NovelToon NovelToon
Terbelenggu Hasrat

Terbelenggu Hasrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Susi Nya Sigit

Nadira nyari saja jatuh ke lembah nista, usai diselingkuhi oleh kekasihnya. Beruntung dia dipertemukan dengan seseorang, yang ternyata menyelamatkan hidupnya dari lembah hitam itu.

Lewat perjanjian kontrak yang ditawarkan oleh lelaki itu, mempertemukan dirinya pada sosok yang selama ini dia cari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Nya Sigit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bercinta di dalam mobil

Mobil mereka berhenti di tengah jalan, mengganggu kendaraan lainnya untuk melaju. Tak banyak dari pengguna jalan lainnya mengumpat kasar dengan ulah Kevin yang seenaknya.

Suara berbisik dari berbagai klakson kendaraan, sama sekali tak didengar oleh Kevin. Lelaki yang sedang terbumbung hasrat itu semakin gencar mengerjai Nadira. Ciuman keduanya semakin dalam, desir di tubuhnya memanas. Menciptakan gelora yang tak terkendali. Jemari kekarnya mulai menggerayangi bagian sensitif kekasihnya itu. Pakaian gadis itu sudah setengah terbuka, karena ulahnya.

Stttttttttt

Lenguhan kecil yang keluar dari bibir Nadira, semakin membuatnya dibumbung hasrat. Cukup lama, bermain-main lidahnya menari-nari di rongga mulut Nadira, nyaris kehabisan napas. Kevin melepaskan pangutannya. Memberikan Nadira kesempatan untuk menghirup udara segar, setelah beberapa menit bertukar saliva dengannya.

"Brengsek, kamu!!" umpat wanita itu memukul lengan Kevin.

"Kenapa? Kamu gak rela, kalau aku melepaskan ciumannya?" kekeh Kevin, fokus dengan pengemudinya. Lelaki itu menghidupkan mesin mobilnya kembali, bergerak beberapa meter ke tepi jalan.

"Ngapain berhenti lagi?" sarkas Dira, kesal dengan sikap menjengkelkan dari calon suaminya itu. Em, ralat, lelaki yang akan menjadi suaminya itu.

"Ya, mau ngelanjutin yang tadi lah," sahut Kevin, bersikap santai. Seolah tidak terjadi apa-apa dengan mereka.

"Enak aja! Nggak, aku gak mau kamu berbuat itu di sini!" tolak Nadira, mengamankan tubuhnya. Kedua tangan itu menutupi dadanya yang masih setengah terbuka.

"Terus, maunya di mana?" seringai Kevin, tajam menatap wajah merah wanita di sampingnya.

"Antar aku ke cafe, Vin. Aku mau ketemu mami Felli," pinta Dira sedikit memaksa. Kevin mengangkat kedua bahunya, membuang napasnya kasar.

"Sebelum kamu ngomong ke aku, mau apa kamu ke sana? Mobil ini gak bakal bergerak," balas lelaki itu, membuang wajahnya ke samping. Pura-pura kesal, agar Dira mau berkata jujur kepadanya.

"Please, Vin. Nanti kamu juga tahu, apa yang akan aku lakukan di sana." Dira menyentuh lengannya, memasang wajah melas untuk membujuk lelaki itu supaya mengantarnya ke cafe Felli.

Mungkin, jika yang meminta itu bukan Nadira, Kevin justru akan meninggalkan mereka. Anehnya, Kevin merasakan harus mengantar gadis itu ke tempat yang minta. Tanpa menjawab, Kevin menghidupkan lagi mesin mobilnya dan melaju kencang ke cafe yang jaraknya sudah dekat dari tempat mereka berhenti tadi.

Sesampainya di tempat itu, cafe masih sepi. Mengingat waktu operasionalnya masih sore nanti. Nadira ragu, dengan keberadaan Felli. Sehingga, masih tak bergerak di tempatnya.

"Ayo turun!" ujar Kevin, sudah membukukan pintu untuk Nadira.

"Masih tutup, Vin. Mami Felli apa gak mungkin ada," balasnya, memperhatikan pintu masuk cafe itu yang masih tertutup rapat.

Tak ingin sia-sia kedatangannya, hanya karena kebodohan Nadira, Kevin menarik paksa tangan gadis itu. Agar secepatnya turun dari mobil, dan dia akan membawanya menemui Felli, si germo licik yang bersembunyi di sesuatu tempat, tak jauh dari cafe.

"Huhh, sakit Vin," Elih Nadira, memegangi pergelangan tangannya yang merah, karena ulah Kevin yang terlalu kuat menariknya.

"Gak usah, lebay deh! Diginiin aja udah ngeluh, apalagi kalau dikawinin, yang ada kamu teriak-teriak nangis," sarkas Kevin, masih melakukan hal yang sama, menarik tangan Nadira, berjalan menyusuri sebuah lorong kecil penghubung kamar Felli.

"Dasar otak kotor!! Ngomongnya juga kotor!" sahut Nadira, memutar kedua bola matanya. Kesal, dengan keegoisan Kevin yang sedikit menyakitinya.

"Kamu belum tahu aja rasanya, kalau dah tahu, pasti minta nambah." Kevin terkekeh kecil, melihat ekspresi wajah Dira yang menggemaskan, jika sedang melotot.

Sampai juga mereka di depan kamar Felli. Pintunya masih tertutup rapat, artinya wanita itu masih ada di dalam, apalagi kalau tidak sedang bersenang-senang dengan para berondongnya. Kevin yang tak sabar menunggu, terpaksa mengambil ponselnya. Mencari nama si germo itu di kontak hpnya, setelah itu melakukan panggilan.

Desahan tertahan, pertanda mereka sedang berada di puncak gairah, terpaksa gagal, saat hp yang ada di atas meja berdering keras. "Huff, sialan siapa sih!!??" umpat seorang wanita, kesal.

Felli terpaksa menyudahi perang panasnya dengan berondong kesayangan, begitu melihat di layar ponselnya nomor Kevin, gegas ia menjawabnya.

"Ok, tunggu aja di balroom, samping kamar ini. Saya akan secepatnya datang ke sana, Mr."

Setelah berpakaian lengkap, Felli buru-buru pergi mendatangi tamunya yang sedang menunggu di balroom, ruang sebelah.

"Apa kabar, Mr, emmmm, Dira," sapanya, mengerutkan kening, saat melihat wanita duduk di sebelah tamu kesayangannya itu. Senyum yang tadinya merekah, menghilang, melihat wajah Nadira yang menunduk takut. Banyak hal yang ada di isi kepala wanita itu.

Felli duduk, di seberang para tamunya. Memasang wajah serius, siap mendengarkan tujuan kedua orang itu ke sana.

"Ada apa Mr, apa Nadira tidak bisa memuaskan anda, sampai-sampai mau dikembalikan ke sini?" tebaknya, sok tahu. Mengira kedatangan mereka ke tempat itu untuk mengantar gadis cantik, yang sempat menjadi pekerja di rumah bordirnya tersebut. Kevin yang mendengarnya, hanya melirik sekilas gadis cantik di sebelahnya, yang selalu setia menemaninya, akhir-akhir ini. Setelah itu mengulas senyum penuh arti.

"Bukan, itu Mi," sahut Nadira, tak menyadari menjadi pusat perhatian Kevin. Wanita itu bersikap sewajarnya, yang justru terlihat eksotis di mata Kevin.

"Lalu?" tanya Felli singkat.

"Saya ingin mami memberi alamat pelanggan mami yang bernama Azka itu ke saya," sebut Nadira, sontak membuat mata Kevin melotot sempurna. Mendengar dia menyebut laki-laki lain.

"Siapa, Azka? Ada keperluan apa kamu sama Azka itu?" Kevin memberondong pertanyaan pada Nadira. Hatinya menyengat panas, mendengar ada nama laki-laki lain keluar dari bibir indah wanita pemujanya.

Nadira menoleh ke samping, dapat ia lihat wajah Kevin yang memerah karena meradang. Meski begitu, ia belum berani mengatakan tujuannya pada lelaki yang akan menjadi suaminya itu. Sebelum semuanya terlihat jelas.

"Katakan, Dira!" sentak Kevin, karena ia tak kunjung bicara.

"Azka itu emmm_____

1
Apriyanti
knp harus di gantung si thor,,bikin penasaran aja,, lanjut
Apriyanti
lanjut thor
Rike
smoga nadira cpet brkumpul sama kluarga ny
Apriyanti
mudah²an ke kejar
lanjut thor
Rike
bguss
Apriyanti
kasih tau Kevin Nadira gitu
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Rike
sdih jg awal prjlnan cinta rumit
muna aprilia
lnjut
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
kelamaan kamu Dira,, bkn blg aja terus terang biar Kelvin gak marah
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
makin seru aja ni cerita nya, semoga jd nya SM Kelvin bukan adik nya Azka,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Susi Haryani
Ayo kasih dukungan dong buat othor, biar semangat trs update na
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
lah gmn ini kan adik kakak masa iya punya hubungan terlarang,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
waw keren bgt cerita nya Thor👍💪💪🙏
Apriyanti: sama² thor🙏💪👍😘
Susi Haryani: MKSh kk
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!