Kelicikan Mertua

Pagi buta Mirna sudah bangun untuk memasak sayur untuk berjualan, setelah selesai memasak Mirna mandi dan membangunkan anak nya untuk ikut berkeliling karena jika di tinggal sendirian dirumah kasian karna masih kecil.

Setelah Harun bangun, sarapan dan berangkat bekerja Mirna baru muali pergi untuk menjajakan sayur nya kekampung terdekat, Mirna belum berani jualan jauh kasian pada Ahmad ,

Sepanjang jalan orang pada bertanya, apa yang di jual Mirna dan Mirna menjelaskan dagangan nya, ada yang tertarik langsung beli dan ada yang cuma tanya. Dengan semangat empat lima akhirnya dagangan Mirna habis dan Mirna berjalan pulang.

Diperjalanan Mirna bertemu tetangga yang julid,

"Liat tuh ibu-ibu si Mirna pagi -pagi sudah keliling, pasti suaminya ga tahu itu kalo dia keluar rumah"

""Ah mungkin ada perlu Mirna keluar"

"Perlu apa coba paling keganjenan cari pria buat senang -senang ga bagus banget itu bikin dosa anak nya suruh menonton"

Saat Mirna sampai didepan kumpulan ibu-ibu Mirna menyapa dan salah satu ibu yang penasaran tentang yang diceritakan oleh temanya, ibu itu pun bertanya.

"Habis dari mana Bu Mirna"tanya salah satu ibu yang tidak percaya omongan temanya.

"Habis jualan sayur matang bu, keliling kampung"

"Wah rajin sekali bu Mirna, apa sudah habis sayur nya ko jam segini sudah pulang"

"Alhamdulillah bu sudah habis semua"

"Boleh dong besok mampir kerumah saya, saya juga pingin mencoba masakan bu Mirna"

"Insyaallah besok saya mampir kerumah ibu"

"Kalo begitu saya tunggu ya bu Mirna, "

"Ya bu, kalo begitu saya permisi dulu ibu-ibu semuanya"Pamit mirna

"Hem jual sayur matang saja sudah sombong "kata ibu julid lagi

"Apanya yang sombong bu orang Mb Mirna menyapa kita dengan ramah ko, malah ibu aja yang dari tadi wajah nya cemberut"jawab ibu yang ingin membeli sayur.

Setelah percecokan un faedah akhirnya kumpulan ibu tersebut pulang ke rah masing-masing.

Sesampainya Mirna dirumah Mirna langsung membereskan barang yang buat jualan disimpan ditempatnya, setelah itu Mirna beristirahat.

Menjelang sore hari Harun pulang setelah Selesai mandi Harun duduk dan seperti biasa Mirna duduk disebelah Harun dan Mirna menceritakan saat dia ber jualan, Harun hanya menyimak tanpa mau berkomentar. disat sedang duduk dan bercerita tiba-tiba saja Bu Ratmi datang dengan muka yang marah.

"Mirna apa yang kamu lakukan pagi-pagi diluaran sana bikin malu keluarga saya kamu"

"Maaf bu memang apa yang saya lakukan yang bisa membuat keluarga ibu malu"balas Mirna

"Kamu jualan sayur kan ,keliling kampung itu sama saja mempermalukan saya, pokoknya besok kamu tidak boleh jualan lagi"

"Maaf bu saya tetap akan berjualan selagi itu masih halal, saya tidak mencuri lagian mas Harun juga mengijinkan saya dan selama mas Harun memberi ijin saya tetap akan berjualan"balas Mirna tak kalah sengit

"Kamu sudah berani menentang saya, Harun kamu ceraikan istri miskin mu ini, ibu ga mau punya mantu tukang jualan sayur keliling"balas bu Ratmi

"Sudah lah bu masalah kecil ini biarkan Mirna berjualan selagi itu halal"balas Harun

"Kamu ikutan istrimu mau melawan keinginan ibu kalo begitu kalian pergi dari rumah ini karna ibu ga suka anak pembangkang"

"Bu jangan begitu lah kita mau tinggal dimana"Harun memelas pada ibunya.

'Pokoknya saya tidak mau tahu secepatnya kamu dan istri miskin mu pergi dari rumah ini. "

Bu Ratmi pergi dengan wajah marah karna anak yang selama ini menurut mulai membangkang. Harun menyuruh Mirna untuk membereskan barang-barang yang ada dirumah nya sedangkan harun mencari rumah yang dikontrakan cuntuk sebulan, rencana nya besok rumah yang lama akan dibongkar dan dipindah ketempat yang baru.