" Tidakkah kau malu?? Bermain kotor bersama dengan suami orang? Jika aku jadi kau, lebih baik aku mati daripada menjadi simpanan pria beristri. " Sindiran dari Belleza Rodriguez, istri sah Tyreece.
" Kenapa aku harus malu? Suami mu sendiri yang merangkak naik ke atas ranjang ku.. Seharusnya kau sadar diri, tidak mungkin suami mu mencari kepuasan diluar rumah, jika saja kau..... Bisa memuaskannya. " Balas Roseline tidak mau kalah.
Dengan gilanya Roseline menerima begitu saja ajakan seorang pria yang menginginkannya menjadi simpanan setelah Roseline menabrak mobil pria itu. Saking patah hatinya Roseline hingga dirinya bahkan tidak sadar jika suatu hari nanti keputusannya ini akan membawanya pada malapetaka.
Bagaimana nasib Roseline selanjutnya?
Apakah cinta pria itu bisa membawa Roseline menjadi istri sah?
Ataukah selamanya Roseline akan tetap menjadi simpanan pria itu?
Dan bagaimana jika hadir pria lain dalam hubungan gelap Roseline dan pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little ky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Meluangkan waktu sekedar untuk menjemput putra semata wayangnya sekolah di tengah padatnya jadwalnya Roseline sebagai CEO de Beauty, merupakan bentuk sebuah dukungan untuk sang putra dalam menyambut lingkungan yang baru. Roseline ingin memantau setiap proses baru yang sedang Syon jalani dengan sebaik mungkin karena tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk.
Syon yang selama ini antipati terhadap pergaulan dengan teman sebayanya, mulai menunjukkan perubahan setelah satu sekolah dengan para sepupu. Untuk itu, Roseline tetap harus memantau perkembangan Syon dan memastikan jika tidak ada hal buruk yang kembali membuat Syon menarik diri dari pergaulan. Roseline ingin Syon tumbuh dan berkembang layaknya anak-anak lain seusianya.
Disinilah Roseline sekarang, berdiri di depan pintu kelas Syon, menanti sang putra keluar kelas. Jam pelajaran telah usai beberapa menit yang lalu dan sudah ada beberapa murid sekelas Syon yang sudah keluar. Dengan sabar Roseline menanti sang putra tak lupa dengan senyum seluas samudra yang terpatri di wajahnya.
" Mommaaa.. " Syon berlari keluar dan langsung memeluk Roseline.
" My Prince.. Bagaimana hari mu di sekolah? " Roseline mensejajarkan tingginya dengan sang putra memeluk dengan erat dan mengecup kedua pipi sang putra.
" Baik.. Aku punya teman baru dan mereka menyenangkan. Thanks, momma.. " Alis Roseline naik sebelah. Dalam hal apa putranya berterima kasih.
" For everything.. "
Manisnya...
Roseline selalu tersenyum dan tertawa dengan semua tingkah Syon yang menurutnya sangat manis sekali. Hari-hari Roseline selalu dipenuhi dengan sukacita untuk dan demi putra semata wayangnya ini. Apapun, akan Roseline berikan hanya demi melihat putranya yang selalu bersikap manis ini tersenyum dan tertawa.
Roseline menggandeng Syon meninggalkan kawasan sekolah. Menuju ke tempat parkir dimana mobilnya berada. Agak sedikit jauh karena tadi Roseline sempat mampir sebentar menemui Ceena di gedung kantor yayasan yang letaknya bersebelahan dengan kawasan sekolah yayasan JN.
" Makan siang bareng? " Roseline menawarkan.
" Drive thru?? " Syon bertanya dengan puppy eyesnya. Merayu Roseline karena memang sangat jarang sekali Roseline mengizinkan Syon makan makanan cepat saji.
" Hanya hari ini, untuk satu bulan ke depan. " Syon mengangguk senang.
Roseline pun bergegas menjalankan mobilnya. Masih ada waktu satu jam sebelum dirinya mengikuti rapat peluncuran produk terbaru de Beauty. Roseline ingin memanfaatkan satu jam ini untuk bersenang-senang bersama putra tercintanya.
*
*
HAH..
HAH..
HAH..
" TUAN... " Abizar berlarian tunggang langgang mengejar sang tuan yang tiba-tiba lari tanpa tujuan entah mengejar apa. Padahal, mereka tengah menunggu putri dari sang tuan yang datang ke sekolah ini untuk menjemput sepupunya.
" Ada ap....??? " Ucapan Abizar langsung dipotong begitu saja oleh Tyreece.
" Dia disini.. Dia ada disini.. Ab, dia.. Dia ada di kota ini.. " Ucap Tyreece putus-putus.
Abizar tersentak..
Cara tuannya memandang dirinya barusan, sama seperti cara tuannya memandang dirinya delapan tahun yang lalu. Cara pandang dari seseorang yang putus asa, kehilangan, tertekan, dan sedih. Abizar tahu, jika sudah seperti ini berarti tuannya telah kembali bersinggungan dengan masa lalu sang tuan yang belum usai. Dan satu-satunya yang bisa membuat tuannya seperti ini hanyalah...
ROSELINE EDITHE...
" Mungkin ada salah lihat tuan.. ' Dia ' tidak mungkin ada di kota ini. " Itulah yang Abizar yakini.
" Aku tidak mungkin salah mengenali ' dia '.. Tidak mungkin.. Aku sangat hafal siluet nya... Dan aku tahu itu... ' dia '.. " Tubuh Tyreece bergetar.
Secepat yang Abizar bisa, dirinya langsung menopang tubuh besar sang tuan. Tahu jika sebentar lagi sang tuan akan limbung. Masa lalu itu, wanita itu, membawa kebahagiaan yang teramat besar untuk sang tuan juga derita tak berujung serta penyesalan mendalam untuk sang tuan.
Roseline...
Wanita ini adalah obat juga virus bagi seorang Tyreece Gustavo Volcov. Mengobati juga menyakiti, memberi suka dan duka dalam satu waktu. Meski begitu, Tyreece mencintai Roseline ditengah rasa bencinya pada wanita yang telah memporak-porandakan hidupnya, hatinya dan pikirannya. Tyreece akan menjadi seperti orang gila saat bersinggungan dengan semua hal tentang Roseline.
" Cari!! Aku ingin kau menggeledah kota ini untuk mencarinya! " Abizar menelan ludahnya kasar. Tatapan mata Tyreece saat ini siap menelan siapa saja yang berani melawan perintahnya. Lalu apa yang harus Abizar lakukan..
Sesuatu pernah terjadi dan Abizar tidak melaporkan semua itu pada Tyreece karena perintah seseorang. Jika sekarang Abizar mengatakan semuanya maka dirinya harus bersiap untuk menjadi tempat Tyreece melampiaskan semua emosinya dan tentu itu sangat tidak baik untuk Abizar sendiri.
' i'm gonna die.. ' batin Abizar gusar.
" Kau mendengar ku?? " Sentak Tyreece.
" Tentu, tuan.. Saya... Saya mengerti.. " Abizar lekas menelepon beberapa orang-orang yang berada di bawah kuasanya untuk segera melakukan apa yang Tyreece perintahkan.
Untuk urusan yang sekarang tengah dia pikirkan, biarkan nanti saja dia urus. Melakukan apa yang diperintahkan Tyreece jauh lebih penting saat ini. Abizar sungguh tidak ingin membangunkan singa yang tertidur itu karena amukannya tidak akan bisa ditanggung siapapun. Bersyukur, kedatangan Esma dan sepupunya yang adalah keponakan Belleza menyelamatkan Abizar dari situasi yang menekan dirinya.
" Dad.. Aku mencari daddy sejak tadi, tahunya disini.. Tapi kenapa daddy di tempat ini? " Tanya Esme bingung. Pasalnya Tyreece berada di tempat yang cukup jauh dari titik awal mereka janjian.
" Daddy ada urusan sebentar.. Apa sudah siap pulang? " Tyreece mencoba mengendalikan gejolak di hatinya di depan sang putri. Percayalah, Tyreece menyayangi Esme meski dia bukan putri kandungnya. Tapi Tyreece membenci Belleza hingga ke tulang-tulangnya. Wanita itu, telah menghancurkan seluruh hidupnya.
" Boleh mampir ke restoran dulu, dad?? Aku lapar.. " Esme nyengir kuda.
" Oke. "
Rombongan ini juga pergi meninggalkan sekolah yayasan JN dengan masing-masing permasalahan mereka. Entah apa yang akan terjadi di masa depan, yang Tyreece tahu dirinya akan kembali menghadapi masa lalunya, cepat atau lambat. Apakah dirinya sudah siap?
Tidak...
Tyreece takut..
Perpisahannya dengan Roseline saat itu, meninggalkan teka-teki yang tidak pernah berani untuk Tyreece selidiki. Ketakutan akan kebenaran jika memang Roseline mengkhianati nya, membuat Tyreece mengabaikan permasalahan itu. Tapi kini, setelah tanpa sengaja dirinya melihat wanita yang memiliki perawakan sama seperti Roseline, dirinya menyadari jika badai itu akan kembali bersamaan dengan kembalinya wanita yang telah menguasai seluruh hati dan hidupnya itu.
Tyreece tidak berani menebak atau berpikir jika memang semua yang dia takutnya benar terjadi. Tyreece tidak siap kembali hancur karena ekspetasi nya yang tidak sesuai kenyataan. Tyreece boleh memiliki tubuh yang tinggi, besar, sangar dan terkesan tak tersentuh. Tapi sesungguhnya, Tyreece tidak pernah berani menghadapi permasalahan di masa lalunya. Anggap saja dia pengecut, karena nyatanya memang seperti itu.
' Apa yang harus aku lakukan jika benar semua itu adalah sebuah kenyataan? Katakan pada ku my Rose.. Apa yang harus aku lakukan? '
