Pria, 30 tahun. keturunan gelap dari pewaris utama klan, terpaksa menikah untuk memangkas opini keluarga tentang kehidupannya dan demi kesepakatan-kesepakatan lainnya demi menjaga kehormatan klan.
"Bagian mana dari tubuhku yang membuatmu tak pernah berselera untuk menyentuhnya," protes Dorrota sambil menanggalkan seluruh pakaiannya.
"Aku bukannya tak berselera, tapi..."
"Jadi benar kabar yang kudengar, kamu memiliki wanita lain. Ah, bukan! tapi Pria lain!"
"Aku tidak peduli apapun yang kamu pikirkan, kesepakatan tetaplah kesepakatan. Ingat batasanmu!" ucap tegas Math Male meninggalkan Dorrota yang terisak dalam kemarahan dan kekecewaannya.
mampukah Dorrota mengambil hati Math Male?
ataukah Math Male akan menemukan hati yang lainnya?
.......
Hallo reader, karya ini hanya berdasarkan imajinasi author sepenuhnya. jika ada kesamaan nama tokoh, latar atau kejadian, hanya merupakan kebetulan yang tidak disengaja.
selamat membaca,
Salam, author Yoshua,
Semoga Semua Bebahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 14
"Math Male, sebagai saudara laki-laki dari seorang perempuan yang telah membawa kehidupan dalam perutnya, sebab berzina dengan pria kotor, kamu harus bertanggungjawab dan membawa Usstica sebagai istrimu. dengan begitu, nama istrimu dan keluargamu menjadi bersih kembali." Ketua adat tertinggi membacakan ayat satu proses pernikahan Math Male dengan adik tirinya Usstica Male.
Math dan Usstica telah didandani dengan pakaian adat pernikahan di negri itu, keduanya berdiri berdampingan menghadap sang ketua adat, disaksikan oleh semua anggota klan Male.
"Dia memang cantik. Sangat cantik setelah berdandan," puji seorang anggota Male yang berdiri diantara kerumunan.
"Math juga sangat tampan. Hanya saja aku rasa pernikahan itu tidak akan mendatangkan banyak keturunan. Aku dengar Math suka meniduri banyak gadis di kota ini, tapi tak satupun hamil karenanya," sahut yang lainnya.
"Aku rasa juga begitu, mungkin karena Math mandul."
Prosesi pernikahan baru saja dimulai, diiringi opini yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Sebagian besar yang menyaksikan pernikahan itu justru sibuk dengan gosip yang mereka pun sebenarnya tidak sepenuhnya tahu kebenaran yang seharusnya.
"Sekarang tiba saatnya pada inti dari prosesi pernikahan ini, yaitu penyematan janji dan pengesahan dari seluruh pengurus adat." Pengatur upacara menerangkan urutan prosesi selanjutnya.
Math dan Usstica diarahkan untuk berdiri berhadapan, dengan kedua tangan mereka harus saling berpegangan.
Math tak bisa lagi menghindari hukum adat ini. Ia harus menyelamatkan keluarganya dari semua pandangan buruk, meskipun hati kecilnya sangat sakit akan hal itu. Ada secuil rasa marah dan kecewa pada Usstica, namun di sisi lain ia tak bisa menyalahkan sepenuhnya.
"Kamu sangat beruntung menemukan hati yang bisa membuatmu berdebar dan menginginkan cinta itu." pikir Math sambil menatap lekat ke wajah Usstica yang semakin tertunduk dalam rasa bersalah.
"Maafkan aku ibu, kakak. Akan aku pertanggungjawabkan semuanya setelah ini. tidak akan kubiarkan kalian menderita lagi karenaku." Usstica menitikkan air mata sambil terus tertunduk menatap tangannya yang digenggam oleh Math.
Math kembali menghela nafas, "Dimana perempuan itu? " Math kembali teringat akan kilasan bayangan wajah sendu Mesh Mayya. Tiba-tiba ada rasa nyeri yang tak pernah ia rasa sebelumnya. Rasa sesak yang sangat membingungkan dan membuatnya ingin berlari. "Aku ini kenapa? Ah, ini hanya karena aku harus menikahi adikku sendiri, konyol memang, tapi tak ada jalan untuk melakukan apapun untuk sekarang."
Pengurus adat berdiri di sisi Math dan Usstica, "Akan saya bacakan janji pernikahan kalian, dan kalian harus mengikuti apa yang aku ucapkan secara bergantian."
"Baik." Math dan Usstica menjawab bersamaan.
"Math Male, putra keturunan Taddeus Male, akan dinikahkan dengan Usstica Male, putri keturunan Taddeus Male, pernikahan darurat sebagai konsekuensi dari perbuatan zina yang dilakukan Usstica sebagai putri kebangsaan yang melanggar norma." Pengurus adat membacakan kasus pernikahan, kemudian dilanjutkan dengan pengucapan janji perkawinan.
"Tirukan apa yang aku ucapkan berikut ya Math." Pengurus adat membimbing apa yang harus dilakukan Math. Dan hanya disahut dengan anggukan kepala math. "Aku Math Male, berjanji menjadi kepala keluarga yang akan memimpin dan mencintai istriku Usstica dan anak-anak yang akan dilahirkannya nanti serta mendidiknya dengan aturan adat turun temurun dari keluarga Male."
Math menghela nafas, lalu menirukan persis apa yang diajarkan oleh pengurus adat. "Aku Math Male, berjanji..."
"Hentikan pernikahan konyol ini!!!"
Tak disangka, seseorang muncul dengan gagah, berdiri di pintu aula pernikahan, datang di saat yang sangat tepat.
"Ayah!!!" Usstica tak bisa menahan haru saat menoleh dan melihat sosok sang ayah berdiri dengan raut wajah lelah, tegas, namun tersirat kesedihan yang begitu dalam.
Semua mata beralih memandang Taddeus. Berbagai opini kembali hadir. Yang lebih tak bisa dimengerti, karena Taddeus tidak datang sendirian.
"Siapa itu? Siapa pria bangsawan yang dibawa Taddeus itu?" ujar seseorang dengan lirih.
"Aku rasa Taddeus akan kembali melawan pengurus adat. Dia akan menimbulkan masalah lagi." yang lain pun menyahut dengan tatapan sinis.
"Pernikahan Usstica telah lama aku rencanakan dengan pria lain. Dan pria bangsawan ini yang akan menikahi putriku." Taddeus memasuki aula diikuti oleh beberapa orang dengan pakaian kebangsaan yang mewah.
Seorang pria berbadan tegap, dengan tinggi sejajar dengan Math, dan wajah yang sangat tampan, mengenakan pakaian mewah bak putra mahkota dari kerajaan dongeng.
"Perkenalkan, kami dari klan Zuba, klan kecil dari Utara. Kami menawarkan kerjasama berupa pasukan perang beserta perlengkapan senjata kami yang sangat modern. Sedangkan kami hanya akan menukarnya dengan bahan pangan yang begitu subur tumbuh melimpah di negri ini." pemimpin klan memperkenalkan diri.
"Kesepakatan yang akan sangat dibutuhkan klan ini kedepannya kan?" Taddeus berusaha meyakinkan Mattew Daan para pengurus adat.
"Benar, saya adalah Bongsia Zuba, selaku pemimpin klan Zuba, dan ini adalah sepupu saya Benedict Zuba. Kedua orangtuanya telah meninggal dalam kecelakaan pelayaran, sehingga saya mengambil alih perwalian Benedict sejak lima belas tahun silam."
"Terimakasih atas kedatangan kalian, tapi putri klan kami bukan lagi sebagai gadis murni, melainkan gadis yang telah membawa kehidupan kotor dalam perutnya, sebab berzina dengan pemuda miskin." Mattew menjelaskan bagaimana keadaan Usstica.
"Kami tidak mempermasalahkan hal itu, selama kesepakatan tetap bisa berjalan baik, atau mungkin sebagai gantinya kami diperbolehkan mengambil dua gadis sekaligus." Bongsia Zuba mengedarkan pandangannya pada seluruh kerumunan dengan tatapan sombong.
Usstica merasakan tatapan membunuh dan kejam dari mata Benedict. Tatapannya yang tak sengaja bertemu dengan mata Benedict, membuat Usstica merinding dan ketakutan. Math menyadari apa yang dirasakan sang adik tiri.
"Ayah, sudahkah ayah mempertimbangkan baik-baik kesepakatan itu?" Math memberanikan diri menyapa sang ayah yang sebenarnya sangat dibencinya. "Kakek, aku tak keberatan melindungi Usstica, pernikahan kita lanjutkan saja."
Kallida yang sejak tadi duduk meratapi penyesalan dan rasa bersalahnya pada Math, tak menyangka dengan apa yang dikatakan Math. Ia semakin terharu dengan apa yang dilakukan Math yang begitu mengerti kekhawatiran Kallida yang juga menangkap watak kurang menyenangkan dari Benedict.
"Math, ayahmu memiliki wewenang untuk memutuskan apa yang harus dilakukan keluargamu. Dan yang terpenting adalah keputusan Usstica yang akan melanjutkan hidupnya." Mattew menjawab dengan bijak.
"Aku rasa pasukan kita tak lagi membutuhkan bantuan, kita juga memiliki senjata yang cukup modern. kesepakatan ini tidak akan menguntungkan apa-apa untuk klan kita," sahut Redrik dengan nada pongah.
"Hahaha... Kalian ingin mengujinya? Kami bisa menunjukkannya bagaimana kehebatan pasukan perang dan senjata yang berhasil kami ciptakan. Jika kalian meremehkan hadiah dari kami, aku rasa kalian harus mencicipinya sendiri."
Suasana tiba-tiba berubah sangat serius saat beberapa orang yang mengikuti Bongsia Zuba menodongkan senjata api berlaras panjang dan mengarahkannya pada semua keluarga Male.
...****************...
To be continue...
Lucu yaak tetiba pen jadi istri Math, pdhl kadarnya mereka masih satu turunan dari Mattew. Usstica itu kan dinikahi yaa kna dia dalam keadaan berbadan dua... tapi bkn anak Math, tapi anaknya Miltus.
tak sabar nunggu Mesh yang dinikahi Math terus hamil. Mesh jadi permaisuri utama kan?
bisa kna prank semua kaum hawa di klan Male.
Kallida melakukan cara kotor itu kna pelampiasan semua perasaan kecewanya pada Tedd yang tak pernah bisa mencintai nya dan Usstica just alat bwt Kallida.
Mesh perempuan berbeda Miltus...
jngn terlalu merasa tak enakan, krna kiss bwt Mesh tak seberapa.
berkaitan Math, Usstica, Dorrota, Miltus, Mesh yg notabenenya orang biasa tapi malah yang berkesan bwt Math.
padahal lagi di hotel itu Mesh yang kek judes gituu yaa, alasan minta bayaran itu tak sepenuhnya dia butuhkan kna yg terpenting dia juga menyukai dan menikmati naninuannn sama Math.
Salah Math apa knpa Kesalahan Tedd harus Math yang nanggung?
Terus juga klo tak salah sblom menikah Tedd kan udah ngomong jujur klo dia mencintai Hellena, udah punya anak juga dan Hellena juga minta Tedd menjadikannya istri satu-satunya. aku rasa impas. knp Kallida jadi picik? apa kna kekuasaan?.
catat, Cinta itu tak bisa di paksakan. Tedd mungkinnn tak bisa mencintaimu Kall, tapi sebagai pria Tedd menepati janjinya.
jadi penembakan itu udah direncanakan Tedd? sama kek budirr tapi pake tangan orang lain yaak?
Mungkin Tedd pen nebus kesalahan kna pembantaian yang dilakukan mattew kna dia menikah sama Hellena itu, Tedd lebih terhormat klo yg menembak nya kaka iparnya.
yaa semoga pengorbanan Tedd ada hikmahnya, bwt Math dan dendam dua klan berakhir.