Petarung Kegelapan

Terlihat ketua bandit akan mengakhiri pertarungan nya dengan Yori. ketua bandit pun melancarkan pukulan yang sangat kuat ke arah Yori yang sudah tidak berdaya lagi.

"dum...duar...". Ledakan dari pukulan ketua bandit ke Yori.

"Yori....". Teriak Vivi karena melihat serangan ketua bandit terhadap Yori.

Namun... Ketua bandit malah di buat kaget oleh Yori.

"coba lihat... Apa yang sebenarnya terjadi...". Ucap Erika yang melihat ketua bandit terdiam di sana.

Ternyata Yori menahan serangan pukulan dari ketua bandit yang kuat itu hanya dengan satu tangan nya.

"bagaimana mana bisa... Pukulan ku di tahan oleh nya". Gumam ketua bandit.

Yori pun langsung memukul ketua bandit yang ada di hadapannya. ketua bandit pun terpental cukup jauh setelah menerima pukulan dari Yori.

Dan terlihat, ketua bandit pun mengeluarkan darah dari mulutnya.

"bagaimana bisa... Dia memiliki kekuatan sebesar ini...". Gumam ketua bandit yang semakin heran dengan apa yang terjadi dengan Yori.

Tampak aura hitam yang terpancar dari tubuh yori pun semakin pekat hitam nya. Dan mata Yori pun mulai berwarna ungu. Yang berarti modeus telah mengambil alih tubuh yori.

"mata itu... Itu bukan tatapan dari mata orang biasa...". Ucap ketua bandit yang melihat mata Yori yang berubah.

Terlihat seluruh luka yang di terima Yori seketika sembuh semua. Dan benar saja, Yori mengeluarkan teknik tatapan intimidasi nya. Dan membuat ketua bandit tidak mampu bergerak akibat tekanan aura yang kuat dari Yori.

"apa yang sebenarnya terjadi dengan nya?". Ucap Erika yang terkejut akan perubahan Yori secara tiba tiba.

"aura ini... Aku pernah merasakan nya sebelum nya...". Saut Vivi.

"benarkah... kekuatan macam apa ini...". Ucap Erika.

"aku juga tidak tahu... Tapi yang jelas... Kekuatan ini sama dengan waktu itu...". Ucap Vivi, karena waktu itu Vivi juga pernah merasakan nya. Saat dia dan Yori melawan monster. Dan pada saat itu Vivi pingsan karena terlalu dekat dengan Yori.

"pertarungan sesungguhnya baru akan di mulai..". Ucap Yori. Dalam sekejap mata Yori sudah ada di depan ketua bandit.

Yori pun melancarkan bertubi tubi serangan ke ketua bandit. Tampak ketua bandit kewalahan dengan serangan yang Yori berikan.

"bagaimana mungkin... Aku yang sudah berada di tingkat guru... Bisa terpojokkan oleh anak ini...". Teriak ketua bandit, karena kesal di pojokan oleh Yori.

"bum...aaaa...". teriak ketua bandit yang terhempas akibat serangan dari Yori.

Terlihat ketua bandit kali ini yang mengalami luka parah akibat serangan Yori yang bertubi tubi.

"sial... Akan ku balas...". Teriak ketua bandit, sembari melancarkan pukulan kuat nya.

Yori pun langsung mengepalkan tangan nya dan mulai menyerang ketua bandit.

Mereka saling beradu tinju dan. "krak...". Terlihat tangan ketua yang patah akibat beradu tinju dengan Yori.

Ketua bandit pun langsung mengeram kesakitan, karena tangan nya di patahkan oleh Yori.

Melihat ketua bandit yang mengeram kesakitan, Yori langsung mencekik lehernya ketua bandit.

Ketua bandit pun mencoba melepaskan cekikan Yori. Namun sekuat apapun ketua bandit berusaha mencoba melepaskan nya. cengkraman tangan Yori tidak juga bisa iya lepaskan.

"dengan ini berakhir sudah....". Ucap Yori sambil mencekik ketua bandit.

melihat Yori akan melancarkan pukulan nya, ketua bandit merengek meminta ampun agar dia tidak di bunuh. Namun Yori tidak menggubris permohonan dari ketua bandit. Dan "bum...". Pukulan kuat Yori menembus jantung ketua bandit. Seketika ketua bandit pun tewas.

Setelah ketua bandit tewas, modeus pun keluar dari tubuh yori. Dan Yori pun pingsan.

Erika dan yang lainnya segera berlari ketempat Yori. Mereka membawa tubuh yori masuk kedalam kereta. Dan perjalanan mereka pun di lanjutkan.

Setelah satu Minggu dari Yori pingsan. Akhirnya Yori pun mulai sadar kembali.

dan iya pun terkejut karena terbangun di kereta milik tuan putri.

"kamu sudah sadar... gimana keadaan mu sekarang". sapa tuan putri yang melihat Yori bangun.

"eee... Sudah mendingan tuan putri...". Jawab Yori.

"kenalkan aku Elisa... Putri dari raja Kerajaan gotam". ucap tuan putri ke Yori. Seketika Yori pun menunduk kan kepala nya. "aku Yori... Tuan putri... Senang bisa berkenalan dengan anda". Saut Yori.

melihat respon Yori, tuan putri pun tersenyum "tidak usah seformal begitu... Kamu kan penyelamat hidupku...". Ucap tuan putri, sambil memegang bahu Yori dan menyuruh nya bersikap biasa.

"baik tuan putri...". Sahut Yori. "panggil saja aku Elisa...". Ucap tuan putri. Mendengar itu Yori pun terkejut. "tapi... Tuan putri...". Belum selesai Yori berbicara langsung di potong oleh Elisa.

"karena kamu aku tidak jadi pelayan nafsu dari bandit waktu itu... Jadi, akulah yang harus berterima kasih kepadamu. Sekarang kita temenan...". Ucap tuan putri Elisa.

Yori pun hanya bisa mengangguk kan kepalanya. "kelembutan hati nya... mirip sekali dengan nya...!". Ucap Yori. Yang teringat akan Temari. Yang memiliki kelembutan hati yang sama dengan Elisa. Yang tidak pernah memandang kasta dalam berteman.

Setelah selesai berbincang dengan Elisa, Yori pun keluar buat menyapa teman temannya.

"Yori... Kamu sudah sadar... Gimana keadaan mu sekarang...?". Ucap Vivi yang melihat Yori.

"seperti yang kamu lihat... Aku baik baik saja". Jawab Yori. Seketika Vivi pun memeluk erat tubuh yori. "aku takut sekali... Melihat mu waktu itu... Aku pikir aku akan kehilangan mu...". Ucap Vivi.

Yori pun mengelus punggung Vivi. "sudah... Nyatanya aku sekarang baik baik saja kan". Ucap Yori.

Melihat Vivi yang memeluk erat Yori, Erika pun merasakan sesuatu di dalam hatinya. "ada apa ini... kenapa rasanya terasa sakit... ". Gumam Erika sambil memegang dadanya.

"kamu kenapa Erika... apa kamu kurang sehat". Ucap Yori yang melihat Erika memegang dadanya.

"eh... Yori... Tidak kok... Aku sehat sehat saja. Bagaimana keadaan mu. Apa luka luka mu sudah sembuh...?". Ucap Erika menutupi apa yang iya rasakan barusan.

"iya... Begini... Aku sehat sehat saja..". Ucap Yori yang sambil tersenyum ke arah Erika.

Beberapa hari pun berlalu, Yori beserta rombongan pun akhirnya sampai di kerajaan gotam.

"akhirnya kita sampai juga...". Ucap paman.

"akhirnya... Kita beristirahat...". ucap Vivi.

"tuan... Ini bayaran atas tugas anda...". Ucap ketua pedagang sembari memberikan Yori sekantung koin emas.

"terimakasih ketua...". Ucap Yori sambil menerima kantung koin emas yang di berikan.

"kalau begitu... Kami pamit dulu... Mau mengantar tuan putri dan barang bawaan menemui raja". Ucap ketua pedagang. ketua pedagang dan rombongan pun pergi meninggalkan Yori di gerbang kerajaan gotam.

"sampai bertemu lagi Yori". Ucap tuan putri.

"akhirnya misi kita selesai... Terus gimana kelanjutannya...?". Tanya Erika ke Yori.

"untuk saat ini... Kita istirahat beberapa hari di sini... Setelah semua pulih, dan bahan buat perjalanan cukup. Baru kita lanjutkan lagi...". Ucap Yori.

Mereka pun mencari penginapan di kerajaan gotam.

Keesokan harinya, para prajurit kerajaan gotam menghampiri penginapan Yori.

melihat ada beberapa prajurit kerajaan, Yori pun terkejut. "ada apa ini...?". Tanya Yori. Yang heran kenapa ada prajurit kerajaan di tempat iya menginap