jamZay darmawangsa keluarga terkaya di kotanya. Seorang Zay membenci para wanita terkenal, Apa lagi wanita cantik, yang memiliki banyak pesona. Bagi Zay, wanita cantik dan kaya akan banyak mempermainkan pria dan akan menjadikan pria sebuah pion atau ATM berjalan, dan untuk mereka pamerkan pada teman-temannya. Namun siapa sangka seorang Zay begitu benci dengan satu nama, dimana hingga sekarang pria itu begitu membencinya atas semua penghinaan yang iya terima dimasalalu.
Yuk mari ikuti kisahnya.
Follow IG : admiensyauqie
Follow Tiktok: Uqiee1280
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqie AlHaq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18
Zay menghela nafasnya dengan berat, Zay sungguh susah untuk meyakinkan mamah-nya, kalau jenny tidaklah seburuk itu, meskipun seorang model sekalipun, namun wanita itu tidak pernah macam macam sejak dulu.
Sedangkan Mamah Moana sendiri sungguh sangat menjaga bibit bobot keturunan sejak dulu, apa lagi soal pasangan hidup, wanita itu begitu teliti dengan semuanya.
Zay kepikiran, Jenny hanya akan di Australia tiga bulan, bagaimana jika pria itu gagal menghentikan pernikahan ini, Zay tidak sanggup jika harus kehilangan Jeny yang begitu pria itu cintai.
Pintu terbuka, Terlihat tuan Darmawangsa memasuki ruangan putranya juga, lagi-lagi pria paruh baya itu melihat kedua kesayangannya bertengkar soal perjodohan, dengan perbedaan pendapat tentunya, dan saling memberi tatapan tajam.
"Sudahlah mah, biarkan saja Zay memilih jodohnya sendiri, lagian dia sendiri yang akan menjalani-nya nanti, kenapa mamah bingung dengan hal itu" nasehat tuan Darmawangsa pada istrinya Moana, namun wanita itu sama sekali tidak peduli.
"Lihatlah, papah saja setuju dengan keinginan Zay, kenapa mamah tidak" protes Zay, sehingga dia kembali mendapat tatapan tajam dari mamahnya.
"Mamah tetap tidak peduli! apapun alasannya, mamah tetap pada pilihan mamah, yaitu Lilian"
"Dasar wanita dengan segala egonya" gumam tuan Darmawangsa, istrinya itu sungguh keras kepala sejak dulu, namun tuan Darmawangsa juga tidak merasa buruk, karena istrinya selalu memberikan yang terbaik sejak dulu dalam rumah tangannya, bahkan nyonya Moana tidak pernah Lalai mengurus anak-anaknya.
"Kita pulang saja mah, ini sudah hampir sore, papah sudah lelah" akhirnya keduanya pun berlalu dari sana, namun tetap saja nyonya Moana masih saja menggerutu sepanjang jalan, "kita restui saja hubungan Zay dengan jenny mah..."
Namun nyonya moana hanya diam saja, wanita itu segera turun dari mobil setelah sang supir menghentikan mobilnya dia depan mansion megah keluarga Darmawangsa, tuan Darmawangsa yang melihat itu hanya mampu menghembuskan nafasnya, pasti sang istri tercinta sedang ngambek, seperti yang sudah-sudah, jika tidak di dukung suaminya.
"Ada apa dengan mamah pah, apa soal perjodohan Kaka lagi?" Tanya raya yang kini berdiri disamping tuan Darmawangsa yang masih berdiri disamping mobilnya, raya baru pulang main bersama teman-teman-nya, dan melihat sendiri kalau mamahnya tengah merajuk.
"Biasa mama mu lagi ngambek, hanya karena papah meminta mamah merestui hubungan kakakmu dengan kekasihnya itu."
"Dih biarkan saja pah, mamah sudah biasa begitu, tapi ada bagusnya juga kalau Kaka sama orang Lain saja dari pada sama kak Jenny."
"Ada apa dengan Jenny memang, apa ada sesuatu yang terjadi, yang kita gak tau?" Tanya tuan Darmawangsa pada Raya, keduanya berjalan beriringan untuk masuk kedalam rumah.
"Tidak ada apa-apa pah, sudah Ayo cepat pah, kenapa jalan papah Lambat sekali, apa karena papah sudah tua" ejek Raya seraya berlari meninggalkan papahnya, tidak lupa juga tawanya terdengar jelas ditelinga sang papah, tuan Darmawangsa hanya tersenyum kecil melihat tingkah putrinya.
"Mau apa kalian disini, apa kalian sudah menjadi pengangguran sehingga jam 3 sudah disini?" Tanya Zay ketika melihat Key dan Ashoka masuk kedalam ruangannya.
"Santai bro, kita baru juga sampek, itu kenapa kerjaan kok masih numpuk, apa kamu sudah tidak lagi punya asisten" ejek Key dan ashoka, mereka melihat begitu banyak tumpukan berkas dihadapan Zay.
"Asisten saya sudah banyak juga kerjaan-nya, karena itu saya kerjakan sendiri sebagian.
"Sudah-sudah hentikan curhatan kalian itu, Ada pil setan mau gak?" ujar Asoka Sabil menaikan alisnya.
"Sialan!!"
Who knows
Gurih gurih.. nyoooyyy