"Dia tidak selingkuh, dia baik. Semua kebutuhan finansial ku terpenuhi. Dia perhatian dan tak pernah kasar padaku. Tapi sayang semuanya terkuak, menyakitkan bagiku. Hingga akhirnya aku pun terjatuh dalam lumpur dosa itu. Salahkah aku, bila aku hanya mengikuti permainan alur hidup, yang kadang mempermainkan ini?"
(Alika Kinanputri)
Belum habis rasa sakit yang dirasakan Alika. Oleh karena sikap suaminya yang tidak pernah mau menyentuhnya lagi, selama satu tahun belakangan. Ada apa yang sedang terjadi pada Bagas yang sangat mencintai dirinya, meski mereka belum dikaruniai oleh seorang anak. Bahkan pernikahan mereka sudah menginjak lima tahun, dan tidak pernah terjadi pertengkaran. Tiba-tiba Alika harus dihadapkan dengan kenyataan pahit Dugaannya ternyata meleset. Yang membuat hidupnya semakin kacau, saat dihadapkan dengan pilihan, pergi tak diperbolehkan. Tapi dipaksa bertahan demi reputasi keluarga Bagas. Mampukah Alika bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wela Edelways, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemana kita
Keanu tertidur pulas, dalam hatinya dia benar-benar sedang membawa Alika dalam dunia mimpinya. Seberapa kuat dia menahan rasa, hanya sesak yang didapat. Seberapa kuat dia mengelak, namun perasaannya semakin kuat.
Sedang Alika terus saja memijit kepalanya. Entah roh jahat dari mana yang merasuki pikiran Keanu. Hanya saja setiap Keanu bertingkah seperti itu, Alika semakin tidak bisa membenci pria itu.
"Apa-apaan ini, perasaan apa ini Tuhan. Sungguh aku sedang tersiksa. Buatlah aku masih terus bisa mempertahankan batasan ku, agar aku nggak mudah untuk jatuh oleh pria itu," doa Alika sebelum memejamkan matanya.
Tawaran selingkuh dari Keanu sempat membuat Alika tergoda. Namun Alika kembali berpikir, tidak ada satu pun pria tulus yang ingin menikahi wanita yang lebih tua. Yang ada sekali pun itu hanyalah mustahil.
Alika memilih untuk tidur. Untuk apa memikirkan sesuatu yang tidak harus dia pikirkan.
****
Pagi-pagi sekali Alika sudah bangun. Sengaja rambutnya cuma dicepol berantakan. Dan piyama yang dipakainya tidak diganti. Dalam pikirannya, jika Keanu melihatnya seperti ini dia pasti mengurungkan niat untuk mengajaknya pergi.
Alika hanya merasa ngeri saja. Jika Keanu mengajaknya pergi. Bagaimana jika Keanu mengajak ke tempat sepi lalu mempermainkan dirinya sesampai di sana. Sebab itu Alika memutuskan untuk tidak segera mandi dan bersiap. Tapi dia lebih memilih berkutat di dapur menyiapkan sarapan baik buat mertua dan semua anggota keluarga di dalam rumah ini.
Keanu tidak terlihat sama sekali. Belum turun dari lantai atas dan bergabung sarapan bersama mereka. Sampai papa Leo berangkat kerja, diikuti oleh mas Bagas. Tetap saja Keanu tidak menampakan batang hidungnya.
"Apakah dia sedang sakit?" Gumam Alika dalam hatinya.
Merasa khawatir jika Keanu tidak kunjung keluar dari kamarnya.
Alika segera membereskan semua peralatan masaknya.
Saat dia akan naik ke lantai atas, Keanu tampak sudah berpakaian rapi. Kali ini dia tidak mengenakan setelan jas seperti biasa saat dia akan berangkat kerja. Namun t shirt warna hitam, dan celana blue jeans serta sepatu berwarna putih, membuat tampilannya semakin menawan. Hati Alika berdegup cepat.
"Ada apa ini, kenapa jantungku berdegup dengan kencang?"
Alika bingung dengan perasaan hatinya sendiri.
Keanu mengernyitkan dahi, melihat tampilan Alika, yang masih memakai piyama. Lalu melihat jam di pergelangan tangannya. Sesaat kemudian dia menggelengkan kepalanya.
"Kamu kenapa sih, sudah aku katakan, cepatlah bersiap, aku akan menunggu. Waktu kamu sepuluh menit!" Pinta Keanu membuat mata Alika membola.
"Kenapa aku harus mengikuti apa yang kamu mau?"
Tanya Alika mendengus kesal.
"Jangan banyak protes, sekarang cepatlah bersiap," ucap Keanu agak meninggikan suaranya, tanda dia tidak ingin keinginannya tidak dipatuhi.
Alika berjalan masuk ke kamarnya. Sebenarnya dia sangat malas untuk mengikuti keinginan Keanu hari ini. Dia sedang tidak ingin keluar, apa lagi bersama Keanu.
"Tapi Keanu kan sahabat aku sejak kecil? Kenapa aku harus mengabaikannya?" Gumam Alika dalam hati, sekedar menguatkan alasan untuk apa dia boleh pergi bersama Keanu.
Sudahlah daripada Keanu akan berteriak lagi, Alika memilih masuk ke kamar mandi. Tidak membutuhkan waktu yang lama, setelah berganti pakaian, Alika hanya menggunakan pelembab di wajahnya. Tanpa polesan apa-apa lagi. Lalu menyambar tas yang ada di atas mejanya. Kemudian berjalan keluar.
Keanu menggelengkan kepalanya, melihat penampilan Alika. Yang tidak seperti kebanyakan wanita lainnya. Meski begitu, Keanu tidak begitu mempermasalahkan penampilan Alika. Buatnya Alika adalah wanita yang begitu sempurna. Yang layak untuk diperjuangkan. Walau dia belum tahu, apa yang dia lakukan kali ini bisa mengubah keadaan suatu saat nanti.
"Ayo berangkat," ajak Keanu lalu melangkah keluar, dan mengeluarkan mobilnya.
"Tapi katakan padaku dahulu, kita mau kemana?" Tanya Alika masih penasaran.
"Sudah, kamu ikuti saja aku. Nggak usah banyak tanya. Nanti juga kamu akan tahu," jawab Keanu tanpa memperdulikan rasa penasaran di hati Alika.
Akhirnya Alika memilih menurutinya. Sepanjang perjalanan, Alika terus terus bertanya dalam hatinya dia akan dibawa kemana.
Tapi tidak mungkin juga kan, Keanu akan bersikap kurang ajar padanya. Banyak sekali Alika menduga-duga. Semakin diperhatikan, mobil yang dikemudikan Keanu semakin menjauh, dan menuju keluar kota. Hati Alika semakin deg-degan.
Keanu lebih fokus menyetir mobilnya dengan tenang. Hingga lebih dari satu jam perjalanan mobil Keanu mengarah ke sebuah tempat wisata. Pantai yang sangat indah, Alika melihatnya dari balik kaca mobil.
Keanu memarkirkan mobilnya, dan turun. Kemudian membukakan pintu untuk Alika.
"Terima kasih," ucap Alika.
Setidaknya kini hatinya merasa tenang, ternyata Keanu membawanya ke tempat terbuka, di mana di tempat ini banyak sekali pengunjungnya.
Hampir semua pengunjungnya mungkin adalah sepasang suami dan istri, atau sepasang kekasih. Meski mereka berdua tidak termasuk dari pasangan, tapi disini tidak ada larangan yang bukan pasangan tidak boleh kemari.
Keanu berjalan di depan dan Alika mengikutinya dari belakang. Pilihan Keanu masuk ke sebuah restoran di tepi pantai. Dan memilih duduk di tempat di mana mereka bisa memandang pemandangan laut yang begitu sangat menakjubkan untuk dinikmati.
"Apa kamu suka?"
Alika mengangguk, dan menatap laut yang membentang indah di hadapannya.
Selama lima tahun pernikahannya, mas Bagas tidak pernah untuk sekalipun sekedar mengajaknya untuk berjalan-jalan seperti ini. Tanpa sadar, Alika meneteskan ai matanya.
"Kenapa kamu malah menangis?" Tanya Keanu bingung.
"Apa aku menyakiti kamu?" Imbuhnya lagi.
Alika menggeleng lalu mengusap air matanya.
"Terima kasih," ucap Alika pelan.
Keanu mengernyitkan dahi.
"Ini pertama kalinya aku melihat pantai seindah ini," jelas Alika membuat hati Keanu sesak.
"Maksud kamu, selama pernikahan kamu?" Tanya Keanu yang mulai mengerti.
Alika mengangguk, membenarkan isi pikiran Keanu.
Keanu malah tersenyum miring, mungkin merasakan ternyata hidup Alika penuh kepahitan. Keduanya terus mengobrol sambil makan makanan yang disuguhkan di situ.
"Apa kamu mau jalan-jalan di tepi pantai?" Tanya Keanu saat mereka sudah menghabiskan makanan mereka.
Alika mengangguk, tersenyum dengan antusias. Seperti anak kecil yang akan diajak bermain. Keanu mengangguk, lalu keduanya berjalan menyusuri bibir pantai. Sesekali Alika melompat dan tertawa lepas, menghindari ombak. Kakinya basah, dan celana jeans yang dipakainya juga turut basah.
Keanu tersenyum, bahagia sekali rasa di dalam hatinya. Melihat Alika tertawa senang bermain air laut. Hingga karena kelelahan, Alika memilih duduk di bawah pohon kelapa yang rindang.
Keduanya saling menatap, hati Alika berdesir kembali.
Dia sudah kehabisan kata untuk mengucap terima kasih pada Keanu.
Setelah puas, bermain Keanu mengajak Alika pulang. Sebelum itu, melihat celana jeans Alika yang basah, mobil Keanu melaju menuju sebuah mall.
"Mau kemana lagi kita?"
"Ikuti saja aku," pinta Keanu.
Mengajak Alika masuk di beberapa toko dengan brand ternama.
Memilih beberapa pakaian untuk Alika. Dan meminta Alika mengganti pakaiannya. Dan menyimpan pakaian yang telah basah oleh air laut tadi.
Rasanya bahagia sekali, merasakan diperlakukan seperti ini oleh seorang pria. Bukan Alika tidak bisa melakukannya sendiri. Hanya perlakuan Keanu hari ini padanya membuatnya terasa spesial.
Mata Alika tertuju pada seseorang pria yang tidak terlalu jauh darinya. Sontak Alika mendekatinya.
"Mas," panggilnya.
Tak percaya melihat kenyataan di hadapannya, pria itu sedang menggendong bayi di dekapannya.
Mata Alika berkaca-kaca, saat melihat seorang wanita dengan dress selutut dengan belahan dada terbuka, berdiri di samping suaminya.
