NovelToon NovelToon
Dicintai Duda Impoten

Dicintai Duda Impoten

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Disfungsi Ereksi
Popularitas:728.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

" Aku menyukaimu Ran. Aku sungguh-sungguh mencintaimu?"
" Pak, eling pak. Iih ngaco deh Pak Raga."
" Ran, aku serius."
Kieran Sahna Abinawa, ia tidak pernah menyangka akan mendapat ungkapan cinta dari seorang duda.
Duda itu adalah guru sejarah yang dulu mengajarnya di tingkat sekolah menengah atas. Araga Yusuf Satria, pria berusia 36 tahun itu belum lama menjadi duda. Dia diceraikan oleh istrinya karena katanya menderita IMPOTEN.
Jadi bagaiman Ran akan menanggapi perasaan pria yang merupakan mantan guru dan juga pernah menjadi kliennya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DDI 21: Kira-kira Siapa ya?

Tidak terasa sudah kembali week end. Minggu pagi seperti ini biasanya Ran memang keluar untuk lari pagi, meski hanya berkeliling komplek. Beberapa tetangga disekitar komplek perumahan yang ditinggali Kai tentu sudah tahu kebiasaan Ran itu. Semua terlihat ramah dan saling menyapa. Ran pun juga begitu. Ia akan menyapa tetangga yang berpapasan atau sekedar ia lewati.

" Anak-anak Abi dan Ummi memang ramah ya. Mana cantik dan ganteng-ganteng."

" Iya, lha wong Abi dan Ummi juga ganteng dan cantik. Cuma kembaran Neng Ran yang nggak kelihatan."

" Oh itu, katanya Mas Kaivan ada di Surabaya apa Malang ya. Lupa, pokoknya perusahaan yang ada di sana lah."

Begitu lah ucapan-ucapan para tetangga yang sepintas Ran dengarkan. Ia hanya tersenyum kecil saat mendengar beberapa ibu-ibu yang sedang membicarakan keluarganya. Selama ini tinggal di komplek tersebut, jarang sekali ada yang berbicara buruk tentang keluarga Abinawa. Ran cukup bersyukur akan hal itu. Karena mereka tidaklah tetangga yang julid.

" Haah, segarnya." Ran berhenti disebuah taman yang ada di komplek perumahan. Ia menenggak air putih dari botol Tumbler yang ia bawa dari rumah. Rasanya sungguh menyenangkan saat hari Minggu seperti ini. Tidak ada kerjaan yang membelenggu dan ia juga bisa melakukan aktivitas yang disukai.

Ran melihat ke sekitar, entah mengapa Minggu ini kelihatan sepi. Padahal biasanya jika hari Minggu seperti ini banyak orang yang berlalu lalang di taman. Entah berolah raga atau hanya sekedar jalan-jalan. Namun kali ini tidak.

Ran acuh, ia tidak mempersalahkan hal tersebut. Karena baginya ada atau tidak adanya orang bukanlah sebuah masalah besar. Ia meluruskan kakinya karena dirasa cukup untuk joging dan akan bersiap pulang dengan jalan kaki santai.

Hup!

Wanita itu bangkit dari duduknya dan bersiap untuk pulang ke rumah. Akan tetapi ketika sudah mulai berjalan Ran merasa bahwa dirinya saat ini diikuti. Instingnya mengatakan hal tersebut. Orang yang hanya sekedar berjalan dibelakangnya dengan orang yang mengawasi dan mengikuti jelas rasanya berbeda. Tapi Ran berjalan santai. Ia mau melihat apakah benar orang itu benar mengikutinya atau tidak.

Ran berjalan sedikit cepat, dan ternyata orang yang ada dibelakangnya juga berjalan cepat. Bahkan ia berlari hingga posisi mereka menjadi sangat dekat.

Shaaaah

Orang tersebut berusaha untuk mendekap tubuh Ran, tapi Ran berhasil menghindarinya. Ia membalikkan tubuhnya hingga keduanya saling berhadapan. Orang itu jelas seorang pria, tapi wajahnya tidak terlihat karena menggunakan masker, topi dan kaca mata hitam.

" Siapa yang menyuruhmu!" Ran bertanya dengan tajam. Ia memasang kuda-kuda bersiap untuk melawan. Sudut matanya melirik ke kiri dan ke kanan, suasana di taman itu sangat sepi. Sungguh seperti kebetulan.

" Aku tanya. Siapa yang menyuruhmu hah!"

Pria itu tetap bergeming, dia berjalan maju selangkah dengan selangkah. Ran tetap waspada, ia tidak tahu kemampuan pria itu makanya dia tidak bisa bertindak sembarangan. Salah-salah, nyawanya mungkin bisa terancam karena Ran melihat di tangan kanannya, pria itu mengeluarkan sebuah pisau lipat kecil.

Gluph!

Ran menelan saliva nya dengan susah payah, agaknya orang ini serius. Ia berusaha untuk mengingat kira-kira siapa yang tidak menyukainya. Tapi saat ini dia tidak seharusnya berpikir seperti itu, keselamatannya nomor satu. Ran yang kebetulan masih memegang ponsel, dengan cepat melakukan panggilan cepat. Angka 1 adalah angka panggilan cepat untuk menghubungi sang Abi.

Shaah

Sreeet

Pletak

Ponsel Ran terjatuh saat ia mencoba untuk melawan pria di depannya. Rupanya pria itu sungguh-sungguh mengayunkan pisaunya untuk menyerang Ran. Tentu saja Ran berusaha untuk menghindar, dan mencoba melawan semampunya hingga bantuan datang.

Bugh

Bugh

Sreeet

" Sial, dia cukup jago. Aku harus bertahan sampai Abi dateng." Ran kembali fokus dengan pria yang didepannya. Tapi ia sambil berbicara sendiri berharap di seberang sana Kai mendengarnya.

Drap drap drap

" Ran!"

Sreet

Aaauchh

Lengan Ran terkena sayatan pisau. Dan pria itu berlari sangat cepat, ternyata di depan sana seseorang sudah menunggu pria itu dengan motor sehingga jelas tidak akan bisa terkejar.

" Ran! Huh!"

Kai tidak banyak bicara. Yang ia lakukan lebih dulu adalah membawa putrinya untuk pulang.

Beberapa menit yang lalu, Kai mengerutkan alisnya saat mendapat panggilan dari Ran dimana putrinya mengucapkan kata tolong, tapi suaranya terdengar jauh. Bukan hanya itu, Kai juga mendengar seperti suara orang berkelahi. Kai yang sedang menikmati kopinya langsung berlari. Beruntung dugaannya tepat bahwa Ran ada di sekitaran taman karena memang biasa Ran ada di sana.

" Astagfirullah Ran, Bang kenapa ini?" pekik Kirana saat melihat lengan putrinya berdarah.

" Nggak dalem kok Ummi. Nggak apa-apa," sahut Ran sambil tersenyum simpul. Sebenarnya sedikit sakit tapi ia tidak ingin membuat sang ibu khawatir.

Sedangkan Kai, dia menelpon seseorang untuk mengobati Ran. Siapa lagi kalau bukan Nataya, dokter spesialis anak itu selalu menjadi orang yang dipanggil paling pertama jika ada rekan-rekannya yang sedang mengalami keutuhan medis.

" Jadi, siapa Ran?" tanya Kai. Saat ini oleh Kirana putrinya itu sedang dibersihkan lukanya sebelum dokter datang.

" Shhh, nggak tau Bi. Pria itu cuma diem aja pas Ran tanya dan ia tidak bersuara sama sekali."

Kai terdiam, tentu saja ia harus memeriksa cctv yang ada disekitar komplek perumahan dan taman. Tadi sekilas dia juga melihat plat nomor motor yang digunakan pelaku. Setidaknya dari itu bisa dilacak dimana keberadaan mereka.

" Baiklah, kita bahas nanti setelah luka mu diobati."

Kai dudu sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. Kejadian seperti ini sudah lama sekali tidak terjadi. Jika orang tidak menyukainya maka biasanya dia lah yang jadi target. Tapi kali ini Ran lah yang jadi target, mungkin bisa juga ini adalah orang yang tidak menyukai Ran. Terlebih Ran adalah seorang pengacara. Pasti ada beberapa orang yang tidak puas karena kasusnya bisa dikalahkan oleh Ran.

" Ran, apa pernah menangani kasus yang sedikit sensitif? Maksud Abi mungkin ada yang nggak suka saat dia kalah?"

Ran terdiam, selama satu setengah tahun menjadi pengacara memang banyak kasus yang sudah ia tangani. Bukan hanya sekedar kasus perceraian, maka dari itu mungkin dia harus membongkar file nya untuk mencari tahu akan hal itu.

" Ran lupa Bi, tapi Ran akan cari. Jika itu adalah petunjuk, maka bisa jadi memang salah satu dari mereka lah yang jadi tersangka."

Kai mengangguk, Ran sudah dewasa pasti dia bisa cara menangani maslahatnya sendiri. Meskipun demikian tentu saja Kai tidak akan tinggal diam atas apa yang dialami putrinya.

TBC

1
Baper kusut
baru baca novel author satu ini,,, seruuu, jadi pingin baca novel author yg lainnya
Damar Pawitra IG@anns_indri: Hallo Kak, terimakasih sudah membaca 🤗

Silakan mampir di karya aku yang lainnya juga ya.

Terimakasih
total 1 replies
Pa Muhsid
woy semakin di depan itu mah jargon nya BEBEK
scala sora
arep ngoceh opo meneh?
scala sora
hajar pak ben gk kokean omong
scala sora
maybe...
scala sora
cinta tp gk nafsu, yo susah leh...
💞mom'snya devadhamian💞
luar biasa
💞mom'snya devadhamian💞
iya bener duren mateng...aku mah dong 1 duren mateng kaya gtu thor.. kira kira di keranjang oren ada yang jual ga ya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Hilda Vivo
Kecewa
Hilda Vivo
Buruk
key
Luar biasa
Tarwiyah Nasa
🤣🤣🤣 normal ya Ga si joni
Lilik Setiyowati
Luar biasa
Lilik Setiyowati
Lumayan
Niafitriani Nia
Luar biasa
Shyfa Andira Rahmi
mampusss....
Shyfa Andira Rahmi
mahalininya keluar wkwkwkwk.....
Shyfa Andira Rahmi
kan udah soak duluan kena ulti 🤣🤣🤣
Fajar Ayu Kurniawati
.
arniya
luar biasa kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!