NovelToon NovelToon
MENIKAHI ANAK BOS PAPAKU

MENIKAHI ANAK BOS PAPAKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:167.7k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Giska adalah anak dari seorang sopir di sebuah perusahaan. Ia terkejut saat ayahnya mengatakan bahwa Giska akan menikah dengan anak dari bos tempat papanya bekerja. Giska kaget saat tahu kalau lelaki itu dingin, sombong, arogan. Ia berkata : "Kita menikah, kamu harus melahirkan anak laki-laki untukku lalu kita bercerai."
Mampukah gadis berusia 19 tahun itu menjalani pernikahan seperti ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatian 2 Lelaki

"Aku mau pulang." Kata Giska.

"Jangan dulu. Dokter kan mengatakan tunggu sampai 2 jam lagi. Kan hasil CT-SCAN nya belum keluar. Bagaimana kalau ada benturan di kepalamu?"

"Aku baik-baik saja, Deo."

"Kamu terluka, Giska."

Merry tersenyum melihat bagaimana pertengkaran pasangan itu. "Aku pulang dulu ya? Cepat sembuh Giska." Merry segera meninggalkan ruangan itu.

Giska duduk sambil bersandar di kepala ranjang. Tiba-tiba dia ingat sesuatu. "Jam berapa ini?"

"Hampir jam 6 sore."

"Tas ku mana? Aku butuh ponselku."

Deo mengambil tas Giska yang ada di atas meja. Ia mengeluarkan ponsel gadis itu dan menyerahkan kepadanya.

Giska terbelalak saat melihat ada 106 kali panggilan dari Alka dan 30 pesan. Ia langsung menelpon Alka.

"Hallo, Giska kamu dimana? Kenapa dari tadi ponsel mu tak diangkat? Aku sudah karatan menunggu di sini." terdengar suara Alka yang meninggi. Ia nampaknya marah.

"Aku di rumah sakit."

"Ngapain kamu di rumah sakit? Papamu sakit?"

"Aku.....aku ditabrak motor."

"Apa? Di rumah sakit mana?"

"Deo, rumah sakit apa ini?" tanya Giska sambil menatap Deo.

"Rumah sakit dekat kampus." ujar Deo sambil menyebutkan nama rumah sakitnya.

Giska belum sempat menjawab namun sambungan telepon sudah diputuskan oleh Alka.

"Suami mu akan datang?" tanya Deo dengan nada culas.

"Kamu kenapa sih, Deo? Aku sudah bilang hubungan ku dengan Alka hanya sebuah sandiwara belaka. Namun kamu keterlaluan. Dekat dengan April bahkan sambil berpelukan. Kalau memang kamu sudah nggak mau sama aku, haruskah sahabatku menjadi pelampiasan mu?"

Deo mengerutkan dahinya. "April? Memangnya ada hubungan apa aku dan dirinya? Aku mana mungkin melupakan kamu secepat itu?" Deo mendekati tempat tidur tempat Giska berbaring. "Sebenarnya hari ini aku sengaja menunggu kamu. Aku ingin berbicara denganmu. Aku rindu." diraihnya tangan Giska dan digenggamnya erat. "Aku kekanak-kanakan bilang putus ke kamu. Aku nggak bisa, Gis."

"Deo, aku pikir kamu nggak mau lagi sama aku."

"Aku mencintai kamu, Gis."

Giska tersenyum senang. Ia membalas remasan tangan Alka di tangannya. Namun saat Deo akan menciumnya.

"Ehm......!" terdengar suara batuk yang dibuat-buat dan ketukan di pintu kamar.

Deo dan Giska sama-sama menoleh dan nampak Alka berdiri di sana sambil melipat kedua tangannya di dadanya.

"Jangan lupa dengan apa yang ku katakan. Kalian memang pacaran namun untuk sementara dia itu masih istriku jadi jangan melebihi batas sampai kami bercerai." kata Alka lalu melangkah masuk ke kamar. "Aku sudah bicara dengan dokter, katanya kamu sudah boleh pulang nanti kontrol lagi 3 hari kemudian. Nggak ada luka yang serius."

Giska mengangguk namun Deo kelihatan kesal dengan kedatangan Alka.

"Hei bocil, sabarlah. Jika kami sudah bercerai maka kamu akan bebas memeluk dan menciumnya. Sekarang biarkan aku menjalani tugasku sebagai suami yang baik karena mata-mata papaku bisa saja sudah ada di rumah sakit ini." Alka tanpa diduga langsung mengangkat tubuh Giska dan meletakannya di atas kursi roda yang memang sudah ada di kamar itu.

"Terima kasih sudah menolong Giska ya? Setidaknya dengan kejadian ini, kalian bisa berbaikan." kata Alka sebelum mendorong kursi roda yang diduduki oleh Giska.

"Kamu kenapa sih bisa ceroboh seperti ini?" tanya Alka saat mobilnya sudah meninggalkan area parkir.

"Memangnya kamu pikir aku mau ditabrak oleh motor? Aku tuh pulang kuliah tadi sudah berjalan menuju ke tempatmu namun motor itu kayaknya nggak lihat aku karena masih gerimis." Giska jadi kesal karena Alka memarahinya.

"Papa pasti menyalahkan aku nih!" Alka masih menggerutu.

Begitu tiba di rumah, Alka yang tadinya Aisha menelepon Dedi, segera melihat lelaki itu menunggunya di depan pintu rumah dengan kursi roda. Di rumah Alka memang ada kursi roda milik papanya sewaktu ia sakit beberapa waktu yang lalu.

"Alka, aku bisa jalan." kata Giska saat Alka mengangkat tubuhnya.

"Diam saja. Papa ku itu adalah tipe lelaki romantis dan perhatian sama mama. Dia akan marah jika aku membiarkanmu berjalan sendiri."

Geo dan James yang duduk di ruang tamu langsung terkejut melihat Giska yang muncul dengan kursi roda dan dahi serta tangan yang diperban.

"Giska, apa yang terjadi denganmu, nak?" tanya Geo. Lelaki itu langsung berdiri dan mendekati menantunya.

"Aku baik-baik saja, pa." Giska tersenyum.

"Baik-baik saja gimana? Kepalamu di perban, tanganmu diperban. Kakimu nampaknya terluka. Apakah Alka melakukan kekerasan kepadamu?" tanya Geo sambil menatap tajam ke arah putranya.

"Papa, mana mungkin Alka melakukan kekerasan padaku? Tadi di kampus ada motor yang tak sengaja menyerempet aku." Kata Giska lalu memegang tangan Alka yang berdiri di sampingnya.

Geo menarik napas lega. "Kamu terluka seperti ini, kenapa sudah keluar rumah sakit?"

"Papa, dokter mengatakan tidak ada luka dalam. Hanya luka goresan saja. Jadi kami sudah diijinkan pulang."

Lerry yang baru datang terkejut melihat Giska.

"Kamu baik-baik saja kan?" tanya Lerry.

Giska mengangguk.

"Aku bawa Giska ke kamar dulu ya?" Alka langsung mendorong kursi roda Giska menuju ke lift.

"Langsung ganti baju, Alka. Bantu Giska membersihkan tubuhnya." kata Geo.

Alka menoleh. "Papa, masa sih aku akan membiarkan istriku tidur dengan pakaian kotor ini."

James hanya tertawa. Sedangkan Kelly yang baru saja menuruni tangga itu hanya memandang pasangan itu dengan wajah datar.

Sesampai di kamar, Giska turun sendiri dari kursi roda. Agak tertatih ia melangkah ke arah tempat tidur.

"Kamu harus ganti baju, Gis. Bajumu kotor." kata Alka. "Aku ambilkan baju untukmu saja. Pakai gaun tidur saja." Alka langsung ke walk in closet lalu mengambil sebuah gaun tidur yang biasa Giska gunakan.

"Aku ke kamar mandi dulu mau mandi. Kamu silahkan ganti pakaian." kata Alka lalu segera ke kamar mandi.

Namun setelah Alka selesai mandi, ia terkejut melihat kalau Giska belum mengganti pakaiannya.

"Kenapa belum ganti pakaian?"

"Tanganku sakit jika harus mengeluarkan kemeja ini. Tolong panggilkan pelayan perempuan."

Alka mengangguk. Ia bermaksud akan pergi namun baru dua langkah ia kembali. "Astaga, Untung saja aku belum pergi. Bagaimana bisa aku memanggil pelayan perempuan? Nanti papa dan juga mereka berpikir apakah aku tak bisa membuka bajumu?"

Giska menaikan alisnya. "Kamu mau membuka bajuku? Astaga kamu akan melihat tubuhku tanpa busana dong? Enak saja kamu!"

"Jadi kamu mau tidur dengan pakaian kotor itu? Jangan salahkan aku jika papa datang ke kamar ini dan melihatmu masih seperti ini."

Giska nampak berpikir. "Masa sih kamu akan melihat tubuhku?"

"Hei, Giska, memangnya kenapa kalau aku melihat tubuhmu? Tubuh kurus seperti itu juga apa bagusnya? Aku cuma mau bantu kamu. Kalau nggak mau ya sudah. Aku sudah lapar karena ini jam makan malam."

Giska masih diam. Namun akhirnya ia mengangguk. "Baiklah. Tapi tutup matamu ya?"

"Tutup mata? Aneh, bagaimana bisa aku membuka kancing kemeja mu? Nggak apa-apa, Giska. Aku tak akan tertarik sama sekali melihat tubuhmu. Kamu lupa kalau aku sudah biasa pacaran dengan perempuan sekelas artis, foto model? Perempuan yang tubuhnya sempurna? Aku sudah terbiasa melihat perempuan tanpa busana."

"Tapi....!"

Alka langsung mendekat. Ia membuka satu persatu kancing kemeja Giska dan mengeluarkannya secara perlahan dari tubuh gadis itu. Giska merasakan kalau jantungnya berdebar sangat kencang. Namun Alka terlihat biasa saja. Ia juga membantu Giska memakai gaun malam itu lalu Giska mengeluarkan rok jeans yang dikenakannya.

"Aman kan? Gitu aja kok repot. Aku akan ke bawa dan mengambilkan makanan untukmu. Kamu makan di kamar saja setelah itu minum obat dan tidur." Alka segera keluar kamar. Namun saat ia membuka pintu kamarnya, nampak Lerry sudah berdiri sambil memegang baki yang berisi makanan. "Paman Geo meminta aku membawakan makanan untukmu dan Giska."

"Wah, kamu baik sekali. Terima kasih ya?"

"Selamat makan."

"Mau masuk melihat Giska?" tanya Alka saat dilihatnya kepala Lerry yang nampak celingukan melihat ke dalam kamar.

"Boleh?"

"Tentu saja. Ayo!" Alka melangkah lebih dulu diikuti oleh Lerry.

"Eh, Lerry." sapa Giska.

"Lerry membawakan makan malam untuk kita." kata Alka sambil meletakan baki berisi makanan itu di atas meja.

"Makasi. Maaf sudah merepotkan." kata Giska.

"Nggak, kok. Oh ya, aku juga pernah mengalami hal yang sama seperti mu setahun yang lalu. Kebetulan aku masih membawa salep nya untuk jaga-jaga. Nih, pakailah. Di jamin lukamu dalam 3 hari pasti sembuh." kata Lerry sambil menyerahkan sebuah botol berisi salep.

"Terima kasih ya?"

Lerry hanya mengangguk. "Semoga cepat sembuh." Ia pun meninggalkan kamar itu.

Alka menatap Giska. "Sekarang makan ya nona manis. Banyak orang yang memberi perhatian padamu. Aku yakin sebentar lagi kekasih mu itu akan menelepon." Alka mengambil makanan untuk Giska. Ia meletakan piring itu dipangkuan Giska. Namun saat Giska memegang sendok dan akan menyuap makanan itu ke mulutnya. Ia meringis kesakitan karena memang ada luka di jarinya.

Tanpa diminta, Alka langsung mengambil piring itu. "Ah ....!" kata Alka sambil meminta Giska membuka mulutnya.

"Aduh, aku bisa makan sendiri."

"Buka saja mulutnya. Jangan banyak bicara. Aku juga sudah lapar."

Giska pun terpaksa membuka mulutnya.

"Aku sudah kenyang, Alka."

"Habiskan!"

"Alka ...!" Giska merengek.

"Satu suapan lagi!" perintah Alka. Giska pun terpaksa membuka mulutnya.

"Pintar....!" Alka mengusap kepala Giska dengan lembut sebelum akhirnya ia duduk di sofa dan menikmati makan malamnya.

Entah mengapa ada desiran di hati Giska saat merasakan usapan lembut di kepalanya.

Giska memegang dadanya sendiri. Perasaan apa ini?

***********

Apakah Giska yang akan lebih dulu jatuh cinta pada Alka ?

1
Jana
April kyknya suka sm Deo
Jana
katanya bukan typemu Al.. tp nyosor aj 🤪
اختی وحی
lama² males baca, mbulet ceritanya muter² gk kelar
Bahari Sandra Puspita
Karya yg bagus mak, selalu setia menanti tiap karyamu..

walopun di awal2 bab sedikit gemes dg karakter Alka yg super duper cuek, tapi pada akhirnya berubah jadi super bucin ke Giska..
finally happy ending.. saya suka.. saya suka..
Akhirnya mereka bisa mewujudkan impian kedua ortu masing2, walopun pada akhirnya hanya papa Geo yg bisa melihat langsung anak Alka-Giska dan itupun hanya sebentar..
benar2 perjuangan yg luar biasa ya papa Geo..

tetep berbau "bule" ya mak, walopun cuma blasteran..
secara visual benernya lebih suka sama Rudi, hehe.. tapi itu kan preferensi masing2..
seneng banget deh bisa reunian sama Juragan Wisnu-Naura..
kangennya lumayan terobati..
jujur, karya2 awal (alias para sesepuh) menurutku yg paling ngena di hati..
mulai dari empat sekawan Faith-Ezekiel, Ben-Maura, Edward Kim-Lerina, Arnold Manola-Fairy, trus jgn lupakan Giani-Geronimo dan yg khas nusantara tentunya juragan Wisnu-Naura..
semuanya karyamu aku suka mak, tapi kisah mereka yg paling tak terlupakan..

anyway, semoga sehat selalu ya mak..
tetap semangat berkarya apapun yg terjadi dan semoga sukses selalu baik di dunia halu dan nyata.. 💪🏻😘😍🥰🤩
ᶜᵃˡˡ ᴹᵉ ᴶⁱⁿᵍᵍᵃ😜
daging ayam kak hen...
Eka ELissa
ahir nya yg awalnya pnuh drama kini brahir bhgia....mksih Mak udh bikin crita yg bgus berasa ikutan msuk dlm crita sat baca ../Kiss//Kiss//Rose//Rose/
Eka ELissa
GK papa neng...dri pada mirip tetangga kn lbih baik mirip BP nya lah ...
Fitria Syafei
sukses ya Emak cantik 👌 terimakasih 🥰🥰
gia nasgia
Terimakasih kak Hen untuk kebahagiaan Algis 😍😍siap kepoin karya baru Kak 😘✌👍💪
Diana Oktavia
wahhh giska alka udah punya 4 anak.. makasihh makk ceritanya baguss bgt🥰 sehat selalu mak
Bunda Bagus
sm gue jg deg² an .....
gia nasgia
pantas Papa Geo pergi karena apa yg selama ini di harapkan sdh terwujud , ihhh candu nya papa Alka 😂🤣
Novi
trimakasih y Mak, ceritanya luar biasa bangettt dahhh.... sehat² selalu y Mak 🙏🏻😇🤗
Apriyanti
waah endhing nya bagus bgt,,semangat trus Thor 🙏💪😘
Veronica Tri Susanti
Mksih thor.. /Pray/
altanum
akhirnya benar2 tamat dengan hepi ending...
alur cerita menarik dengan alur yg lambat dan terkadang juga cepat dengan mengalir dan tidak muter2.
terimakasih atas bacaannya yang menarik thor.
terus semangat berkarya...❤️❤️
Kinara Widya
Ahir yg bahagia...terima kasih kak..🥰🥰🥰🥰
Angga Gati
bagus ceritanya..
nonik
trimakasih jga mami sdah menghibur kita semua..dn trimakasih jga akhirnya giska dn alka diselesaikn meski byak drama kesibukn jga dri dunia nyata mami🙏🙏🙏
Selvy Nuraini
wiiihhhh 4 anak.bahagia selalu yaaa alka & Giska 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!