Seorang wanita yang hidup dengan mengandalkan pekerjaannya sebagai seorang pengacara.
Perawakan yang tegas, tak takut apapun dan terkadang Brutal menjadikannya sosok kuat yang sangat di perhitungkan.
Akhirnya mendapat kesempatan emas menjadi salah satu orang kepercayaan Bos Besar yang ternyata punya keterkaitan di masa lalu di waktu kecil.
Bagaimana kisah wanita salah satu kerabat Keluarga Nugraha? Yuk kita ikuti jalan ceritanya.
Salam Sukses, Sehat, Semangat dan jangan lupa Bahagia.
Author Sinho.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MB 21
Tepat seperti apa yang sudah di perintahkan, kini Queen sudah berada disalah satu Club malam yang baginya sedikit asing, karena dia hanya bisa dihitung dengan jari pernah memasuki tempat seperti ini, dan itupun karena paksaan dari teman-teman kuliahnya dulu.
"Ramai sekali" ucap Queen yang merapat di samping Elsa.
"Hem, sebentar lagi sampai di tempat khusus, disana tidak akan terdengar apapun, tapi kita bisa lihat semua aktifitas Club di bawah sini, ayo!" Elsa mempercepat langkah sambil menggandeng Queen, melewati jalan khusus yang steril dari orang-orang yang berlalu lalang melakukan aktivitasnya.
Pintu sebuah ruangan yang besar terbuka, ada beberapa pelayan laki-laki yang wajahnya cukup lumayan tersenyum dan mempersilahkan, Queen dn Elsa segera masuk dan duduk di sebuah sofa mewah yang disediakan didalam sana.
"Sebentar lagi mereka pasti akan datang" ucap Elsa sambil mengecek semua perlengkapan yang di butuhkan, begitu juga dengan Queen yang sudah merasa nyaman.
"Semua sudah lengkap, kita siap" ucap Queen.
Elsa tersenyum, lalu tak lama kemudian pintu terbuka kembali, nampak empat orang asing dan dua orang pribumi masuk, ada enam orang yang di sambut oleh Elsa dan Queen.
Rupanya mereka juga fasih berbahasa Indonesia.
"Kalian anak buah Tuan Arron?"
Anak buah? Kesannya kok tidak enak di dengar telinga, Queen langsung menjawab dengan segera.
"Saya Queen direktur ke dua sekaligus pengacara Tuan Arron"
"Dan saya Elsa Sekretaris pribadinya" sambung Elsa.
"Oh, maafkan saya, orang-orang terpilih rupanya, Tuan Arron memang sangat profesional" jawabnya sambil melihat cara berpakaian Queen yang menjadi pusat perhatiannya.
Baru saja perbincangan dilakukan, Arron kini sudah datang dan memasuki ruangan, memberikan sambutan dan segera duduk di dekat Queen yang sudah menyiapkan segalanya.
Perbincangan serius, dan dalam waktu satu jam saja semua kesepakatan terjadi, Investor perusahaan asing setuju bekerjasama dan tentu membawa keuntungan yang besar bagi perusahaan.
Jika dilihat dari sini, memang ancaman keluarga Monica tak membawa pengaruh apapun, pantas Arron hanya tersenyum sinis saat ancaman itu di layangkan, la wong yang ingin bergabung dengan perusahaan tuan Arron banyak sekali, begitu batin Queen sambil menyelami semua bentuk kerjasama yang aman dari urusan hukum.
"Sudah selesai kan?" Tanya Queen ke Elsa.
"Sudah, saat nya bersantai, hidangan sebentar lagi datang, dan mereka menginginkan sambutan dari wanita-wanita cantik disini"
"Kita ikutan?"
"Hanya menemani sebentar, kita santai saja dulu, penasaran ingin melihat kekasih Tuan Arron bukan?" Ucap Elsa.
"Tidak"
"Masak?"
"Ck, aku tidak ada urusan"
"Cantik orangnya, molek dan sangat ramah, beneran gak penasaran?, nanti nyesel"
"Iya iya, mana?"
"Sebentar lagi pasti kesini sambil membawa beberapa anak buahnya yang istimewa karena tamu tuan Arron memang memesan itu"
"Untuk apa?" Tanya Queen dengan polos nya.
Elsa tertawa lirih, menutup mulutnya biar tak terlihat kalau dia menahan tawa, dasar Queen memang wanita ajaib bagi Elsa.
"Untuk menemani bersantai saja, dan kalau mereka menginginkan lebih, ya itu urusan mereka"
"Ha, di sini?" Pertanyaan konyol Queen yang membuat Elsa tertawa lagi.
"Ya tidak dong cantik, mereka akan keluar mencari hotel-hotel mewah disekitaran sini, mereka bukan orang sembarangan, privacy harus dijaga dengan baik"
"Oh_" Queen manggut-manggut, mulai mengerti jalan cerita para Bos besar perusahaan asing yang ingin bersenang-senang.
Waktu semakin malam dan seperti yang dijelaskan oleh Elsa kini seorang wanita cantik datang, melenggang dengan santun dan senyuman ramah merekam dari bibirnya, Arron langsung beranjak dari duduknya menyambut kedatangan seorang wanita cantik yang memang lebih menonjol dari yang lain.
Queen menatap setelah Elsa memberikan kode.
"Sangat cantik, glowing dan memukau, cara berpakaiannya se-ksi tapi tidak menunjukkan kesan murahan" batin Queen masih mengamati.
"Hai Elsa, bagaimana kabarmu?" Ucap wanita itu kini menghampiri.
Elsa tersenyum dan menjawabnya, lalu sebuah pelukan di berikan, sangat ramah memang, tapi menurut Queen itu terlalu di buat-buat, mungkin karena memang pekerjaan yang mengharuskan bersikap seperti itu.
"Ini-?"
"Saya Queen"
"Oh iya, akhirnya kita bertemu ya, Arron pernah membicarakan mu, selamat bergabung dengan kami, aku Nesya Kanaya, pengurus utama Club Amora, sekaligus_"
"Kekasihku, sahut Arron yang kini mendekati Queen.
"Oh iya" Queen tersenyum.
Belum hilang rasa penasaran Queen pada wanita yang menjadi kekasihnya, datang seseorang yang sungguh tak diharapkan, tapi apa boleh buat, karena wanita ini juga punya saham di Club Amora, begitulah yang Queen tau.
"Hai, maaf aku terlambat" ucapnya, masuk begitu saja dan disambut oleh investor asing itu yang rupanya sudah mengenal Monica.
Tak ada ramah tamah, bahkan menyapa kekasih Arron saja tidak, nampak sekali ada perang dingin disana, dan Elsa hanya mengangkat bahunya saat Queen menatapnya.
"Seperti yang di katakan Boss Arron, dia pantang menyerah" ucap Queen.
"Lebih tepatnya tak tau malu, cinta memang buta" sahut Elsa.
"Mengerikan!" Sahut Queen.
Elsa terkekeh, lalu menikmati hidangan kembali bersama dengan Queen, tak peduli ada perang dingin antara kekasih bosnya dan sang wanita penggoda.
Terserahlah, yang penting Queen kenyang dan menikmati semua yang gratis disana, mau perang tanding juga bodoh amat, lumayan buat tontonan.
"Oh disini ada kalian juga, aku sampai lupa" sebuah suara membuat kegiatan Queen dan Elsa yang mengasikkan terhenti.
"Iya mari Nona Monica, selamat menikmati hidangan" ucap Elsa, sementara Queen masih diam saja.
”Dan kamu, kenapa ada disini juga?" Kini sorot mata tak suka menatap Queen, mungkin memang sudah ada niatan balas dendam karena kasus kakaknya yang akhirnya di jebloskan ke penjara.
"Kamu lupa siapa saya?" Jawab Queen.
"Tentu aku ingat, jabatan seperti itu saja sombong, kau juga perlu tau, aku pemilik saham di tempat ini"
"Oh iya, seingat saya, kamu memiliki saham hanya 5 persen saja kan disini?"
"Apa maksud mu, jangan kurang ajar ya, kamu mau biang aku punya saham sedikit begitu?!" Monica terlihat emosi jiwa.
"Aku hanya bilang kenyataan saja, salahnya dimana?" Sahut Queen masih santai sambil melanjutkan menikmati hidangan.
"Sepertinya kamu semakin ngelunjak, jangan karena Arron selalu ada di pihak mu, aku akan diam saja, ingat, Arron milikku" ucapnya lirih dengan tatapan tajam yang mengintimidasi.
Queen tersenyum tipis, meletakkan piring kecil berisi beberapa buah yang baru diambilnya.
"Apa kamu tidak bisa melihat, wanita itu kekasih Tuan Arron, jangan sembarangan kalau bicara"
Reaksi yang tak terduga, justru Monica malah tertawa.
"Dasar wanita gila!" Batin Queen melihat apa yang dilakukan oleh Monica.
"Dia hanya wanita pemburu saja, kau kira dia akan bertahan dengan Arron?, boss mu saja yang bodoh, kasmaran sama wanita yang hanya doyan duitnya saja, kalau ada mangsa yang lebih kaya, wanita sialan itu pasti akan meninggalkannya"
Penjelasan yang cukup membuat Queen terkejut, mungkin inilah alasan Monica selama ini cuek saja dengan hubungan sang Boss dengan kekasihnya, bahkan tak ada rasa sungkan sama sekali, tidak mungkin Monica melakukan hal itu tanpa alasan yang jelas.
"Sudah, malah bengong, aku pergi dulu, dan ingat kata-kata ku, Arron milikku, mengerti?!"
Queen masih terdiam, hanya menatap kepergian Monica sambil menikmati irisan buah yang ada di tangannya, lalu dikejutkan dengan kedatangan Elsa.
"Kenapa wanita rubah itu kesini?" Tanya Elsa.
Queen masih terdiam, nampak kini beralih mengamati Nesya, wanita cantik nan seksi kekasih Boss nya.
"Kau tau tentang kekasih Tuan Arron?" Tanya Queen.
Elsa baru mengerti, rupanya Monica sudah menjelaskan sesuatu yang pribadi tentang Nesya.
Bersambung.
Jangan lupa KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH, dan tonton IKLANNYA.
udah tamat aja ceritanya masih candu sih ama semua cerita2 athor pingin ny gk habis2 klw bsa klw boleh lanjut terus 🥰🥰🥰
saudara yg lain ka....