NovelToon NovelToon
Kakak Atau Suami?

Kakak Atau Suami?

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / trauma masa lalu
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Your Aunty

Kendati Romeo lebih tua belasan tahun, dengan segudang latar belakang militer, dia masih bersedia menikahi Ansela, yang kala itu masih duduk di bangku SMA.

Tapi tentunya, ini diikuti dengan beberapa kesepakatan. Berpikir bahwa hubungan mereka tidak mungkin bertahan lama, mengingat perbedaan usia mereka. Alih-alih suami dan istri, mereka sepakat untuk seperti kakak-adik saja.

Setidaknya, itulah yang dipikirkan Romeo! hingga ketika tahun berlalu, dunianya berahkir jungkir balik.

••

Dia mendapati, bahwa Ansela adalah seseorang yang paling dia inginkan, dan paling tidak bisa dia gapai, meski gadis itu disisinya.

Dengan tambahan persaingan cinta, yang datang dari sahabatnya sendiri, yang kepada dia Romeo telah berhutang nyawa, ini hampir membuatnya kehilangan akal.

“AKU BUKAN KAKAKMU! AKU SUAMIMU.”


••

Baca perjuangan sang Kapten, di tengah sikap acuh tak acuh sang Istri. ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Your Aunty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21

Di Apartemen, Jordan kembali. Romeo menyambut sahabatnya itu dengan perasaan sungkan. Dia masih tidak bisa berhenti berterima kasih, atas kerepotan yang mau ditanggung Jordan untuk Ansela.

Sementara Jordan yang melihat hal ini, merasa sedikit miris. Berpikir, betapa sungkannya Romeo hanya untuk hal kecil, entah bagaimana perasaan pria itu, jika tahu dia telah menyelesaikan masalah yang seharusnya menjadi masalah pria itu.

Mengikuti temperamen Romeo, Jordan bisa sedikit menebak kemungkinan reaksi sang sahabat jika tahu apa yang baru saja dia lakukan. Romeo mungkin akan merasa tersinggung karena tanggungjawab miliknya diambil tanpa sepengetahuan. Tapi lebih dari pada itu, maka dia tidak akan berhenti untuk terus berterima kasih. Setidaknya seperti ini, Pikir Romeo.

"Hey, kenapa kau diam saja?"

Jordan menggeleng, "Bukan apa."

Jordan mengernyit kecil, "Apa semua baik-baik saja?"

"Mm, tentu." Jawab Jordan senatural mungkin.

Berdua mereka melepaskan semua hal, sambil menikmati makan siang mereka. Semua berjalan nyaman, hingga sebuah panggilan masuk dan merusak hari mereka.

"Ponselmu!" Tunjuk Jordan.

Romeo melepas sendoknya dengan tidak rela.

"Siapa lagi ini! menelpon tidak tepat waktu." Keluh Romeo.

Dia mengambil ponselnya dan melihat nama pemanggil di layar, dan langsung tertegun. Jordan yang melihat perubahan ekspresi Romeo, langsung berhenti mengunyah. Dan ketika Romeo menunjukkan layar ponselnya, Jordan sepenuhnya kehilangan selera.

"Ck, jangan diangkat ...." Keluh Jordan.

"Tunggu, tenanglah lebih dulu."

Romeo menguatkan hatinya mengangkat panggilan masuk itu. Panggilan ini berhubungan dengan pekerjaan mereka, yang saat ini sedang mengalami konflik internal. Sehingga membuat dia dan tim-nya mungkin harus pindah tempat tugas. Hal yang bahkan sulit dihentikan oleh Ayahnya sendiri.

"Halo, selamat siang Pak!"

" ... "

Dengan pengeras suara yang diaktifkan. Mereka sama-sama terkejut dibuat, dengan hasil yang jauh dari harapan.

Romeo masih mencoba mengeluh dan membuat beberapa penawaran, tapi masih berakhir sia-sia.

Bukan hanya pindah tempat tugas, ke tempat terpencil. Lebih dari itu, mereka bahkan dikirim ke perbatasan, yang bukan hanya perbatasan dalam negara, tapi perbatasan negara lain sebagai tim perdamaian khusus.

Jordan menyandarkan punggungnya dengan tidak berdaya. Tapi dia bahkan tidak berani mengomel, karena sesulit sulitnya dia, Romeo jelas lebih sulit dan berbeban berat.

Pria berstatus suami yang bahkan belum seminggu itu, harus menjelaskan kepergiannya pada sang Istri. Membuat Jordan cukup iba.

Romeo meremas rambutnya frustasi. "Jor, aku harus bagaimana? kalau tahu akan seperti ini, aku seharusnya tidak menikah."

Jordan yang mendengar ini jelas terkejut, "Hey, bicara apa kau ini!"

Romeo menelan ludah kasar, "Kau tahu sendiri! setelah penempatan terakhir kita, seharusnya kita hanya akan bertugas di sini. Dengan itu semua aku memiliki keberanian menikah. Tapi apa ini? orang-orang brengsek itu mempermainkan kita! keparat!"

Kepala Romeo berdenyut, tapi dia belum selesai dengan keluhannya. "Kau juga tahu, ... aku sudah membeli tempat tinggal, agar setelah Ansela selesai sekolah kami bisa pindah kesana. Tapi apa ini?"

Jordan juga hanya bisa menarik nafas panjang, menambahkan sedikit kata. "Ya, kau benar. Ini seharusnya tidak terjadi pada kita, mereka pasti sengaja ingin mengirim jauh tim kita."

Pikiran Romeo semakin kemana-mana. Rasa bersalah segera meliputi dirinya. Berpikir, entah bagaimana dia akan menjelaskan pada Ansela, bahwa dia kini tidak bisa memberikan kehadirannya, sebagai bagian dari perlindungan. Padahal ini adalah salah satu dari janjinya pentingnya, pada Ansela.

"Oh, brengsek ... kepalaku sakit." Romeo mencengkeram rambutnya semakin keras.

Dari semua hal, dia sudah meminta terlalu banyak kepada Ansela. Kini, keadaan akan membuatnya meminta sekali lagi. Sungguh, Romeo rasanya tidak mampu dan sangat malu.

Bayangan semisal masa penempatannya lima tahun, maka dia harus meninggalkan gadis itu selama lima tahun, dalam hubungan yang bahkan tidak di topang cinta di dalamnya.

•••

Sementara di sekolah. Bel tanda pulang berbunyi, membuat semua siswa keluar dari kelas. Eva menggandeng tangan Ansela dengan rasa penasaran.

Tadi itu, dia sempat keluar dari kelas untuk mengecek keadaan Ansela di ruang kepala sekolah karena lama belum kembali. Namun dia malah melihat Ansela bersama dengan seorang pria dewasa yang tampan. Jujur saja, semua imajinasi dunia novel Eva, langsung terpenuhi melihat Ansela dan pria yang sempat dia kira sebagai suami sahabatnya itu.

"Sela, kau tidak sedang menipuku kan? masa sih dia bukan suami mu?"

"Iyalah. Berapa kali harus ku katakan sih? tunggu saja di kafe depan nanti, dan kau akan lihat pria yang menjemput ku berbeda."

Eva mengangguk sedikit gelisah, "Wah, luar biasa. La jujur ya, teman suamimu sangat tampan, hehe ... aku tidak tahu kalau pria kepala tiga, bisa sehot itu!" Kata Eva dengan senyuman terlebarnya.

Mendengar ini, Ansela sedikit terkekeh. Dia juga tidak akan lupa, betapa baik penilaiannya terhadap Romeo dan Jordan pada kali pertama. "La, bisa tidak ... eh nantilah! tidak harus sekarang. Kenalkan aku pada teman suamimu yang tadi, si om tampan itu loh!"

Ansela memutar bola matanya. Siapa sangka, Eva lebih menyukai perbedaan usia, dibandingkan dirinya.

"Sela mau ya?"

"Iya, tapi nanti. Kalau sudah kuliah lebih baik. Kalau sekarang mah, kau terlihat seperti bocah ingusan."

PAK. Ansela meringis memegang bahunya.

"Kau ini ...."

Keduanya sudah siap beradu mulut, ketika dikejutkan dengan suara klakson mobil. BIP. BIP. Mereka teralihkan. "Eh itu dia! Ayo, aku aja kau bertemu dengan Kapten!"

Mendengar ini Eva bersemangat dan sangat sungkan. Entah bagaimana rasanya, berurusan dengan orang-orang yang sangat berpengalaman dalam hidup. Pikirnya.

"Oh gosh," Eva menutup mulutnya dengan tangan, tidak menyangka bahwa suami Ansela tidak kalah tampannya. Terlihat sangat manly berkarakter.

"Uh, halo Paman!" Karena terlalu bersemangat, Eva sampai tak sadar sudah memanggil Romeo dengan Paman. Hanya senggolan Ansela-lah yang menyadarkan dia.

"Eh, maaf Kak, maaf, maaf, maafkan aku."

Ansela harus turun tangan lagi untuk menyenggol Eva, agar berhenti. Atau kalau tidak, dia yakin sahabatnya itu tidak akan berhenti membungkuk untuk meminta maaf.

Sementara Romeo sebenarnya ingin turun, sebagai dasar sopan santun. Tapi mengingat ini masih tidak jauh dari sekolah, maka dia meminta maaf hanya bisa menyalami dari mobil. Berterimakasih karena Eva merespon baik hal ini.

"Oh tidak apa Kak, aku Eva. Aku adalah sahabatnya Ansela."

"Halo Eva, aku Romeo. Aku yakin kau sudah tahu siapa aku."

Mendengar ini, Eva menatap Ansela dengan kekaguman. Ada sebuah pikiran tidak pantas di otaknya saat ini. Dia mulai membayangkan, bagaimana jika Romeo dan Ansela, sementara dirinya dengan teman pria itu. Damn, itu akan jadi Double date, Pikirnya.

Membayangkan hal ini sudah membuat Eva gemas sendiri. Jadi dia tidak menolak, ketika ditawarkan pulang bersama.

Eva dan Ansela banyak berbincang di mobil tanpa melibatkan Romeo tentunya. Tapi begitu, Ansela menyadari ada yang aneh dengan pria itu, dilihat dari betapa tegangnya Romeo mengemudi.

Jadi seturunnya Eva, Ansela memberanikan diri untuk bertanya. "Kak, aku yakin ini bukan sekedar perasaanku, kalau kau terlihat tegang. Kenapa? apa ada sesuatu yang mengganggumu?"

Romeo yang tadinya berniat untuk menyembunyikan hal ini untuk sementara waktu. Tidak tahu bahwa kegelisahannya terlalu jelas. Dia menarik nafas berat dan mulai memijit pangkal hidungnya.

"Dengar, jika Kakak keberatan untuk mengatakannya, maka tidak apa-apa. Tidak perlu di paksakan."

Ansela benar-benar menunjukkan pengertiannya, membuat Romeo semakin tidak nyaman saja.

"Sela, bagaimana kalau kita pergi belanja?"

Tentu saja Ansela mau, tapi jelas waktunya tidak terlalu pas. Seolah-olah Romeo ingin melarikannya dari masalah. Bagaimana ini, kalau aku tolak kan sayang, belanja gratis. Ah, atau begini saja .... Putus Ansela.

"Baiklah, kita bisa belanja. Tapi setelah Kakak mengatakan apa yang menggangu Kakak. Kalau itu berhubungan denganku, kakak harus mengatakannya, jika tidak, kakak bisa menyimpannya. Karena cara Kakak menawarkan belanja di saat seperti ini, hanya seolah-olah Kakak sedang membujukku. Katakan kalau aku salah?"

Romeo tertawa kecil, nampaknya dia tidak bisa berkilah lagi dari Istri kecilnya yang cerdas. Dia menyapu kepala Ansela dengan sayang. "Bagaimana kalau kita cari tempat, agar kau makan dulu?"

Dengan persetujuan Ansela, mereka berdua pergi untuk makan terlebih dahulu sebelum membicarakan hal itu.

1
V'marbe
ceritanya gak pernah mengecewakan
selalu beda dari yang lain
tapi satu yang PASTI ceritanya selalu bagus
Fairuz Nuna
bagus
Umie Irbie
kenapa anselanya penyakitan siiii,.😒😫
Umie Irbie
ngg suka sama sikap sela,. males nya kebangetan,. 😡😡😡😡😡😡 ngg masuk akal malas nya 😒
Umie Irbie
sweeet bngeeeet dialognya 😀
王贝瑞: Mampir juga kak ke My Secret Lover 😄
total 1 replies
Umie Irbie
romeo bodoh,. 😡😡 berarti ini bener2 ngg ada romantisnya donk 😫
Umie Irbie
ngg suka sama sifat malas sela😩😫 ngg suka wanita pemalas,. bisa di rubah ngg yaaaaa jadi mandiri dan punya martabat 🤭
Sweet_Fobia (ᴗ_ ᴗ )
Ngga kecewa sama sekali.
Umie Irbie
awal yg menarik 😀 mudah di fahami ceritanya 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!