Guardian Of Nature

"Brak!"

"Permisi nona, maukah anda menemaniku berkencan malam ini? Aku jamin aku pasti bisa lebih baik dari pemuda ini" Seorang pemuda dengan postur tubuh agak gemuk tiba-tiba datang dan merayu Xiao Fei.

Kejadian ini tentunya mengejutkan semua orang yang berada di dalam restoran. Dengan cepat kondisi restoran yang sebelumnya ramai dengan canda tawa, berubah menjadi hening tanpa suara. Semua perhatian terfokus kan ke meja yang ditempati oleh Feng Yun dan Xiao Fei.

Xiao Fei pun menatap pemuda itu dengan malas, ia dapat merasakan tingkatan pemuda di hadapannya hanya berasa di tingkat Core Formation tahap 2 namun sudah berani menyinggungnya. Kemudian Xiao Fei sedikit memundurkan bangkunya dan berniat untuk bangkit berdiri.

"Tunggu Fei'er! Duduklah dengan tenang, biar aku yang menyelesaikan ini" Kata Feng Yun menahan Xiao Fei sebelum menindak lanjuti pemuda itu.

"Oh! Mau bersikap sok pahlawan ya.." Kata pemuda sebelumnya dengan nada sinis, kemudian melanjutkan perkataannya, "Selama diriku hidup di dunia ini, tidak ada yang berani melawan ku kecuali akan terbaring lemah tak berdaya di atas tanah"

"Lihat, bukankah dia itu Chu Yang, anak kedua wali kota?"

"Ya! Kau benar!"

"Aku merasa prihatin dengan nasib soal yang menimpa pasangan muda itu. Mereka pasti akan berakhir buruk"

Terdengar bisikan bisikan dari orang orang yang sedang menyaksikan mereka dan membuat kondisi ruangan kembali riuh. Sementara itu, pemuda yang bernama Chu Yang sedang berdiri di samping meja Feng Yun membusungkan dada menunjukkan rasa arogan dalam dirinya.

"Huhh..." Perlahan Feng Yun pun bangkit dari tempat duduknya kemudian menatap Cgu Yang dengan senyum kecil. Ia tentu mendengar bisikan-bisikan dari para pengunjung restoran.

"Aku tidak yakin bahwa kau akan dapat melakukan hal serupa padaku" Kata Feng Yun dengan nada mengejek.

"Huh! Orang-orang sebelum dirimu juga bilang seperti itu, namun mereka semua hanya beromong kosong saja" Balas Chu Yang mencibir Feng Yun. Kemudian ia berbalik dan bertanya kepada semua orang yang ada di sana agar meyakinkan Feng Yun.

Semua orang yang ada di sana pun mengangguk setuju dengan pernyataan Chu Yang. Hal ini mebuat Chu Yang semakin bertingkah arogan.

"Jangan sombong jika belum menco... "

"Tap!"

Belum selesai kata-kata Feng Yun tapi ia sudah mendapati Chu Yng lebih dulu mengambil awalan dengan melayangkan sebuah tinju kearah Feng Yun. Untungnya Feng Yun berada satu tingkat di atas pemuda di depannya dan memiliki kekuatan fisik yang sangat kuat, sehingga ia bisa dengan mudah menangkap tinju Chu Yang dengan mudah tanpa menggunakan qi nya sama sekali.

"Owh! Kau cukup kuat rupanya bisa menahan seranganku" Kata Chu Yang yang masih belum mengetahui jika pemuda di hadapannya memiliki kekuatan di atasnya. Kemudian ipun kembali berkata dengan seringai terpampang di wajahnya, "Bagaimana dengan yang satu ini?"

"Seribu Tangan Api!"

"Bamm! Bamm! Bamm!"

Kali ini Chu Yang kembali melayangkan tinjunya dengan tangan yang diselimuti oleh energi qi yang membuat serangannya seperti dibaluti api. Tak hanya itu, ia juga menyerang Feng Yun dengan gerakan yang bertubi-tubi dan juga cepat.

Di sisi lain, Feng Yun masih terlihat tenang sembari menahan setiap serangan yang dilancarkan oleh Chu Yang dengan tangan kosong. Ketika menahan serangan-serangan tersebut, Feng Yun menaikkan sebelah alisnya.

Dengan kemampuan yang dimiliki Chu Yang, tentunya akan mudah mengalahkan lawannya yang di tahap yang sama. Bahkan ia dapat menang melawan kultivator yang berada dua tahap di atasnya dengan beberapa usaha. Dengan ini, Chu Yang sudah dapat dikatakan sebagai seorang jenius muda di samping tingkat kultivasinya yang telah mencapai tingkat Core Formation di umurnya yang kurang lebih 19 tahun.

Feng Yun pun mengerti mengapa pemuda di depannya bersikap sangat arogan. Chu Yang memang memiliki kekuatan yang cukup besar bagi orang orang seusianya. Hanya saja yang dilawannya kali ini adalah Feng Yun, sang jenius dari para jenius.

Chu Yang terus melayangkan tinjunya dengan cepat dan bertubi-tubi, namun masih tetap dapat di tahan dengan mudah oleh Feng Yun. Hal ini tentu membuat Chu Yang mengerutkan dahinya heran.

"Apa hanya segini saja kemampuanmu?" Tanya Feng Yun dengan muka bosan. Kemudian ia menangkap salah satu kepalan tangan Chu Yang dan kemudian memelintirnya.

"Tap!"

"Krak!"

"Argh!!"

Suara renyah patahan tulang pun terdengar hingga ke seluruh penjuru restoran begitu pula dengan teriakan Chu Yang.

Sontak semua orang yang ada di dalam restoran dan sedang memperhatikan pertarungan mereka langsung membuka mulutnya lebar-lebar. Sementara itu Chu Yang menatap Feng Yun dengan tatapan tidak percaya sambil meringis kesakitan. Tangannya yang masih digenggam Feng Yun, membuatnya tidak dapat bergerak menjauh.

"Kau membuat kesalahan besar! Keluargaku pasti tidak akan melepaskanmu!" Kini tatapan Chu Yang berubah menjadi tatapan kebencian. Dengan nama besar keluarganya yang merupakan penguasa kota, ia mengancam Feng Yun yang telah mengalahkannya.

"Cih! Apa kau pikir aku takut dengan ancaman itu?" Tanya Feng Yun dengan nada mencibir. Kemudian ia memberi sebuah serangan tapak dan membuat pemuda arogan itu terdorong hingga menabrak meja pengunjung lain.

"Brak!"

"Argh!"

"Pergilah! selagi aku masih berbaik hati" Ucap Feng Yun dingin, lalu ia kembali berkata ke arah pelayan restoran bahwa jika ada kerusakan, ialah yang akan bertanggungjawab.

"Cih! Awas kau!" Ancam Chu Yang setelah bangkit sembari menunjuk Feng Yun dengan salah satu tangannya,

Kemudian ia pun segera pergi sembari memegang lengannya yang patah tulang. Chu Yang langsung pergi lantaran untuk menutupi malunya karena kalah di hadapan orang banyak. Terlihat juga ada darah segar yang keluar dari sudut bibirnya.

Sementara itu, Feng Yun hanya menatap Chu Yang dengan tatapan datar, ia sama sekali tidak takut dengan ancaman pemuda itu karena ia saat ini memiliki kekuatan pembantu yang setara dengan pemimpin klan besar.

Setelah Chu Yang keluar, Feng Yun pun kembali duduk di tempat duduk sebelumnya dan kembali lanjut makan.

Kini perhatian semua orang tertuju pada Feng Yun, sang pemuda yang memiliki usia 15 tahun dapat mengalahkan seorang kultivator jenius kota dengan sangat mudah tanpa kesulitan sama sekali. Banyak dari mereka yang penasaran akan siapa pemuda tersebut dan dari mana ia berasal namun mereka urung untuk bertanya karena takut menyinggung pemuda itu.

Tah hanya Feng Yun, perhatian mereka juga tertuju pada wanita di hadapan pemuda itu. Pasalnya wanita itu tampak sangat tenang makan di saat kedua orang didepannya sedang bertarung.

Di lain sisi, Feng Yun tetap menikmati makan siangnya dengan lahap tanpa memperdulikan tatapan orang-orang padanya. Hal yang sama pun terjadi pada Xiao Fei yang sejak tadi tidak memperdulikan tatapan mereka.

"Sampai mana tadi kita?" Tanya Feng Yun kembali membuka percakapan yang sempat tertunda sebelumnya.

Xiao Fei pun menghentikan makannya lalu menjawab perkataan Feng Yun dengan senyuman, "Jika gege mau, gege bisa menjadikanku sebagai Spirit Beast kontrak mu"

Mendengar jawaban itu, Feng Yun tampak berfikir sembari mengelus dagunya yang masih mulus belum ditumbuhi janggut. Ia tentunya sudah mengetahui tentang pembuatan kontrak dengan Spirit Beast dari buku yang pernah ia baca..

Ketika seorang membuat kontrak dengan Spirit Beast, maka ia akan memiliki kekuatan tambahan ketika bertarung. Pada tingkat kultivasi tertentu, orang itu dapat melakukan penggabungan dengan spirit Beast yang di kontrakannya. Hanya saja, ketika sudah berhasil menjalin kontrak dengan Spirit Beast, maka sumber daya yang di butuhkan orang itu semakin banyak, karena dantian miliknya sudah terikat dengan spirit Beast. Di lain sisi, jika sebelum menjalin kontrak, kekuatan Spirit Beast berada di atas kekuatan calonnya, maka ketika kontrak sudah terjalin, kekuatannya akan dikekang sehingga membuat kekuatannya menurun hingga satu tahap di bawah tuannya.

Hal ini tentu menjadi perhitungan bagi Feng Yun. Masalahnya saat ini sumber daya yang ia butuhkan saja sudah banyak, apalagi jika ia membuat kontrak dengan Xiao Fei. Selain itu, ia juga mempertimbangkan kekuatan milik Xiao Fei saat ini yang menurutnya sangat berguna jika ia salah menyinggung orang.

"Aku tidak ingin mengekang kekuatanmu.." Feng Yun menghentikan perkataannya kemudian ia mengambil minum yang telah dipesannya dan meminumnya. ".. Lagi pula, kau sudah masuk ke dalam daftar orang penting dalam hidupku. Jadi tidak pantas rasanya jika kau menjadi bawahan ku" sambungnya sembari menyentuh hidung Xiao Fei.

Xiao Fei yang disentuh hidungnya, langsung menundukkan kepala karena malu. Apalagi di tambah dengan ucapan Feng Yun yang membuat wajahnya yang cantik memerah seperti tomat.

Seluruh pengunjung yang masih memperhatikan keduanya langsung menatap iri pada mereka. Hanya saja mereka tidak mengambil tindakan karena Xiao Fei sedikit mengeluarkan auranya agar tidak ada yang berani melangkah.

"Beruntung sekali pemuda itu"

"Kau benar, andai saja wanita itu tidak memiliki kultivasi, sudah ku rebut dia sejak tadi"

"Sudah-sudah! Kalian diam saja! Apa kalian tidak merasakan aura wanita itu tadi?"

Semuanya pun mengalihkan perhatian mereka usai merasakan sedikit aura yang di keluarkan oleh Xiao Fei. Niat jahat yang muncul di hati mereka, seketika itu pun menghilang.

Sementara itu, Feng Yun tentunya dapat merasakan aura yang di keluarkan oleh Xiao Fei, namun ia sama sekali tidak perduli karena aura itu tidak ditujukan padanya. Ia terus melanjutkan makannya hingga habis lalu membayar dengan beberapa koin emas kepada pelayan untuk membayar makanan dan mengganti kerusakan yang ia perbuat.

Bersambung>>>