NovelToon NovelToon
I'M RAKA NOT RAZKA

I'M RAKA NOT RAZKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Mengubah Takdir
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: aria adelia

Raka Sahasya, laki laki yang hidupnya tidak pernah bahagia bahkan tidak pernah merasakan kasih sayang yang tulus itu meninggal dunia usai menyelamatkan seorang siswa yang terjatuh di jalan raya.

Namun bukannya di berangkatkan ke surga, ia malah di tahan dengan ucapan bahwa hidup nya belum selesai di dunia ini.

Raka belum pernah merasakan kebahagiaan, maka dari itu makhluk yang seperti malaikat itu memberikannya kehidupan yang kedua kalinya demi bahagia dan diliputi kasih sayang.

"Gua Raka! Siapa Razka?! Gak kenal!"

Di kasih kesempatan buat idup sih dikasih. Ya cuma ...

"Kenapa gua malah idup di badan orang lain anj*ng!"

Raka bertransmigrasi ke tubuh Razka pangeran Ganendra- laki laki yang ia selamatkan sebelum meninggal waktu itu.

"Sialan! Tau gini mending gak usah gua selamatin!"

Akankah kehidupan kedua nya berjalan dengan mulus? Bisakah Raka merasa bahagia dan di kelilingi oleh cinta dan kasih sayang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aria adelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia ya!

Razka akhirnya dapat merebahkan dirinya setelah bergelut dan berdebat panjang dengan Nathan, bahwa ia tidak udah di bawa ke rumah sakit.

"Nathan, gue dah bilang langsung pulang ke rumah aja. Awas aja berani berani Dateng ke rumah sakit, " Peringat Razka tanpa berniat membuka matanya. Nathan hanya berdeham pelan. Dah males lah kalau debat sama anak ini.

Razka membuka satu kelopak matanya dan tersenyum. " Dah kapok belom Than?"

"Nggak juga sih, lagian saya gak akan pernah mau MELEPAS pekerjaan ini. Saya tetep mau jadi pengawal anda walaupun harus cape batin daripada cape fisik." Ujar Nathan tanpa beban. Cuma dia yang berani semena mena pada Tuan mudanya ini.

Razka tertawa walaupun lemas. Sekarang ia benar benar tertidur dan lelap.

Nathan mencoba melirik Razka dari kaca dan memastikan nya untuk benar benar terlelap. Setelahnya, ia menyentuh Earphone nya dan memberitahukan informasi.

"Kalian boleh bergerak ketika saya berbelok," Perintahnya dengan nada kelewat dingin.

Setelah ia memberi perintah itu, ia menarik pedal gas nya dan melaju lebih cepat dari sebelumnya. Beruntung karena Razka sudah memakai sabuk pengaman, ia jadi bisa ugal ugalan di jalan.

Ternyata satu orang disana dapat melarikan diri dan mengejar mobil Nathan. Mereka sampai memblokir jalan nya sehingga ia harus berhenti mendadak, mengingat kalau ia membawa tuan nya yang lemah.

Nathan berdecak dan melirik Razka yang masih terlelap. Padahal mobil berguncang lumayan kencang, ia pikir anak itu akan terbangun karena sedikit terantuk.

Nathan mengelus kepala Razka sebentar lalu memutuskan untuk keluar dan berhadapan dengan mereka.

Razka mengernyit ketika mendengar bunyi keras yang menabrak mobilnya. Ia lalu membuka kedua matanya, berniat melihat ke sekitaran nya.

Ia tidak mendapati Nathan disana. Saat melihat ke depan, Nathan tengah berhadapan dengan banyak orang, membuatnya kaget. Ia harus menolong Nathan sekarang.

Namun belum sempat membuka sabuk pengamannya, seseorang berhasil membuka pintu mobilnya dan berniat menarik Razka keluar.

"WEH NGAPAIN LOE MEGANG GUE ANJING?! BANGSAT! LEPASIN GUE!!!"

Razka meronta ronta di tempatnya. Ia berusaha melepaskan cengkraman orang itu pada tangan kiri nya.

Plak!

"BERANI BERANI NYA LOE NYENTUH GUE SEMBARANGAN!"

Razka keluar dari mobil dan memukul orang itu demi keselamatan nya. Setelah berhasil membuat orang asing itu babak belur, ia terduduk. Rasanya melelahkan. Ia mencoba menetralkan kembali pernafasan nya yang kembali sesak.

Di lihatnya orang orang dengan pakaian serba hitam itu tengah mengerumuninya. Mereka seolah siap menyantap nya. Razka tersenyum tipis melihat tawa puas mereka.

"Tangkap aja lah... Cape gue," Celetuknya sudah gak bertenaga.

Hidup jadi orkay emang kagak enak.

"Sayang nya itu tidak akan terjadi, Tuan muda."

Bugh!!!

"Silakan di minum," Nathan memberinya air mineral yang tidak dingin kepada Razka. Anak itu sudah tidak sesak lagi seperti tadi, jadi cukup menegangkan karena anak itu terus mengeluhkan sesak nafas yang tak kunjung usai itu.

"Mereka ngincer loe, ya...?" Razka bertanya sembari mengembalikan air itu pada Nathan, berniat berbagi. Ia lihat laki laki itu tampak terluka.

"Saya yang melindungi anda," Jawab Nathan yang terkekeh ringan.

"Hh, orang macam gue dilindungin. Loe juga padahal sebel kan sama gue? Gue kan anak sial, gara gara gue juga loe jadi luka luka gitu tuh... Liat, pipi loe juga ke gores tuh..." Tunjuk Razka yang menekan luka yang ada di pipi Nathan.

"Mau gimana lagi? Udah jadi tugas saya buat jagain kamu. Saya juga yang harus Nerima konsekuensinya,"

Razka terdiam untuk berfikir sebentar. Ia lalu meminta Nathan untuk mengambilkan tasnya di tempat duduk belakang.

Razka mengeluarkan satu plester dengan motif kelinci dan menempelkan nya pelan pelan di pipi Nathan.

"Biarin lah ya, unyu unyu juga yang penting kagak keliatan bekas luka nya." Ucap Razka tersenyum tipis pada Nathan.

Aduh Nathan jadi terharu sampe gak bisa berkata kata. Ternyata anak nya baik juga walaupun ngomong nya aja nyelekit gitu.

"Jan salah paham gitu. Plester ini gue dapet dari si Juniper. Noh liat," Razka menunjuk lehernya yang di plester motif  kelinci juga.

"Katanya suruh simpen takut di butuhin lagi, Eh ternyata bener. Lu butuh ini. Kek Juniper itu kek cenayang gak sih? Dia katanya suka ngobrol sama si Astrid! Nah si Astrid itu ternyata—

Razka sekarang sudah banyak berbicara, tanda nya ia sudah baik baik saja sekarang. Nathan tersenyum, ia lantas mulai menarik pedal nya dan mengemudikan mobilnya dengan tenang tanpa harus mengkhawatirkan musuh yang mengincar anak tuan nya.

Sepanjang jalan Razka terus berceloteh dengan Nathan sebagai pendengarnya. Ia hanya mendengarnya, kadang sesekali menjawab ketika anak itu bertanya. Boleh lah... Mulut nya Razka udah kayak ngegantiin radio mobil nya. Udah kayak nge podcast lah.

"Mulai sekarang, alat itu akan membantu kalau kamu merasa sesak seperti tadi. Jadi saya harap kamu membawa alat itu kemana pun kamu pergi," Nasihat Nathan ketika sampai di rumah.

Razka menatap tabung kecil yang berada di genggaman nya. Saat ia tengah kesulitan bernafas tadi, Nathan memberi nya ini. Ia tahu, kalau benda ini di perlukan untuk seseorang yang memiliki penyakit pernapasan. Apa itu berarti ia menderita penyakit itu?

"Harus banget?" Tanya nya merasa sedikit risih jika melihat benda itu.

Nathan mengangguk. "Anda memiliki asma. Anda sendiri juga tau kan? Setidaknya obat yang ada di dalam tabung ini bisa meredakan rasa sesak seperti tadi."

Razka hanya tersenyum. Iya lah, ia juga dengar dari Yudas kalau anak ini menderita asma.

Tapi kan ia tidak tahu kalau sebenarnya sekarang bukan asma lagi yang menyerang, melainkan penyakit paru paru.

"Eh, lu mau tau rahasia gue gak Than?" Razka memasang wajah sok misterius, membuat Nathan menelan Saliva nya ketika melihat anak itu.

"Apa?"

"Jangan bilang bilang ke siapa siapa tapi ya," Peringat Razka padanya. "Gue malu soalnya," Sambungnya.

Nathan mengangguk dan mendekatkan telinga nya ketika dimintai anak itu. Setelah membisikan nya, Nathan menatapnya yang kini memalingkan wajahnya gara gara wajahnya memerah.

"Gue tau itu memalukan. Tapi jangan di ketawain,"

"Pht! Ahahahaahaha," Percuma. Nathan sekarang dah ketawa ngakak. Padahal kalau gak mau di ketawain, dia gak usah bilang aja sama si Nathan.

"Nathan, dih! Ketawa teros! Sampe mampos!" Ketusnya semakin malu.

Nathan menyeka air matanya yang keluar gara gara Razka. Terlalu banyak tertawa jadi begitu. Ia lalu meraih puncak kepala anak itu dan mengacak nya pelan.

"Kamu ada bakat jadi pelawak... Ahahahaaha,"

Sialan!

Razka berdecak ketika mendengar hal itu. Bukan komedian dia tuh. Tau ah, mau ngambek aja lah sama Nathan.

Akhirnya pintu mobil pun terbuka dan Nathan kembali memasang ekspresi serius nya. Gak bisa ketawa ngakak lagi kayak tadi.

Razka mengambil tas nya dan melangkahkan kaki nya menuju kamar. Mau langsung rebahan aja dah, capek.

Krieeeettt....

"BOOM!"

"Anjing kaget!"

Cukup sekian dan terimakasih.

1
Anita Jenius
Gambar visual tokohnya ganteng2.
5 like mendarat buatmu ya. semangat.
nikita willy
lah the end?
Ariaaa12: maksudnya tamat prolog nya kak😖
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!