NovelToon NovelToon
TERLEMPAR KE ZAMAN KUNO

TERLEMPAR KE ZAMAN KUNO

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:422k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arlingga Panega

Seorang pengusaha wanita yang sangat sukses dan merupakan ketua dari organisasi mafia yang paling disegani tiba-tiba mengalami peristiwa yang mengubah hidupnya, jiwa yang penuh kekuatan dan kekuasaan itu terlempar kembali ke masa lalu.

Tiba-tiba saja, dia menemukan dirinya berada di tubuh seorang gadis cantik yang terabaikan setelah ibunya tiada. Ayahnya bahkan lebih memilih mengabaikannya demi kebahagiaan dengan istri dan putri barunya.

Terjebak dalam kehidupan yang sama sekali berbeda, dia harus berjuang tidak hanya untuk menemukan cara kembali ke masa kini, tetapi juga untuk menemukan kebahagiaan bagi pemilik tubuh yang di tempatinya.

Dengan kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya, dia memulai perjalanan penuh tantangan untuk menemukan jati dirinya yang sejati dan menghadapi konsekuensi masa lalu yang terus mengikuti langkahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Bunga Dan Arena Judi

Malam menjelang, suasana restoran Lin terlihat sangat hangat, semua orang duduk di meja makan dan menikmati masakan yang dihidangkan oleh bibi Mei, bahkan Cia Lin tak lagi tinggal di kediaman sederhananya, dia memutuskan untuk tinggal di lantai 3 restoran bersama dengan orang-orangnya.

Semenjak kejadian hari kemarin membuat Xia Lin lebih berwaspada lagi, jangan sampai orang-orangnya mengalami masalah dengan pihak luar. Apalagi ada begitu banyak mata jahat yang mengincar kekayaannya saat ini.

Swosh...

Tap...

Sesosok bayangan hitam masuk ke dalam restoran dari jendela yang masih terbuka, dia bergerak dengan sangat cepat ke arah Xia Lin sambil memberikan sebuah gulungan surat. Gadis itu sejenak terdiam, namun tak lama kemudian segera meraih gulungan tersebut dan membacanya.

Dalam 3 bulan ke depan, kaisar akan berulang tahun, dia mendapatkan undangan secara langsung untuk datang ke istana dari putra mahkota. Gadis itu tersenyum tipis, sepertinya waktu 3 bulan lebih dari cukup untuk dia menunjukkan kekuatannya di hadapan keluarga besar Xia.

"Tidak buruk!" ucap Xia Lin, dia tidak terburu-buru untuk membalas surat itu dan memutuskan untuk tetap diam sambil memikirkan lebih jauh, rencana apa yang akan di buatnya untuk menjatuhkan keluarga besar Xia.

"Nona muda," pria itu memanggil, masih berdiri di tempatnya. Xia Lin mengerutkan dahi.

"Katakan pada yang mulia putra mahkota, aku telah menerima suratnya," jawab gadis itu tanpa harus merepotkan dirinya sendiri untuk memberikan balasan, pria itu pun mengangguk, tak lama kemudian segera keluar melewati jendela yang sama.

"Kamu!" panggil Xia Lin sambil melirik ke sudut ruangan, sesosok pria berpakaian hitam langsung muncul dan berlutut di hadapannya.

"Hamba nona." jawab pria itu.

"Siapa namamu?" tanya Xia Lin kembali, dia merasa sedikit janggal, karena prajurit yang ditempatkan di sisinya tiba-tiba saja hanya satu orang, padahal sebelumnya jelas-jelas putra mahkota telah mengirimkan 3 orang untuk melindungi sekaligus menjaganya.

"Nama hamba Guo Yin, nona muda." jawab pria itu, tanpa berani menatap sang majikan.

"Dimana kedua orang rekanmu?" tanya Xia Lin kembali.

"Mereka sedang mendapatkan tugas dari yang mulia putra mahkota, hamba sendiri yang ditugaskan untuk menjaga anda." jawab Guo Yin.

"Hmm... Baiklah kakak Guo, aku ingin kau pergi ke kediaman keluarga Xia dan cari tahu apa yang sedang direncanakan oleh pria tua itu bersama keluarganya," ucap Xia Lin tanpa berbasa-basi kembali, pria itu pun segera menganggukkan kepala.

"Dimengerti!" jawabnya, tak lama sosoknya langsung menghilang di udara tipis.

Xia Lin hanya mengedikkan bahunya dengan acuh tak acuh, kemudian mengangkat cangkir teh dan menyesapnya perlahan. Niatnya untuk membalas dendam kepada keluarga pemilik tubuh yang sebenarnya akan segera dilaksanakan, dia tidak ingin menunda lebih banyak waktu lagi.

Hampir tengah malam, pria yang bernama Guo Yin kembali ke restoran. Melihat kamar yang ditempati oleh Xia Lin masih terang benderang, dia yakin jika penghuninya saat ini masih belum beristirahat, tanpa ragu pria itu pun segera mengetuk pintu.

Tok...

Tok...

Tok...

"Nona muda!" panggil Guo Yin, suaranya tidak tinggi namun juga tidak rendah.

"Masuklah!" jawab Xia Lin, dia segera membenahi pakaiannya dan kembali duduk dengan sangat elegan di atas kursi.

"Apa kau sudah mendapatkan petunjuk, kakak Guo?" tanya Xia Lin setelah Guo Yin memasuki kamarnya.

Pria itu menarik nafas panjang sebelum bercerita. "Nona muda, sepertinya bangsawan Xia telah memantapkan hati untuk mendukung pangeran kedua menaiki tahta. Dia bahkan akan menjadikan saudara tiri anda, Xia Mei sebagai salah seorang selir pangeran Shen Shui Yang."

Mata Xia Lin langsung melotot, wajahnya berkedut menampilkan ketidaksukaan. "Itu artinya mereka akan menghianati kakek, padahal selama ini keluarga Xia jelas-jelas mendukung permaisuri dan putra mahkota."

Guo Yin menganggukan kepala, "Itu benar!"

"Apa kau mendengar hal yang lainnya?"tanya Xia Lin kembali.

Guo Yun sejenak terdiam, namun tak lama kemudian menganggukan kepalanya dengan sangat tenang. "Sepertinya pangeran kedua menjanjikan kedudukan yang tinggi kepada bangsawan Xia, sehingga dia bersedia untuk bergabung dan mendukungnya."

"Hmmm... Sudah kuduga!" jawab Xia Lin, aura kebencian mulai menguar dari sosoknya yang sangat indah.

"Apa kau mengetahui, berapa banyak para pejabat dan bangsawan yang saat ini berada di pihak pangeran kedua dan pangeran ketiga?"

"Hamba tidak bisa memastikan hal itu, nona. Namun sepertinya pihak yang mendukung pangeran kedua jauh lebih banyak dibandingkan pendukung pangeran ketiga," jawab Guo Yin kembali, Xia Lin hanya menganggukkan kepala sambil memperlihatkan senyuman tipisnya.

"Pergilah ke istana, aku membutuhkan persetujuan yang mulia putra mahkota untuk mendirikan rumah bunga dan arena perjudian," ucap Xia Lin dengan sangat santai, hingga membuat Guo Yin langsung memelototkan matanya. Entah apa yang saat ini berada di dalam otak cantik gadis itu, sehingga memikirkan hal-hal yang bahkan belum pantas untuknya.

"Nona muda-" Guo Yin sepertinya ingin menegur gadis itu, namun Xia Lin langsung memotong.

"Aku tidak menerima bantahan, kekuatan para bangsawan dan pejabat terletak pada kekayaannya, jika aku bisa menguras harta benda mereka, lalu apa yang akan digunakan untuk mendukung pangeran kedua dan pangeran ketiga? Lakukan secepat yang kau bisa dan pastikan putra mahkota memberikan izin untukku," ucap gadis itu.

Guo Yin menganggukan kepala, sepertinya dia telah salah paham, gadis itu tidak memiliki niat buruk, dia hanya ingin membantu melancarkan perjuangan putra mahkota. Lagi pula di antara ketiga pangeran itu, hanya putra mahkota saja satu-satunya putra dari permaisuri dan juga kaisar.

"Baik nona," ucapnya sambil menghilang.

Di atas meja Xia Lin, terlihat beberapa gulungan kertas yang isinya tentu saja peta kekaisaran dan denah kediaman keluarga bangsawan Xia. Dia berpikir untuk sedikit merampok harta kekayaan milik keluarga pemilik tubuh yang di tempatinya, dengan cara itu mungkin akan berhasil menekan pangeran kedua agar tidak gegabah melakukan tindakan.

Lagi pula selama 12 tahun tinggal di kediaman itu, dia tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh keluarganya. Sang ayah selalu sibuk dengan beberapa pekerjaan dan juga selir beserta anak tirinya, sedangkan kakak laki-laki satu-satunya seolah menghilang, dia sepertinya sengaja dikirim menuju akademi agar tidak mengetahui tindak tanduk dari para penghuni kediaman tersebut terhadap dirinya.

"Apakah aku harus memikirkan cara lain? Tapi sepertinya rumah bunga dan tempat judi merupakan usaha yang sangat bagus untuk membuat para pejabat dan bangsawan itu bangkrut. Siapa suruh mereka berniat untuk menghianati permaisuri dan putra mahkota?"

Xia Lin segera membereskan kembali seluruh gulungan itu, kemudian bersiap untuk beristirahat. Dia telah memeras begitu banyak tenaga dan pikiran sejak pagi, ini waktunya untuk dia memanjakan dirinya sendiri.

.

.

.

Sementara di tempat lain, terlihat seorang pemuda berusia 18 tahun tengah berjalan dengan sangat gelisah, kedua tangannya berada di belakang punggung, sambil terus berjalan ke kanan dan ke kiri dengan tidak beraturan.

Sesekali wajahnya menengadah ke langit, ada ketakutan dan keresahan dalam matanya. Pemuda itu terus mondar-mandir, menunggu seseorang yang telah berjanji akan menemuinya, namun hingga saat ini masih belum juga memperlihatkan batang hidungnya.

"Ciiih! Dimana dia?" ucap pemuda itu, wajahnya dipenuhi ketidakberdayaan.

Swosh...

Swosh...

Tap...

Tap...

Dua orang pria berpakaian hitam tiba-tiba saja muncul dan langsung melumpuhkannya, mereka segera membawa pemuda itu menuju satu tempat tanpa memperdulikan situasi yang saat ini terjadi di akademi.

1
Ayu Septiani
lanjut up lagi kal author...
semangat ya 💪💪♥️♥️♥️♥️♥️
Leona
Luar biasa
y@y@
⭐👍🏾👍🏿👍🏾⭐
y@y@
⭐👍🏿👍🏻👍🏿⭐
y@y@
👍🏼🌟👍🏿🌟👍🏼
y@y@
⭐👍🏼🌟👍🏼⭐
y@y@
⭐👍🏼👍👍🏼⭐
y@y@
⭐👍🏼👍🏾👍🏼⭐
y@y@
⭐👍🏼👍🏻👍🏼⭐
y@y@
👍🏿👍🏼⭐👍🏼👍🏿
y@y@
🌟👍🏿👍🏼👍🏿🌟
Surinih Soraya
author kasih adegan romantis dong .biar nggak tegang terus bacanya .
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
mengerikan kalau mereka sampai menang,,,,,👍👍💪💪
Myss Guccy
biarin ja thor orang kayak gitu klo diladenin makin jadi.. diblokir ja.. ga usah dipikirin, orang sirik tanda tak mampu. tunjukin ke mereka bahwa karyamu diterima dan dibaca banyak pembaca.. kukasih semangat, semangat... semangat.. semangat.. lanjutkan karya mu thor💪💪💪
han han
hahahaa saking gemesny ada yg ngajak gelut thor/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
han han
ya ampun...ada yg begitu ya thor hiii mengerikan sekali
xixi
crazy up up up
Windy Veriyanti
mantap ada teknik surgawi 👍
Windy Veriyanti
seperti curut dan tikus 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!