Selama sepuluh tahun hidup dalam bayang-bayang masa lalu, dikhianati klanya tanpa akhir, Xing Yi menyaksikan keluarganya dibunuh oleh anggota klannya sendiri. Bertahan hidup di bawah kekuasaan tirani, diperbudak sebagai prajurit perang, dijadikan pertahanan terakhir di ujung maut.
Xing Yi menyimpan dendam tak berujung di hatinya, bertahan di bawah siksaan tiada akhir demi membalas dendam suatu hari nanti. Pemuda yang dipenuhi kemalangan ini berubah pada malam itu, menjadi sosok yang dipenuhi oleh keberuntungan tak terbatas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nara Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 21 Menghancurkan Klan Chen (2)
Beberapa saat kemudian, tidak ada lagi harta benda di sana, semuanya telah tersimpan kedalam cincin. Xing Yi melangkah keluar dari ruangan harta setelah ia mengganti pakaiannya menjadi prajurit kamp timur. "Selanjutnya ... " Ia menarik napas dalam-dalam, lalu berteriak dengan keras sambil berlarian di Klan Chen.
"Tetua kedua melakukan pemberontakan. Memberikan perintah seluruh prajurit kamp barat untuk membantai prajurit lain. Semuanya, segera habisi prajurit kamp barat. Jangan biarkan mereka keluar hidup-hidup dari tempat ini."
Suara Xing Yi terdengar hingga di setiap sudut klan, suara itu berulang-ulang mengatakan Tetua kedua melakukan pemberontakan. Semua orang yang berada di klan mendengarnya, prajurit yang belum masuk kedalam medan pertempuran mulai berdatangan menghentikan kekacauan tersebut.
Awalnya mereka mengira kalau kamp barat menyerang kamp timur adalah karena masalah seperti biasa. Saling tidak suka karena diperlakukan berbeda, tapi siapa yang mengira kalau penyerangan ini adalah pemberontakan Tetua kedua terhadap Klan Chen.
Di halaman utama sudah dipenuhi prajurit yang saling membunuh, bahkan tidak ada tempat untuk bersembunyi. Ada yang berdatangan dan ada yang bersembunyi karena takut akan kematian, bagaimana tidak karena pertarungan di luar begitu brutal.
"Apa yang kalian tunggu?!"
"Hancur anjing barat, serahkan mereka semua kepada Patriark karena berani memberontak! Biarkan Patriark yang memutuskan masa depan mereka!"
"Apa kau bodoh? Bunuh mereka!"
Ketika kekacauan terjadi di dalam Klan Chen, Xing Yi masih pada pendiriannya di sana menyebarkan berita bohong kepada orang-orang di klan. Kekacauan ini pernah ia lihat sepuluh tahun yang lalu, dimana prajurit saling membunuh tanpa pandang bulu. Hari ini adalah hari ini dimana ia membalaskan apa yang mereka perbuat kepada keluarganya!
Pemberontak dan kudeta yang tidak seharusnya terjadi, terjadi sekarang! Seluruh permohonannya kini ia sendirilah yang mengabulkannya! Bagaimana takdir berkehendak, ialah takdir itu sendiri. Memutuskan apa mereka pantas hidup atau mati!
Xing Yi menuju perpustakaan karena ia ingin mengambil barang peninggalan ibunya di sana. Di masa lalu, ia tidak bisa masuk ke perpustakaan karena takut dirinya belajar kultivasi dan menyebabkan kekacauan di masa depan. Karena itu, ia tidak di berikan izin untuk menginjakkan kakinya di sana.
Sementara orang-orang di luar di buat bimbang untuk memihak siapa sekarang? Mereka saling membunuh untuk mempertahankan posisi masing-masing, baik teman atau lawan di mata mereka semua adalah musuh yang harus mereka waspadai.
Ketika berada di dalam perpustakaan, Xing Yi berjalan mencari tempat yang di katakan ibunya, "Lemari ke-36 buku hitam besar." Ia menghitung lemari buku sampai ke-36 dan menemukan buku hitam tebal di sana, ia menarik dan tiba-tiba lemari itu bergetar lalu terbuka ruangan rahasia di belakangnya.
Ia sedikit bingung, tetapi ini adalah peninggalan ibunya, ia segera masuk kedalam melihat ruangan itu begitu gelap dan sunyi karena sudah lama tidak di rawat. Xing Yi menyalakan lampu minyak di atas meja, untuk beberapa saat lampu itu mulai menerangi setiap sudut ruangan tersebut dan memperlihatkan Tungku Perunggu dengan ukiran sembilan naga.
"Tungku Perunggu? Dan—" Xing Yi melihat ke sekitarnya, lemari buku yang dipenuhi dengan berbagai variasi, ia mengambil buku di atas meja.
"Buku ini ... Buku Alkemis! Apa ibu dulunya seorang Alkemis? Bagaimana aku sampai tidak tahu? Dapatkah aku belajar untuk menyuling pil di masa depan? Karena untuk belajar membutuhkan bakat dan dedikasi lebih keras daripada belajar bela diri."
"Teknik Alkemis Kuno Surga dan Bumi begitu misterius, dapat menyuling pil dari ketiadaan. Darimana ibu mendapatkan teknik sehebat ini?" Meskipun ada pertanyaan di benaknya, ia mencoba tenang, lalu mengambil kertas yang ada di atas meja, meski tulisan di dalamnya sedikit menghilang, Xing Yi masih bisa membacanya.
Didalamnya tertulis pesan untuknya ketika menemukan ruangan ini, seluruh lemari di ruangan tersebut berisikan catatan tentang bahan-bahan herbal, beserta catatan yang mungkin Xing Yi butuhkan di masa depan. Xing Yi tidak tahu catatan apa itu, tapi sepertinya dapat membantunya di masa depan.
Ia melihat ke lemari buku, semua yang ada di lemari itu adalah miliknya.
Xing Yi mengepalkan kedua tangannya dengan erat, air matanya mengalir. "Terimakasih ibu, aku akan membalas dendam ini kepada mereka semua!" Ia mengusap matanya menghilang kesedihannya, matanya tiba-tiba dingin, menyerap masuk seluruh isi ruangan kedalam cincin penyimpanan.
Setelah itu, Xing Yi kembali ke perpustakaan lalu mengangkat tangannya, menyerap seluruh buku yang ada di sana masuk kedalam cincin. Buku-buku itu beterbangan seperti badai, mengeluarkan suara berisik namun sesaat kemudian seluruh buku menghilang dari tempatnya.
Xing Yi berganti pakaian menjadi prajurit kamp barat untuk mempercepat proses, ekspresi dingin dan tanpa belas kasih itu begitu menakutkan, ia mengeluarkan pedang dari tas penyimpanan lalu pergi keluar menuju medan pertempuran.
Ia masuk kedalam kamp barat tanpa sepengetahuan siapapun dan membunuh prajurit kamp timur, "Apa yang kalian lakukan, cepat bereskan tempat ini? Tetua kedua telah memberikan perintah untuk menghabisi seluruh prajurit kamp timur!"
Seluruh prajurit di kamp barat tidak mengenalinya, hal tersebut membuat mereka terpancing. "Tetua kedua telah memberi perintah. Semuanya bunuh anjing kamp timur sekarang!"
Teriakan semangat bergejolak seperti kobaran api di tiup angin, di bawah pengaruh Xing Yi sebagai provokator. Dendam di mata seluruh prajurit kamp barat tak berujung, mereka membantai prajurit kamp timur tanpa belas kasih, di medan pertempuran ada ribuan prajurit saling membunuh satu sama lain di halaman depan hingga belakang.
Seluruh klan dipenuhi darah pembantaian, Xing Yi di tengah-tengah medan pertempuran itu lebih banyak membunuh untuk memuaskan hasrat balas dendamnya kepada Klan Chen, terkadang memancing kemarahan kamp barat untuk lebih dan lebih ganas membunuh seluruh orang.
Orang-orang di kota mulai mendengar teriakkan dari Klan Chen, suara itu begitu keras dan menakutkan sampai-sampai bulu kuduk mereka berdiri. Mereka semua berhenti beraktivitas untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di Klan Chen? Kobaran api tiba-tiba muncul, jeritan prajurit terdengar lagi.
"Apa yang sedang terjadi di sana?"
"Suasana ini tidak salah lagi. Kekacauan yang pernah terjadi sepuluh tahun yang lalu, apa terjadi kudeta lagi untuk kedua kalinya di Klan Chen? Tapi siapa yang melakukannya, apa anak itu? Tidak, dia tidak mempunyai kekuatan untuk melakukan balas dendam. Jadi siapa?"
"Patriark Klan Chen tiba-tiba pergi meninggalkan posisinya, dan pertarungan di dalam Klan Chen terjadi. Apa yang sebenarnya terjadi."
Kultivator yang bersembunyi di kota mulai bermunculan, ataupun kultivator yang berada di restoran sedang mengamati kobaran api dari sana. Berpikir tentang, Klan Chen begitu makmur selama ini, tapi kenyataannya berbeda dari apa yang ia bayangkan, di dalamnya ada banyak pemberontak bahkan menimbulkan kematian.
"Segera cari informasi apa yang sebenarnya terjadi di klan Chen!"
"Baik Nona muda!"
...
*Bersambung ...