NovelToon NovelToon
Kallea Jidan

Kallea Jidan

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Berondong / Cintamanis / Kaya Raya / Cinta Murni
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Alquinsha

Jidan bersumpah tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakiti Kallea.

Jidan akan menjadi malaikat pelindung bagi Kallea dan akan menjadi mesin penghancur bagi siapapun yang berani menyakiti Kallea.

Tentang gadis penuh luka bernama Kallea dengan penyembuh lukanya, Jidan Xavier.

Bagaimana kisah selengkapnya? ikuti terus ya...



Instagram: lightquinsha_
Tiktok: candylight_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Alquinsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KJ #21

Jidan menghampiri Felix setelah memastikan Kallea dan Bianca memasuki gedung kampus. Jidan tidak memiliki urusan dengan Felix, tapi Jidan perlu tahu tujuan Felix datang ke kampusnya.

"Felix Hendrawan," panggil Jidan saat Felix baru saja akan masuk ke dalam mobilnya.

Felix membalikkan tubuhnya dan menatap laki-laki yang barusan memanggil namanya itu.

"Apa kita saling kenal?" tanya Felix bingung laki-laki di depannya mengetahui namanya.

Felix cukup populer di kalangan perempuan, tapi aneh rasanya ada laki-laki yang mengetahui namanya padahal mereka baru bertemu.

"Tunggu, bukannya lo..." Felix menatap ke tempat terakhir melihat Kallea. Kalau tidak salah laki-laki di hadapannya ini adalah laki-laki yang keluar dari mobil yang sama dengan Kallea.

"Jidan Xavier," Jidan mengulurkan tangan mengenalkan dirinya pada Felix, "pacar Kallea."

Felix mendengus menatap uluran tangan Jidan. Siapa juga yang ingin berkenalan dengan kekasih Kallea?!

"Oh, jadi lo pacar baru mantan gue?" Felix beralih menatap wajah Jidan. Memandangnya dengan penuh penilaian.

Felix sengaja menekan kata mantan supaya laki-laki di depannya ini juga tahu siapa dirinya.

"Dari segi penampilan lo lumayan, tapi sayang selera lo buruk," ucap Felix menekankan tiga kata terakhir.

Entah kenapa Felix ingin laki-laki di depannya ini sadar sudah salah memilih kekasih. Entah karena tidak terima Kallea memiliki kekasih atau sekedar hanya ingin laki-laki di depannya sadar.

"Lo gak tahu kan semurah apa cewek lo? Kallea pernah tidur sama om-om!"

Jidan menarik tangannya yang terulur dan tertawa pelan mendengar apa yang baru saja Felix katakan tentang Kallea.

Baiklah, berarti ini artinya Jidan tidak perlu khawatir dengan kehadiran Felix. Ternyata pandangan Felix tentang Kallea masih belum berubah, bahkan setelah bertahun-tahun lamanya.

"Bukannya selera kita sama? itu sebabnya lo ada disini sekarang!" balas Jidan menatap remeh Felix yang baru saja merendahkan Kallea.

Felix terlihat ingin mengatakan sesuatu, tapi Jidan tidak membiarkannya bicara karena Jidan masih belum selesai dengan ucapannya.

"Lo bilang apa tadi? cewek gue murahan dan pernah tidur sama om-om?" Jidan mengibas-ngibaskan tangannya di bahu Felix seolah ada sesuatu disana yang perlu disingkirkan.

Siapa sangka laki-laki yang tadi menatap Kallea dengan tatapan rindunya ini ternyata masih belum sadar atas kesalahannya dan masih memandang Kallea sebagai perempuan yang buruk.

Tapi baguslah, itu artinya Jidan tidak perlu bersaing dengan masa lalu Kallea karena masa lalu Kallea masih buta akan kenyataan yang terjadi di masa lalu.

"Sebelum bacot mending lo cari tahu kenyatannya gimana!" tekan Jidan sambil mendorong tubuh Felix sampai tubuh Felix terhuyung kebelakang.

Jidan kemudian berjalan pergi meninggalkan Felix dengan senyuman yang terukir di bibirnya. Sepertinya Jidan akan menjadi pemenang karena saingannya laki-laki bodoh semua.

"Sial!" umpat Felix menatap punggung Jidan. Dengan emosi yang meluap-luap, Felix masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari sana.

Sepanjang perjalanan pulang ke rumahnya, Felix terus memikirkan ucapan Jidan.

Kenyataan? kenyataannya memang Kallea tidur dengan om-om dan sudah ada buktinya!

"Siapa sebenarnya laki-laki itu? kenapa dia bersikap seolah mengetahui segalanya tentang Kallea?" gerutu Felix sepanjang perjalanan.

Felix juga dulu pacaran lama dengan Kallea, tapi Felix sama sekali tidak mengenal Kallea. Bahkan, Felix masih bertanya-tanya kenapa Kallea selingkuh darinya dan tidur dengan om-om.

Laki-laki bernama Jidan tadi pasti buta, tidak bisa melihat siapa sebenarnya Kallea. Perempuan dengan wajah polos seperti Kallea nyatanya kelakuannya tidak sepolos wajahnya.

"Laki-laki itu juga pasti ujungnya bakal nyesel sama kayak gue," gerutunya lagi.

Felix yakin pada akhirnya laki-laki bernama Jidan itu akan menyesal pacaran dengan Kallea, sama seperti dirinya di masa lalu.

"Tapi gue penasaran siapa Jidan, kayaknya gue harus nyuruh orang nyari tahu soal dia."

-

-

Jidan memasuki ruangan dimana dia dan teman-temannya biasa berkumpul. Sebuah bangunan di kawasan terpencil yang jika malam hampir tidak ada orang yang lewat kesana.

Tapi meskipun tempatnya berada di kawasan terpencil, tempatnya terlihat bagus karena pemilik dari bangunan itu adalah anak CEO dari salah satu stasiun televisi di negera ini.

"Tumben lo kesini?" ucap salah satu teman Jidan saat melihat Jidan datang.

"Dimana Cakra?" tanya Jidan tanpa menanggapi pertanyaan temannya.

Tujuan Jidan datang ke tempat ini adalah untuk bertemu dengan Cakrawala, teman yang paling dekat dengannya sekaligus pemilik bangunan ini.

"Ada diatas," jawab orang yang tadi bicara pada Jidan.

Melihat Jidan dengan tampang serius, orang itu nampaknya tidak ingin banyak bertanya pada Jidan. Apalagi setelah itu Jidan juga langsung pergi keatas untuk menemui Cakra.

"Cakra!" Jidan mendorong kasar pintu sebuah ruangan yang biasanya digunakan oleh Cakra.

Terlihat di ruangan itu ada seorang laki-laki tampan keturunan China yang sedang bermain game, Cakra.

"Ngagetin aja lo, anjir!" umpat Cakra merasa jantungnya hampir melompat karena Jidan masuk ke dalam ruangannya dengan tidak santai.

"Gue punya tugas buat lo," ucap Jidan membuat Cakra mendengus.

"Kayak dosen gue aja lo ngasih tugas. Gue sibuk, lo cari orang lain aja," tolak Cakra dan berniat kembali bermain game. Tapi, Jidan dengan cepat menarik kursi Cakra supaya menjauh dari komputernya.

"Mantan kak Lea balik," ucap Jidan sambil menahan kursi Cakra supaya tidak kembali ke depan komputer.

Cakra hampir tersedak ludahnya sendiri mendengar apa yang baru saja Jidan katakan.

Mantan Kallea kembali katanya? bukankah selama ini juga mantan Kallea ada di Jakarta?

"Balik gimana maksud lo? bukannya Felix emang tinggal di Jakarta ya?" tanya Cakra tidak mengerti.

Felix selama ini memang hidup di Jakarta, mereka bahkan sudah sering melihat Felix. Lalu kenapa sekarang Jidan tiba-tiba heboh?

"Iya. Tapi tadi Felix datang ke kampus dan dia ngeliatin kak Lea," ucap Jidan menjawab kebingungan di wajah Cakra.

"Cuma ngeliatin emang kenapa sih? yang penting gak dibawa kabur juga kak Lea lo!" ucap Cakra merasa Jidan terlalu berlebihan.

Felix memiliki mata, wajar saja kalau Felix memperhatikan Kallea. Kenapa Jidan heboh sekali?

"Gue bisa ngeliat Felix masih cinta sama kak Lea," ucap Jidan yang membuat Cakra terdiam sesaat.

Okey, Felix masih mencintai Kallea. Lalu? bukankah yang terpenting sekarang Jidan sudah menjadi kekasih Kallea? lalu apalagi?!

"Jadi sebenarnya apa yang lagi lo permasalahkan?" tanya Cakra masih belum mengerti tujuan Jidan menemuinya.

Jidan ingin Cakra membantunya, tapi bantuan seperti apa dulu yang Jidan inginkan?

"Oke Felix masih cinta sama kak Lea, terus gue harus ngapain?" tanya Cakra lagi.

Cakra bukan dukun yang bisa mengubah perasaan seseorang, kenapa juga Jidan harus meminta bantuannya tentang masalah ini?

"Felix masih cinta sama kak Lea, tapi kayaknya perasaan benci Felix sama kak Lea masih lebih besar," bukannya menjawab, Jidan justru membuat Cakra semakin bingung.

"Iya, terus gue harus ngapain, bego?!" tanya Cakra gregetan.

Jidan hanya membuang waktu bermain game Cakra saja kalau seperti ini. Jidan ingin dibantu tapi tidak jelas keinginannya apa.

"Selidiki Felix dan cari tahu apa kelemahan dia, gue butuh itu buat jaga-jaga barangkali Felix ngelakuin sesuatu sama kak Lea," ucap Jidan akhirnya.

"Lo gak lemah sampai harus nyari kelemahan orang, Jidan!" ucap Cakra.

Bukan tidak mau membantu, tapi Jidan bukan orang lemah, untuk apa mencari kelemahan orang?

"Karena ini menyangkut orang yang Jidan sayang, makanya Jidan mau nyari tahu kelemahan lawannya,"

BERSAMBUNG

Terimakasih sudah membaca novel ini...

Jangan lupa tinggalkan jejak biar semangat update 😉

1
anyarai
alur nya lambat ya kk,,
tp ok kok
Syaira Liana
sangat bagus ceritanya seru
⋆ ˚。⋆୨ Light 🧸 ୧⋆ ˚。⋆: terimakasih ❤
total 1 replies
anyarai
baru mampir kk
⋆ ˚。⋆୨ Light 🧸 ୧⋆ ˚。⋆: terimakasih udah mampir ❤
total 1 replies
i am. Virgo
baru nyampe eps 5 aja udah seru❤
Syaira Liana
sabar ya jidann
Syaira Liana
sabar ya jaydenn
Syaira Liana
jidañ ayooo kejar kalea terus 🫣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!