Sugar Baby

Hanum mencoba mengotak-atik ponsel nya untuk mencari informasi tentang lowongan pekerjaan dia tidak ingin menjadi simpanan lelaki hidung belang.

Tak terasa hari sudah hampir malam bahkan Hanum belum mengisi perut nya dari tadi karena asik mengirim email pada perusahaan-perusahaan besar, meskipun dia lulusan SMA Hanum bisa menjadi OB atau pun asisten lain nya yang jelas dia harus mengumpulkan uang untuk ibu nya.

"Tok...tok.....Num"panggil Vani

"Tok....tok....tok..."

"Hanum" panggil Vani lagi dari luar

"Clek"

"Mau kemana kamu Van? rapi bener harum lagi" tanya Hanum sambil mengendus tubuh sahabat nya ini.

"Apaan sih Num,kaya anjing pelacak aja tau!"jawab Vani menjauh sedikit dari Hanum

"Mau kemana?"tanya Hanum lagi sambil melipat tangan di dada nya curiga dengan dandanan sang sahabat.

"Mau kerja lah,ini ada nasi bungkus buat kamu tadi aku sengaja pesan lewat gofood dua aku nggak pulang malam ini ya Num" ujar Vani takut nya Hanum mencari nya ke kamar.

"Tidur di mana?"

"Apartemen om Roni"

"Hati-hati dan terimakasih untuk makanan nya" jawab Hanum pelan, Hanum tak menyangka dengan pekerjaan Vani sahabat nya itu wajar saja Vani tidak pernah merasa kekurangan dia memiliki om-om yang menjadi Atm berjalan nya,tapi dia tidak bisa menghakimi Vani,itu pilihan hidup nya sendiri sedangkan dia hingga saat ini masih bingung dengan pilihan nya.

Hanum menutup pintu kamar nya sedikit kuat,dia pusing dengan masalah yang ada saat ini.

****

"Om,jangan di leher ahhh" desah Vani saat Roni memberikan kiss mark di leher nya.

"Kelepasan sayang,om sangat rindu kamu"

"Makanya jangan pulang cepet-cepet kalau rindu,awww"

"Ah......." desah Vani saat Om Roni Sudah membobol gawang nya, gerakan yang erotis membuat sepasang kekasih ini kelelahan dan terkulai di atas ranjang.

"Om,cariin sugar Daddy satu lagi donk" pinta Vani sambil mengelus dada telanjang om Roni.

"Apa kamu nggak puas sama om?"

"Bukan buat aku tapi buat Hanum teman ku om,dia butuh uang"

"Hanum?"

"Ya teman satu kost ku om,dia lagi butuh uang buat biaya operasi ibu nya"

"Berapa?"

"100 juta lah"

"Lumayan gede itu sayang" jawab Om Roni sambil memainkan gunung kembar di hadapan nya.

"Cantik nggak?" tanya Om Roni lagi

"Lumayan om,masih orisinil sih"

"Nanti coba om tanya sama Daniel,dia mau sugar baby nggak"

"Memang nya istri om Daniel kemana om?"

"Ada,tapi sekarang sedang sibuk pulang ke Jogja,ibu nya sakit jadi lebih banyak di Jogja dari pada di sini,kamu tau sendiri kan kebutuhan lelaki seperti apa! om saja bisa sampai 3 kali sama kamu jadi om tau kalau Daniel itu kesepian"

"Tapi om beneran nggak pernah lagi ngawe sama tante Dian?" tanya Vani penasaran

"Nggak,Dian nggak bisa apa-apa,dia sudah meminta om beberapa kali untuk menikah lagi tapi om harus tetap jaga perasaan nya,dia sedang sakit jika dia tau om menikah pasti akan tambah drop jadi biarkan saja begini sampai dia sembuh"

"Kalau dia sembuh?" tanya Vani lagi

"Ya kontrak kita berakhir"

"Om cinta banget ya sama tante Dian?"

"Ya begitulah Van,dia sudah memberikan om dua anak dan selama kami menikah Dian seorang istri yang baik dan juga sabar hanya saja dia tidak bisa memberikan kebutuhan biologis sejak dia sakit ini" jelas Roni membuat Vani mengangguk kan kepala nya, sebenarnya dia cemburu tapi mau bagaimana lagi sudah tertera di kontrak tidak boleh mengganggu privasi,ya Vani hanya bisa memendam saja rasa cinta nya pada Roni.

"Kalau bukan om Daniel juga nggak papa om, asal kan royal, kasihan Hanum pusing sendiri om"

"Iya nanti om usahakan ya, sekarang puasin om dulu" jawab Roni yang mulai menindih tubuh Vani lagi untuk melakukan ronde ke dua mereka.

Roni sebenarnya tipe lelaki yang setia hanya saja satu tahun belakangan ini Dian sang istri benar-benar tidak bisa melayani nya jadi membuat Roni memutuskan memilih sugar baby,tapi Roni masih berharap untuk kesembuhan sang istri.