NovelToon NovelToon
Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Selingkuh
Popularitas:586.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Hany Honey

Niken menyaksikan perselingkuhan suaminya dengan perempuan yang lebih dewasa, istri orang, dan tetangga dari suaminya. Bukan Niken saja yang melihat adegan panas Reyfan, sang suami bersama Zahra, selingkuhannya. Melainkan ada seseorang lagi yang melihat adegan panas mereka. Hans, suami dari Zahra ternyata menyaksikan semua itu di belakang Niken yang sedang memergoki Reyfan bercinta dengan Zahra di Bengkel milik suaminya.

Hans menangkap tubuh Niken yang lemas karena melihat pergulatan panas Reyfan dan Zahra.
"Jangan menangis, manusia laknat seperti mereka jangan ditangisi!"
"Om Hans?"
"Kita balas perbuatan mereka!"
"Caranya?"
"Kita selingkuh!"

Niken setuju dengan Hans, mereka membuat suatu perjanjian perselingkuhan. Bagaimana kisah Niken dan Hans? Apa mereka terjebak perasaan saat membalas perlakuan pasangan mereka? Apalagi Hans yang sudah lama jatuh hati pada Niken, sejak Hans melihat Niken pertama kalinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Petugas keamanan langsung menuju ke rumah Niken untuk menghampiri Reyfan yang masih berada di depan rumah Niken. Dia masih menggedor-gedor pintu rumah Niken. Niken sampai ketakutan barangkali Reyfan nekat mendobrak pintu rumahnya.

“Stop! Jangan membuat gaduh di rumah orang!” teriak petugas keamanan pada Reyfan.

“Kalian tidak usah ikut campur!” pekik Reyfan.

“Jelas kami ikut campur, karena Bapak sudah mengganggu ketenangan warga di sini!” ucapnya.

“Saya hanya ingin berkunjung dengan baik-baik, tapi yang punya rumah tidak mengizinkan!”

“Apa bapak tidak lihat, ini sudah jam sepuluh malam lebih, lebih baik bapak pulang, besok pagi baru berkunjung lagi,” tutur petugas keamanan.

“Betul, Pak! Apalagi pemilik rumah perempuan, dan tidak bersuami. Tidak baik berkunjung malam-malam ke rumah perempuan!” tutur petugas keamanan satunya.

Reyfan akhirnya pergi dengan jengkel, karena ia gagal menemui Niken. Tidak tahu kenapa Reyfan ingin sekali menemui Niken, ingin bicara dengan Niken berdua saja.

“Aku gak akan biarkan orang lain bisa memilikimu, Niken!” pekik Reyfan dengan memacu kecepatan sepeda motornya cukup tinggi.

Zahra dari tadi menelefon Reyfan tapi tidak ada jawaban. Ia mendengar Reyfan masuk ke dalam rumahnya saat masih di dalam kamar mandi, akan tetapi saat keluar dari kamar mandi, ia tidak mendapati Reyfan kembali. Zahra mencarinya sampai keluar rumah dan bertemu dengan adik Reyfan yang sedang duduk di teras rumahnya.

Reyfan pergi meminjam motornya, kata adik Reyfan. Entah ke mana perginya adik Reyfan itu tidak tahu. Zahra menyerah menghubungi Reyfan berkali-kali akan tetapi tidak ada jawaban dari Reyfan.

Ceklek!

Suara pintu rumah Zahra terbuka. Reyfan masuk ke dalam rumah Zahra dengan wajah merah padam seperti orang yang sedang dilanda marah besar.

“Kamu ini dari mana, Rey? Tadi kamu ke sini, terus aku cari kamu sampai keluar, ternyata kamu pergi pakai sepeda motor kata adikmu?” tanya Zahra.

“Ada urusan!” jawabnya ketus.

“Kamu kenapa sih? Kamu sedang marah sama siapa?” tanya Zahra.

“Aku mau pulang saja! Aku sedang gak mood!”

“Gak gitu dong, Rey? Kamu baru datang masa mau pulang? Aku ikut kamu!”

“Mau apa ikut? Aku bilang, aku lagi gak mood!”

“Aku akan balikin mood kamu, Sayang!” rayu Zahra.

Zahra langsung mendekati Reyfan, ia memeluknya dan menyetuh dada Reyfan dengan lembut dan penuh keintiman. Ini yang membuat Reyfan tidak bisa lepas dari Zahra. Rayuannya begitu menggoda, dan bisa menghilangkan semua beban pikirannya.

“Kau jangan memancing aku untuk berbuat cukup kasar, Zahra!”

“Aku suka yang kasar, Rey! Aku hanya dapat kepuasan itu dari kamu,” bisiknya menggoda.

Reyfan gak mau menunggu lama. Dia membawa Zahra ke kamar Zahra, dan memulai permaianan panasnya hingga melupakan amarahnya tadi karena tidak bisa menemui Niken. Ia luapkan semua rasa marahnya saat bercinta dengan Zahra. Ia melakukan dengan begitu kasar, namun Zahra menyukainya, padahal Reyfan melakukannya karena sedang jengkel, dan membayangkan Niken yang sedang ia gagahi tubuhnya.

“Shit! Kenapa wajah Niken yang ada di depanku!” umpat Reyfan dalam hati.

Reyfan semakin kasar malakukannya, hingga Zahra sedikit minta ampun, akan tetapi jika Reyfan pelankan gerakannya, Zahra meronta ingin yang lebih keras.

“Argghh Niken!” pekik Reyfan lirih, untung saja Zahra tidak mendengar karena dia sedang menikmati hentakkan Reyfan dari belakang, dan sedang meronta tak karuan, hingga di dalam kamar hanya terdengar rontaan Zahra yang keenkan karena Reyfan.

Selesai pergulatan panasnya, Reyfan merebahkan tubuhnya di sebelah Zahra, lalu memeluknya. Zahra sepertinya sudah sangat kecapekan, ia langsung tidur di pelukan Reyfan. Reyfan belum bisa memejamkan matanya, ia masih terbayang Niken, ingatannya masih saja bergantung pada Niken, hingga kenangan indah bersama Niken semua muncul diingatannya, dari pertama kali ia bertemu hingga dirinya terpesona pada Zahra, dan selingkuh dengan Zahra.

Rasa sesal menghinggapi rongga hatinya. Sakit hati dibuatnya sendiri kini kian parah. Reyfan menyesal dengan apa yang sudah ia lakukan selama ini. Menyesal sudah menduakan Niken, perempuan yang sudi menemani dirinya dari nol. Perempuan yang diajak susah bersama, hingga dia mendapatkan kehidupan yang pantas dan layak seperti sekarang

Ia menatap wajah Zahra yang tertidur pulas. Wajah polos tanpa polesan make-up. Memang wajahnya mulus, cantik, masih terlihat begitu muda dan memikat. Akan tetapi kali ini yang ada di pikiran Reyfan hanya Niken, yang terlihat hanya wajah Niken yang menggemaskan dan manis.

“Ya kalau sudah tidak ada di sampingnya, baru terasa kehilangan. Aku sangat kehilanganmu, Niken. Aku yang salah, aku yang bodoh sudah meninggalkanmu, aku sudah mengkhianatimu,” ucap Reyfan dalam hati.

**

Niken merasa aman sekarang, karean Reyfan tidak mengganggunya lagi. Padahal sebelumnya Reyfan sama sekali tidak peduli dengannya, bahkan mengganggunya. Malam ini Niken dibuat takut karena Reyfan yang kesetanan menggedor-gedor pintu rumahnya.

Niken dari tadi masih belum bisa memejamkan matanya, meskipun sudah merasa aman, karena Reyfan sudah tidak mengganggunya lagi. Niken meletakkan gawainya di atas meja, namun ia melihat ada pesan masuk dari nomor yang ia kenal.

“Rey?” guman Niken.

[Aku minta maaf, aku sudah mengganggu ketenangan kamu, sampai kamu takut. Aku hanya ingin ketemu kamu, Nik. Aku kangen kamu. Hanya itu saja.]

Niken mengernyitkan keningnya setelah membaca pesan dari Reyfan. Kangen Reyfan bilang? Niken tersenyum ringkih mendengar kata kangen dari Reyfan. Setelah tadi siang mengatai-ngatai dirinya di cafe, dan membuat gaduh di depan rumah sekarang Reyfan bilang kangen dengannya.

“Kangenmu itu hanya khilaf, Rey!” ucap Niken lalu meletakkan ponselnya dengan kasar. Namun, ada notifikasi pesan masuk lagi.

[Kenapa gak balas, kenapa Cuma dibaca?]

Niken tidak membalasnya, dia langsung mematikan gawainya, lalu berusaha memejamkan matanya yang dari tadi sulit untuk dipejamkan. Niken masih gelisah, apalagi dia ingat Reyfan, ingat saat dulu bersama Reyfan. Semua itu mengganggu pikiran niken saat ini. Padahal Niken sama sekali tidak ingin mengingat itu, tapi kata kangen dari Reyfan menjadi sihir tersendiri, dan membawa Niken masuk ke dalam kenangan silam bersama dengan Reyfan.

“Kamu kejam! Harusnya aku gak merasakan ini, Rey! Pergi dari pikiranku! Aku mohon pergi! Aku sudah tidak mau terpikat kata kangenmu lagi, karena aku yakin saat kamu bilang seperti ini, tapi kamu sedang enak-enak dengan Zahra. Aku tahu kamu menyesal, tapi menyesalmu itu seperti makan sambal. Berhenti saat sudah kepedasan, dan mulai lagi ketika pedas itu hilang! Tobat kok tobat sambal!”

Niken terus merutuki dirinya sendiri supaya tidak jatuh dalam kebodohan lagi karena terpikat kata-kata kangen dari Reyfan. Kata kangen dari Reyfan seperti mantra kuat yang berhasil menyihirnya untuk kembali mengenang masa-masa dengan Reyfan.

Niken sekuat mungkin menghilangkan pikiran tentang Reyfan saat dulu, Mulutnya tak henti berdoa, supaya semuanya bisa dihilangkan dari pikirannya. Ia tidak mau masuk ke dalam lubang yang sama lagi, yang pada akhirnya akan semakin membuatnya sakit.

1
Misi Irmar
wah.....dunia terbalik ya,hidup Niken makin cemerlang berbanding terbalik dengan zahra
Misi Irmar
ceritanya tambah seru ya🤭🤭
Sri Wulan Hazariah
aamiin semoga sehat terus outhor nya dan tetep semangan
Ranita Rani
moga sehat sllu kak n lanjut up,,,,
Sri Wahyuni
lekas sembuh ya ☹️
💕 bu'e haresvi 💕
lekas sembuh othor 🫰
Boma
moga cepat pulih thor
Mamay A. Noekmantara
cape nunggu, cape denger si kembar klo lg ngomong
Lovely_88
Lama X up'y thor
Lyna Elza
semangat kakak'
Rabiatul Addawiyah
Semoga sehat selalu thor 🤲
ditunggu updatenya🙏
Denara Qkunaee
semoga lekas pulih Thor karna crita Niken ini bikin greget banget ...semangat thor💪💪
Syavira Vira
lanjut
Monica
semoga cepat sembuh thor
Sunaryati
lanjut
Noey Aprilia
Pntsn lma ga up kk....d cek tiap hri,blm ada....
jg kshtan kk....smngttt..
Marni Pulpis
Tks,sudah up thor
afaj
semoga lekas sembuh agar Hans segera d salto sm angkasa kwkwkwkwk

di sayang2 apa d salto kira2
afaj
nnt papa mu kamu salto aja langsung ya kwkwkwkkwkwkw
Tutiks
lanjut lagi up nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!