NovelToon NovelToon
Saudara Tiri

Saudara Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: ATAKOTA_

menceritakan seorang anak bernama Alfin dirinya selalu di benci bahkan menjadi bahan olok-olokan keluarganya karena dirinya tidak terlalu pintar akhirnya dirinya berjuang mengungkapkan potensinya hingga dirinya menjadi seorang pengusaha kaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ATAKOTA_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pemuda misterius

"Hmm.. Sepertinya adek kamu sedang sakit ya," ucap pemuda itu yang hendak menyentuh kening Alfin seketika langsung di tepis dengan sigap oleh kakaknya Doni dengan gemetaran.

"Sudah, tidak papa kok dik, meskipun Abang begini, bukan berarti Abang ini orang jahat," ucap pria misterius itu dengan senyuman diwajahnya.

Doni yang tidak mengetahui rencana apa yang akan dilakukan oleh pria itu dirinya hanya bisa pasrah dengan memeluk erat saudaranya Alfin.

"Emangnya kalian mau kemana, sampai keluar malam-malam begini?" tanya pria itu.

"Kami mau ke Medan bang," untuk berobat Disana, Balas Alfin berusaha memberanikan diri untuk menjelaskannya.

"Emang setelah kalian sampai disana kalian mau tinggal dimana? apa kalian memiliki kerabat Disana? Tanya pemuda itu.

"Hmm... Ngak tau sih bang, pokoknya kami untuk beberapa hari ini sudah tidak sanggup lagi di rumah bang," ucap Alfin dengan wajahnya yang terlihat sangat kesal mengingat kepahitan yang telah ia saksikan saat dirumah.

"Emang kalian kenapa dirumah sampai harus kabur begini?" tanya pemuda itu lagi Dengan wajahnya yang terlihat sangat antusias ingin mengetahui alasan mereka untuk kabur dari rumah."

"Hmm anu, bang, ka-mi,"

"Sudah tidak usah dilanjutkan Abang sudah paham kok," Senyum pemuda itu dengan wajahnya yang terlihat sangat bersemangat membantu mereka berdua sampai memperlihatkan Gigi ging sulnya.

Doni yang melihat pria misterius itu tersenyum lepas di hadapannya seketika membuatnya merasa bahwa Abang ini bukanlah orang jahat

Bhuk! Uhuk! Uhuk!

Batuk Alfin yang seketika mengalihkan fokus mereka berdua, "sepertinya adik kamu ini sudah sangat menggigil kedinginan."

"Astaga Alfin," Ucap kak Doni dengan wajah yang penuh kepanikan melihat kondisi saudaranya yang sepertinya makin sakit-sakitan.

"Bentar, biar Abang cek dulu,"ucap pemuda itu yang langsung meletakkan tangannya ke arah kening Alfin untuk mengecek suhu tubuhnya.

"Astaga! sepertinya adik mu ini terkena demam tinggi, sini biar Abang bantuin mengendong nya ke dalam mobil Abang," Ucap pria misterius itu sembari mengendong Alfin untuk beristirahat di dalam mobil truknya yang terparkir di depan rumah makan itu.

"Apakah tidak masalah adek saya beristirahat sebentar di dalam mobil ini Abang?" ucap Doni yang belum sepenuhnya percaya dengan peria itu karena takut mereka akan di culik.

Akan tetapi karena dirinya tidak ada pilihan lain selain memasukkan saudaranya di sana dirinya pun ikut juga duduk di kursi penumpang. Pemuda itu yang menyadari bahwa Doni sangat menghawatirkan kondisi saudaranya, terlihat dirinya tersenyum dengan penuh kehangatan seraya mengusap-usap rambut Doni.

"Kamu memang kakak yang sangat baik ya," ucap pria itu sembari meninggalkan mereka berdua menuju kearah rumah makan lagi.

Doni kepalanya baru saja diusapkan oleh pria misterius itu seketika merasa sangat tenang meskipun di dalam benaknya selalu timbul pertanyaan "Apakah dia ini benar-benar orang baik sampai-sampai ia mau membantu kami berdua untuk beristirahat sebentar disini?"

Seketika pria itu, kembali dengan membawa minuman dan beberapa makanan ringan ditangannya.

"Ini ambillah," Ucap pemuda itu yang langsung menyodorkan minuman dan makanan tersebut kearah mereka berdua.

"Aduh, tidak usah bang, maaf banget kalau kami ngerepotin bang," ucap Doni yang berusaha keras menolak pemberian pria itu.

"Sudahlah dek, pokoknya terima saja pemberian Abang. karena perjalanan kita malam ini akan sangat panjang," ucap pria itu dengan senyuman diwajahnya lagi.

"Haah, yang benar bang kami boleh ikut?" Tanya Doni.

"I-ya dek," balas pemuda itu yang mulai menggeber-geber suara mobilnya untuk bersiap-siap berangkat malam itu juga.

"Fin bangun Fin, kita jadi pergi malam ini Fin ," ucap Doni yang berusaha membangunkan saudaranya Alfin yang sebelumnya setengah sadar.

"Wah yang benar kak? Alhamdulillah," balas Alfin menggenggam erat tangan kakaknya dengan senyuman.

Pada pukul 3 subuh, mereka bertiga mulai berangkat untuk meninggalkan kota Padang untuk rencana beberapa saat. meskipun Doni di dalam hatinya selalu di lema dengan keputusan ini apakah pilihnya ini merupakan pilihan yang terbaik atau kurang tepat yang nantinya akan ia juga pasti apalagi rencananya ini akan

sangat menghawatirkan kelurganya nanti setelah mengetahui bahwa mereka berdua telah kabur dari rumah.

"Aku tidak mengerti jalan yang aku pilih ini benar atau salah akan tetapi aku rasa ini yang terbaik untuk saudara ku Alfin, Semoga ibu dan ayah bisa memaafkan kami ya Allah," gumam lirih Doni memohon pertolongan kepada sang maha kuasa.

"Astaga! Bu, i-bu," panggil ayah kepada istrinya.

"Ada Pasih yah, pagi-pagi sudah berisik begini,"

"Anak kita Doni dan Alfin Bu!"

"Kenapa anak kita itu yah, mereka berani melawan lagi ya?" Balas sang istri yang sedang merias wajahnya.

"Mereka berdua hilang dari rumah bu?" Balas ayah dengan nada suara tinggi.

"Hah, yang benar yah!" Tanya ibu.

"Iya Bu, coba saja ibu lihat mereka di kamarnya sudah tidak ada Bu!," ucap ayah yang terlihat mulai sangat kepanikan menyadari kedua putranya hilang dari rumah.

Istrinya yang keheranan dengan jawaban suaminya melangkah cepat untuk memastikan sendiri mereka berdua ke masing-masing kamar dan di setiap sudut rumah.

"Astaga yah, mereka berdua memang tidak ada di rumah ini," balas istrinya yang juga terlihat mulai kepanikan mencari keberadaan mereka berdua.

"Ini semua karena kesalahan kamu tau ngak," gertak ayah yang mulai menyalahkan istrinya.

"Kenapa sampai aku yang disalahkan yah, bukannya sudah jelas mereka kabur dari rumah karena keinginan mereka sendiri," Balas istrinya yang masih saja tetap mempertahankan egonya.

"Ibu tau tidak, sudah dari malam tadi ayah ngingetin ibu! bahwa mantan mertua ku akan datang kerumah ini untuk menuntut wasiat itu. masalahnya, Alfin tidak ada di rumah dan Doni juga hilang bagaimana mana cara kita meyakinkan ibu mertua aku jikalau Alfin tidak ada di rumah," ucap suaminya dengan nada tinggi menunjuk istrinya.

"Tapi ngak harus marah gitu juga yah, ayah jangan menyalahi ibu saja," balas istrinya yang masih angkuh dengan pendiriannya.

"Agh!... Kamu ini!," gertak kembali sang suami dengan nada suaranya yang semakin keras menggertak.

"Ayah, kenapa sih, ibu dan ayah dari malam tadi suka banget bertengkar," balas Agus yang keheranan dengan pertengkaran keluarganya pagi ini.

"Agus, kamu tau tidak? kedua kakak kamu Doni dan Alfin sudah berani kabur dari rumah ini dan sekarang mereka hilang entah kemana," Balas sang ayah yang berusaha menjelaskan kepada putra bungsunya Agus.

"Haah? Yang bener yah," Balas Agus yang tidak mempercayai apa yang telah dikatakan oleh ayahnya.

"Pokoknya ibu juga bertanggung jawab mencari mereka berdua sekarang, kalau tidak ibu tau akibatnya gimana," ucap suaminya.

"Kamu sudah berani ngancem aku ya," Balas istrinya yang sudah tidak sanggup menahan emosinya lagi.

Agh...

Prak...

Bunyi vas bunga yang pecah yang di banting oleh sang ayah yang seketika mengagetkan Agus yang membuatnya sangat histeris dengan situasi pagi itu.

...****************...

Di balik hingar-bingarnya kelas terlihat bangku Alfin kosong tidak di tempati oleh dirinya, karena malam itu ia telah diajak kabur oleh kakaknya Doni. yang membuat Rin sangat keheranan dengan ketidak hadiran Alfin yang tidak kunjung datang pada pembelajaran pagi ini. pada saat guru melakukan absensi kelas Alfin dinyatakan absen pada jam pagi.

"Ibu heran, dengan absennya salah satu teman kalian yang bernama Alfin. biasanya Alfin ini dia selalu hadir pada saat pembelajaran di sekolah sekarang tiba-tiba tidak ada, apakah kalian ada yang tahu alasan Alfin sampai libur hari ini," tanya ibuk guru pada muridnya.

Rata-rata para siswa-siswi yang lain tidak mengetahui alasan Alfin yang libur pada pembelajaran pagi ini.

"Hmm Alfin dimana ya? sepertinya hari ini dia tidak bersekolah deh, apakah ketidakhadirannya saat ini berkaitan dengan pembicaraan Abi dan umi tadi malam?" gumam Rin yang pada malam itu tidak sengaja mendengarkan sedikit pembicaraan kedua orang tuanya tentang Alfin.

"Mohon maaf buk, mungkin saja Alfin lagi sakit buk, jadinya tidak mengikuti pembelajaran pada pagi ini," Balas Rin yang merespon pertanyaan ibu guru tentang Alfin.

Para siswa merasa keheranan dengan respon Rin, yang sepertinya sangat memperdulikan Alfin, rata-rata dari mereka keheranan timbul pertanyaan sejak kapan bocah cungkring itu bisa menarik simpati salah satu siswi tercantik di kelas ini?

...****************...

Cahaya mentari pagi mulai menyinari mata Doni, yang seketika itu dirinya merasakan guncangan mobil saat melewati jalan-jalan berlubang. dirinya dengan kepala yang terasa begitu pusing mulai terbangun sembari melihat kiri dan kanan. Ya masih dalam perjalanan menuju ke kota Medan tempat tujuan mereka saat ini.

"Baru bangun ya?" Tanya pemuda tersebut yang terlihat sedang menyetir mobil bermuatan barang.

"Hee i-ya bang, astaga mungkin a... karena efek tadi malam kepala saya merasa sedikit sempoyongan bang," Balas Doni yang masih ngak enakan dengan orang yang telah membantunya itu.

"Ngak papa Don santai aja, pokoknya Abang bakalan antarin kalian dengan baik sampai di sana deh," ucap pemuda itu.

"Terimakasih banyak bang, sudah mau berbaik hati mengantarkan kami bang. nanti pada saat sampai Disana bakal saya bayar deh bang," balas Doni dengan senyuman diwajahnya.

"Sudah, kamu simpan saja uangmu itu pada saat sampai Disana nanti. kita ngak tau kan Disana Kota orang, kalian ngak tau betapa kerasnya hidup Disana. mending kamu jagain baik-baik uang kamu itu untuk berobat adek kamu" ucap pemuda itu.

"Wah, terimakasih untuk sarannya bang pasti bakalan saya ingat dengan baik bang, tapi emang bener Abang ikhlas mengantarkan kami ini kan?" Tanya Doni.

"Sadah Abang bilang, pokoknya jangan fikirin itu sebagai seorang kakak kamu harus bisa jagain adek kamu itu dengan baik ngak usah fikirin yang lain hmm... Sekarang coba Kamu cek keningnya," Balas pemuda itu dengan senyuman diwajahnya.

Doni yang keheranan dengan jawaban yang diberikan Abang ini membuatnya menoleh kearah saudaranya Alfin. yang masih tertidur pulas di bahunya, ketika mengecek kening saudaranya Alfin sontak membuatnya merasa terkejut karena suhu panas di tubuh saudaranya Alfin sudah lumayan mendingan dari pada sebelumnya.

"Haah? sepertinya saudara saya ini panasnya sudah turun bang," Balas Alfin yang sangat bersyukur dengan keadaan adiknya itu yang sepertinya mulai membaik.

"Yaa wajarlah, karena tadi malam Abang selalu sempatkan diri untuk mengompres kening saudaranya mu itu," ucap pemuda sembari menoleh ke arah Doni dengan senyuman diwajahnya.

"Haah yang bang terimakasih banyak bang saya ngak tau lagi, harus bagaimana berterimakasih kepada Abang," ucap Doni yang yang terlihat matanya mulai berkaca-kaca sangat bersyukur karena ada orang baik yang mau membantu mereka sampai sejauh ini.

1
Protocetus
Mampir ya ke novelku Bola Kok dalam Saku
ATAKOTA_: ok kak😊
total 1 replies
Ita Xiaomi
Ceritanya bagus, ngeri jg. Bs jd pembelajaran utk kita klo di luaran sana ada org2x kejam dan keji yg begitu tega terhadap anak2x. Anak2x butuh perlindungan dr org2x dewasa. Kita hrs selalu berdoa dan memohon perlindungan ALLAH.
Ita Xiaomi: Sama2x kk.
ATAKOTA_: terimakasih untuk dukungannya ya 😊
total 2 replies
Ita Xiaomi
Cepat bantu anak-anak tersebut jgn sampai jatuh korban. Gunakan semua peralatan lengkap dan canggih utk penyelamatan. Jgn sampai terlambat. Kasihan anak2x. Keji sekali mereka. Baru ini aku baca org yg begitu keji dan kejam terhadap anak2x. Ngeri.
Aulia Rahmatul Hasanah
Ya Allah lindungi alfin dan doni🥺🥺
Ita Xiaomi
Pak polisi penjahatnya malah lepas. Ndak punya helikopter ya pak utk ngejar? Aku jd mengharap ada hero lain yg bs nangkap tuh Rian. Kasihan anak2x yg jd korban.
Ita Xiaomi
Ndak kuat bacanya. Moga Doni dan Alfin selamat. Kasihan mereka dah banyak menderita. Segera lah mereka berdua bahagia.
piyo lika pelicia
wah cerita yang bagus
NoComent🇮🇩🇮🇩
/Facepalm/salah ternyata Kat Ibu.. ralat , komenku yg di atas. kalau nama boleh pake kapital
NoComent🇮🇩🇮🇩
setelah tanda koma harusnya huruf kecil tapi kalo pake titik pake kapital.
ATAKOTA_: terimakasih banyak atas sarannya 🙏 maklum pemula 😊
total 1 replies
Ita Xiaomi
Sedihnya. Moga hingga dewasa mereka berdua tetap bersama. Mereka sukses, sehat dan bahagia.
Ita Xiaomi
Jahat sekali.
Alhamdulillah di tempat tinggal ku org2x nya ndak spt ini.
Ita Xiaomi
Ditunggu kelanjutannya kk. Semangat berkarya. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama kk.
Insyaa ALLAH.
ATAKOTA_: terimakasih banyak mohon terus dukungannya ya😊
total 2 replies
Ita Xiaomi
Sedihnya. Aku klo dah baca tentang anak2x yg teraniaya ndak kuat rasanya😭😭😭
Ita Xiaomi
Lah si emak sibuk mengutuk. Gmn hidup anak jd berkah klo disumpahi melulu.
Ryohei Sasagawa
Gak kuat nahan tawa
ATAKOTA_: terimakasih atas dukungannya 😊
total 1 replies
Kaede Fuyou
Pulang kerja langsung baca cerita, seru banget!
ATAKOTA_: terimakasih atas dukungannya 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!