PEMBURU HITAM

”Apa yang sebenarnya telah terjadi? Apakah memang benar kalian tidak melihat seekor ular pun?” Chen Qiu merasa curiga akan kebenaran yang dikatakan oleh Hong Shi dan yang lain tentang perjalanan ke pulau ular. Semua kejadian dimana mereka tidak menemukan seekor pun ular dan keesokan harinya telah jatuh beberapa korban yang memasuki pulau ular telah diketahui semua warga kota.

“Saya juga tidak mengerti Guru. Sejauh mata dapat melihat, kami tidak menemukan seekor pun ular. Seolah olah semua ular di pulau ular telah menghilang semuanya”. Hong Shi menjadi tidak enak hati bila dia telah memberikan masalah kepada gurunya.

Bukan rahasia umum lagi dimana kali ini Perguruan Pedang Kilat menjadi pokok pembahasan. Sewaktu terjadi serangan ular terhadap warga kota sehari setelah perjalanan Hong Shi dan teman seperguruannya, kedua pedagang yang meminta perlindungan juga ikut melakukan perjalanan ke pulau ular untuk membuktikan kebenaran akan kisah perjalanannya dan telah terbunuh. “Sekarang ini banyak yang meminta kita untuk pengawalan ke pulau ular. Saat ini mereka bahkan menawarkan harga sepuluh kali lipat dari harga awalnya”

“Sepuluh kali lipat dari harga asli pengawalan ke pulau ular sangatlah tinggi”. Mendengar Perguruan Pedang Kilat akan mendapatkan penghasilan yang tinggi membuat Hong Shi tidak keberatan untuk melakukan perjalanan ke pulau ular walau akan dilakukan berturut-turut. “Bagaimana bila kali ini kita mengawal mereka tetapi keadaannya berubah dan menemui semua ular yang ada di pulau ular?”

“Saya sudah membuat kesepakatan dengan mereka, kita tidak akan bertanggung jawab terhadap ular yang berada di sana. Walau ada ular atau tidak kita hanya bertugas untuk mengawal para pedagang yang menyewa kita”. Chen Qiu tidak dapat menolak tawaran yang di sodorkan kepadanya.

“Saya mengerti guru”.

Keesokan harinya Hong Shi dan anggota perguruan yang sama melakukan perjalanan ke pulau ular. Dengan pembayaran harga yang lebih tinggi, pedagang yang harus dilindungi oleh kelompok Hong Shi juga bertambah. Sebanyak enam orang pedagang yang harus dikawal oleh Hong Shi dan teman seperguruannya. Melihat kerakusan para pedagang obat, Hong Shi hanya dapat menggeleng kepalanya ‘Bila kali ini kami harus melawan ular yang ada di pulau ular, Kami berempat tidak akan sanggup untuk melindungi enam orang.’

Keberangkatan kelompok Hong Shi kali ini berbeda dengan sebelumnya. Banyak warga kota yang tidak dapat menerima kenyataan ular bisa menghilang dan mengikuti keberangkatan kelompok Hong Shi sebagian secara sembunyi-sembunyi sebagian secara terang-terangan.

Pulau ular yang biasanya sepi menjadi sangat ramai. Walau beberapa hari sebelumnya banyak warga kota yang terluka dan meninggal karena serangan ular, hal ini tidak dapat menyurutkan keingintahuan warga lainnya.

Melihat kelompok Hong Shi yang turun dari perahu, seorang warga berkata “Dari awal saya sudah tidak percaya, ular yang begitu banyak bisa menghilang. Makanya di hari banyak orang meninggal dan terluka karena serangan ular, saya tidak menginjakkan kakiku ke sini.

Warga lainnya menimpali “kubilang sih Perguruan Pedang Kilat membuat cerita palsu untuk mendapatkan uang”.

“Benar katamu, kali ini mereka mendapatkan bayaran yang bagus. Aku sungguh tidak sabar untuk melihat bagaimana mereka menghadapi semua keluhan ketika kebohongan mereka terungkap”. Dengan pergunjingan dari Perguruan Pedang Bayangan, nama Perguruan Pedang Kilat perlahan lahan mulai tidak disukai.

…

Mendengar semua percakapan yang diutarakan oleh warga yang berada di lokasi, raut wajah Hong Shi menjadi berubah. ‘Mengapa menjadi seperti Perguruan Pedang Kilat yang menjadi penjahat. Kalian yang meminta perlindungan malah menjadi seperti kami yang meminta pekerjaan’.

Sungguh di luar nalar sewaktu kelompok Hong Shi memasuki hutan di Pulau Ular, kondisi yang sama terjadi kembali. Melihat ke sekelilingnya, Hong Shi tidak melihat seekor pun ular.

Dengan menghela nafas leganya dia melihat teman seperguruannya yang mengikutinya. ‘Dari kami berempat maka Huang Long lah yang paling aneh. Apakah kondisi di pulau ular ini disebabkan olehnya?’

Dengan pengawalan tetap harus dilakukan, Hong Shi tidak dapat memeriksa kejadian yang ganjil ini. Keenam pedagang obat tidak membuang sia sia waktu mereka yang berharga. Mereka bahkan meminta masuk ke dalam hutan pulau ular hingga sangat dalam dan tetap tidak menemukan seekor ular pun. Perjalanan kali ini sungguh sangat menggembirakan para pedagang obat. Mereka mendapatkan banyak tanaman yang bahkan belum pernah dilihat oleh mereka.

Setelah semua keranjang penuh, Hong Shi dan yang lainnya melakukan perjalanan untuk kembali ke perahu meninggalkan pulau ular. Perjalanan kembali untuk keluar dari hutan menjadi sangat aneh karena mereka tidak menemukan seekor pun ular tetapi menemukan banyak warga yang menjadi korban serangan ular-ular dari pulau ular. Beberapa warga meninggal dengan mengenaskan dan beberapa yang bertahan hidup segera mengikuti Hong Shi dan temannya keluar dari hutan pulau ular.

Melihat kondisi yang terjadi, Hong Shi dapat menarik kesimpulan. ‘Ular di pulau ular tidak menghilang tetapi menghindari kami dan menyerang warga yang terlalu jauh dari kami. Apa yang bisa dirasakan oleh ular dan tidak dapat dirasakan oleh kami bahkan Guru sekalipun tidak dapat merasakan keanehannya? Apa yang membuat ular menjadi takut dan menghindari kami hmm.. menghindari Huang Long?’

Setelah kembali ke Perguruan Pedang Kilat, Hong Shi mengutarakan semua kejadiannya kepada Gurunya. Dengan mengerutkan dahinya, Chen Qiu bergumam ‘apa yang sebenarnya terjadi dengan Huang Long?’

Keesokan harinya, Perguruan Pedang Kilat yang telah sepi karena kehilangan banyak murid menjadi sangat ramai. Tamu-tamu yang berdatangan silih berganti meminta pengawalan ke pulau ular. Walau tawaran yang di utarakan sangat menggiurkan, hati Chen Qiu tetap tidak dapat tenang sebelum mengetahui penyebab yang membuat Huang Long berbeda.

Perguruan Pedang Kilat yang sebelumnya sangat suram dengan murid-murid mulai kehilangan semangat terhadap perguruan menjadi sangat hidup sekali. Semua murid di Perguruan Pedang Kilat menjadi sangat ingin mendapatkan kesempatannya untuk dapat pergi ke pulau ular. Bahkan kedua putri Chen Qiu tidak ketinggalan dalam meminta restu ayahnya.

“Ayah, saya juga ingin ke pulau ular. Saya ingin melihat ular-ular yang ketakutan itu”.

“Ayah, apakah kita sekarang akan berubah menjadi biro pengawalan?”

…

”Apa yang sebenarnya telah terjadi? Apakah memang benar mereka tidak melihat seekor ular pun?” Chen Qiu mendapatkan pertanyaan yang sama seperti pertanyaan yang pernah dilontarkannya kepada Hong Shi dari Huang Niang.

Dengan menghela nafasnya, Chen Qiu menceritakan kesimpulan Hong Shi kepada Huang Niang. “Saya tidak dapat memastikan apakah benar semuanya karena Huang Long. Tetapi saat ini, apa yang diperkirakan oleh Hong Shi sama seperti perkiraanku. Dari keempat murid yang ke pulau ular, hanya Huang Long yang memiliki hal yang berbeda dengan yang lain. Telah lama saya ingin membawa Huang Long untuk diperiksa oleh tabib untuk mengetahui alasan dia tidak dapat merasakan dantian. Mungkin saja kita akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di pulau ular?”.

“Apakah kamu ingin mencari Tabib Lang?”

“Iya, saya menunggu sekian lama karena Tabib Lang.