
Uba Muhammad Al-varo
lagi serius baca sudah selesai, good jobs Lintang kamu memang harus berani ngomong jujur tentang semua kejadian yang terjadi pada mu,ada iya saudara kandung yang begitu kejam,jadi meragukan Lintang itu sebenarnya siapa,pandu dan lintang,usut tuntas dan laporkan ke yang berwajib
Aditya HP/bunda lia
akhirnya terbongkar juga ayo Lintang beberkan semuanya ...
Susanti
ayo lintang hajar terusss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!