Galaksi mahasiswa tajir, ganteng, banyak cewek di kampusnya yang berebut perhatiannya bahkan ada yang rela mengemis cintanya, namun Gala jatuh cinta dengan cewek yang bernama Melody gadis cantik adik sahabatnya yang jadi mahasiswa baru di kampusnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KAMU PACAR AKU
Sesampainya di dalam rumah Melody berteriak memanggil Diana.
"Ma..."teriak Melody dia ingin meminta bantuan kepada Mamanya.
"Ma!" teriak Melody sekali lagi tapi tetap tidak ada jawaban.
Tiba-tiba tukang kebun Melody memasuki ruang tamu "Anu, Non. Ibu lagi pergi menemani bapak ke luar negeri, katanya bapak ada tugas disana selama seminggu"
"Mamang serius?" Tanya Melody yang sedang duduk disamping Gala dengan tangan masih memegang pergelangan tangan Gala.
"Iya Non, bapak sama ibu pergi sekitar dua jam yang lalu. Katanya nanti beliau akan telpon den Aska atau Non Melody"
"O ya sudah Mang, makasih " ucap Melody.
"Ya sudah saya balik ke depan ya Non?"
Melody menganggukkan kepalanya "iya Mang"
Melody kemudian menatap Gala "Tunggu sebentar ya Kak, aku ambil kotak P3K dulu!"
Gala tidak menjawab dia hanya menganggukkan kepalanya. Sesungguhnya sakit di sikut Gala tidak begitu parah baginya. Tapi dia ingin diperhatikan Melody, makanya dia memasang wajah kesakitan. Hitung-hitung modus, kapan lagi dia diperhatikan oleh Melody.
Beberapa menit kemudian Melody kembali dengan membawa kotak P3K di tangannya. Ia duduk disamping Gala dan meraih tangan lelaki itu.
"Kak ini kalau perbannya dibuka kira-kira enggak apa-apa kah?" tanya Melody.
"Enggak apa-apa" jawab Gala
"Oke kalau begitu buka ya? Kalau sakit bilang ya Kak!" titah Melody.
Gala mengangguk"Iya".
Dengan telaten Melody membuka perban disikut Gala. Setelah itu dia membersihkan luka Gala lalu memberikan obat merah dan di balut perban kembali.
Selama Melody mengobatinya pandangan Gala tak beralih dari wajah Melody.
Melody pun tersenyum lebar begitu kegiatannya selesai "Sudah!" kata Melody " Bagaimana masih sakit gak Kak?" Tanya Melody.
"Masih" jawab Gala jujur memang sikutnya masih sakit.
"Aduh... Kita ke rumah sakit aja ya" tanya Melody sambil menggaruk kepalanya. Dia takut Gala semakin kesakitan.
Gala menggelengkan kepalanya "Disini aja, kalau kamu yang rawat pasti lukanya cepat sembuh"
"Lo pikir gue dokter? Gue itu gak tau bagaimana caranya merawat orang sakit "
"Buktinya barusan kamu bisa" jawab Gala.
"Iya tapi itu cuma dasar-dasarnya, gue cuma kasih obat merah doang. Kalau dokter penanganannya pasti beda"
"Tapi aku lebih suka penangananmu daripada penangangan dokter" Jawab Gala.
"Aneh!" cibir Melody. Dia kembali meraih tangan Gala.
"Ngapain?" tanya Gala.
"Katanya masih sakit" Melody mengelus sekitar sikut Gala setelah itu dia meniup pelan sikut Gala yang terluka.
jantung Gala seolah berdisko di tempatnya. Perhatian kecil begitu sudah membuatnya salah tingkah dan hati berbunga-bunga.
Melody mendongakkan kepalanya "Masih sakit?"
Gala menganggukkan kepalanya, dia masih ingin diperhatikan oleh Melody makanya dia mengangguk.
"Tuh kan gue bilang ke rumah sakit aja!" omel Melody.
"Enggak mau!" Gala tetap keras kepala tidak mau ke rumah sakit. "Kamu elus aja terus, nanti juga berhenti sakitnya!"
Melody menghela napas, tak urung dia juga mengikuti perintah Gala "Kak sekali lagi gue minta maaf ya, Gue benar-benar tak sengaja"
"Mmmnn" namun, Gala hanya bergumam sebagai jawaban.
"Lo marah sama Gue?" tanya Melody.
"Enggak" tangan Gala yang bebas menyentuh wajah Melody lalu mengelusnya dengan pelan. "mana bisa aku marah sama orang yang aku sayang"
Melody menjauhkan wajahnya dari Gala "Ikh, j kak Gala suka gombal, mesum pula" omel Melody "Nanti Kak Clara marah lho" sambungnya.
"Clara? Tanya Gala sambil mengerucutkan keningnya.
"Iya, dia kan pacar Kakak. kalau dia tau Kakak ngegombal sama perempuan lain dia pasti akan marah dan sakit hati"
"Sejak kapan aku pacaran sama dia?" tanya Gala.
"Mana gue tau, kan kakak yang pacarnya, seharusnya Kakak inget dong kapan kalian pacaran "
"Aku tidak pernah pacaran sama dia dan aku tidak pernah suka sama dia " ungkap Gala.
"Udah lah Kak gak usah malu-malu "
"Aku serius, aku tidak pernah pacaran sama dia" elak Gala.
"Alah gak usah malu-malu, Kak! Gue tau kakak malu karena Kakak pernah menolak kak Clara di kantin. Tapi, Ujung-ujungnya kalian jadian juga. Kak Clara sendiri yang bilang sama gue kalau kalian pacaran" ucap Melody panjang lebar.
Gala mengeraskan Gala, sepertinya Clara harus diberi pelajaran. Bisa-bisanya dia ngaku ke Melody kalau mereka pacaran "Kamu jangan percaya perkataan dia! Dia itu cuma ngaku-ngaku" ucap Gala.
"Masa sih, kak Clara cuma ngaku-ngaku?" Melody masih tak percaya.
"Iya Mel dia cuma ngaku-ngaku, sudah menjadi rahasia umum kalau dia suka sama aku. Tapi, aku sudah puluhan kali menolaknya".
"Kenapa Kakak menolaknya? Kan kasian. Dia kelihatan sayang banget sama Lo?"
"Karena aku sudah punya orang yang aku sayang sejak dulu"Ucap Gala.
"Andai kamu tau perempuan yang aku suka adalah Kamu Melody" batin Gala
"Kenapa kamu takut sama aku?" tanya Gala.
Melody meneguk ludah kasar, dia tidak tahu harus menjawab apa. Gadis itu mendadak kaku.
"Tidak usah di jawab kalau tidak bisa!" ucap Gala karena kasihan melihat wajah Melody yang sudah pucat pasi.
"Cie yang lagi berduaan" tiba-tiba Dion, Ares, dan Aska memasuki rumah Melody. Dion yang jahil pun langsung meledek mereka.
Baik Melody dan Gala tidak menjawab karena mereka juga bingung mau menjawab apa.
Dion ingin ikut duduk tapi dengan sigap Aska menarik tasnya menuju tangga "Kita ke kamar gue!" ajak Aska.
Aska ingin memberi ruang pada Gala agar Gala bisa lebih dekat dengan Melody. Makanya dia mengajak Dion dan Ares ke kamar.
Suasana kembali canggung saat tersisa Melody dan Gala di ruang tamu.
"Lo lapar gak?" tanya Melody.
"Sedikit" jawab Gala.
"Makan yuk!" ajak Melody.
"Ya di dapur lah Kak, masa dikamar," jawab Melody ngegas.
Melody berdiri lalu menarik tangan Gala menuju dapur. Begitu sampai dapur, rasanya Melody jadi malu karena di dapur tidak ada makanan. Melody lupa kalau Mama nya sedang keluar negeri.
Melody menggaruk tengkuknya, ada banyak bahan makanan di dapur tapi dia tak bisa memasaknya. Akibat terlalu dimanjakan Melody jadi tidak tahu apa-apa. Biasanya kalau mamanya pergi Aska yang masak atau mereka pergi makan di luar karena di rumah mereka tidak ada pembantu.
Kalau Dina sedang capek tidak bisa beres-beres paling dia cuma menyewa orang sehari atau dua hari untuk membantunya.
Gala yang sedari tadi duduk dimeja makan menghampiri Melody yang termenung di depan kulkas.
"Kenapa?" tanyanya.
Melody menutup pintu kulkas lalu menatap Gala "Kayanya kita makan diluar aja deh kak."
"Lho kenapa?" Tanya Gala.
"Soalnya disini gak ada makanan. Gue lupa kalau Mama Gue di luar negeri"
"Tadi aku lihat di kulkas ada banyak bahan makanan" Ucap Gala.
"Iy-iya, tapi Gue gak tau cara masaknya. Gak enak juga kalau gangguin kak Aska sama teman - temannta diatas" kata Melody.
Jujur saja Melody merasa malu karena ketahuan tidak bisa masak. Melody memang payah. Gadis itu tidak bisa apapun kecuali menghabiskan uang Papanya.
Mendadak Melody menjadi sedih mengingat dirinya yang tidak mempunyai kemampuan apapun.
"Sini biar aku yang masak!" Gala menggeser sedikit posisi Melody. Dia kemudian membuka kulkas dan mengeluarkan beberapa bahan makanan.
"Kak Gala jago masak?" tanya Melody.
"Enggak jago, tapi tahu sedikit," jawab Gala.
Melody menjadi semakin malu. Masa iya dirinya kalah sama Gala. Seharusnya Melody yang pandai memasak dibandingkan Gala karena dia perempuan.
"Kamu kenapa?" tanya Gala karena melihat Melody murung.
"Gak apa-apa kok. Gue malu aja karena Gue gak bisa apa-apa" ucap Melody.
"Maksudnya?"
"Ya Gue gak bisa apa-apa. Contohnya masak, Gue gak bisa sama sekali keculai masak air."
Gala mengangkat dagu Melody agar gadis itu menatap wajahnya "Semua orang itu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Kamu jangn berkecil hati! Aku yakinkamu memliki kemampuan yang bisa diandalkan."
Melody menggeleng pelan "Gue gak punya kemampuan sama sekali. Masak gak bisa, bawa mobil gak bisa, bawa motor gak bisa, mencuci gak bisa, main basket gak bisa, pelajaran lain pun kemampuan Gue standar. Gue ini gak bisa apa-apa" sahut Melody. Mata Melody mulai berkaca-kaca, "Yang Gue bisa cuma menghabiskan uang orang tua Gue" Sambung Melody.
Gala menarik Melody dalam pelukannya "Jangan sedih! kamu punya kok kemampuan. Contohnya menggambar, kamu jago menggambar kan? Kamu juga jago fotografi."
"Kak Gala tau dari mana?" tanya Melody yang masih dalam pelukan Gala. Rasanya sangat hangat dan nyaman.
"Aku tau semuanya tentang kamu, Melody" ucap Gala.
"Kok bisa?" tanya Melody.
"Rahasia" ucap Gala "*Karena aku suka kamu" *batin Gala.
Melody mendorong tubuh Gala. "Ih, curang main rahasia-rahasiaan."
Gala terkekeh melihat Melodu mengerucutkan bibirnya. " Jangan digituin kalau gak mau aku cium lagi"
Tangan Gala kini mengusap bibir Melody. Bibir Melody benar- benar membuat candu.
"Boleh?" tanya Gala. Tadi dia sudah berjanji tidak akan mencium Melody jika gadis itu tidak mau, makanya dia meminta persetujuan Melody terlebih dahulu.
Seolah terhipnotis dengan wajah tampan Gala, Melody reflek menganggukkan kepalanya. Hal itu diluar kendali Melody.
Gala tentunya sangat senang, ia tidak menyangka Melody mengijinkan Gala menciumnya. Tanpa pikir panjang Gala langsung menyatukan bibirnya. Dia merengkuh tubuh Melody agar tubuh mereka semakin menempel.
Gala melumat bibir Melody dengan lembut dan penuh kasih sayang. Gala semakin bersemangat saat merasakan tangan Melody melingkar di lehernya.
Melody memejamkan matanya menikmati sensasi yang diberikan oleh Gala. Mereka sudah beberapa kali berciuman, tapi baru kali ini Melody sangat menikmatinya. mungkin karena Gala meminta ijin terlebih dahulu untuk menciumnya sehingga Melody tidak merasa terpaksa.
Kaki Melody rasanya lemas saat lidah Gala menerobos kedalam mulutnya. Setelah dirasa mereka mulai kehabisan napas. Gala segera melepas pagutannya untuk meraup oksigen sebanyak-banyaknya.
Gala semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Melody "Balas aku sayang!" pinta Gala dengan nada menggoda.
"Caranya?" tanya Melody.
"Ikuti cara aku!" titah Gala. Ia kembali mencium bibir Melody menghisapnya dengan lembut dan menuntut..
Pelan tapi pasti Melody mulai melakukan hal yang sama. Hal itu membuat Gala senang bukan kepayang. Akhirnya hal yang selama ini dia idam - idamkan terjadi juga. Melody membalas ciumannya.
Gala semakin menarik tubuh Melody ke pelukannya, benar - benar mengikis jarak diantara mereka. tubuh mereka telah menempel dengan sempurna. Untung mereka masih sama - sama memakai pakaian mereka jadi kulit mereka tidak bersentuhan secara langsung.
Melody ternyata belajar dengan cepat. dalam beberapa menit dia mampu mengimbangi permainan Gala. Mereka kini saling melumat dengan lidah saling membelit. Pikiran Melody seolah kosong. Ia seolah tak sadar apa yang tengah mereka lakukan sekarang.
Yang Melody rasakan sekarang hanyalah sensasi nikmat yang sangat memabukkan. Melody baru menyadari bahwa berciuman itu sensasinya sangat luar biasa.
"Sekarang kamu milik aku, Melody, jangan coba - coba pergi dariku!" bisik Gala dengan wajah yang memburu. Dia benar - benar tidak akan melepaskan Melody apapun yang terjadi.
"Maksud kakak?" tanya Melody gugup.
"Sekarang kamu pacar aku" Jawab Gala tegas tanpa meminta persetujuan Melody.
Melody ingin protes tapi lelaki itu tidak membiarkan, lelaki itu kembali mencium bibir Melody. Kali ini gadis itu hanya diam dia tidak membalas lagi tindakan Gala. Mungkin Melody masih mencerna kata - kata Gala.
Gala masa bodoh dia terus melumat bibir Melody sampai dirinya puas. Andai saja mereka sudah menikah ingin rasanya Gala membawa Melody ke kamar