NovelToon NovelToon
Criminal Love

Criminal Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Mengubah sejarah / Persahabatan
Popularitas:810
Nilai: 5
Nama Author: Choi Kim Ae

Kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan cinta pertama ku dari kematian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Choi Kim Ae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21

"Gue akan bantu lo." Kata Nicky sangat yakin.

"Bantu apa?"

"Bantu supaya lo bisa dapat beasiswa. Sekarang udah ada program dimana lo akan dapat beasiswa dan juga uang saku saat kuliah."

"Hah?" Aku tak mengerti.

"Lo benar-benar nggak tau?"

"Enggak. Setahu gue biaya kuliah itu mahal sekalipun lo bisa masuk Universitas Negeri itu nggak ada yang gratis kayak sekolah tingkat SD, SMP dan SMA Negeri kan?"

"Betul. Tapi kalau lo berprestasi lo bisa dapat potongan biaya kuliah tiap bulannya dan juga dapat uang jajan."

"Nah itu masalahnya! Gue kan nggak pintar-pintar amat. Kayaknya bakal kalah deh sama orang-orang yang otaknya encer kayak lo."

"Huh!" Nicky menghela nafas berat.

"Belum apa-apa udah menyerah. Berusaha dong! Gue yang akan jadi guru privat lo!"

"Pffffttt... Hahaha." Kali ini aku yang tertawa.

"Kenapa? Lo nggak mau?" Tanyanya lagi.

"Hmm.. Okay, tapi jangan terlalu kecewa ya kalau murid lo nanti nggak berhasil?"

"Pasti berhasil, gue jamin 99%!"

"1% nya kemana?"

"1% nya nggak bisa gue kasih karena lo Riri."

Aku hanya tersenyum. Benar, dia adalah Nicky yang selama ini ku kenal. Orang yang ambisius dan akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Meskipun dia mempercayai ku 99%, aku mempercayainya 1000%, karena dia adalah Nicky, orang yang selalu bisa diandalkan.

***

Aku meminta izin pada Ibu dan Ayah ku untuk pulang terlambat setiap hari karena mempersiapkan ujian. Sepulang sekolah aku belajar di perpustakaan sekolah bersama Nicky sampai senja. Kadang penjaga sekolah menegur kami agar tak pulang terlalu senja karena mereka harus mengunci pintu gerbangnya. Saat itu kami pergi ke perpustakaan nasional yang juga tak jauh dari sekolah kami.

Kadang jika kami bosan dengan suasana perpustakaan, kami belajar di taman, di mall, di restoran atau cafe, di rumah ku, dan terkadang juga dirumah Nicky. Tapi kalau tak ada Bu'de Yanti, Nicky tak mengizinkan aku untuk masuk ke rumahnya. Karena takut terjadi fitnah oleh tetangga yang melihatnya, mengingat kami sudah bukan anak kecil lagi.

Hari ini aku belajar dirumah ku. Seperti biasa, Ibu ku turut mengawasi ku.

"Mama ngapain sih disini? Aku kan nggak bisa fokus belajar. Sana mama masak atau nyuci." Aku mengeluh karena Ibu ku akan ikut-ikutan mengomel kalau aku berbuat salah.

"Mama kan mau tau bagaimana kamu belajar." Kata Ibuku.

"Nggak. Mama pasti ada maksud lain. Udah aku bilang, aku sama anak ini nggak pacaran! Aku cuma mau belajar nggak akan macam-macam."

Aku tau Ibu ku sedang menyelidiki hubungan ku dengan Nicky. Bahkan Bu'de Yanti juga diminta untuk memata-matai kami saat sedang dirumah Nicky.

Aku jadi tak enak pada Nicky. Aku menjelaskan padanya kalau sebenarnya ayah ku melarang keras aku pacaran sebelum lulus sekolah. Nicky pun mengerti.

"Nggak apa-apa kok kalau Tante mau disini. Aku jadi hemat energi karena nggak perlu mengomel, biar Tante aja yang melakukannya." Kata Nicky sambil tersenyum.

"Haaaa." Aku merengek frustasi.

"Ayo. Ini kan udah kita bahas kemarin, masa lo nggak ingat?" Kata Nicky yang kembali pada soal di buku.

"Suruh mama gue pergi dulu. Gue nggak mau belajar kalau ada dia!" Kata ku merajuk.

"Hey! Itu Nyokap lo. masa gue yang nyuruh pergi?" Bisik Nicky.

"Gue nggak bisa fokus kalau ada dia!" Aku berbisik juga sambil melotot pada Nicky.

"Anggap aja nggak ada." Nicky masih berbisik.

"Mana bisa. Dia dari tadi berisik!" Kata ku lagi.

"Hey! Mama dengar tau!" Kata mama ku melotot.

"Yaudah sana mama ngapain kek, jangan gangguin aku." Rengek ku lagi.

Akhirnya wanita itu bangkit dari duduknya.

"Nicky. Tante masuk dulu ya." Kata Ibu ku.

"Iya, Tante." Nicky tersenyum.

"Sekarang nggak ada alasan lagi. Ayo fokus, gue mau pulang, ngantuk."

"Masih sore ngantuk."

"Gue biasa tidur jam 7."

"Ini masih jam 5."

"Gue masih harus mandi, makan dan belajar juga sebelum tidur."

"Udah sepintar ini untuk apa belajar lagi."

"Berisik. Udah cepat fokus!"

"Ma! Nicky mau makan!" Teriak ku pada Ibu ku.

"Hey! Gila ya? Lo mau mati?" Nicky panik.

"Itu kalimat gue!"

"Nggak Tante, bohong!" Teriak Nicky juga.

"Lo harus makan sebelum pulang, supaya bisa tidur jam 7!"

"Nggak. Bu'de udah masak dirumah, sayang kalau nggak dimakan."

"Taruh dikulkas. Besok pagi tinggal dipanasin."

"Gue nggak suka makanan kemarin."

"Sombong."

"Cepat Rivanza Indira!" Nicky meneriakan nama ku dengan tegas bak seorang guru sambil memukul kepala ku pelan dengan penggaris.

"Iya iya." Kata ku pasrah.

Baru kali ini aku berdebat dengannya. Ternyata dia cukup gigih dalam mengajari ku agar bisa mendapatkan beasiswa masuk Universitas.

5 menit kemudian ibuku datang membawa tempe mendoang hangat dan teh manis hangat.

"Waaah mantap. Nasinya mana, Ma? Nicky mau makan." Kata ku saat Ibuku sedang meletakkan piring berisi tempe mendoan diatas meja.

"Heh. Enggak, Tante, jangan didengar. Itu alasan Riri karena malas belajar." Kata Nicky.

"Nicky, setelah belajar ke meja makan ya. Tante masak soto ayam, kalau disini nanti kuahnya tumpah ke buku."

"Maaf tante, tapi Bu'de udah masak dirumah. Kalau aku makan disini nanti makanan dirumah nggak ada yang makan." Tolak Nicky halus.

"Kalau begitu tante bungkus soto nya ya, nanti kamu makan dirumah pakai masakan Bu'de juga."

"Iya, Tante. Terimakasih." Akhirnya Nicky menyerah.

"Basa basi yang basi. Wakwakwak" Aku terus meledek Nicky.

Nicky hanya menatap ku pasrah.

***

Setiap hari aku dan Nicky semakin tak terpisahkan. Banyak guru yang bertanya tentang hubungan kami, tapi jawaban kami sama, yaitu kami bersahabat sejak kecil.

Para guru pun mendukung kedekatan kami karena semenjak bergaul dengan Nicky, nilai ku naik pesat. Semenjak SMA aku tak pernah mendapat peringkat di kelas, namun saat pengambilan rapor semester ganjil lalu aku tak percaya bahwa aku bisa meraih peringkat ke 2.

Nilai Nicky tak ada yang berubah sama sekali, bahkan ia masih sering mengikuti kegiatan olimpiade sains dan matematika dan selalu membawa pulang piala.

Sore itu Nicky ada jadwal lomba olimpiade sains. Aku berangkat dan pulang sekolah sendiri. Sebelum pulang sekolah, salah satu guru memanggil ku ke ruang kepala sekolah.

"Kamu Rivanza dari kelas 12 Ipa 2?" Kata bapak Kepala sekolah kami.

"Iya pak. Ada apa pak?"

"Besok hari sabtu kamu ikut kegiatan seminar ya di Puncak, Bogor. Acaranya berlangsung selama 2 hari, jadi besok pagi kita bertemu di GOR Otista jam 7 pagi. Nginap loh ya, jangan lupa bawa pakaian ganti. Ini surat edarannya tolong berikan ke orang tua kamu. Disini juga dijelaskan apa saja yang harus kamu bawa, okay?"

1
Murni Dewita
👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!