NovelToon NovelToon
As You Wish

As You Wish

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Unik Muaaa

"Lo gak seistemewah itu."
"Kalau begitu jangan ikut campur urusan gue!."

^-^

Karelio Nathanael
Mantan terberengsek sekaligus mantan terindah bagi Desya.
Mereka sudah berstatus mantan, tetapi tetap saja cowok itu berkeliaran di sekitar Desya seakan Desya adalah pusat hidupnya.

Adesya Sakura Atmaja
Julukan Queen Bee juga sesuai dengan arti nama Adesya 'anak perempuan raja', Bukan hanya dari keluarga old money, Desya juga cantik dan mempunyai otak yang diatas rata-rata sehingga dia selalu dieluh-eluhkan.

Desya mempunyai saudara kembar yang supportif dan menjadi garda terdepan untuknya.

Elio merasa Desya, perempuan yang terlalu sempurna untuk Elio yang bukan siapa-siapa.
________
Dan cerita ini tentang Desya dan orang-orang yang memiliki peran penting dihidupnya. Bahkan sosok Elio yang hanya mantan, susah untuk dihilangkan dari ingatan karena susah untuk di enyahkan.

"As you wish, terserah kamu mau apa!."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Unik Muaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman Lama

Aksa tidak langsung turun dari dalam mobilnya, sejak memasuki kawasan perumahan rumah Desya dan Ares dia sudah terperangah melihat bagunan yang berjejer begitu megah semua, terlebih ketika Aksa menemukan nomor rumah yang dia cari.

Rumah yang terlihat mewah ... Bukan ... Bukan ... Mansion, ruman Desya dan Ares seperti mansion dengan halaman yang luas.

Dulu, selama Aksa, Elio, Rigel dan Haikal dekat dengan Ares, mereka tidak pernah pergi kerumah pria itu, toh barang-barang yang dikenakan Ares biasa-biasa saja, mobil sport Ares masih kalah jauh denga mobil Taya, mana pernah berfikir Ares sebenarnya adalah anak keluarga Atmaja dengan rumah sebesar bak mansion.

Aksa mengirim pesan pada Taya sebelum keluar dari dalam mobil dan hendak mengetuk pintu rumah, namun lebih dulu terbuka, dan Ares berdiri disana dengan rambut acak-acakan, celana olahraga se lutut dan kaos oblong, see ... Aksa bensr bukan, gaya Ares tidak menunjukkan jika dia anak orang kaya.

"Taya teriak barusan masih mau mandi, gue suruh nemenin lo" Ares melangkah keluar lalu menutup pintu, "gazebo depan aja, kalau duduk disofa gue nanti tidur lagi."

Kepala Aksa hanya mengangguk mengiyakan, mengikuti langkah Ares dari belakang.

Otak Aksa kembali memperhatikan penampilan Aksa dan gaya pria didepannya. Kali ini Ares berjalan menggunakan sandal jepit didepan teras rumah, sembari menggaruk-gatuk lengannya dan menguap amat sangat tidak etis.

"Mak Jum!" Ares tiba-tiba berteriak, melambaikan tangan sambil tersenyum lebar.

Aksa menatap kearah tatapan Ares, seorang wanita paruh baya yang akan memasuki pintu samping rumah Ares, membalas lambaian tangan Ares dari kejauhan.

"Minta tolong nanti kalau keluar bawain munuman ya Mak" teriak Ares.

"Ok Den!!!" Mak jum membalas teriakan Ares.

"Sippp, terima kasih Mak."

"Sama-sama!!!"

Sampai disini Aksa bisa menyimpulkan siapa mak Jum yang dipanggil Ares barusan, Mak jum mungkin salah satu ART dirumah ini. Dari cara mereka berbicara, Aksa bisa menilai jika Ares begitu dekat dengan Mak Jum.

Sangat jarang ada majikan yang dekat dengan ART mereka, Aksa saja tidak begitu dekat pada ART dirumahnya.

Mereka sudah duduk didepan gazebo, Aksa pikir Ares akan memberondongi Aksa dengan berbagai macam pertanyaan tentang Elio dan Kavano, tetapi Ares malah duduk bersila dan bermain game diponselnya. Semalam Taya mengirim banyak pesan, menceritakan jika keluarga Atmaja ternyata tidak tau prihal hubungan Taya dengan si kembar Kevano dan Elio. Taya merasa bersalah, jadi gadis itu meminta Aksa untuk menjemputnya dirumah Desya, sedangkan mobilnya akan dibawa Gigi nanti.

"Lo gak mau tanya tentang Kevano ama Elio?" Akhirnya Aksa yang bertanya lebih dulu.

Ini sudah lebih dari sepuluh menit mereka duduk di gazebo depan rumah Ares, minuman dan cemilan sudah ART suguhkan.

Ares tersenyum kecil, masih fokus dengan gam yang dimainkannya. "Ngapain gue kepo tentang mereka?" Ars malah balik bertanya, dengan pertanyaan yang tidak Aksa sangka-sangka.

"Ya sapa tau penasan gitu, Taya semalem udah ngasih tau kalau Elio dan Kevano kembar. Meski semalem gak ada lo, lo pasti udah denger kan?."

Kepala Ares menangguk pertanda jika tebakan Aksa benar, Mummynya menceritakan semuanya dikamar Ares semalam. Ares menghentikan permainannya dan menatap Aksa dengan santai sembari membuka kulit kacang dan memakannya.

"Apalagi mereka berdua sama-sama suka, bahkan mungkin cinta mati ama kembaran lo" perasaan tertekan Aksa mulai menghilang perlahan.

"Mereka kan suka Adesya bukan Aresya" Ucap Ares, "meski kita kembar, dari dulu ortu kita udah mengajarkan untuk saling menghargai privasi masing-masing, disini gue gak berhak ikut campur urusan kembaran gue. Lagi pula, meski mereka cinta tapi kembaran gue enggak, delapan puluh persen mereka akan jadian ama kembaran gue."

Sebelah alis Aksa terangkat, "kenapa?."

"Dari siapa dulu?."

"Kevano."

"Jelas, karena kembaran gue gak cinta dia. Meskipun nanti Kembaran gue nerima ajakan pacaran si Kevano, mungkin dia hanya menjadi tempat pelarian aja. Untuk Elio ..." kali ini Ares duduk dengan tegap menatap Aksa lekat, "Kembaran gue udah pernah bilang ama tuh cunguk, waktu dia ngotot minta mereka putus. Beneran putus tampa ada kata kembali, yang artinya meski perasaan sayang masih ada, itu akan sulit. Dan Elio udah tahu ego kembaran gue gimana, selamat berjuang aja buat dia. Oh iya, udah lulus nanti Kembaran gue udah nentuin mau kuliah diluar negeri, katanya sekalian mau cari bule-bule ganteng biar bisa cepet move on dari si Cunguk itu, wahahaaa ...."

^-^

Dikamar Desya.

Diantara empat gadis itu hanya Taya yang sudah mandi dan mulai berdandan sejak tadi belum selesai. Sedangkan Yunita dan Gigi masih betah tiduran dikasur Desya, yang mempunyai kamar malah tidur dikasur tambahan yang diletakkan di bawah samping kasur, tadi Desya tidur dengan Taya, tapi gadis itu belum juga bangun, entah sampai rumah jam berapa.

"Lo gak takut pacar lo di interogasi ama Ares?" Tanya Gigi tampa mengalihkan perhatiannya pada layar ponselnya, dia sedang melihat-lihat bermacam vidio di sosial media.

"Biarin aja mereka ngobrol, udah lama juga gak ketemu" Taya terdengar santai mengucapkannya.

"Anggap aja teman lama kembali jumpa" sahut Yunita.

"Tentang yang semalem ..."

"Udah kita bicarain loh Gi!" Potong Yunita penuh tekanan.

Gigi hanya menghela nafas, menutup akun sosial medianya sebelum beringsut turun tidur disamping Desya sambil memeluk temannya itu.

Tubuh Desya bergerak-gerak merasa terganggu, dengan mata tertutup tangannya mendorong Gigi menjauh, tetapi Gigi malah semakin erat memeluk Desya.

"Eemmm..." keluh Desya mulai merasa benar-benar terganggu.

Perlahan akhirnya desya membuka mata, menoleh kebelakang tubuhnya dan mendengus setelah tau jika Gigi yanh sedang nemplok seperti cicak padanya.

"Semalem dateng jam berapa sih syayangkoh?" Tanya Gigi dengan nada manja.

"Gak tau gak inget" jawab Desya serak, kembali memejamkan matanya.

"Padahal gue jam sebelas masih bangun loh" Taya ikutan nimbrung duduk dipinggir kasur Desya. "Jangan-jangan lo udah nemu Yayang baru tapi gak bilang-bilang ama kita ya ...." goda Taya menoel-noel pipi Desya.

"Sya, kalo lo dah punya pacar bilang gue ama Yunita dulu, kan kita udah temenan lama banget. Inget ya ... Taya itu baru beberapa bulan jadi temen kita."

Plak ...

Tangan Taya memukul betis Gigi yang membelit Desya, lalu memelototinya penuh dengan peringatan. Karena Taya tau pasti, sebenarnya niat Gigi mengatakan itu bukan masalah waktu pertemanan mereka, tapi Gigi takut Taya cepu pada Elio.

Desya berdecak sambil menepis tangan Taya, bergerak-gerakkan badan melepas pelukan Gigi lalu duduk diatas kasur, menatap malas pada ketiganya secara bergantian.

"Gak mau yayang-yayangan, lagi fokus mau ujian semester bentar lagi."

Taya terkikik, "oh ... Kirain."

Desya berdecak sebal, beringsut turun dari kasurnya berjalan kearah kamar mandi. "Gue lagi gak mood buat dengerin tujuan kalian kesini, mendingan sikat gigi, cucu muka lalu sarapan. Kalian masih inget kan, kalau weekend keluarga gue sarapan jam delapan."

Seketika mereka teringat jadwal rutin keluarga Desya yang harus mereka patuhi tiap kali menginap dirumah ini, Yunita dan Gigi buru-buru kekamar mandi. Sebelum mendengar panggilan dari Mummy Desya, mereka harus sudah di meja makan jika tidak ingin kena omel Renald, sang Papa.

^-^

.

Hello readers akoh ....

Mohon untuk meninggalkan jejak ya 😇 biar Author tambah semangat nulisnya 🥰

Terima kasih udah mampir 🤩

Lop yu 😘

Unik_Muaaa💋

1
Henny Sulistiyowati
sesenggukan gak sih yg benernya ?
Unique: Terima kasih atas koreksiannya 😇
total 1 replies
aca
semua novel mulai Q baca bagus semua moga like makin banyak
Unique: Terima Kasih
total 1 replies
aca
lanjutan mana
Unique: Terima Kasih sudah mampir 🙏

Untuk double update author masih belum bisa ya 😅 karena meski bab yang sudah author tulis sampai 70, itu untuk stok jika didunia nyata lagi sibuk gak sempat nulis 🫣

sekali lagi Terima kasih sudah mampir🙏
total 1 replies
aca
masak sih kok ini like cm berapa biji mana like ratusan nya
Unique: Terima Kasih
aca: pdhl ceritanya bagus loh
total 3 replies
aca
bagus bgt ne novel kok like dikit Q kasih bunga deh
Unique: Terima kasih 🙏
total 1 replies
evi nurazizah
lanjut thor
amora: semangat kk💪🤗
amora: semangat kk🤗
total 3 replies
bebby vie
rencana berapa episode Thor
Unique: Masih belum tahu 🤗 karena sejauh ini masih 1 konflik yang kebuka uppsss ... 🤭

Terima Kasih sudah mampir 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!