CEO Cantik Dan Berondong Nakal

CEO Cantik Dan Berondong Nakal

Catherine Midleson

POV: Catherine

" Key!, Lu harusnya tidak usah perjuangin ini perusahaan. Kalau elunya tersiksa begini. Apa elu akan tahan...!!?" Protes Meta sahabatku.

Meta menjadi sahabatku sejak kuliah. Dan hingga kini tetap masih bersama.

" Gw bukanya takut ninggalin ini perusahaan!, tapi gw juga memperjuangkan anak anak panti. Yg selama ini bergantung dari perusahaan ini Meta...!" jawabku.

" Gw ngerti!, gw paham Key!. Tapi perusahaan ini nyatanya bukan milik elu!. Walaupun elu yg pimpin setelah tuan Wilson meninggal. Dan gw paham kalo elu mau menikah karena panti itu juga. Tapi lihat!, dirimu yg kacau seperti ini...!!" Meta kembali ngomel tidak karuan. Karena seringkali melihatku, seorang Catherine Midleson, jika sudah kembali ke apartemen selalu mabuk mabukan. Bahkan mengabaikan kesehatanku sendiri . Hingga dirinyalah yang selalu menjaga ku. Dan pagi ini aku serasa masih ngelantur tentang lelaki untuk menghangatkan tubuhku.

Meta tahu, setelah tuan Wilson meninggal. Hidup ku sudah tidak bergairah lagi. Namun itu semua karena adanya ancaman dari pihak keluarga Wilson. Jika aku tidak boleh dekat dengan lelaki maupun menikah lagi. Dan tetap memimpin perusahaan ini beserta fasilitas fasilitasnya. Termasuk panti asuhan yg ku kelola bersama Wilson dahulu.

Namun jika aku ketahuan bersama seorang lelaki manapun, maka semua fasilitas yg diberikan kepadaku, akan dicabut. Dan aku yakin tidak bisa meneruskan mengurus panti asuhan ku yg dulu.

" Tapi....??"

" Alah..!!, kamu sudah terbiasa hidup sederhana tanpa fasilitas seperti saat ini Key...!!"

" Dan elu bisa menikah dan hidup sederhana di kampung. Tidak mungkin mereka akan mengejar Lo!, apalagi elu tidak memakai fasilitas mereka..." lanjut Meta.

" Panti asuhan...?"

" Biarin aja!, toh masih banyak orang yg peduli ke mereka. Sekarang yg elu pikirin adalah diri lu sendiri Key!. Jangan orang lain!. Belum tentu orang lain peduli sama elu...!!" teriak Meta memberi saran kepadaku.

Aku termenung mendengarkan perkataan Meta sahabatku ini. Bahkan Meta satu satunya sahabatku yg peduli dengan diriku saat ini. Aku pun membayangkan perkataan Meta. Tentang suami. Ah, suami. Mana ada yg mau denganku. Usiaku sudah 26 tahun, janda lagi. Walaupun kenyataanya aku memang Cantik, sexy kadang rambutku kubiarkan tergerai, tentu banyak lelaki yg mau denganku. Apalagi dadaku yg lebih besar daripada wanita umumnya. Kulitku yg mulus, tentu sangat menggairahkan, jangankan lelaki yg normal dan masih seumuran denganku. Almarhum suamiku yg sudah tua saja masih tergila gila denganku.

" Udah ah, ga usah bahas itu. Mana yg harus gw kerjakan saat ini...." Aku mendengus begitu agar meta cepat keluar dari sini.

" Ga usah alasan Key!. Lu harus pikirin itu!. Gw ga mau elu tersiksa terus seperti ini...!!" Protes Meta.

" Iya iya!, Meta sayang..."

Meta pun menyerahkan berkas di mejaku, walau aku masih terasa pusing, karena minuman semalam. Namun aku tahan agar tidak mendengarkan ocehan Meta lagi.

" Ini udah?, Sono keluar. Hus hus...!" usiaku kepada Meta..

" Sialan Lo!, kalau bukan bos gw udah gw bejek bejek lu Key...!" Gerutu Meta.

Aku hanya nyengir sambil melambaikan tangan ke arah Meta. Meta keluar pintu dan menutupnya kembali.

Kepalaku terasa semakin pusing dan nyut nyutan. Mungkin efek minuman yg aku minum semalam. Sehingga pagi ini masih sangat terasa. Biasanya OB sudah menyediakan kopi di pagi hari ini. Namun hari ini tidak terlihat.

Aku mencoba bersandar serta menatap sekelilingku. Semua terasa berputar putar, namun aku mencoba untuk tetap kuat hingga sore nanti.

Sudah setengah jam berlalu, OB yg biasanya membuatkan kopi tidak datang juga. Aku mencoba menghubungi Meta. Dan beberapa saat kemudian.

" Met, OB belum keruangan ku ya...?" aku bertanya kepada Meta melalui pesawat telepon kantor.

" eh iya lupa. OB sari mengundurkan diri. Karena mau menikah dikampung. Belum ada pengganti. Ada OB cowok sih?. Emang boleh...?" jawab Meta di sambungan telepon.

Aku berfikir sejenak tentang perkataan Meta. Apalagi jika mengingat tidak ada yg boleh seorang lelaki dekat denganku. Apalagi masuk ke ruanganku. Walaupun aku sendiri yg membuat peraturan itu. Tapi apa daya, ini hanyalah OB pengganti.

" Untuk sementara kan?, boleh...!" gerutuku melalui telepon.

Dan aku pun menutup telepon ke Meta . Kemudian bersandar di kursi kebesaran Wilson dahulu. Dan hal itu membuatku termenung.

" Kenapa gw mau ya, dijadikan istri lelaki tua itu. Cinta kagak. Matre juga kagak. Apa karena gw sayang sama Wilson. ...?" gerutuku dalam hati.

Dan tak lama kemudian pintu pun diketuk.

" Masuk...!" kataku.

Dan pintu terbuka. Seorang pemuda sangat tampan menurutku, dengan kulit putih bersih, dan dada bidang dengan kaos OB datang ke tempatku. Senyum manisnya membuatku mleyot. Mungkin dia rajin olah raga, sehingga tampak seperti seorang atlet. Akupun tak berkedip ketika melihatnya melangkah ke arahku.

" Pagi Bu!. Ada yg bisa saya bantu?. Saya OB baru disini...!" sapa pemuda tampan itu.

" Namamu siapa...?" tanyaku.

" Agung Setiawan Bu..." jawabnya.

" Buatkan saya kopi hitam tanpa gula ya...!" perintahku kepada Agung.

" Baik Bu. tunggu sebentar..."

Agung pun keluar dari ruanganku , mungkin menuju pantry untuk membuat kan kopi untukku. Kepala yang tadi nyut nyutan tiba tiba hilang. Apa mungkin karena melihat cowok ganteng ya. Ah, Key key apa yg di pikiranmu.

Tak lama kemudian pintu pun diketuk. Dan aku persilahkan masuk. Ternyata Agung datang membawa nampan berisi kopi pesanannya. Agung menaruhnya di meja kerjaku.

" Ini Bu, maaf kalau rasanya tidak sesuai selera ibu bos..."

" Sebentar!, biar aku rasakan terlebih dahulu..."

Aku pun mencicipi kopi buatan Agung. Ini pas sesuai keinginanku. Dan Agung masih menunggu jawaban dariku tentang kopi buatannya ini.

" Kamu sudah berapa lama kerja disini...?" tanyaku kepada Agung.

" Baru 2 hari Bu..." jawabnya

Aku pun mengangguk angguk, mendengar jawaban Agung.

" Ruangan ini belum dibersihkan, kamu bisa kan...?" perintahku kepada Agung.

" Bisa Bu, baik saya akan kerjakan..." jawabnya.

Aku menatap kepergian Agung yg keluar dari ruanganku. Mungkin ambil peralatan kebersihan. Hingga Agung langkah Agung menghilang dari balik pintu. Aku tidak berkedip melihatnya. Apa aku terpesona dengan seorang lelaki. Masih muda lagi.

Dan tak lama kemudian Agung kembali masuk kedalam ruanganku, kemudian menyapu lantai dan membersihkan rak rak di sekelilingku. Aku masih saja menatap Agung tanpa berkedip.

" Pintu ditutup Gung...!" perintahku.

Agung pun mengiyakan perintahku kemudian menutup pintu ruanganku. Saat mataku bertemu pandang dengan Agung, jantungku berdegup begitu kencang. Badan rasanya gemetar. Yang membuat aku beralih pandang untuk menghindari tatapan Agung. Berani beraninya dia menatapku seperti itu. Tapi tatapannya sangat teduh membuatku sedikit terpesona.

" Kok kamu bisa kerja disini Gung..?". Aku bertanya ke Agung tentang hal itu. penasaran aja sih.

" Saya dapat info di media online Bu. Kebetulan baru lulus SMA, langsung mendaftar. Alhamdulillah diterima..." jawab Agung masih sambil membersihkan beberapa bagian ruanganku.

Ruanganku begitu besar bahkan ada kamar pribadi juga dan kamar mandi didalamnya. Peninggalan suamiku dahulu. Entah dulu suamiku itu casanova dan suka menyimpan wanita disini atau bagaimana?. Tapi aku tidak peduli. Karena ketika menjadi suamiku, dia sudah tobat dan tidak bermain dengan wanita.

" Engga kuliah Gung...?" tanyaku kembali.

" Engga Bu!, ngga ada biaya jika kuliah..." jawab Agung polos.

Aku kembali menganggukkan kepala. Dari perkataan Agung ini hampir mirip denganku dahulu. Tapi ketika itu, aku kuliah sambil kerja sehingga biaya pun bisa kudapat ketika kerja.

Aku kembali fokus ke pekerjaanku, karena kalau sering bertanya kepada Agung aku menjadi seorang yg kepo, terhadap kehidupan orang lain. Hingga Agung pun selesai untuk membersihkan ruanganku dan ingin segera pamit undur diri.

" Sudah Bu!, ruangan sudah saya bersihkan..." kata Agung.

" Toilet sudah...?" sengaja aku bertanya begitu.

" Belum Bu...!" jawab Agung.

" Sekalian lah...!"

" Eh tunggu...!"

Aku merasa kebelet, ingin buang air kecil. Dan meminta Agung untuk menunggu terlebih dahulu. Sebelum membersihkan toilet di ruangan ini.

" Baik Bu...!"

Aku pun sedikit berlari menuju toilet. Namun kepalaku kembali nyut-nyutan , setelah berdiri dan melangkahkan kaki menuju toilet. Aku mencoba bertahan. Dan aku pun berhasil masuk kedalam toilet. Kemudian buang air kecil dan membasuhnya. Aku kembali berdiri. Namun mataku, serasa tidak bisa melihat, walau masih sangat sadar. Kepala semakin bertambah nyut-nyutan. Hingga

Buuuggghhh......

" Gung...!!"

" Tolong...!"

Aku ambruk, dan mendengar suara langkah kaki. Dan pintu pun terbuka.

" Bu....!!"

Agung mencoba membangunkan ku. Aku sadar, tapi mataku serasa berkunang-kunang. Bahkan kepala semakin berdenyut.

" Bantu aku ke kamar...!" pintaku.

Aku terpaksa minta tolong Agung untuk memapah ku menuju ke kamar pribadiku . Karena tidak ada orang lain selain Agung saat ini. Meta, ah...jika Meta yg dimintai tolong pasti akan ngomel tidak karuan. Dan akan menambah kepalaku semakin pusing.

Agung memapah ku perlahan menuju ke kamar. Bahkan tangannya sempat menyentuh buah dadaku. ahhh...desahku. Walau agung dengar, mungkin karena sakit ku. Tapi aku merasakan yg lainnya.

Hingga aku pun sampai dikamar, dan Agung masih terus memegang ku, agar tidak terjatuh kembali.ahhh...jeritku lirih. Karena Agung kembali memegang buah dadaku sedikit kencang karena ingin membaringkan ku di ranjang. Dan aku kini terbaring. Agung masih dihadapanku tampak gagah perkasa. Ah, otakku.

" Maaf Bu, saya tidak sengaja menyentuhnya..." kata Agung.

Mungkin dia merasa telah menyentuh dadaku bahkan sempat meremasnya. Tapi tidak mengapa. Aku justru menikmatinya.

" Gapapa Gung!, terima kasih. Lanjutkan pekerjaan mu!. Setelah selesai kamu kesini lagi ya?. Kamar mandi disini belum dibersihkan sejak kemarin...!".

Aku membuat alasan begitu, agar bisa menatapnya lebih dekat.

" Baik Bu....!" jawabnya.

Dan Agung pun keluar kamar pribadiku. Mungkin meneruskan pekerjaannya kembali. Sementara aku terbaring lemah disini. ternyata minumanku tadi malam membuatku seperti ini. Tapi aku merasa aneh saja ketika ketemu Agung.

.

.

.

######

Terpopuler

Comments

safea

safea

aku suka nih kalau karakter cewenya agresif

2024-10-18

1

🌟~Emp🌾

🌟~Emp🌾

mampir menyapa thor 🙏

2024-09-17

1

Bening

Bening

awal2 kok cowoknya sengaja za, pengang itu

2024-08-16

0

lihat semua
Episodes
1 Catherine Midleson
2 Kejadian
3 Agung
4 Efek Minuman
5 Jadian
6 M
7 Saling Menguatkan
8 Menikah Mendadak
9 Aku Di Jebak
10 Meta Yang Galak
11 Ijin Kuliah
12 Makan Siang Bersama ( Sama )
13 Willy Cakramerta
14 Mimpi
15 Mimpi ( 2 )
16 Jaga Cucu Nakalku
17 Meta Yang Berisik
18 Ada Pengacau
19 Meeting
20 Rencana Ke Panti Asuhan
21 Panti Asuhan.
22 Cerita Catherine
23 Romantisnya Suamiku
24 Dewantara
25 Audit
26 OB Maman
27 Tentang Maman
28 Menemui Bibi Nani
29 Terluka
30 Buah Anggur
31 Selidik
32 Motor Baru Untuk Maman
33 Ke Klub Malam
34 Terlibat
35 Tahu Isi Pedas!, Ada Cabe Soalnya
36 Freelance
37 Agung Peak
38 Cerita Agung
39 Pingsan
40 Hamil
41 Siapa Yang Kembar ?
42 Aiiiilaaa View
43 Rencana Agung
44 Pencarian Agung
45 Catharina
46 Morgan Midleson ( Midi )
47 Keakraban
48 Keinginan Yang Sama
49 Pasangan Ga Berakhlak
50 Untuk Pembaca Yang Terhormat
51 Yang dialami Key, Kay juga merasakan
52 Nenek Intan Punya Rencana
53 Kesepakatan
54 Mengungkap Kasus
55 Key dan Kay
56 Rencana Menjebak
57 Ayah....?
58 Cromboloni
59 Pengalaman Pertama Tapi Tak Mau Udahan
60 Kay Atau Key
61 Enaknya Bini Dua
62 Ngidam
63 Indra Setiawan
64 Yang Ngidam Siapa?, Yang Makan Siapa?
65 Ke Luar Kota
66 Regan
67 Regan dan Morgan
68 Morgan Dan Regan Berobat
69 Sate Kambing 300 Tusuk
70 Meta Di Kasih Tahu eh Tau
71 Kuda Liar
72 Hamil ?
73 Bibit Super
74 Kedatangan Wildan Dan Indra
75 Taman
76 Dewantara?
77 Rencana Kondangan
78 Kado Pernikahan
79 Rapat Pemegang Saham
80 Pertemuan Regan Dan Willy Cakramerta
81 K&K
82 Biar Lancar Kay !!
83 Takdir Indra
84 Part Terselip
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Catherine Midleson
2
Kejadian
3
Agung
4
Efek Minuman
5
Jadian
6
M
7
Saling Menguatkan
8
Menikah Mendadak
9
Aku Di Jebak
10
Meta Yang Galak
11
Ijin Kuliah
12
Makan Siang Bersama ( Sama )
13
Willy Cakramerta
14
Mimpi
15
Mimpi ( 2 )
16
Jaga Cucu Nakalku
17
Meta Yang Berisik
18
Ada Pengacau
19
Meeting
20
Rencana Ke Panti Asuhan
21
Panti Asuhan.
22
Cerita Catherine
23
Romantisnya Suamiku
24
Dewantara
25
Audit
26
OB Maman
27
Tentang Maman
28
Menemui Bibi Nani
29
Terluka
30
Buah Anggur
31
Selidik
32
Motor Baru Untuk Maman
33
Ke Klub Malam
34
Terlibat
35
Tahu Isi Pedas!, Ada Cabe Soalnya
36
Freelance
37
Agung Peak
38
Cerita Agung
39
Pingsan
40
Hamil
41
Siapa Yang Kembar ?
42
Aiiiilaaa View
43
Rencana Agung
44
Pencarian Agung
45
Catharina
46
Morgan Midleson ( Midi )
47
Keakraban
48
Keinginan Yang Sama
49
Pasangan Ga Berakhlak
50
Untuk Pembaca Yang Terhormat
51
Yang dialami Key, Kay juga merasakan
52
Nenek Intan Punya Rencana
53
Kesepakatan
54
Mengungkap Kasus
55
Key dan Kay
56
Rencana Menjebak
57
Ayah....?
58
Cromboloni
59
Pengalaman Pertama Tapi Tak Mau Udahan
60
Kay Atau Key
61
Enaknya Bini Dua
62
Ngidam
63
Indra Setiawan
64
Yang Ngidam Siapa?, Yang Makan Siapa?
65
Ke Luar Kota
66
Regan
67
Regan dan Morgan
68
Morgan Dan Regan Berobat
69
Sate Kambing 300 Tusuk
70
Meta Di Kasih Tahu eh Tau
71
Kuda Liar
72
Hamil ?
73
Bibit Super
74
Kedatangan Wildan Dan Indra
75
Taman
76
Dewantara?
77
Rencana Kondangan
78
Kado Pernikahan
79
Rapat Pemegang Saham
80
Pertemuan Regan Dan Willy Cakramerta
81
K&K
82
Biar Lancar Kay !!
83
Takdir Indra
84
Part Terselip

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!