NovelToon NovelToon
Dinikahi Dosen Galak

Dinikahi Dosen Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Handayani

Menikah dengan dosen sendiri?
Cinta Aida tidak pernah menyangka lelaki yang dijodohkan kedua orang tuanya adalah lelaki yang selamat setahun lebih dia benci. Bagaimana tidak, setiap kali dia melakukan kesalahan di kampus, hukuman yang diterima sangat tidak masuk akal. Namun ternyata pak dosen yang dia benci adalah calon suaminya sendiri.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya, akankah cinta tumbuh di hati keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Aida masih berdiri di dalam kelas, namun Raditya belum juga kembali setelah tadi diminta ke ruangan oleh wanita setengah baya.

"Da, udah sini duduk,"panggil Cantika mengayunkan tangannya pada Aida. "Duduk aja, palingan Pak radit lagi sibuk sama tante-tante tadi."

Aida menatap pintu. 'Bau-bau selingkuh tuh bandot tua. Awas aja, nanti gue aduin sama Papa Faisal'gumamnya dalam hati.

Aida mendaratkan bokongnya, melepas penat dan pegal di kaki karena hampir 1 jam berdiri. "Alhamdulillah, hampir aja kaki gue lepas. Jahat banget sih,Pak Radit."

"Eh,Lo tau nggak? Katanya sih cewek yang jadi istri Pak Radit seumuran sama kita," ucap Cantika. "Apa jangan-jangan salah satu mahasiswi di kampus ini?"

Uhuk! Uhuk!

Aida tersedak air minum hingga semuran air membasahi mejanya.

Cantika panik, mengambil tisu dari tasnya lalu mengusap buku yang terkena cipratan air liur Aida. "Pelan-pelan dong, basah tahu."

"Maaf, maaf,"ucap Aida mengeringkan meja yang terkena air dari mulutnya.

"Kok Lo jadi panik begitu? Apa jangan-jangan Lo tahu istri Pak Radit itu siapa?" selidik Cantika menatap curiga.

"Nggak,gue nggak tahu,"ucap Aida menggeleng dengan cepat. "Udahlah jangan dipikirin, ngapain kita ngurusin hidup orang? Biarin aja dia nikah, siapa tahu aja sifatnya bisa berubah jadi nggak galak lagi."

"Iya juga sih, tapi gue jadi kasian sama istrinya Pak Radit," gumam Cantika menatap kosong ke depan.

"Maksud Lo?" tanya Aida heran.

"Ya kasihan aja, istrinya pasti tersiksa batin karena setiap hari harus kena omel suaminya yang cerewet dan galak. Belum lagi, Pak Radit kan sering nyuruh-nyuruh, pasti istrinya pak Radit dijadiin pembantu sama dia. Terus, gue dengar-dengar, kalau sebenarnya Pak Radit itu Gay, kemungkinan istrinya bakal dicoblos dari belakang," ucap Cantika.

"Pak Radit,Gay?" gumam Aida, kembali mengingat kata-kata Raditya tentang malam pertama...."Kalau nggak masuk rumah sakit, ya pincang seumur hidup."

"Akhhhhh! Nggak mau! Gue nggak mau!"Aida berteriak kencang sembari menggelengkan kepala berkali-kali.

Cantika menatap bingung, melihat sahabatnya seperti sedang kesurupan, wajah Aida pucat kedua mata terpejam rapat. "Aida! Lo kenapa?"tanyanya menggoyangkan tubuh Aida kencang.

"Nggak! Nggak mau! Gue nggak mau malam pertama sama Pak Radit!" teriak Aida histeris.

"Da! Heh! Lo kenapa?"Cantika berusaha menenangkan Aida yang masih menggeleng sembari memejamkan kedua mata.

"Hah,kenapa? Maksudnya?" tanya Aida yang kebingungan.

"Harusnya gue yang nanya, kenapa Lo histeris begitu? Pakai bilang nggak mau malam pertama sama Pak Radit, atau jangan-jangan..."

Aida panik. "Gue, gue ngomong apa? Nggak mungkin gue ngomong kayak begitu. Haha, Lo dengar kali."

Cantika masih melirik Aida dengan heran.

"Jangan dibahas lagi, tadi gue cuma kebawa suasana horor aja. Gue ngebayangin gimana rasanya jadi istri dosen galak itu," kekeh Aida sembari mengusap keringat di kening.

"Oh," angguk Cantika meski merasa masih curiga. "Eh,Da. Lo tau nggak kabar tentang Edo sekarang?"

Deg!

Aida terdiam. Sudah sejak dua hari yang lalu dia sama sekali tidak menghubungi kabar kekasihnya itu, bahkan sampai sekarang chatnya belum juga dibaca.

"Gue nggak tahu,"jawab Aida lesu.

"Dua hari yang lalu nenek dia meninggal, dan dia pulang ke Bandung, dengar-dengar sih tasnya kecopetan. Semua isi di dalamnya hilang, dompet, HP, duit,"jelas Cantika yang tak lain adalah sepupu jauh Edo.

Mendengar itu, Aida langsung menatap sahabatnya. "Dia kecopetan? Jadi selama berhari-hari dia nggak ngehubungin gue karena dia kehilangan HP sama dompet?"

Cantika mengangguk. "Emang Lo nggak tahu? Pasti Lo mikir macam-macam tentang dia? Gue jamin sepupu gue itu lelaki setia."

Aida menghela nafas panjang. "Iya, gue tahu tentang itu."

"Dengar-denger sih, kata tante gue, di dalam tas itu ada cincin kawin. Gue yakin cincin itu, cincin buat ngelamar Lo."

Aida menghela nafas dalam, mendadak diam membeku. Wajahnya diselimuti kabut hitam yang tebal, dadanya terasa sesak setelah mendengar semua cerita Cantika tentang Edo.

'Edo mau melamar gue? Apa mungkin selama ini dia mikirin aja kan gue buat nikah cepat-cepat,'Aida bermonolog dalam hati.

Air mata runtuh membasahi wajah cantiknya.

"Da, kok lo nangis? Udah tenang aja, gue yakin dia bisa beli cincin yang baru kok buat Lo. Dia juga lagi ngumpulin duit buat beli HP baru, paling bentar lagi dia ngehubungin Lo,"ucap Cantika merangkul sahabatnya.

"Gue bodoh,Can. Gue nggak pantas buat Edo,"isak Aida.

...****************...

Di ruangan Raditya sang dosen yang terkenal pintar, jenius dan galak. Lelaki berkacamata itu sedang berbicara dengan seorang wanita yang duduk di depannya.

Wanita itu terlihat cantik, mungkin usianya tidak jauh berbeda dengan Raditya dan yang lebih menarik perhatian bodi wanita bernama Aurel itu, sangat aduhai.

Buah dada yang menjulang, ditutupi pakaian ketat yang semakin menunjukkan tonjolannya.

Bahkan, belahan dada terlihat sangat panjang, hingga daging tebal itu terekspos jelas.

Beberapa kali Raditya memalingkan wajah saat Aurel berbicara dengan gaya bahasa sedikit menggoda.

"Sebenarnya keponakan saya itu pintar loh, Pak. Cuma ya itu, akhir-akhir ini dia memang sering susah bangun pagi, tapi kalau cuma telat sekali dua kali, ya nggak perlu di DO juga,"ujar Aurel.

"Ekhem."Raditya menelan saliva saat tak sengaja melihat Aurel tersenyum sembari menghadirkan satu mata.

Raditya mengatur nafas yang hampir habis selalu mengatakan,"Laura bukan hanya sering telat datang ke kampus, tapi dia pernah terlibat pertengkaran hebat dengan mahasiswi lain. Sepertinya saya sudah pernah menjelaskan di dalam telepon pada anda?"

Aurel memajukan tubuh ke depan, sengaja memperlihatkan bagian dada yang terlihat sangat putih mulus.

"Iya saya tahu soal itu, tapi masa nggak ada keringanan sih? Janganlah pilih kasih,"ucapnya sedikit menggoda.

Raditya memutar-mutar cincin di jari manis, seolah menegaskan kalau dia sudah memiliki istri.

Aurel menggigit bibir bawahnya. "gimana Pak Radit?"

"Maaf sebelumnya, Bu Aurel yang terhormat. Semua yang saya lakukan pada mahasiswi dan mahasiswa saya sudah sangat adil. Siapapun yang melakukan kesalahan fatal akan saya Do. Saya sudah memberikan SP beberapa kali, tetapi Laura tidak menanggapi teguran ini,"tegas Raditya sembari mengusap keringat di kening.

Aurel tersenyum mesum, dia tahu lelaki di depannya sudah mulai tak bisa menahan diri.

Wanita itu berdiri lalu berjalan mendekati Raditya, perlahan tangan yang mulai memegang dada bidang dosen tampan tersebut.

"Bapak yakin nggak mau menerima tawaran dari saya?"bisik Aurel yang kini berada di belakang Raditya.

"Yakin, Pak?"Aurel menundukkan tubuh, berbisik dengan mesra di telinga sang dosen.

Raditya menarik nafas panjang lalu membuangnya kasar. "Sekali lagi maaf, saya tidak bisa menari hukuman secara sepihak. Tolong mengerti, Ibu Aurel yang terhormat,"ucapnya lalu berdiri menghindari wanita itu.

Aurel tertegun, untuk pertama kali dia mendapatkan penolakan seperti ini.

"Dan satu lagi, tolong jaga sopan santun anda. Saya ini dosen Laura, dan saya sudah memiliki istri!"Raditya menunjukkan cincin di jari manisnya.

Aurel membuang nafas kasar, baru pertama kali dia mendapatkan penolakan dan penghinaan seperti sekarang. Bahkan lelaki di depannya dengan tega membentak.

"Bapak yang seharusnya memiliki sopan santun! Tolong bicara sama perempuan jangan pakai urat! Bapak sudah menghina saya dan Bapak sudah memaki saya!"cecar Aurel merapikan pakaiannya.

Raditya mendengus kesal. "Tolong keluar dari ruangan saya!"tunjuknya pada pintu. "Tolong Ibu Aurel!"

"Iya, iya, Saya keluar," sentak Aurel sembari menutupi belahan dada. "Rugi gue kasih lihat dada montok ini, ternyata gosip yang beredar benar, kalau Pak Radit itu Gay!"

Aurel keluar dari ruangan Raditya.

Sang dosen tampan kembali duduk. "Aida, kapan kita bikin anak? Saya sudah nggak tahan."

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
Elen Gunarti
kok lama up-nya
Raisa Nafisa
kapan up nya kakak
Raisa Nafisa
sangat nagus
Elen Gunarti
double up thor 👍,aidanya dibuat bucin dong ma pak dosen
Reni Anjarwani
doubel up thor
Elen Gunarti
certnya lebih seru klu double up thor 👍
Pichaacha
aaaahhhh..... sesak thor huhuhu
Pichaacha
pen ngakak tpi kasian 😭, semangat pak! wkwkwk
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Isti Nasa
Luar biasa
Isti Nasa
astaga.... seru sekali 😆😆❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Syafrudin Manggapa
ceritanya ngegantung bikin penasaran
Nina Herlina
lanjutkan thor
Rita Riau
dosen galak bertemu siswi tengil,, cocok dah 🤭😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!