CEO Cantik Dan Berondong Nakal

" Yang, bangkunya menghadap kesana saja ya. Soalnya kalau sore kena sinar matahari..." kata Catherine.

" Siap sayangku...!" jawab Agung.

" Woy!!!, kalian berdua. Masih pagi , wooy..!!soyang sayang soyang sayang..Awas ntar pada khilaf tahu rasa kalian...!!"

Meta yg baru datang berteriak karena mendengar celotehan antara Agung dan Catherine. Keduanya tampak terkejut karena kedatangan Meta. Namun hanya nahan tawa. Agar tidak ketahuan.

" Sengaja ya kalian. Di depan gw...!!" lanjut Meta.

" Yeeee, mana ada..." jawab Catherine santai, merasa tidak punya salah.

" Ntar kalau Adam sama lainnya berani ga begitu...?" tanya Meta.

" Siapa takut, ya ga Yang...?" jawab Catherine, kemudian menanyakan ke Agung. Dan agung juga mengangguk setuju. Karena wajahnya sudah menggunakan masker serta topi.

" Gila kalian...!!"

Meta geleng geleng kepala melihat Catherine dan Agung begitu kompak. Dan tak lama kemudian Adam dan yg lainnya pun datang untuk mengikuti petunjuk dari Agung.

" Perkenalkan. Beliau adalah Awan yg akan membimbing kalian untuk mengembalikan data yg telah rusak dan hilang. Tolong nanti diperhatikan dan disimpan sesuai petunjuk ya..!!" kata Catherine

" Ya Bu..!!" Adam, Andi, Tia dan Dewi.menjawab dengan serempak.

" Dan tolong untuk Adam, nanti untuk memimpin..." lanjut Catherine.

" Siap Bu...!!" jawab Adam.

Dan Agung pun memulai membimbing perlahan lahan. Memisahkan file file tersendiri dari tahun per tahun kemudian perbulannya. Agung membagi tugas masing masing. Kemudian memberikan file baru untuk menyimpan. Sehingga semua tampak rapi.

" Perusahaan Deco yg dibutuhkan ini, ini, dan ini...!!"

" baik pak Awan.." jawab Adam kemudian mengikuti perkataan Agung.

" Jangan cepat cepat pak, susah ngelihatnya...!" kata Tia.

" Ok .." Agung.

Dan Agung pun mengetik secara perlahan sehingga mudah dicerna Tia dan Dewi. Kemudian memperbaiki bagian yg hilang. Dan bagian yg hilang itu bisa ditemukan dengan mudah oleh Agung. Sehingga untuk penyusunan kembali lebih cepat.

Agung memperhatikan 4 orang tersebut. Dari kemampuan yg ia lihat hanya Adam yg mampu dengan cepat menangkap setiap ucapannya. Sehingga bisa membimbing yg lain untuk bisa menyelesaikan tugas itu.

" Cari makan yuk Yang...!!" kata Catherine kepada Agung. Dan hal itu didengar oleh semua yg ada diruangan itu. Meta melotot. Karena Catherine membuktikan perkataannya. Dan Agung pun mengangguk setuju dengan ajakan Catherine.

" Lu tunggu disini ya, gw cari makan dulu.." kata Catherine kepada Meta. Mau tak mau Meta pun mengiyakan. Asalkan menu kesukaan meta sebagai imbalannya.

Meta geleng geleng kepala melihat, Catherine menggandeng tangan Agung keluar menuju lift. Bahkan keduanya tampak romantis ketika memasuki pintu lift. Meta yg melihat pun bertambah geregetan karena ulah Catherine tersebut.

Sementara Adam dan yg lain, kaget. Karena bosnya terlihat mesra dengan Pak Awan yg membimbingnya memperbaiki data.

" Pacarnya bu bos, ya Bu Meta...?" tanya Tia.

Mau tak mau, Meta mengiyakan, sebab tingkah yg ditunjukkan Catherine seolah olah Agung adalah kekasihnya.

" Iya...!" jawab Meta.

" Berarti kemarinnya itu mungkin menjemput. Orang buru buru...?" bisik Dewi kepada Tia.

" Ya mungkin aja. Berarti bener kan. Bu bos normal, tidak seperti yg orang orang bicarakan..." jawab Tia.

" Hooh, pacarnya aja tinggi. Coba buka masker pasti ganteng tuh pak Awan. Kelihatan masih muda ya...?" kata Dewi.

keduanya pun berbicara perlahan agar tidak didengar oleh Meta. Namun meta menyipitkan matanya. Karena ada yg aneh.

" Udah kalian fokus kerja. Jangan gosip....!!" kata Adam, yg membuat Dewi dan Tia pun kembali fokus menyelesaikan pekerjaan.

Sementara Andi adalah orang yg pendiam. Sehingga lebih banyak fokus dan memperhatikan.

Meta memperhatikan dan mengawasi semuanya, sebab dirinya tidak bisa untuk urusan seperti itu. Karena sangat berbeda dengan data yg nanti akan ia terima dari team tersebut.

Sekitar satu jaman meta menunggu Catherine dan Agung. Yang akhirnya keduanya pun datang membawa banyak tentengan untuk team yg lembur hari ini. Meta mendapatkan spesial menu kesukaannya. Sementara team hampir sama dengan Catherine dan Agung.

Meta, Catherine dan Agung pun menuju ruangan Catherine untuk makan siang. Sementara yg lainnya berada di ruangan Meta.

Tia, Dewi, Adam dan Andi menikmati makanan yg dibelikan Catherine. Tampak mereka sangat menikmati, terlebih makanan itu dari sebuah restoran ternama.

" Enak banget kalau begini terus ya Wi..?" kata Tia terhadap Dewi.

" Iyalah, dari restoran mahal!. Lhah kita. Dari warung nasi Padang aja ngutang dulu..." jawab Dewi.

" Udah gitu tiap bulan numpuk, ga mampu bayar lagi...xixixi..!!" Tia.

" Kalau udah begini berarti Bu Catherine sudah siap untuk meninggalkan perusahaan ini ya Dam...!" kata Andi.

" Ya mana aku tahu..." jawab Adam.

" Soalnya kan dari pihak keluarga Wilson meminta agar Bu Catherine tidak menikah lagi. Ataupun berpacaran.." lanjut kata Andi.

" Darimana kamu tahu..?" tanya Dewi.

" Kan ada berita itu, dulu sesudah tuan Wilson meninggal. Apalagi menikah sama Bu Catherine tidak mempunyai anak. Bahkan ada yg bilang Bu Catherine mandul..."

" Hus...ga baik ngomong seperti itu. Lebih baik kita fokus kerja. Ingat kata pak Awan tadi. Setiap sudut ruangan ini terdapat kamera cctv..." sergah Adam agar semua tidak membicarakan tentang Catherine

Adam dan teamnya pun melanjutkan pekerjaannya setelah makan. Karena tinggal sedikit lagi. Dari ruangan CEO, Catherine, Meta dan Agung keluar. Namun Catherine dan Agung menuju pintu lift. Sementara Meta kembali ke team tempat Adam dan teamnya berada..

" Bu bos ada perlu ke panti asuhan, dan kalian kalau sudah selesai silahkan kembali ke rumah. Hari ini kalian dihitung lembur. Dan pesan saya kalian jangan suka menggosip yg engga engga. Pak Awan tahu karena di setiap sudut ruangan ini dan di antara meja itu ada penghubung ke ponsel miliknya. Silahkan lanjutkan pekerjaan kalian..." sedikit informasi yg disampaikan Meta kepada team. Kini meta menunggu sambil mengecek data yg sudah masuk ke laptopnya.

****

Sementara itu Agung dan Catherine sudah meninggalkan perusahaan. Karena berencana menuju ke panti asuhan. Meta yg diberitahu sebenarnya dongkol terhadap sikap Catherine tersebut. Akan tetapi untuk memuluskan rencananya, meta mengikuti kemauan Catherine.

Agung mengendarai motornya perlahan, karena memang ingin menikmati suasana ini bersama Catherine. Begitu juga sebaliknya. Hingga keduanya pun mampir terlebih dahulu di supermarket. Untuk berbelanja kebutuhan maupun jajanan untuk anak anak. Jaraknya sudah dekat. Dan Catherine menyewa taksi untuk mengantar barang barang tersebut.

Sesampainya di panti asuhan tampak begitu sepi. Mungkin karena masih siang hari. Dan mereka sedang istirahat. Agung memarkirkan kendaraannya. menuju rumah panti asuhan tersebut. Memang begitu luas. Namun Catherine bilang tempat ini masih milik Wilson dan Catherine berencana memindahkannya. agar nantinya, jika sudah benar benar benar meninggalkan perusahaan Wilson, Catherine tetap bisa bersama.

" Assalamualaikum..." salam Catherine setelah mengetuk pintu.

" Waalaikumsalam wr.wb.." suara wanita tua didalam sana.

Dan tak lama kemudian pintu pun terbuka. Seorang nenek menggunakan sebuah tongkat menyambutnya.

" Bibi...!" sapa Catherine yg kemudian mencium punggung tangannya. Begitu juga dengan Agung , Agung pun mengikuti tata cara Catherine. Hanya mencium yg tidak ia lakukan seperti Catherine.

" Masuk Tin..." Catherine pun masuk diikuti oleh agung. Kemudian duduk di bangku kayu.

" Ini siapa tin...?" tanya bibi.

" Bibi Nani apakah tidak mengenalnya...?" justru Catherine yg kembali bertanya kepada bibi Nani.

Bibi Nani hanya menggelengkan kepalanya, karena memang tidak mengenal orang yg bersama Catherine.

" Namanya Agung bi. Dia suami saya sekarang. Dan insyaallah sampai ajal menjemput Tintin...." jelas Catherine tentang Agung.

" Masya Allah, nak...!, apa kamu tidak takut jika berbuat demikian. Bukankah kamu sudah berjanji..?" kata bibi Nani.

" Iya bi, Titin berjanji hanya sampai ketemu orang yg menolong Tintin..." jawab Catherine.

" Lalu...?"

" Agung ini namanya Agung Setiawan, yg waktu kecil dipanggil Awan. Yg Tintin tunggu..." jawab Catherine sambil menitikkan airmata nya.

" Masya Allah, Allahu akbar ....jadi ini Awan yg dulu kecil itu...!!??" bibi Nani.

" Iya bi. Saya Awan. Yg dulu nangis dipinggir jalan..." jawab Agung

Bibi Nani pun kemudian memeluk Agung, dialah orang yg kedua setelah Catherine meminta tolong dahulu. Sehingga bibi Nani menolong ibunya, Catherine menolong agung. Bibi Nani sampai menangis mengingat dahulu ketika menemukan Agung dan ibunya. Dan ketiganya pun bercerita tentang kisah masa lalu itu. Walau agung saat itu masih kecil. Namun ingatannya sangat kuat. Sehingga bisa saling bercerita, tentang keinginan keinginan ketika bertemu.

" Sekarang kalian sudah suami istri. Bibi merasa lega. Jadi jika tempat ini di ambil oleh keluarga mantan suami Tintin, bibi sudah sangat rela dan ikhlas. Dan semua saya serahkan ke kamu tin..!" kata bibi Nani panjang lebar.

" Lalu anak anak kemana bi...?" tanya Catherine.

" Anak anak sudah dibawa nenek Intan pindah dari sini beberapa hari yg lalu. Tadinya bibi kira ia mau menculik atau bagaimana ?. Tapi nenek Intan bilang, 'ini agar mudah nantinya Tintin terlepas dari belenggu dari Wilson pemilik tanah ini'. Dan bibi bisa menyusul menemui kapan saja bersama kamu Tin..."

Penjelasan bibi Nani tentang, anak anak sekarang ini berada. Sementara agung mengerutkan keningnya, karena neneknya sudah membawa anak anak panti asuhan.

Tak lama kemudian sebuah mobil taksi datang membawa belanjaan Catherine. Catherine pun menemui sopir taksi tersebut.

.

.

.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...