NovelToon NovelToon
SISTEM : GAME PENGHASIL UANG

SISTEM : GAME PENGHASIL UANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir / Kaya Raya
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: slamet sahid

Dimas, seorang Mahasiswa miskin yang kuliah di kota semi modern secara tidak sengaja terpilih oleh sistem game penghasil uang. sejak saat itu Dimas mulai mendapat misi harian
misi khusus
misi kejutan
yang memberikan Dimas reward uang IDR yang melimpah saat misi terselesaikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon slamet sahid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saham 51% Tempat Wisata

Dimas menghela napas lega saat mobil rental yang mereka bawa mulai memasuki desa Sendang, di wilayah Kabupaten Wanagari. Jalanan yang sebelumnya ramai dengan lalu lintas kota dan perbatasan kini berganti dengan pemandangan sawah yang hijau dan pepohonan rindang di kanan-kiri jalan. Aroma khas pedesaan yang segar dan menenangkan langsung menyambutnya begitu mereka mulai memasuki gerbang desa.

"Akhirnya sampai juga," gumam Dimas, melepaskan sabuk pengamannya. Ia melirik Toni yang duduk di sampingnya. Teman sedesanya itu tampak kelelahan namun tersenyum puas. Perjalanan panjang dari kota telah menguras tenaga mereka, tetapi suasana desa yang tenang segera membuat kelelahan itu perlahan menghilang.

"Ya, akhirnya kita sampai di tanah yang penuh berkah," Canda Toni sambil mengarahkan mobil menuju jalan utama desa. Mereka membawa mobil secara bergantian.

melewati beberapa rumah dengan arsitektur tradisional Jawa, diselingi dengan suara kokok ayam dan tawa anak-anak yang bermain di halaman luas pada sore itu. Beberapa penduduk desa melambaikan tangan atau sekadar tersenyum saat melihat mereka.

"Kak Dimas!" teriak seorang anak kecil yang berumur sekitar tujuh tahunan berdiri pinggir jalan, melambaikan tangan dengan penuh semangat.

Dimas mengenali anak itu sebagai Yudi, adik dari temannya semasa kecil di desa.

Ia membalas lambaian tangan Yudi dengan senyuman lebar."Halo, Yudi! Bagaimana kabarmu?" seru Dimas sambil menurunkan kaca jendela lebih lebar. Yuda tersenyum lucu, menunjukkan gigi ompongnya yang hilang baru-baru ini.

"Baik, Kak Dimas! Kamu pulang kampung ya?"

"Iya, baru saja sampai. Kebetulan Kakak lagi liburan. Nanti insyaAllah Kakak main kerumah kalo sudah longgar ya!" jawab Dimas sebelum Toni kembali mengarahkan mobil ke rumah Dimas yang terletak di tengah desa.

Rumah Dimas tidak berubah banyak sejak terakhir kali ia melihatnya. Rumah kayu dengan halaman luas dan pohon mangga di depannya itu selalu membuatnya merasa nyaman. Ibunya, Bu Ngatmi, sudah menunggu di depan rumah, tersenyum lebar melihat anak sulungnya pulang."Dimas, nak! Alhamdulillah, kamu pulang juga," ucap Bu Ngatmi sambil memeluk Dimas erat. Air mata haru mengalir di pipinya.

"Ibu kangen sekali Nak."

"Iya, Bu. Dimas juga kangen sama Ibu, dan Danik" jawab Dimas sambil memeluk ibunya.

Rasa rindu yang selama ini terpendam akhirnya terlepas. Setelah melepas pelukan, Dimas melihat ke sosok gadis cantik yang baru saja keluar dari dalam rumah., Danik, berdiri di samping ibunya dengan senyum bangga dan segera meraih tangan Dimas dan meletakkan di keningnya sebagai adat tanda hormat seseorang."Danik," sapa Dimas sambil menepuk bahu adiknya .

Danik menyambut tepukan tangan itu dengan mengantuk perlahan, "Selamat datang kembali, Kak Dimas. Bagaimana perjalananmu?" tanya lanjutnya.

"Alhamdulillah Lancar, Nik. Alhamdulillah," jawab Danik.

Sementara itu, Toni menurunkan tas-tas Dimas dari bagasi mobil.

"Dimas, aku bawa mobil ini dulu ke rumahku, ya. Nanti kalau Kamu membutuhkan wa saja, O iya kalau besok pemiliknya datang mengambil biar aku minta ambil di rumahku saja," kata Toni.

"Oke, Toni. Hati-hati di jalan, ya," jawab Dimas sambil mengambil tasnya.

Toni mengangguk dan melambaikan tangan sebelum kembali masuk ke mobil dan mengendarainya menuju rumahnya di ujung desa.Dimas , Ibu Ngatmi dan Danik kemudian masuk ke dalam rumah. Dimas merasakan haru dan bahagia karna disambut dengan hangat oleh Ibu ,serta adiknya, Mereka lalu duduk di ruang tamu, Ngobrol seru bertiga.

Tak terasa,Malampun segera datang menjelang. Ibu Ngatmi segera mengeluarkan hidangan santap malam ke ruang tamu yang sekaligus merangkap sebagai ruang serbaguna bagi mereka.

menghirup aroma masakan ibunya yang menguar dari meja. Bau rendang yang menggoda membuat perutnya keroncongan seketika.Setelah menikmati hidangan makan malam bersama Ibu dan Adiknya, Dimas meraih tas ranselnya, Di situ tersimpan dua hadiah spesial yang dia bawa pulang, Satu set perhiasan emas untuk Ibu Ngatmi dan iPone 15 untuk adik perempuannya, Danik.

Dimas tersenyum, mengeluarkan pelukan ibunya dan mengeluarkan hadiah dari ranselnya.

“Aku bawa sesuatu untuk Ibu dan Adik,” katanya, sambil menyerahkan menyerahkan kotak perhiasan emas kepada Ibu Ngatmi dan sebuah kotak berisi iPhone 15 kepada Danik.

Mata Ibu Ngatmi berkaca-kaca saat membuka kotak perhiasan tersebut.

“Dimas, ini terlalu mahal… Darimana Kamu dapat uang untuk membelinya Nak?, Kamu tidak perlu melakukan hal yang tidak - tidak Bukan?,” Tanya Ibu Ngatmi khawatir.

“Aku ingin memberikan sesuatu yang spesial untuk Ibu. Ibu sudah banyak berkorban untuk kita,

dan Yakinlah ini semua Halal asalnya Ibu” jawab Dimas lembut.

Danik, di sisi lain, sudah melompat-lompat kegirangan melihat iPone 15 yang canggih di tangannya. “Terima kasih, Kak! Aku tidak percaya bisa memiliki iPone seperti ini sekarang!” serunya.

Mereka bertiga ngobrol bersama di teras rumah, dan Dimas mulai bercerita tentang perjalanannya di kota, bagaimana dia belajar tentang saham, dan bagaimana dia berhasil memenangkan perdagangan yang memberinya cukup uang sehingga bisa membeli hadiah-hadiah tersebut. Ibu Ngatmi dan Danik mendengarkan dengan haru serta penuh perhatian, terpesona oleh kisah keberanian dan ketekunan Dimas.

“Awalnya aku ragu, Bu, tapi aku tidak menyerah. Aku belajar dari kesalahan dan terus mencoba. Sekarang, aku bisa memberi kalian sesuatu yang lebih baik,” kata Dimas dengan senyum bangga padahal di hatinya cukup merasa bersalah karna berbohong.Tapi toh itu berbohong yang baik menurutnya,karena tidak merugikan seseorang.

Ibu Ngatmi mengusap air mata bahagia di pipinya.

“Dimas, Ibu bangga padamu. Kamu sudah bekerja keras dan tetap rendah hati.

Teruslah seperti ini, nak.”

Danik tiba-tiba memeluk kakaknya erat-erat.

“Kak, kamu adalah pahlawan kita. Terima kasih banyak.”

Malam itu, mereka habiskan dengan mengobrol santai dan penuh sukacita.

Saat jarum Jam menunjukkan pukul 21.00 WIB Ibu Ngatmi pamit untuk beristirahat. Demikian pula Danik, Setelah pamit ke Ibu dan Kakaknya segera masuk ke kamarnya.

Di tengah kebersamaan tadi, Dimas merasa betapa beruntungnya dia memiliki keluarga yang begitu mendukung dan penuh cinta.

Dimas merasa benar-benar kembali ke rumah. Canda tawa dan obrolan ringan dengan orang tua dan adiknya barusan membuat suasana malam itu semakin hangat baginya.

Malam itu, Dimas juga masuk beristirahat di kamarnya yang sederhana namun nyaman, Dimas merenung sejenak. Banyak hal yang sudah ia lalui di kota, baik suka maupun duka. Namun, pulang ke desa selalu memberikan ketenangan tersendiri baginya. Ia tahu bahwa di sini, di tengah keluarganya, ia selalu diterima apa adanya.Tidak lama kemudian, Dimas mengeluarkan HP dan mulai memainkan tiga kali kesempatannya.

Entah terbawa suasana yang baik dan membahagiakan...Dimas berhasil mengumpulkan total 35 .000.000 IDR.

dan satu hadiah acak dari peti harta karun berupa saham sebesar 51 % dari tempat wisata Air terjun 'Parang Ijo' di daerah Tawang mangun Karang Anyar.

Alhamdulillah. Awal Hari yang memberi Hadiah besar untuknya. Dan itu berarti satu lagi malam yang indah menemani Dimas melepas lelah pulas tidur sampai subuh nanti.

1
Max Dillon
mc bodoh, sudah senang sikit ibu yang susah dilupakan
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: terimakasih udah mampir. Maaf tidak ada maksud begitu Bang .
total 1 replies
Alfathir Paulina
kok ceritanya ganti jd mistis🤔🤔
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: kalau ini saya sengaja menghadirkan musuh utama pertama yang berbau mistis di daerah saya. 😅 Pokoknya Mohon Maaf jika masih sangat banyak kekurangan. terimakasih hadirnya.
total 1 replies
Alfathir Paulina
kenapa jd cerita masa lalu🤦‍♀️🤦‍♀️
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Terimakasih hadirnya. Mohon maaf tahap belajar, sebenarnya itu hanya kilas balik (agak panjang sih 😅)
total 1 replies
argha putera
mending stop bawa agama bro novel ginian.
argha putera
bawa2 agama lagi novel genre ginian. hadehhh
argha putera
tks gk lanjut baca. novel sampah juga ternyata.
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: terimakasih sudah mampir,
total 1 replies
argha putera
ini novel mcnya siapa ya? kok malah sibuk nulisin percakapan pemeran pembantu?
argha putera
panel sistem kebanyakan. hadehh di buat sederhana aja kali. jd males liat novel sistem yg panel profilenya sengaja dibuat banyak cm demi nutup target kata.
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: terimakasih masukannya
total 1 replies
Hana
lanjut
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Terimakasih hadirnya.
total 1 replies
RidhoNaruto RidhoNaruto
👍
.
RidhoNaruto RidhoNaruto
👍
Nino Ndut
ijin nanya thor, pas mc dpt 1jt tuh dia ngapain ke rumah ibu kos klo g bayar kos..lah ini blom bayar malah kabur pas bu rt ngomong kek gitu..knp g lempar aj ke mukanya atau mc bisa mulai cari kosan lain..
argha putera: lebay. alibi sangking ting-tingnya. ada lagi aja novel mc banci
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Maaf, saking 'ting-tingnya' Dimas saat itu Kawan. Terimakasih sudah sudi berkomentar.
total 2 replies
Danang Romadhon
upp
Kafa Dayu
crazy up tor yg banyak 👌👌👌👌👌👌👌
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Mohon Maaf, sebenarnya ide ada, tapi masih dikepala Kawan, jadi terpaksa di tuang satu persatu. terimakasih sudah hadir Komen.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!