NovelToon NovelToon
Between Orion And Cassiopeia

Between Orion And Cassiopeia

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Claudia Diaz

Sekuel novel Rain & Sunny

Cinta itu berhak memilih kepada siapa ia akan berlabuh dan juga cinta itu tidak memandang status.

Begitulah yang dirasakan pemuda bernama Cyril Orion Stevenson. Ya, ia merasakan cinta itu tumbuh dalam hatinya secara tak sadar.

Jantungnya seakan digedor paksa oleh sesuatu yang bernama cinta kala melihat Irene Cassiopeia Jonathan sang sepupu.

“Jika cinta berhak memilih, lantas mengapa cinta kita seolah ada yang menghalangi?"

- Cyril Orion Stevenson -

“Aku tahu bahwa aku juga mencintaimu, tapi aku juga tahu bahwa perasaanku padamu adalah sebuah kesalahan."

- Irene Cassiopeia Jonathan -

Akankah mereka dapat bersatu?
Atau justru menemukan cinta yang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Claudia Diaz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Beraktivitas

Orion sudah pulang dari rumah sakit. Namun, hari ini ia izin tidak kuliah, dikarenakan saat ini sedang ada pekerjaan penting dari sang ayah, yakni menguji senjata api sebelum diperjualbelikan.

Saat ini ia sedang berada di ruangan khusus. Di sampingnya sudah ada Triton yang mengamati.

Dor!

Dor!

Dor!

Peluru melesat mengenai target. Suara tepukan tangan yang sarat akan kepuasan mulai terdengar.

“Kau dapat menggunakannya dengan baik anakku," puji Triton.

“Senjata Daddy benar-benar luar biasa! Aku suka sekali dengan senjata ini. Sayang sekali kalau ini dijual, Dad!"

“Itu belum apa-apa. Itu masih senjata api yang biasa, makanya kujual," ucap Triton.

“Senjata seperti ini saja dibilang biasa saja, lalu yang luar biasa itu seperti apa?" batin Orion bertanya-tanya.

“Apa yang sedang kau pikirkan, wahai Anak Muda?" tanya Triton dengan senyuman yang ... entahlah.

“Ah, tidak ... aku hanya berpikir jika senjata api seperti ini saja, Daddy bilang biasa saja, lalu yang luar biasa itu yang seperti apa?" tanya Orion.

“Ya ... seperti itu," jawab Triton terdengar ambigu.

Orion hanya mengernyitkan dahi. Kenapa jawaban daddy-nya terdengar ambigu. Apa ada senjata lain yang daddy-nya sembunyikan.

“Apakah Daddy memiliki senjata rahasia?" tanya Orion ingin tahu.

“Tidak ada," jawab Triton singkat.

“Akan tetapi, jawaban Daddy seperti, Daddy menyembunyikan sesuatu dariku," kata Orion lagi.

“Mungkin hanya perasaanmu saja," Triton menyahut sekenanya.

“Kenapa Daddy ingin aku mencobanya?" tanya Orion lagi.

“Aku hanya ingin kau paham dengan apa yang keluarga ini mulai, Nak," jawab Triton. Orion menatap Triton dengan tatapan bingungnya, “lebih tepatnya apa yang aku mulai."

“Tunggu, berarti Granddad membuat bisnis ini karena Daddy, begitu?" tanya Orion, Triton mengangguk mengiyakan, “kenapa bisa semua ini karena Daddy?"

“Belum saatnya kau tahu, dan mungkin lebih baik jika kau tidak mengetahuinya untuk selamanya, yang terpenting sekarang adalah suatu hari nanti ini akan menjadi tanggung jawabmu, karena adikmu sudah memilih jalan seperti Mommy," jelas Triton.

Triton melangkahkan kakinya meninggalkan Orion di ruangan tersebut dengan segudang pertanyaan di benak putra sulungnya.

“Daddy yang tiba-tiba berubah sendu, atau aku yang salah lihat?" Orion bergumam dengan rasa sejuta penasaran yang berkumpul di hatinya.

Sebelum benar-benar keluar dari ruangan uji coba, Triton membalikkan badannya dan berkata, “Hari ini kau harus latihan beladiri dengan salah satu pengawal kepercayaanku."

“Kenapa bukan dengan Daddy saja?" tanya Orion bingung. Biasanya sang daddy akan melatihnya.

“Aku harus segera berangkat, jadwal praktikku dimulai 1 jam lagi," Triton menjawab sambil berlalu.

“Ya sudahlah," jawab Orion dengan raut wajah masamnya. Ia juga bergegas ke ruang latihan khusus beladiri.

Sementara itu, Triton tengah berbicara dengan seseorang melalui telepon.

“Iya, aku akan segera ke sana. Tunggulah sebentar lagi," kata Triton. Ia segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

Sedangkan Orion berlatih beladiri dengan sangat serius hari ini. Dengan kaki yang tegap membentuk gerakan kuda-kuda. Berbagai serangan ia keluarkan dan pengawal tersebut menangkis serangan sang tuan muda.

“Serangan yang bagus, Tuan Muda. Ayo lakukan sekali lagi!" ucap pengawal.

Bugh!

Bugh!

Set!

Bugh!

Ia terus mengeluarkan gerakan-gerakan beladiri yang sudah diajarkan oleh sang ayah. Pengawalnya dengan setia mendampingi latihan tuan mudanya tersebut.

Dengan napas yang menderu, Orion terlihat serius pada latihannya kali ini hingga keringat membanjiri seluruh tubuhnya. Ya, dia harus menjadi seseorang yang kuat, bukan? Jika tidak, bisa-bisa namanya dicoret dari kartu keluarga Stevenson.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Berbeda dengan Cassie yang saat ini tengah mengerjakan tugas kelompok bersama dengan teman-temannya. Ia terlihat serius saat membuat pola untuk desain pakaiannya. Namun, yang namanya tugas kelompok pasti akan selalu ada sedikit drama di mana satu orang serius bekerja, satu orang lagi terlihat pura-pura bekerja, sedangkan yang lain hanya menumpang mendapatkan nilai.

Hal ini juga dirasakan oleh Cassie. Ia hanya mampu menghela napas saat melihat teman-temannya sibuk dengan dunianya sendiri, entah apa yang mereka bicarakan, Cassie tidak tahu, tapi satu hal yang Cassie yakini mereka bukan membahas tugas kelompok, melainkan hal yang tidak penting.

“Cassie, apakah tugasnya sudah selesai?" tanya teman satu kelompoknya. Nah, selain mereka hanya menumpang nilai dan tidak acuh dengan tugas, tapi mereka bertingkah seolah-olah mereka ketua yang hanya mampu menyuruh ini dan itu, tanpa ada niat turun tangan.

“Belum, kalian tidak lihat jika aku hanya bekerja sendirian?" jawab Cassie sedikit ketus.

“Hei, kenapa kau ketus sekali menjawabnya. Kami, kan hanya bertanya?" tanya temannya dengan nada kesal.

“Kau ... kau lebih baik tidak perlu bertanya apakah sudah selesai atau belum jika kau tidak ingin membantuku mengerjakan tugas ini, atau aku tidak akan menulis namamu dalam tugas kelompok hari ini?" desis Cassie kesal. Ya, sifat sang ayah juga mengalir dalam dirinya meski hanya sedikit.

“Kau berani menantangku?" tanya temannya dengan nada sedikit meremehkan.

“Kenapa harus takut?" tantang Cassie.

“Sialan kau Cassie. Kau itu hanya anak cupu di kampus ini. Berani-beraninya menantangku?!" ucap temannya itu berang dan mendekati Cassie, berniat untuk memberinya pelajaran. Tangannya sudah siap untuk melayangkan tamparan keras, tapi dengan cepat juga tangannya dicekal oleh seseorang.

“Jauhkan tangan busukmu dari Cassie gadis sialan, atau kau akan merasakan pisau bedah ini menancap di kepalamu, sekarang juga?!" desis Leander dengan nada mengancam di sebelahnya juga ada Stephanie.

“Dasar gadis miskin! Seharusnya kau itu bersyukur bisa diterima di universitas ini, dan jangan berulah, bukannya sok memerintah seperti anak orang kaya," cibir Stephanie pada gadis yang hendak berbuat buruk pada sahabatnya itu.

“Lepaskan tanganku, ini sakit!" desis gadis itu. Namun, Leander justru mencengkeramnya makin erat hingga membuat gadis itu mengerang kesakitan.

“Jangan pernah mengusik Cassie lagi, atau kau tidak akan pernah bisa berkuliah di sini dan universitas mana pun!" ancam Leander.

“B-baiklah, a-aku tidak akan mengulanginya, maafkan aku. Sekarang tolong lepaskan aku," mohon gadis itu pada Leander.

“Ini tidak hanya berlaku untuk teman kalian, tetapi juga untuk kalian, mengerti!" ucap Leander memberi peringatan.

“M-mengerti," jawab mereka terbata. Kemudian Leander melepaskan cekalannya. Gadis itu langsung menarik tangannya begitu cekalannya terlepas. Pergelangan tangannya menjadi merah dan tulangnya seakan remuk akibat cekalan tangan yang terlalu kuat.

“Kami pergi dulu Cassie. Susul kami di kantin jika jam kuliahmu sudah selesai!" ucap Leander pada Cassie, Cassie hanya mengangguk.

Leander dan Stephanie meninggalkan Cassie dan berjalan ke arah kantin, sementara Cassie melanjutkan tugasnya yang tertunda.

“Untung kita cepat datang, jika tidak sudah dipastikan kau akan diamuk oleh Orion karena Cassie terluka," ucap Stephanie sambil mengelus dada.

“Dia memang berlebihan jika menyangkut si polos itu, dasarnya saja brother complex!" sahut Leander.

“Dia akan menenggelamkan dirimu jika mendengar kau mengatainya brother complex," ucap Stephanie seraya terkikik.

“Dia tidak akan mendengar kita, saat ini dia sedang menjadi asisten Daddy untuk pekerjaan penting, kau tahulah."

“Hah, pekerjaan yang berbahaya lagi?"

“Tidak juga, cuma uji coba. Hari ini giliran Kakak setelah aku melakukannya minggu lalu," jawab Leander.

“Karena bisnis itulah perusahaan keluargamu berkembang pesat, bahkan mengalahkan perusahaan Jonathan."

“Sebenarnya, perusahaan Jonathan yang masih unggul saat ini, dan soal bisnis yang berkembang pesat, bukan karena bisnis itu saja, tapi juga ada yang lain," jelas Leander.

“Kau tidak tahu kabar terbaru hari ini. Aku melihat di majalah bisnis, di situ dikatakan bahwa perusahaan Stevenson adalah perusahaan tersukses tahun ini, dan meraih peringkat pertama, mengalahkan perusahaan Jonathan."

“Benarkah? Daddy memang hebat! Semoga saja Uncle Rain tidak frustasi karena perusahannya sedikit menurun, ha-ha-ha ...." Leander sedikit tertawa.

“Ya, Daddy Triton memang luar biasa! Tidak berambisi, tapi perusahannya sukses besar," Stephanie merasa kagum.

“Begitulah Daddy jika sedang serius dalam suatu hal. Apalagi pekerjaan, makanya Uncle Kurama itu takut dengan Daddy jika sudah serius, ha-ha," ucap Leander dengan tawa kecil. Stephanie hanya menggelengkan kepalanya.

1
Utayiresna🌷
hebat Orion🙈
Utayiresna🌷
astaga Orion, berarti telingamu sudah gak polos lagi/Sob/
Utayiresna🌷
syukurlah
Utayiresna🌷
tidak apa - apa asal ketemu Cassie🤪
Utayiresna🌷
Astagaa,, Cassie lebih baik jangan kepolosan mu entar udah gak ada/Sob/
Utayiresna🌷
Persis diriku/Sweat/
Utayiresna🌷
jijik?/Sweat/
Utayiresna🌷
di banting /Grin/
Utayiresna🌷
si boy memang cerdik berbuat alasan/Sweat/
Miyatun Nasa
1🐠+1🌹for U
Claudyz Kim 🐻🐧: Thank you 🙏🥰
total 1 replies
Miyatun Nasa
masih di belum.di kirim sama JNT
Claudyz Kim 🐻🐧: Ora JNE wae, Mak?
total 1 replies
Miyatun Nasa
mulutmu yon
Claudyz Kim 🐻🐧: Gek Sinau biologi kok
total 1 replies
Miyatun Nasa
eksklusif man
Claudyz Kim 🐻🐧: iya dungs
total 1 replies
Miyatun Nasa
pohon mangga belakang rumahku buahnya jatuh ke selokan terus terseret arus pas banjir , hilang jauuuuhhh sekali
Claudyz Kim 🐻🐧: Eman-eman 😭
total 1 replies
Miyatun Nasa
ora mudeng aku
Miyatun Nasa: sami sami . lop yu tu
Claudyz Kim 🐻🐧: Artinya, Matur nuwun Lik. love you
total 2 replies
Miyatun Nasa
harusnya kamu yang masak buat daddy
Claudyz Kim 🐻🐧: Rion males Masak
total 1 replies
Miyatun Nasa
gak jelas lu Dad , lebih baik gk tau selamanya, tp suatu saat jadi tanggung jawab mu
Claudyz Kim 🐻🐧: Abot Mak
total 1 replies
Miyatun Nasa
senjata rahasia mu ya
Claudyz Kim 🐻🐧: Heemm? 🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar
Kirain Pedrosa moto gp 🤣🤣🤣
Claudyz Kim 🐻🐧: bukan atuh 🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar
bagus,ikuti hatimu 👍
Claudyz Kim 🐻🐧: Cassie: “Siap Eonnie."
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!