NovelToon NovelToon
CINTA IMPIAN ALEYA

CINTA IMPIAN ALEYA

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali / Enemy to Lovers
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: BLUEW

Diperebutkan oleh beberapa pria merupakan suatu hal sangat menjengkelkan bagi seorang perempuan . Aleya merupakan wanita cantik yang populer dikalangan banyak pria. Namun ia hanya mencintai satu pria yang belum tentu juga pria itu menyukainya. Apakah Aleya akan mendapatkan feedback dari pria yang dicintainya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BLUEW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

"Memejamkan mata?" tanyanya, "Bukankah saat ini kau seharusnya masih melakukan dating dengan putriku? Itu sebabnya aku ingin mengecek kalian dan menghubungimu? Tapi kau malah mengatakan bahwa kau baru saja memejam mata?"

Arivin spontan menjadi panik. Dan Ika kembali melayangkan pertanyaannya yang tajam.

"Sekarang katakan padaku. Dimana kau dan apa yang sedang kau lakukan sekarang?"

Ika sibuk memasang telinganya untuk mendengarkan suara-suara berisik yang seharusnya terdengar ketika ia menghubungi calon menantunya tersebut.

Namun hanya kesunyian dan keheningan yang berhasil ia tangkap?

Alis Ika spontan naik.

"Nyonya, itu sebenarnya.." Arivin mendadak kehilangan kata-kata hingga sulit melanjutkan alasan palsunya.

Arivin sama sekali tidak bermaksud untuk mengadu. Namun bila ia saat ini berbohong, Ika nampaknya tidak akan percaya padanya. Jadi apa yang harus Arivin berikan sebagai alasannya?

Ika sudah belagak menghadik dengan penuh keseriusan.

"Panggil aku Mrs. Jika kau masih belum punya andil untuk memanggilku calon mertuamu hingga camer sesungguhnya. Kini bisa kau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi? Dimana kau dan apa yang sedang kau lakukan?" tanya Ika dingin.

Perubahan yang cukup drastis tersebut membuat Arivin cukup tertegun.

"Aku hanya sedikit lelah, Mrs. Vero. Karena itu aku meminta izin untuk beristirahat lebih dulu," ucap Arivin perlahan. Arivin kemudian buru-buru menambahkan.

"Tapi Anda tenang saja. Kami sempat melakukan kencan 'koq. Hanya saja memang waktunya tidak selama yang ditentukan. Tapi kencan kami sangat menyenangkan," papar Arivin dengan sangat meyakinkan.

"Benarkah?" tanya Ika yang nampak kurang bisa percaya.

Arivin sudah membalasnya dengan yakin kembali.

"Tentu saja, Nyonya. Mengapa tidak?!" balas Arivin.

Ika langsung mengedarkan pandangan malas ke wilayah sekitarnya.

"Jadi kau ingin mengatakan bahwa kau sudah melakukan kencan pertama dengan putriku. Lalu tubuhmu mendadak kurang enak badan. Sehingga kau harus mengakhiri kencan tersebut tanpa bisa dicegah. Dan sekarang kau sedang terbaring lemah di dalam kamarmu?" tanya Ika yang sibuk meminta seseorang mengecek jadwal salah satu artis yang berada di naungan agensinya.

Sang asisten yang dimintai tolong langsung mengangguk mengerti dan mengerjakan apa yang diperintahkan. Dalam hitungan singkat asisten tersebut langsung bisa menyanggupi apa yang diminta.

Namun Arivin yang tidak tahu akan hal tersebut, menjawab dengan sedikit enggan.

"Ya. Seperti itu," ucapnya berusaha membuat nada bicara yang secerah mungkin. Namun dia tidak lupa menambahkan nada bicara yang terdengar sedikit lemas seperti orang yang sakit.

Ika secaa reflek langsung mengungkapkan pengertiannya.

"Baiklah. Aku sangat mengerti dan aku sangat paham. Jadi kau ingin mengatakan itu semua untuk melindungi putriku?"

pertanyaan Ika yang langsung membuat Arivin terkejut.

"Apa maksud Anda?" tanya Arivin.

Ika langsung mengulaskan sebuah senyum yang tidak bisa ia tunjukkan.

"Jika kau benar, mengapa aku masih melihat jadwalmu nanti sore terpampang jelas di agendamu? Kau tidak melakukan pembatalan interview?" tanya Ika.

Arivin langsung terduduk lemas dan mengumpat pelan dalam hatinya.

Arivin hampir sama melupakan sesuatu hal yang sangat penting mengenai Ika. Wanita itu seperti mesin pendetek. Dimana dia tidak hanya punya radar untuk mengetahui siapa saja lawan bicaranya yang berbohong padanya dan tidak.

Ika juga punya akses yang paling cepat dan tepat untuk mengetahui agenda seluruh artisnya yang terjadwal secara online. Dan apabila ada pembatalan acara secara mendadak, pembatalan tersebut paling lambat harus di konfirmasikan dua jam sebelum jadwal dimulai.

Jadi, darimana Arivin bisa berbohong semacam 'dia sakit'. Bila ia saja tidak membatalkan janjinya hari ini satu pun?

Arivin lalu mengulas sebuah senyum yang kaku dan mencoba tenang. Hingga berpura-pura bodoh.

"Ah, soal interview itu?" ucap Arivin tanpa gegabah.

Ika sudah menantikan jawabannya.

"Saya memang tidak berminat untuk membatalkannya, Mrs. Karena saya yakin masih bisa sembuh selama kurun waktu tersebut dan bersiap-siap." Ucap Arivin beralasan.

Namun Ika masih nampak belum mempercayainya.

"Dan masalah ini tidak berhubungan dengan kegagalanmu dalam melakukan dating dan Aleya mendadak menyudahi kencan pertama kalian?" seru Ika dengan segala asumsinya.

Sebagai seorang ibu, Ika punya naluri yang kuat soal sifat putri semata wayangnya. Dimana mereka berdua sudah berdebat cukup lama terkait kencan memusingkan kepala putrinya ini. Dan Ika masih menaruh curiga bahwa Aleya mungkin saja menggunakan akalnya untuk mencari-cari alasan menyelesaikannya acara kencannya dengan berbagai cara.

Namun Arivin justru malah menelan ludahnya dengan perasaan ngeri ketika ia baru saja menyadari bahwa Ika punya sensivitas yang sangat kuat untuk dapat memperkirakan sesuatu. Hingga merasa yakin pada suatu hal terkait hal-hal tertentu yang berada di sekitarnya.

Arivin kemudian bertanya, "Anda mengecek semua rutinitasku hari ini?"

Pada kenyataannya, Arivin nampak cukup terkesima dengan cara Ika melacak segala hal yang wanita itu inginkan dan butuhkan. Arivin berada di posisi yang lemah bila ia masih ingin berbohong. Tapi apa Ika sebagai seorang atasan tertinggi perlu begitu tertarik dengan jadwal salah satu artis kecilnya sampai seperti itu?

Arivin kemudian menambahkan.

"Anda tidak ingin meluruskan sesuatu?" tanya Arivin sembari menunggu jawabannya.

Ika kemudian membalas.

"Memangnya apa yang perlu diluruskan?��� tanya Ika balik, "Aku tidak merasa ada sesuatu yang salah dengan wewenangku. Dan aku merasa apa yang aku lakukan adalah benar. Memangnya aku tidak boleh melakukan hal legal semacam itu di perusahaanku sendiri?"

Arivin menyetujui separuh ucapan Ika dengan pasrah.

"Anda benar, Nyonya. Namun benarkah Anda perlu sampai menyelidiki dan memastikannya sendiri?" tanya Arivin mencoba mencari dimana letak kesalahannya jika mungkin ada.

Ika langsung mengangguk dengan yakin. Walaupun ia tahu Arivin tidak akan mungkin melihat anggukannya.

"Ya. Karena bukti lebih bisa dipercaya daripada omongan, Arivin-ku sayang. Dan semuanya terbukti bukan?"

Ika langsung kembali bertanya pada intinya.

"Jadi sebenarnya siapa yang lebih dulu ingin mengakhiri kencan kalian dan melanggar janji? Bisa kau katakan dan jelaskan padaku secara langsung, sebelum aku bertanya langsung pada putriku?" ucap Ika memberikan pilihan.

Arivin sudah menghela napas yang cukup panjang.

"Aku tetap pada jawaban pertamaku, Mrs. Vero. Aku benar-benar kurang enak badan. Sehingga aku perlu istirahat yang cukup untuk sementara waktu. Aleya, putri Anda sama sekali tidak mengacaukan dating kami atau menyuruhku untuk mengakhirinya secara cepat. Ini murni karena atas keinginanku sendiri. Sekarang, Anda masih juga tidak percaya?" ucap Arivin terus berusaha meyakinkan Ika.

Arivin memang sudah berkata jujur bahwa Aleya tidak mengacaukan dating mereka. Karena memang Arivin-lah yang telah mengacaukannya. Namun Arivin sama sekali tidak bisa mengatakan yang sejujurnya apa yang sebenarnya terjadi. Bahwa memang Aleya-lah yang meminta untuk dating tersebut diakhiri.

Arivin tidak ingin bertindak sebagai seorang pengadu.

Ika sudah menyikapi tindakannya tersebut dengan pikiran santai dan positif.

"Oke. Baiklah. Hal itu bukan masalah. Namun, apa kau yakin menutupi masalah ini dengan ikhlas?"

1
Webcomics fan #2
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
Sania: terimkasih kak
total 1 replies
Ánh sáng
Baper banget sama ceritanya.
Sania: hehe makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!