CINTA SANG PELACUR

Dinda yang tahu ibu nya mulai geram, dengan celotehan Lina, hanya diam sambil menunduk kan kepalanya, sedang Lina yang merasakan aura bibik Hasanah yang tersinggung dengan ucapan nya, Lina juga ikut diam sambil menunduk kan kepala nya,

Desi dan Lina adalah adik kakak kandung, memang dari kecil mulai berusia sepuluh tahun Lina dan Desi dirawat oleh ibu Hasanah, karna orang tua mereka sudah meningal. karna, kecelakaan maut waktu itu,

Sedang kan ibu Hasanah masih adik kakak dengan ibuk nya Lina dan Desi, jadi wajar jika Desi dan Lina, tahu betul karakter ibu Hasanah bagaimana .

sedang kan Lina dan Desi juga sangat menyayangi ibu Hasanah , mereka menganggap, sebagai orang tua sendiri. Dan mereka juga sangat menyayangi Dinda,

"suatu saat nanti kalian pasti tahu, sudah jangan ditertawakan kasihan mereka tutur ibu Hasanah dengan lembut walau pun hati nya dongkol tapi tetap menyembunyikan dari anak anak nya

Lalu ibu Hasanah kembali masuk dalam rumah nya, terlihat Lina dan Dinda masih berdiri mematung, hanya bertatapan wajah dan memainkan kedua pundak nya naik turun, tidak jelas dan tidak faham dengan ucapan ibu nya

"sudah ayo masuk.. Suara Desi memecah keheningan mereka berdua

Tanpa menjawab ajakan Desi, Lina dan Dinda melangkah masuk dalam cafe, belum sampai duduk masih mengambil ancang ancang untuk duduk, terdengar mobil polisi berhenti dihalaman cape mereka

Semua tamu cafe berlari an semburat ada yang lari kebelakang ada yang masuk kamar, pokok nya kacau bah Lo, Dinda Lina dan Desi hanya berdiri mematung sambil menatap polisi yang turun dari mobil nya, dan membawa pes tol masuk dalam cape nya.

suasana didalam cape masih ribut, mencari tempat sembunyi yang aman, mereka semua takut jika police itu, membawa nya kekantor lalu memenjarakan mereka

"semua jangan bergerak, yang ada dikamar keluar baris disini ucap police yang membawa senjata tajam ditangan nya, sambil mengulurkan kedepan seakan akan siap untuk melepas kan peluru didalam nya

"ahhhh.... jangan pak jangan... teriak sebagian wanita yang mundar mandir di samping Dinda dan Lina

"dengan hati hati Desi mendekati dua police itu yang berdiri di samping kiri Lina dan Dinda

"maaf pak ada apa ini, kita bicarakan baik baik pak, dengan nada yang lembut dan jantung yang berdetak cepat dan tatapan Desi yang lurus kedepan

"duduk kalian ditempat masing masing atau akan saya tembak wanita ini.. nada tinggi dari salah satu police itu dengan menyergap Desi dan menodong kan pistol nya, pas di kepala Desi.

Desi hanya diam pasrah, keringat Desi bercucuran jantung semakin berdetak cepat, sedang yang lain langsung duduk di sofa dengan ketakutan dan tatapan yang merunduk

"cepat panggil mami yang punya cafe ini, teriak police yang menyergap Desi dengan mata yang melotot seakan akan mau copot dari cangkang nya

Semua mata yang ada diruangan tertuju pada Dinda, seakan akan memberi isyarat kepada Dinda untuk memangil ibu nya.

"Hoy, apa kalian semua tuli, cepat panggil mami kalian teriak police itu sambil memainkan kan pesto nya didepan wajah Desi

"atau akan saya bunuh wanita cantik ini? Ancam police itu, sambil menarik pucuk pistol diarah kan ke wajah desi Desi hanya memejamkan mata nya sambil mengerut kening nya

"cepat panggil teriak police itu,

Cepat Dinda panggil mama kamu, teriak semua pengunjung dengan bersamaan

Apakah Dinda akan memangil nya?

Ayo ikuti bab selanjut nya..... Jangan lupa tingal kan jejak sob...... Komen like, dan bintang lima nya sob...