NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Gangster / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mr.A

Percintaan antara gadis konglomerat dari ibu kota dengan pria miskin pinggir desa. Hidup di daerah yang memandang kasta dan mengelompokkan orang sesuai kekayaan yang mereka punya, bagaimana kah mereka berdua akan bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16.Kau Marah?

10 Desember 2011, Pasar Terbesar Desa Raytgon

Berbeda dengan hari-hari yang sebelumnya mendung, saat ini langit di sekitaran desa Raytgon tengah terang-terangnya. Aktivitas di area dalam pasar pun terlihat stabil. Para pengunjung juga semuanya berjalan kaki. Seperti yang saat ini dilakukan oleh Lily.

Wanita dengan dress casual dan rambut hitam kecoklatan yang tergerai itu, saat ini tengah mengayunkan langkah mendekat ke sebuah warung sederhana, tempat di mana dia dan Fahmi beberapa hari lalu menghabiskan waktu.

"Eh, Nona?" Ibu pemilik warung langsung menyapa dengan nada bicara yang terkesan kaget.

Lily hanya menyunggingkan senyum untuk menjawab sapaan terkejut dari Ibu bernada bongsor itu. Wanita itu terlihat menoleh ke kanan dan kiri seperti ingin mencari seseorang.

"Nona cari Fahmi, ya?" tebak Ibu pemilik warung itu dengan posisi yang sudah terlihat berdiri di belakang etalase rotinya. Senyum wanita paruh baya berbadan bongsor itu terlihat semakin merekah.

Lily kembali tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ibu pemilik warung itu terlihat semakin senang, "Kalau begitu, Nona duduk dan tunggu saja di sana. Fahmi sepertinya akan datang sebentar lagi."

Lily menganggukkan kepalanya dan langsung memposisikan diri untuk duduk di tempat yang sama. Wanita itu kembali mulai melihat ke arah sekitar. Ada banyak sekali pengelihatan yang dia dapatkan. Mulai dari para buruh yang mondar mandir mengangkut banyak sekali barang, lalu ada juga para pengunjung yang terlihat berjalan dengan tergopoh-gopoh.

Wanita itu terlihat tersenyum menikmati pemandangan itu, 'aku harap Fahmi tidak merah denganku. Tapi, jika dia marah, aku tinggal mengatakan alasannya saja,' batin perempuan itu dengan raut wajah yang terlihat tenang.

Iya, Lily punya alasan kenapa tidak ikut datang ke pasar beberapa hari terkahir ini. Dia tidak diizinkan oleh Tuan Restofer karena kejadian roti Scone waktu itu. Disaat ibunya sering bolak balik ke pasar, dia tidak pernah diajak. Akan tetapi, dengan segala yang dia punya, Lily bisa bernegosiasi dan ayahnya kembali memberikan dia izin.

"Ini di makan dulu, Non," ujar Ibu pemilik warung itu sembari menghidangkan seporsi spaghetti yang masih mengepulkan asap panas untuk, Lily.

Lily terlihat kaget. Masalahnya dia belum sama sekali membuat pesanan, tapi si Ibu pemilik warung itu sudah menghidangkan itu untuknya. Bahkan ada segelas kopi susu tarik juga yang dibawa oleh Ibu-ibu tersebut.

"Tenang, ini sudah di pesankan oleh Fahmi dua hari yang lalu kok. Karena Nona waktu itu tidak datang, dia mengatakan untuk memintaku langsung menghidangkan saja saat Anda ada di sini. Semua sudah di bayar juga," ujar Ibu pemilik warung itu menjelaskan Lily yang terlihat kebingungan.

Sementara di sisi Lily. Perempuan itu langsung menyunggingkan senyum dan menganggukkan kepala untuk mengucapkan terima kasih.

"Saya permisi dulu, Non. Selamat menikmati," ujar Ibu pemilik warung dan langsung ngacir kembali ke tempatnya.

Lily yang sudah mendapati kopi dan spaghettinya, tentu langsung menikmati hidangan itu. Terlebih lagi, tadi di rumah dia sebagai tidak menyantap sarapannya hanya untuk memakan makanan enak ini.

'jika Papa sampai tahu aku makan makanan dari luar tembok, bisa habis aku. Tapi, untung saja dia tidak tahu,' batin Lily dengan cekikikan lucu di dalam hatinya.

Hal pertama yang Lily nikmati iyalah kopi susu tariknya dulu. Dia terlihat menghirup dalam-dalam aroma kopi itu, lalu kemudian mulai menyesapnya dengan perlahan. Ternyata rasanya tidak berubah, masih enak seperti saat pertama perempuan itu mencobanya untuk pertama kali.

Setelah menyicip minuman, Lily kemudian beralih ke piring spaghettinya. Wanita itu bergerak mengangkat piring itu dengan tangan kirinya, lalu menggunakan tangan kanannya untuk memegangi garpu dan mulai mengaduk-aduk mie yang ada di sana.

Bahkan, kakinya yang tadi terlihat masih menjuntai jatuh sudah dia naikkan ke tempat duduk. Dia juga membuat posisi satu kakinya terlipat di permukaan tempat duduk dan satunya lagi terlepas dengan posisi berdiri. Singkatnya, dia saat ini duduk seperti posisi yang Fahmi lakukan beberapa hari yang lalu.

'tidak buruk juga makan dengan posisi duduk seperti ini,' batin perempuan itu dan mulai hendak memasukkan suapan spaghettinya untuk yang pertama.

Akan tetapi, saat ujung garpu yang sudah berisi spaghetti itu dekat dengan mulutnya, tiba-tiba saja gerakannya terhenti karena kedua matanya melihat sosok Fahmi yang memperhatikan dari jauh.

Lily langsung tersenyum lebar. Dia dengan gerak cepat memasukan suapan pertama spaghettinya, lalu kemudian meletakkan kembali piring itu ke permukaan tempat duduknya. Lily memilih untuk bangkit dari duduknya dan langsung berlari kecil menyusul Fahmi yang masih berdiri diam dengan kedua mata melihat ke arahnya.

"Masih ingat ke sini kamu?" tanya laki-laki itu dengan nada dan raut wajah yang terkesan sedang kesal.

Lily yang baru saja menelan makannya itu, langsung memberikan sebuah senyum yang lebar. Bahkan satu tangannya terangkat untuk memberikan sebuah lambaian tangan.

Fahmi yang melihat itu terlihat tidak tertarik. Dia tanpa bicara lagi langsung melakukan gerakan berbalik pergi. Benar, tanpa ada kata-kata yang menjelaskan Lily harus bagaimana, dia memilih untuk meninggalkan perempuan itu.

Lily yang mendapati hal terbuat menaikkan alis matanya bingung, 'kenapa sikapnya dingin begitu?' batin wanita 20 tahun itu bertanya dan terlihat langsung mengejar langkah Fahmi yang pelan.

Saat ini laki-laki itu terlihat sedang membawa beberapa barang yang kelihatan lumayan berat. Dia terus saja mengayunkan langkah dan tidak peduli dengan sosok Lily yang saat ini sedang berjalan cepat mengikuti gerak kakinya.

Sementara di sisi Lily, perempuan itu sekarang sedang mengikuti gerak langkah Fahmi dengan raut wajah yang kebingungan. Merasa kehadirannya tidak di anggap, Lily berniat meraih lengan laki-laki itu, tapi Fahmi yang sadar langsung mempercepat langkahnya.

"Pergilah. kau menganggu saja," usir Fahmi dan langsung masuk ke sebuah gang untuk keluar dari area dalam pasar. Lily yang mendengar itu tersentak kaget, tapi dengan gerak yang cepat dia kembali mengejar laki-laki itu.

1
nova sari
asalamualaikum kak. aku vote pake kopi yah🥲🙏soal nya udah aku pake tadi vote nya gagal fokus soal nya
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Anonymous
Lanjut kak
Novie Achadini
lily meninggalnya knp thor penasaran akj
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Kasihan Fahmi n Lily. Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: Siap, kak. terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
bagus bgt critanya. karya lain dari othor judulnya apa? kadih tau dong
Call Me A: ada kak. besok aku rilis.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
kasian lily klo nggak dpt restu dari kel nya
Novie Achadini
bagus bgt critanya tapi agak swdih mikirun lily
Call Me A: makasih, kak. iya sedih banget + miris
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, makasih kembali
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih kembali.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih kembali
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!