Jianying adalah seorang permaisuri dari dinasti Han yang sangat dibenci oleh suaminya sendiri, yaitu Kaisar Han.
Semua itu karena Jianying adalah putri dari kaum kafir, kaum yang dari dulu selalu menentang kedaulatan Kerajaan.
Jianying yang cinta mati pada Kaisar melajukan segala cara untuk menarik perhatian Kaisar sampai harus berbuat hal kejam dengan mencelakai selir kesayangan Kaisar yaitu Limei.
Kaisar yang marah besar lantas menghukum mati Jianying dan seluruh keluarganya.
Tapi bagaimana jika Jianying yang telah di penggal kepalanya oleh Kaisar ternyata di beri kesempatan hidup ke dua?
Apa yang akan dilakukan oleh Jianying untuk merubah nasibnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Percaya padamu?
Shuwen berlari menuju kediaman Shun Yuan. Dia tidak peduli jika hari susah larut dan mungkin saja Shun Yuan sudah beristirahat saat ini. Tapi Shuwen harus tetap menemui Shun Yuan untuk memintanya membebaskan Jian Ying.
Jika keputusan menahan Jian Ying memang atas perintah Shun Yuan. Shuwen akan meminta penjelasan kenapa Shun Yuan memilih memenjarakan Jian Ying saat ini.
Shuwen juga tidak merasa takut sekalipun meski harus berhadapan dengan seorang Kaisar dan menentang keputusan Kaisar. Dia tidak peduli meski dia akan di hukum ataupun di jebloskan ke penjara menyusul Jian Ying. Yang dia pedulikan saat ini hanyalah kebebasan Permaisurinya.
"Ijinkan aku bertemu dengan Kaisar!" Pinta Shuwen pada penjaga.
"Tidak bisa. Kaisar sudah beristirahat!"
"Aku tidak peduli, cepat ijinkan aku masuk sekarang juga!!" Desak Shuwen.
"Kaisar tidak bisa di ganggu. Kau juga tidak bisa sembarangan menemui Kaisar seperti ini!"
"Tapi aku membawa pesan dari Permaisuri! Shuwen tak mau menyerah begitu saja meskipun dia sudah di larang oleh para penjaga di depan kediaman Kaisar.
Padahal di dalam sana Shun Yuan yang dikatakan sudah beristirahat, nyatanya masih terjadi bersama Kasim Bao.
"Pokoknya aku minta padamu untuk segera menyelidiki semua ini. Aku yakin ada orang yang sengaja memfitnah Permaisuri"
"Jadi Kaisar memilih mempercayai Permaisuri??" Kasim Bao terlihat keheranan karena Shun Yuan lebih percaya pada Jian Ying tak seperti dulu.
"Untuk apa aku tidak percaya. Semua yang mereka katakan sudah bisa di bantah oleh Permaisuri dengan bukti yang jelas. Jadi kau hanya perlu menyelidiki siapa orang yang telah memberikan informasi pada Menteri Cen tentang Permaisuri. Aku yakin ada yang ingin menyingkirkan Permaisuri dari lembaga wanita"
"Baik Kaisar" Kasim Bao hanya menurut apa yang Shun Yuan katakan.
"KAISAR!! KASISARRR!!"
Shun Yuan dan Kasim Bao mendengar seseorang yang berteriak dari luar memanggil namanya.
"Siapa yang berteriak seperti itu malam-malam begini Kasim Bao"
"Biar saya lihat Kaisar"
"Hemm" Shun Yuan membiarkan Kasim Bao keluar untuk melihat keributan yang ada di luar.
"Ada apa ini?" Kasim Bao mendekat pada beberapa orang yang sedang menghalau seorang wanita.
"Kasim Bao, tolong bawa aku bertemu dengan Kaisar. Ada yang harus aku sampaikan pada Kaisar. Ini tentang Permaisuri, tolong aku Kasim Bao!!" Ucap Shuwen dengan lantang karena dia sudah terlalu lelah untuk menerobos para penjaga.
"Apa yang ingin kau sampaikan?" Tanya Kasim Bao.
"Ijinkan aku menyampaikannya secara langsung. Aku mohon" Pinta Shuwen sudah begitu kelelahan.
"Lepaskan dia. Ayo ikut aku!" Perintah Kasim Bao pada Shuwen.
Secercah harapan ada di wajah Shuwen saat ini, dia yakin kalau dia pasti bisa meminta Kaisar membebaskan Permaisuri.
"Kaisar" Shuwen memberikan hormat pada Shun Yuan.
"Hmm, kenapa kau membuat keributan di luar malam-malam begini?"
"Maaf kalau hamba lancang Kaisar. Tapi hamba harus menyampaikan secara langsung pada Kaisar" Shuwen bicara dengan sedikit menunduk.
"Apa itu?" Shun Yuan tampak penasaran.
"A-apa Kaisar percaya kalau Permaisuri melakukan yang Menteri Cen tuduhkan tadi?"
"Maksudmu?" Kaisar tampak bingung.
"Kenapa Kaisar mengambil keputusan untuk memenjarakan Permaisuri saat ini padahal bukti yang di berikan Permaisuri sudah sangat jelas. Tapi kenapa Kaisar tetap menangkap Permaisuri?"
"Apa katamu? Permaisuri dimasukkan ke penjara? Siapa yang berani melakukan itu?" Tangan Shun Yuan yang berada di atas meja mengepal dengan kuat.
"Permaisuri baru saja di jemput atas perintah Menteri hukum Kaisar"
"Kurang ajar!!" Shun Yuan langsung beranjak di dan di ikuti oleh Kasim Bao dan juga Shuwan.
Dia berjalan dengan cepat menuju ke arah penjara untuk membebaskan Permaisurinya. Dalam langkahnya yang panjang dan tegas, Shun Yuan masih memendam kemarahannya. Setelah ini dia akan meminta bagian hukum untuk menghadapnya.
Berani-beraninya mereka bertindak tanpa perintah darinya. Mereka dengan lancang menyeret Permaisurinya masuk ke dalam penjara meski sudah tidak bersalah.
"Permaisuri!"
Jian Ying yang sedang menyembunyikan wajahnya di atas lututnya langsung mendongak.
"Cepat bebaskan Permaisuri!!" Perintah Shun Yuan dengan suara lantangnya.
"Baik Kaisar!" Penjaga di sana sudah begitu ketakutan dan langsung membuka kunci dari jeruji besi itu.
"Kenapa kau membebaskan ku? Bukannya ini yang kau mau?" Jian Ying tak bergerak sedikitpun meski pintu sudah di buka dengan lebar.
"Apa maksudmu? Aku tidak tau apa-apa mengenai ini kalau bukan dayang mu yang datang kepadaku!"
Shun Yuan bergerak mendekat pada Jian Ying sang masih duduk di atas jerami. Dia juga bersimpuh di hadapan permaisurinya yang sudah terlihat berantakan karena sanggulnya yang terlepas.
"Aku sama sekali tidak pernah meminta siapapun untuk menangkap mu" Ucap Shun Yuan dengan lembut.
Tampangnya terangkat ingin menyingkirkan anak rambut di wajah Jian Ying namun dengan cepat Jian Ying memalingkan wajahnya.
Shun Yuan hanya bisa mengepalkan tangannya yang masih menggantung di udara.
"Entah yang kau ucapkan itu benar atau tidak karena kau pun masih percaya kalau aku benar-benar menggelapkan uang itu kan?" Gumam Jian Ying dengan wajah berpaling dari Shun Yuan.
Menurutnya Shun Yuan, sikap Jian Ying semakin hari semakin dingin dan Shun Yuan tidak nyaman dengan itu.
"Aku percaya padamu" Ucap Shun Yuan membuat Jian Ying menoleh menatap menatapnya.
"Percaya atau tidak, aku tetap tidak bisa menerima apa yang mereka lalukan kepadaku!"
Shun Yuan melihat kilat kemarahan di mata Jian Ying jernih itu.
"Aku tau kau pasti terluka atas tuduhan mereka. Aku sedang berusaha mencari tau tentang siapa yang berani memfitnah mu. Aku juga akan meminta penjelasan pada bagian hukum kenapa dia berani menarik mu ke dalam penjara tanpa perintah dariku!"
"Sesungguhnya aku tak butuh bantuanmu!"
Shun Yuan kembali merasakan perih di dalam hatinya. Sikap Jian Ying benar-benar membuat hatinya sakit.
"Sekarang, kembalilah ke kamarmu, bersihkan dirimu dan lekas istirahat. Aku akan menyelesaikan semuanya. Tolong percaya padaku untuk kali ini"
Jian Ying menatap sinis pada Shun Yuan. Dia merasa heran dengan sikap Shun Yuan yang begitu lembut di hadapannya.
"Percaya padamu? Jika mengingat sikapmu selama ini, apa aku masih bisa percaya padamu?"
Deg...
Lagi-lagi Jian Ying berhasil membungkam Shun Yuan.
"Shuwen, bantu aku pergi dari sini!"
Shun Yuan yang masih bersimpuh bisa melihat luka di lengan kiri Jian ying saat tangannya terangkat untuk meminta bantuan Shuwen.
"Sebenarnya luka apa itu?"
"Biar aku yang membantumu!"
Tanpa Jian Ying duga, Shun yuan justru mengangkat tubuh Jian Ying ke dalam gendongannya.
"Apa yang kau lakukan?? Turunkan aku!!"
"Aku hanya ingin mengantar istriku kembali ke kamarnya" Sahut Shun Yuan tanpa mempedulikan permintaan Jian Ying untuk menurunkannya.
tetap semangat dan terus berkarya /Determined/
tapi apapun itu, terimakasih untuk cerita yg indah dan sangat sarat makna..
bahagia mmg hrs diciptakan bukan diangankan saja
kayaknya bakal mirip bara bere nggak ya...???
hayo Lo... bakal dihajar lagi nggak tuh...udah hamilin anak kesayangannya...