Xuan Ji Season Tiga

“Bagaimana kalau Nan Chi menikah dengan muridku?” kata Xuan Ji yang membuat Nan Ge dan Nan Chi tercengang. “Dia sangat tampan dan baik hati, tetapi sekarang ia sedang berpetualang bersama dua adik seperguruannya. Kalau kalian setuju dengan saranku, maka untuk sementara Nan Chi akan bekerja pada Paviliun dagang. Pemilik tempat itu adalah temanku, Klan-Klan besar tidak akan berani mengusik Nan Chi jika bekerja di sana. Aku juga akan menyuruh murid yang baru kuangkat sesekali memastikan keamanan Nan Chi. Dia bernama Li Ruoqing dari Klan Li dan sebentar lagi akan naik ke Ranah Keabadian.”

Nan Ge merasa tawaran leluhur Mu Ji memang menarik, walaupun tujuannya sama saja dengan Lu Ming ataupun yang lain. Karena pada akhirnya murid leluhur Mu Ji akan mendapatkan tubuh Yin adiknya.

Namun, saat ini murid leluhur Mu Ji sedang berpetualang, untuk sementara ia masih bisa bertemu dengan adiknya jika adiknya itu bekerja di Paviliun dagang tuan Wang. Klan Li juga akan menjadi pelindung mereka, karena leluhur Mu Ji memiliki seorang murid dari Klan Li.

“Bagaimana menurutmu, Chi‘er? Kalau kamu tidak ingin menikah saat ini, aku akan membawamu kabur ke tempat terpencil. Aku pasti akan melindungimu dan tidak akan membiarkan para be.de.bah hidung belang menyentuhmu!” seru Nan Ge.

“Kakak Ge tidak perlu melakukan hal itu. Lebih baik kakak Ge berlatih di Sekte Kunlun tanpa perlu khawatir dengan keadaanku, karena aku setuju dengan saran leluhur Mu Ji,” sahut Nan Chi.

Seperti yang dikatakan oleh leluhur Mu Ji saat di rumah bordil bunga malam, saat mereka keluar dari kota Huayang. Hari-hari yang akan mereka lalui adalah bertarung tanpa henti, karena orang-orang seperti Lu Ming akan selalu datang mengejarnya silih berganti.

Sudut bibir Xuan Ji menyeringai lebar, ini akan menjadi hadiah terbesar yang ia berikan pada Mu Xian.

Jika Mu Xian dan Nan Chi menikah, maka Mu Xian akan naik ke Ranah Keabadian walaupun ia tidak memiliki tubuh Yang. Namun, Mu Xian memiliki bakat Surgawi yang bisa menggunakan semua jenis energi spiritual, ia hanya perlu menggunakan tehnik Kultivasi ganda.

Mu Xian dan Nan Chi akan sama-sama diuntungkan, karena setelah segel Yin di tubuh Nan Chi terbuka. Basis Kultivasi-nya akan langsung melompat ke Ranah Raja Bumi setelah melakukan Kultivasi ganda.

Dengan Mu Xian dan Li Ruoqing menjadi Ranah Keabadian, Xuan Ji akan merasa tenang saat meninggalkan mereka di benua Tianwu ini.

Mu Xian dan Mu Qingqing tidak akan mau ikut ke benua Tianlong karena tanah kelahiran mereka sudah diambil alih oleh Kultus Iblis. Mereka juga sudah berjanji akan membangun kembali Klan Mu setelah melakukan balas dendam pada Paviliun Serigala Iblis dan Klan yang ikut andil atas musnahnya Klan Mu.

Untuk Xue Yao, Xuan Ji akan membawanya kembali ke Benua Tianlong. Hanya dengan tetap bersamanyalah Xue Yao aman dari kejaran Kultus Iblis, karena ia akan memusnahkan semua pengikut Kultus Iblis yang muncul di hadapannya.

Karena Nan Ge dan Nan Chi menyetujui saran Xuan Ji, mereka langsung pergi ke Paviliun dagang.

Tuan Wang sangat senang bisa mempekerjakan calon istri dari keturunan Klan Mu di Paviliun dagangnya. Dia menjamin Klan-Klan di kota Huayang tidak akan berani menyentuh Nan Chi, karena Paviliun dagangnya lah yang memasok sumberdaya pada mereka dan Sekte Kunlun.

Jika ada yang berani mengusik Nan Chi, tuan Wang akan menggunakan koneksinya di Sekte Kunlun menekan Klan tersebut.

Sebelum pergi dari Paviliun dagang tuan Wang, Xuan Ji juga meminta tuan Wang menggunakan koneksinya mencari informasi tentang calon suami Nan Chi.

Tuan Wang tentu menyetujuinya, karena ingin membuat Xuan Ji berhutang budi padanya. Jika suatu hari nanti Paviliun dagang memiliki musuh yang tidak bisa diatasi, maka ia bisa meminta bantuan pada Xuan Ji maupun Klan-Klan besar yang juga menjalin hubungan baik dengannya.

“Kapan leluhur Mu Ji akan meninggalkan kota ini, apakah Anda tidak akan menonton nona Ruoqing diseleksi penerimaan murid baru Sekte Kunlun nanti?” tanya tuan Wang penasaran. “Aku sudah menghubungi tetua itu, dia langsung tertarik saat mengetahui Li Ruoqing memiliki seni beladiri Assassin level tinggi. Dia mengatakan tidak akan mempersulit nona Ruoqing saat seleksi nanti.”

Xuan Ji tersenyum lebar. “Sebenarnya aku ingin menontonnya, tetapi aku tidak bisa berleha-leha terlalu lama. Ada tugas yang harus kuselesaikan secepat mungkin.”

“Oh, begitu. Baiklah, hati-hati di jalan leluhur Mu Ji. Kalau Anda melewati kota Huayang lagi, jangan lupa untuk singgah di Paviliun dagangku ha-ha-ha ....” Tuan Wang tertawa sambil melambaikan tangan.

...***...

Saat akan keluar dari gerbang kota Huayang, tiba-tiba Xuan Ji melihat Pria tua yang cukup familiar berlari sambil memanggil namanya.

“Leluhur Mu Ji, gawat! Nona Ruoqing sekarang ditahan di penjara bawah tanah Klan Li!” kata Li Fei.

“Hah? Kenapa bisa begitu? Apa yang telah ia lakukan?” Xuan Ji terkejut mendengarnya.

“Begini, setelah pulang dari Paviliun dagang tuan Wang, aku memberitahu kalau Li Ruoqing menjadi murid langsung seorang leluhur dan telah menguasai seni beladiri Assassin ....” Li Fei mulai menceritakan seluk beluk Li Ruoqing akhirnya dipenjara.

Kebetulan saat mereka pulang ke kediaman Klan Li, tuan muda yang menjadi murid Tetua Agung Sekte Kunlun juga ada di ruangan Ketua Klan Li.

Ketua Klan Li tidak setuju Pendekar Klan Li mempelajari seni beladiri Assassin, apalagi itu menggunakan senjata belati. Padahal Klan Li identik dengan senjata Pedang.

Dia merasa Li Ruoqing mencoreng nama baik Klan Li dan harus membuang seni beladiri Assassin itu.

Namun, tuan muda bernama Li Shan mengusulkan duel latih tanding. Jika Li Ruoqing mampu mengalahkan dirinya, maka Li Ruoqing boleh menggunakan seni beladiri itu. Akan tetapi jika ia gagal, maka ia harus membuang seni beladiri Assassin tersebut.

Duel pun dilakukan di tempat latih tanding Klan Li disaksikan langsung oleh Ketua Klan dan beberapa Tetua. Akan tetapi selama pertarungan itu Li Ruoqing selalu terdesak dan saat pertandingan hampir dimenangkan oleh Li Shan, tiba-tiba Li Ruoqing mengeluarkan Artefak kuno Belati Bayangan dan serangan kejutannya membuat Li Shan hampir tewas.

Para Tetua Klan Li menuding Li Ruoqing curang dan tidak memberitahu dari awal kalau ia menyimpan artefak kuno. Mereka menyuruh Ketua Klan membatalkan hasil pertandingan itu dan menjebloskan Li Ruoqing ke penjara karena berniat membunuh tuan muda Li Shan. Artefak kuno Belati Bayangan juga ikut di sita dan kabarnya akan dihadiahkan ke Sekte Kunlun.

Niat membunuh samar-samar merembes dari tubuh Xuan Ji, sehingga Li Fei terpaksa mundur beberapa langkah.

“Cih, padahal aku sudah berusaha menahan diri agar tidak memporak-porandakan kota Huayang, tetapi sekumpulan badut-badut tua itu sudah kehilangan kewarasannya. Bawa aku ke sana, mari kita lihat setajam apa Pedang Klan Li itu!” cibir Xuan Ji.