NovelToon NovelToon
Nikah Sama Anak SMA

Nikah Sama Anak SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:28.2k
Nilai: 5
Nama Author: Qumaira Muhamad

bagaimana jadinya jika Haga pria yang luruh selalu direcoki sama Zizi yang suka bawel.

Haga adalah pria yang lurus yang terpaksa menerima perjodohan dengan anak sahabat ayahnya yang namanya Zizi.

Gadis itu tidak sesuai dengan wajahnya yang cantik. sikapnya yang bar bar dan tingkahnya yang membuat orang sakit kepala membuat hidup Haga berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qumaira Muhamad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bantu aku siapkan pakaian Ganti

Tidak ada waktu bagi Haga untuk berhenti sejenak meski langkahnya terasa letih. Pria itu tidak bisa menghindari ke empat orang itu yang terus mengejarnya. Melewati lorong lorong kecil dan masuk gang perumahan yang sangat sempit. Haga terus melarikan diri.

Sret

"Nisa! Apa kau lakukan disini?" tanya Haga kala menemukan Nisa-lah yang menggeret tangannya bersembunyi di dalam sebuah kontrakan kecil.

Nisa memandang Haga yang bernafas terengah engah. "Aku mengikutimu." ujar Nisa membuat alis Haga terangkat naik.

"Di perjalanan ke mall aku tanpa sengaja melihatmu. Lalu aku melihat kamu diikuti beberapa orang. Jadi aku memutuskan untuk mengikutimu." Terang Nisa dengan menunduk

Haga menganga mendengar cerita Nisa. "Nisa, ini terlalu berbahaya. Lain kali jangan lakukan itu lagi." Tukas Haga memegang kedua bahu Nisa berkata dengan serius.

Nisa hanya bisa mengangguk. Haga kembali menuju pintu mengintipnya melalui lubang jendela yang berada di samping pintu.

"Sial, kita kehilangan jejak lagi." tukas salah satu anak buah Bara yang berada di luar. Mereka kini sedang berdua sementara yang lainnya mungkin berada di jalan lain. Haga melirik Nisa yang tertegun kemudian mengisyaratkan tetap diam agar keberadaan mereka tidak diketahui.

"Kita berpencar." Bisik salah satunya dan mereka berlari secara terpisah.

Haga bisa bernafas lega. "Sudah pergi." Ujar Haga. Nisa pun merasa lega. Gadis itu melihat luka Haga di bagian siku karna ada noda darah pada kemeja lengannya.

"Kamu terluka?" Ujar Nisa.

Haga menunduk dan melihat bagian sikunya. Nisa buru buru mengeluarkan peralatan apa saja dari dalam tas sekolahnya. Dan ia menemukan dasinya berada di dalam saku tasnya.

"Mungkin ini bisa membantu menghentikan darah pada sikumu." Ujar Nisa lalu menarik lengan panjang itu ke atas. Tangannya dengan terampil membalut luka di siku Haga.

"Thanks." balas Haga setelah Nisa selesai membalut luka Haga.

Nisa memasukkan barang yang berceceran di lantai ke dalam tas. Haga memperhatikan kontrakan itu sangat kecil. "Kamu tau tempat ini?" tanya Haga. Karna setaunya Nisa tinggal di rumah mewah di perumahan yang elit.

"Ini salah satu tempat tinggal asisten di rumah. Kadang aku mengantarnya sampai di jalan depan dan berjalan kaki sampai di sini." Cerita singkat Nisa.

Haga mengangguk.

"Kak Haga, dimana motormu?" tanya Nisa. Tadi sempat mengikutinya hingga di jalanan lalu Haga menghilang setelah empat orang tadi menghadangnya. Kemudian Nisa berniat menuju kontrakan salah satu asistennya dan rehat sejenak dan tanpa diduga Haga justru nyasar kesana.

"Aku tinggal di pinggir jalan." balas Haga singkat.

"Aku akan mengantarkanmu." Tukas Nisa. Sebelum beranjak, Haga menahan lengan Nisa. Melihat suasana luar rumah untuk mengantisipasi jika saja masih ada anak buah Bara yang berada di sana.

"Jauh?" tanya Haga ketika dirasa sudah aman.

"Hanya lima meter dari sini." Tukas Nisa. Lalu memimpin jalan hingga sampai mobilnya yang ia parkirkan di tepi jalan.

Keduanya langsung masuk dan tancap gas meninggalkan area pemukiman. Nisa yang mengemudi.

"Kak, kenapa kamu bisa dikejar preman itu. Apa kakak ada masalah sama salah satunya?" tanya Nisa di sela menyetir mobilnya.

"Hm. Aku bertemu mantan pacarku dulu dan itu adalah tunangan bos mereka."

"Astaga! Seberapa mengerikan mereka sampai mereka bertindak seperti itu?" kata Nisa terkejut.

"Kamu tidak perlu tau. Ini terlalu berbahaya." Ujar Haga.

"Lalu apakah Zizi tau tentang masalah kamu?" tanya Nisa ingin memastikan bagaimana hubungan keduanya. Karna ia menemukan fakta saat dia berulang tahun waktu itu, mereka pergi sendiri sendiri. Padahal dia mengundang keduanya meski di tempat berbeda.

"Tidak, jangan sampai dia tau." Balas Haga lalu menatap keluar jendela di sampingnya.

Nisa melirik sekilas ke arah Haga seolah pria itu menghindari sesuatu. Tapi Nisa tidak ingin berpikir negatif. Nisa tetap fokus menyetir dan mengantarkan Haga ke rumah besar yang kedua orang tuanya tempati.

"Thanks Nis." Ujar Nisa kala pria itu di turunkan di depan gerbang rumah mewah dikalangan pebisnis.

"Hm, Kalau butuh bantuan, kakak bisa hubungi aku." Ujar Nisa. Haga mengangguk saja. Mobil Nisa meninggalkan rumah besar Haga. Sementara pria itu masuk melewati pos satpam dengan tertatih.

"Loh den Haga. Selamat sore den." sapaan seorang pria paruh baya yang bertugas sebagai satpam di rumah besarnya.

Haga mengangguk saja dan berjalan menuju pintu utama yang tergolong cukup jauh dari gerbang depan.

"Haga! Apa yang terjadi denganmu nak?" Rania terkejut dengan kedatangan Haga yang tampak terluka parah.

"Gak apa-apa mih, tadi dijalan kecelakaan kecil. Beruntung ada Nisa dan mengantarnya kesini." Sahut Haga.

Rania membantu putra sulungnya itu segera duduk di sofa lalu memerintahkan salah satu asisten untuk menyiapkan minuman.

"Kenapa gak ke rumah sakit aja." Ujar Rania khawatir melihat putranya yang terluka.

Haga terkekeh pelan. "Cuma luka lecet doang mih, besok juga sembuh." Balas Haga.

"Ih, gak tau apa kalo mamih khawatir, masih bisa ketawa. Zizi udah tau belum?" Ujar Rania kesal sama putranya yang malah begitu santainya padahal lukanya kalau dilihat cukup parah. Bukan cuman luka lecet biasa.

Haga menggeleng.

"Mami akan telepon Zizi, biar Zizi kemari." Tukas Rania bangkit mengambil ponselnya yang ia taruh di kamar atas.

Wanita paruh baya itu mengabari Zizi agar menantunya itu datang. Dan benar saja, Zizi langsung meluncur begitu di beritau mami mertuanya jika Haga sedang terluka dan berada di rumah besar mertuanya.

"Mami, apa yang terjadi?" tanya Zizi kala gadis itu sampai dan memasuki rumah besar Permana. Terlihat wanita itu bernafas terengah saking terburu burunya ia ingin cepat menyusul Haga.

Mami Rania tersenyum lalu menggandengan pinggang Zizi dan membawanya masuk.

"Cuman kecelakaan biasa katanya, gak parah. Cuman mami tadi udah menyuruhnya periksa ke rumah sakit tapi dianya gak mau." balas Rania.

Zizi mengangguk. Ia menyusul Haga yang sudah beralih di kamar pribadinya di lantai atas.

"Kak Haga,!" Ujar Zizi kala membuka pintu kamar Haga. Terlihat Haga tengah membuka balutan luka pada kain yang di balut Nisa tadi.

Zizi menghampiri Haga yang duduk di tepian ranjang. Lalu membantu Haga membuka balutan di lengannya.

"Aku mau mandi dulu. Kamu tunggu sebentar." tukas Haga lalu pergi ke kamar mandi. Zizi melihat perban itu yang terbuat dari dasi anak sekolah. Zizi memperhatikan dasi itu dan di balik dasi itu tertulis nama Nisa. Dahi Zizi mengernyit.

"Nisa!" gumam Zizi dalam hati.

Zizi menampilkan wajah kecut. Di remasnya dasi itu yang terkena noda darah. Rasanya sakit banget mengetahui kenyataan yang tidak ingin ia lihat. "Kenapa harus Nisa?" Tanpa sadar, air matanya sudah terkumpul di pelupuk matanya dan bersiap meluncur jika saja Haga tidak segera keluar dari kamar mandi.

"Zi, bantu aku siapkan pakaian." Ujar Haga menuju lemari dan membukanya. Zizi segera mengusap wajahnya dan tersenyum. Wanita itu mendekati Haga dan mencarikan pakaian ganti.

1
Reyhan Gaming
kok dak apdek lagi
Anonymous
Tq ceritanya
Rini
baik2 ya
Anonymous
Zizi cantik
Rini
lanjutkan , alon2 Bae
Rini
lbh percaya Nisa ternyata, duitmu buat apa Haga buat nyilidi istri aja nga bisa, mlh percaya Ama iblis
Rini
Haga pinter bisnis tp
Mudrikah Ikah
lanjut tan 27
Nana Rosdiana
lagi seru malah bersabung
mama De
aneh nemenin mantan peluk pelukan boleh eh istrindi anterin temen pulang sekolah Kalo GA mati jadibes Baru sebab keinginan.ih aneh. I I lah komunikasi ITU penting
Rini
kasar juga ya, punya duit kok nga bisa cari tau dulu haga
Try Dewi
bgus alur cerita ny.
Try Dewi
kpn lgi up ny thor... seruuu cerita ny
Rini
trus salah paham maneh 🤦
Tuti Hayuningtyas: lanjuuuuuut teruuuuus thooooooooor keren
total 1 replies
Rini
lanjutkan ☺️ yang manis gitu Lo
Rini
terimakasih Haga, tunggu Zizi pergi dulu baru sadar ya😁
Yuli Pujiastuti SPdSD
Sangat menarik
Rini
egois
✪⃟𝔄ʀ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶ☕☕☕
masih nyimak KK thor
✪⃟𝔄ʀ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶ☕☕☕
masih nyimak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!