adelia kamila wanita berusia 23 tahun yang sudah menyandang status janda karena ditinggal suami yang baru satu jam menikahinya
kisah cintanya yang berakhir tragis saat baru sah menyandang status sebagai istri. dia bertekad untuk tidak lagi mengenal laki-laki lagi dalam hidupnya setelah apa yang menimpa dirinya
namun siapa sangka hujan badai telah berlalu kini munculah pelangi begitupun kisah cinta sejatinya datang
bermula pertemuan tak sengaja dengan niko sanjaya. siapa sangka adelia menemukan kembali rasa yang telah lama tak bertuan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 24
"mba tunggu kakakku dulu!" ucap niken mengehentikan keduanya
"ya sudah tunggu dulu aku ganti pakaian dulu!" ucap adel tapi tangannya ditahan oleh niken
"tenang saja kak niko bukan org jahat, lagian itu bukan aib" ucap niken meyakinkan
"kak sini" ajak niken
niko yang sedang malas memutarkan mobilnya menghampiri adik kesayangannya itu
"pulang jam berapa nanti kakak jemput" tanya niko datar
"cuma sebentar, ayo ikut main! boleh kan mba?" tanya niken
"iiiya ayuk" ajak adel ragu kosannya yang kecil pasti sesak untuk tiga orang didalamnya
sesampainya dikamar adel niko memutuskan duduk diteras ditemani dengan rokok yang disesaonya sesekali saat sedang tidak mood bagi niko
"kak tempatnya nyaman banget. wangi apa ini?" tanya niken "kakak bisa masak? boleh niken coba?" ucap niken lagi
"kalau doyan boleh aja!" jawab adel senang
"kak niko juga boleh makan? kami belum makan malam!" ucap niken yang sudah mengecap ludahnya melihat masakan adel yang sangat sederhana
"tapi cuma ada ini!" ucao adel ragu
"tenang saja kekuatan teknologi" ucap niken
niken menekan nomor diponselnya dan mengatakan jika memesan beberapa makanan dan memberikan alamat adel
adel terdiam sungguh berbading terbalik denganya yang harus berhemat tapi niken memesab banyak makanan untuk sekali makan
"gimana kalau kita makanya diteras saja mba, biar kak niko ikut makan" ajak niken
adel mengangguk saja dia sudah sangat lapar siang tadi tak sempat makan karena pekerjaan
"om kita makan bareng!" ajak adel melihat niko sedikit melamun entah apa yang ada dipikiran niko
"silahkan! saya masih kenyang" ucap niko
tak lama makanan pesanan niken datang. "niken ini makanan banyak banget! kita bisa habisin emang" ucap adel geleng geleng kepala
pasalnya niken memesan ayam bakar dua ekor utuh, rendang dan juga beberapa lauk lainya
niken merasa adel sedang butuh bantuan tapi niken tak mau seperti yang sudah sudah. temannya hanya memanfaatkannya saja
"bisa buat besok atau dibagi ketetangga kalau ngga habis, ayo makan" niken yang bersemangat lupa jika sedang dirumah orang lain
"dek!" ucap nika tegas
"maaf mba adel, niken terlalu bersemangat!" ucap niken tak enak hati
"ngga apa apa ayo makan. ini piringnya" adel membagi masing masing satu piring yang sudah diisi nasi oleh adel
seperti layaknya seorang istri adel melayani niko dan niken. sejenak niko merasa darahnya berdesir menatao sosok cantik yang sederhana
"kak!" senggol niken melihat niko melamun
"ehh iya, kalian saja yang makan!" tolak niko
"tenang mba, kak niko ngga mungkin melewatkan telur dadar kesukaannya" bisik niken pada adel
adel tersenyum menanggapi ucapan niken. karena ada yang memiliki kesamaan dengannya
"oh ya! sama kayak aku dong!" ucap adel
"mungkin kalian jodoh!" ucap niken membuat adel dan niko terbatuk bersamaan
"cie kompak!"niken menggoda keduanya
"sudah sana makan terus pulang, nanti mami nyariin" ucap niko melirik telur dadar tebal yang masih hangat
"mba pinter masak ya, ini tempe sama telurnya enak banget aky habisin boleh?" tanya niken membuat adel tertawa kencang
baru saja adel sedih dengab menu sederhananya. tapi ada orang yang malah kegirangan memakannya
"enak tau kak! aaaa" niken menyuapi niko
niko pasrah membuka mulut mendengar pujian niken untuk masakan adel.
"enak!" satu kata keluar dari mulut niko dan niken mengiyakan ucapan kakaknya
"kayak anak kecil om, nih makan sendiri" adel menyendokan lauknya untuk niko
"telur sama tempe aja!" ucap niko
adel menuruti dan memberikan piring berisi nasi dan lauk pada niko
ketiganya makan dengan lahap. adel bersyukur atas rezekinya hari ini dan makanan yang dibelikan niken bisa disimpan untuk beberapa hari kedepan
"aku boleh kasih ibu kosan aku ngga?" tanya adel tak enak
"boleh mba, ini semua milik mba adel kita udah tukaran tadi" jawab Niken
sementara niko masih mengunyah makanan yang terasa sangat nikmat baginya saat ini
"ayo buruan kak, makan lama banget tadi aja ngga mau" kesal niken pada kakaknya yang sok jaim
"niken biarin!" cegah adel
"mba cocok jadi kakak iparku" ucap niken bersemangat
niko terus saja menikmati makanan tanpa mendengarkan adiknya mengoceh bak burung beo