12
Sabila Alfiana Bumantara.
Diusia 19 tahun, ia adalah sosok yang begitu periang. Bahkan, diusia itu ia sangat bermimpi untuk menikah muda bersama laki-laki impiannya. Namun, karena sebuah insiden tidak mengenakan membuatnya mengubur impiannya untuk menikah muda. Bahkan, pernikahan sudah tidak ada lagi dalam list tujuan hidupnya hingga kini usianya menginjak 29 tahun.
Lalu, sebenarnya insiden apakah yang akhirnya membuat Sabila menolak untuk menikah? Ikuti kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Xavier keluar dari kamar mandi dan langsung mengenakan piyama. Setelah berpakaian, Xavier ikut berbaring di ranjang bersama istrinya yang terlihat membaca buku. Tanpa kata, Xavier mengambil buku yang dibaca istrinya, lalu menaruhnya di nakas. Setelah itu, Xavier langsung menindih tubuh Sabila dan bersandar dengan nyaman dalam dekapan sang istri.
"Vier?" panggil Sabila.
"Aku lelah, Bil." jawab Xavier singkat.
Mendengar ucapan Xavier, Sabila tidak lagi bicara. Ia justru mengelus punggung suaminya dan menyugar rambut sang suami beberapa kali. Cukup lama keduanya bertahan dalam posisi itu, hingga setelah Xavier merasa tenang dan damai, ia menggeser tubuhnya dan berbaring di samping istrinya. Kini, giliran Sabila yang mendekat dan bertopang kepala menghadap Xavier.
"Ada cerita yang perlu dibagikan denganku?" tanya Sabila.
"Hm, tapi nanti ya, aku sedang lelah." Xavier menarik Sabila untuk masuk ke dalam pelukannya.
Selama beberapa saat, tidak ada obrolan apapun diantara keduanya. Xavier sibuk memeluk dan mencium pucuk kepala istrinya, sedangkan Sabila justru menghirup dalam-dalam aroma tubuh suaminya yang begitu memabukkan.
Lama kelamaan, Sabila seakan tak sadar mengelus dada Xavier dan memberikan kecupan-kecupan lembut di sana. Tangannya bergerak, dan melepas satu kancing baju suaminya, lalu tanpa sungkan ia mengelus permukaan dada yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu.
"Bil?" Xavier menahan tangan Sabila, membuat Sabila mendongak ke arahnya dengan meneguk ludah kasar.
Secara sadar, Sabila semakin mendekatkan dirinya pada sang suami dan melabuhkan kecupan di bibir suaminya, membuat Xavier lagi-lagi dibuat terkejut akan keagresifan sang istri. Namun, keterkejutan Xavier itu sama sekali tidak Sabila hiraukan, ia justru semakin berani memberikan ciuman lebih kepada sang suami.
Xavier yang diperlakukan demikian tentu saja tidak mampu untuk menolak. Tanpa banyak kata, ia mengikuti alur permainan istrinya, dan terjadilah pergulatan panjang antara keduanya.
*
Xavier mengusap dahi istrinya yang dibanjiri peluh. Ia lantas menarik sang istri untuk masuk ke dalam pelukannya, lalu membenarkan selimut yang membalut tubuhnya dan sang istri. Dikecupnya dahi sang istri sangat lama dengan hati berbunga-bunga.
"Terima kasih," ucap Xavier.
"Hm."
Xavier kembali memeluk istrinya sembari mengelus punggung sang istri. Hingga akhirnya, Xavier baru mengingat bahwa ia belum bercerita sesuatu kepada sang istri.
"Oh ya, Bil. Mengenai yang tadi, aku sebenarnya—"
Xavier tidak jadi melanjutkan ceritanya saat mendengar dengkuran halus sang istri. Karena penasaran, Xavier melihat ke wajah istrinya, dan benar saja istrinya tengah tertidur pulas dengan posisi di atas tubuhnya. Xavier tersenyum kecil, merasa lucu dengan tingkah menggemaskan istrinya.
"Good night honey," Xavier menarik selimut kembali dan ikut memejamkan mata menyusul istrinya.
*
Eugh! Sabila meregangkan otot tubuhnya saat kesadarannya kembali. Ia mendongak, dan langsung mendapati wajah tampan suaminya yang tertidur dengan begitu lelap. Seketika, terlintas ide jahil dalam benak Sabila saat melihat ketenangan suaminya.
Secara perlahan, Sabila mengambil ponselnya dan microphone di laci nakas. Lalu, ia menyambungkan bluetooth ke mic dan langsung mencari karaoke musik koplo untuk ia nyanyikan. Setelah menemukan lagu yang pas, Sabila kembali bersembunyi di bawah selimut dan mulai melancarkan aksi jahilnya.
"Ciiinnnta siapa? Cinta bojoku dewe, hehe haha! Riiinnndu siapa? Rindu bojoku dewe, hehe haha!" Sabila mulai menyanyi dengan keras.
Xavier membuka sebelah matanya saat mendengar suara rusak sang istri di pagi hari. Dan seketika, Xavier langsung tersadar kalau ia tengah dikerjai. Tanpa ampun, Xavier membuang selimut yang membalut tubuh mereka, lalu membalas kejahilan istrinya dengan menggelitik seluruh tubuh sang istri.
Tawa pasangan suami istri itu terdengar mengisi ruangan kamar, membuat keduanya terlihat begitu bahagia. Namun, bukannya menghentikan aksinya, Sabila justru semakin gencar menggoda sang suami.
"Ciiinnnta siapa? Cinta bojone uwong, hehe haha!"
"Berani mencintai bojone uwong, awas koe!" Xavier merampas microphone dalam genggaman istrinya, lalu tanpa aba-aba, ia langsung kembali memulai pergulatan panjang di pagi hari.
Akhirnya, musik heboh yang awalnya bertujuan untuk menggoda sang suami, kini justru berubah menjadi soundtrack pertempuran panas antara keduanya.
"Terima kasih telah mengembalikan Sabila-ku, i love you so much!" bisik Xavier setelah berhasil menumpahkan benihnya di rahim sang istri untuk kesekian kalinya.
lanjut
tapi baguslah daripada nanti penasaran terus nanggung jadi lebih baik aku tabung aja HAHA.