NovelToon NovelToon
Codex Of Fantasy

Codex Of Fantasy

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Dan perjuangan hegemoni / Perperangan / Summon
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Ningrum, seorang gadis desa yang hidup ditengah diskriminasi, terjebak dalam pertempuran dahsyat antara dua makhluk raksasa yang dikenal sebagai Monarc. Di tengah kekacauan dan ledakan yang memekakkan telinga, Ningrum mendapati dirinya bersama pulau tempat kedua monster bertempur dipindahkan ke luar angkasa. Di antara bintang-bintang dan planet-planet asing, Ningrum harus menemukan cara untuk bertahan hidup di dunia baru yang penuh misteri dan bahaya. Dengan bantuan makhluk-makhluk aneh dan teknologi canggih, ia memulai petualangan epik untuk menemukan jalan pulang, sembari menguak rahasia Monarc yang dapat menentukan nasib galaksi. Mampukah Ningrum mengatasi segala rintangan dan menemukan takdir sejatinya di tengah galaksi yang luas dan penuh intrik? Temukan jawabannya dalam kisah fantasi isekai yang menegangkan ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Area pembantaian

Empat Hunter mengikuti Ningrum ke dalam hutan. Apakah tujuan mereka ingin menjaga gadis itu di hutan yang dipenuhi oleh monster? Tidak, mereka sana sekali tidak sebaik itu.

“Seperti yang diduga, dia memasuki hutan hanya untuk memanen herbal.” ucap salah satu dari penguntit saat melihat Ningrum yang mengambil tanam herbal di pinggir jalan.

“Dari awal aku sudah mengatakannya. Memangnya apa lagi yang bisa dilakukan oleh murid dari akademi Bakti Luhur di hutan ini selain mencari material gratisan l?.” Hunter lain menimpali.

Percakapan kedua dihentikan oleh Hunter lainnya yang tidak ingin percakapan kedua rekannya didengar oleh Ningrum. Para Hunter terus mengikuti Ningrum masuk lebih dalam hingga hampir mencapai batas area pertama.

Selama perjalanannya Ningrum terlihat sama sekali tidak menunjukkan kecurigaan sedang diikuti, sehingga membuat keempat Hunter yang mengikutinya merasa gadis yang sedang mereka incar benar-benar tidak memiliki kemampuan untuk bertarung.

Akan tetapi setiap Hunter merasa adanya keanehan dimana tidak ada satupun monster yang muncul menghadang jalan Ningrum. Seakan setiap monster di hutan ini telah bersembunyi karena sesuatu.

Hunter yang kebingungan berkata, “Sepertinya para monster bersembunyi karena kemunculan Beruang gila.”

“Lalu bagaimana ini, apa pada akhirnya kita membawanya dengan paksaan?.” balas Hunter yang merasa kecewa karena tidak ingin penguntitan yang mereka lakukan berakhir sia-sia.

“Sepertinya memang tidak ada cara lain. Lagipula kita sudah cukup jauh masuk kedalam hutan dan saat ini tidak ada Hunter yang berburu. Itu artinya tidak akan ada seorangpun yang akan mendengar teriakannya.” Hunter dengan raut wajah bengis menjawab sambil menjilat belatinya.

Keempat Hunter memutuskan tetap melakukan rencana mereka meskipun tidak sesuai dengan yang direncanakan di awal. Mereka mengikuti Ningrum dengan cara berpindah dari pohon ke pohon seperti ninja, mulai mendekati Ningrum dengan sangat hati-hati.

Minimnya getaran di pohon yang mereka tempati menunjukkan kemampuan para Hunter melakukan pengintaian. Melihat Ningrum yang masih tidak sadar dengan keberadaan mereka, membuat semua Hunter berpikir jika rencana ini akan berhasil.

Tetapi salah satu dari Hunter segera menghentikan rekan-rekannya ketika melihat Ningrum sampai di batas area satu dan area dua. Ningrum dan keempat Hunter tercengang saat melihat banyak mayat Hunter di area dua.

Ningrum yang tidak diperbolehkan memasuki area dua hanya bisa melihat mayat-mayat itu dari area satu. Menurut hasil pengamatannya, setiap mayat mengenakan seragam yang sama dengan lambang kepala Garuda.

“Mereka pasti anggota guild Garuda yang tidak berhasil melarikan diri.” ucapnya setelah mengingat sekelompok Hunter yang dia temui saat meninggalkan asosiasi Hunter.

Gadis itu melihat banyak barang berserakan ditempat pembantaian, misalnya saja sebuah gerobak yang penuh oleh barang bawaan dan perlengkapan yang terlihat mahal berserakan di tangan seolah menunggu untuk di jarah.

Terbesit keinginan untuk mengambil keuntungan dari apa yang ada di depannya, tetapi Ningrum memilih untuk berjalan kembali dengan kepala tertunduk seakan memutuskan untuk mengakhiri petualangannya.

“Dia kembali?.”

“Aku pikir dia ketakutan setelah melihat mayat-mayat anggota guild Garuda”

“Lalu apa kita harus mengejarnya?.”

“Ahahaha, dasar bodoh untuk apa kita melakukan itu? Apa kau tidak melihat di depan sana ada harta karun yang menunggu untuk diambil.”

Keempatnya segera kehilangan minat terhadap Ningrum setelah melihat benda-benda yang ditinggalkan oleh guild Garuda. Sebagai Hunter peringkat D, keempatnya merasa tidak perlu khawatir memasuki area kedua. Mereka dengan penuh antusias mengambil semua barang berharga yang bisa mereka dapatkan.

“Uwooo, pedang ini memiliki skill khusus.” Hunter itu menunjukkan pedang yang dia ambil dari salah satu mayat. Lalu Hunter lainnya mengambil sepatu dari mayat dan langsung menggantinya dengan miliknya.

Keempatnya merasa mendapatkan durian runtuh karena perlengkapan anggota guild Garuda sangat berharga. Tetapi harta karun yang sesungguhnya terdapat di gerobak yang dipenuhi oleh karung, saat mereka membukanya, karung-karung itu berisi material berharga terutama monster core.

“Jekpot!”

“Kita kaya, ahahaha kita kaya!.”

Keempat penjarah itu begitu bahagia dengan semua yang mereka temukan, hingga mereka lupa dengan keadaan sekitar. Mereka bahkan tidak menyadari ketika sesuatu yang berbahaya mulai mendekat.

Seorang Hunter dengan persepsi bahaya yang terasah mulai merasakan sesuatu. Tetapi dia terlambat karena makhluk yang telah menjadikan tempat mereka berdiri saat ini menjadi arena pembantaian, sudah berada tepat di depan mereka.

Seketika suara gembira menghilang, keempatnya terpaku oleh rasa takut yang tidak bisa dikendalikan ketika makhluk itu menatap semua Hunter dengan aura penindasan.

***

Groaaar!, Suara raungan terdengar begitu keras hingga menggetarkan seluruh hutan.

“Hem, apa itu, aku merasa mendengar sesuatu yang lain ?.” Ningrum merasa dia mendengar suara teriakan setelah raungan binatang buas.

“Mungkin hanya angin.” Ningrum memilih mengabaikan suara jeritan yang dia dengar karena berpikir itu adalah suara monster.

Ningrum memutuskan kembali namun dia menggambil jalan yang berbeda dari yang sebelumnya dia lalui. Kepalanya terus tertunduk karena mengikuti jejak darah yang dia temukan sejak di area perbatasan.

Ningrum memutuskan menghentikan rencananya mencari herbal dan material, lalu memilih melakukan pencarian terhadap seseorang yang mungkin saja sudah meninggal.

“Ini mungkin bukan masalahku tapi...” Dia tidak bisa mengabaikan kemungkinan jika orang itu masih hidup dan membutuhkan pertolongan.

“Lagipula, apa salahnya berbuat baik.” ucapnya yang membuatnya mengalami berbagai flashback yang tidak menyenangkan.

1
Nresyaa$$
oh ...tidak sabar menunggu aku sukalah
arfan
semangat up terus bos
rachmat hidayat
/Drool/ siiiip ceritanya asyik. seru.
rachmat hidayat
makin seru
Nresyaa$$
Thor semangat untuk up ok
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Nresyaa$$
Thor terus up detya supaya aku boleh terus membaca cerita ini di sangat menarik
Nresyaa$$
Thor menarik aku akan selalu menantikan kelanjutannya 🥰
semangat 😘
Nresyaa$$
menarik😚
Fiorentina' EVRENZAN
(O_o)?? WTF
siro
👍
Adrian Syifa
lama gk buka mangatoon eh author gw up walapun beda novel
Fiorentina' EVRENZAN
👉💀👌
Fiorentina' EVRENZAN: wkwkwkwk
Orpmy: hah?........
total 2 replies
Fiorentina' EVRENZAN
Thor, lu buat lagi ya
yang kemarin aja belum selesai😑
Masda Alfarisi
lanjutkan min
Fiorentina' EVRENZAN: novel mu yang kemarin gak dilanjutkan tor/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!