NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Pilihan Ayah 21

"Semoga harimu senang, Ra. Selamat bekerja." Istriku, tentu lanjutan satu kata itu diucapkan Riko dalam hati saat Rara hendak turun dari mobilnya.

"Kamu juga. Selamat bekerja, Mas." Rara berucap sembari menatap suaminya sekilas, lalu berjalan masuk ke dalam butiknya.

'Terimakasih.' gumam Riko pelan sembari tersenyum, seenggaknya panggilan untuk dirinya dari istrinya sudah mulai berubah, dan dia harus mensyukurinya walaupun Rara belum bisa menjadi seperti istri-istri lainnya yang pasti mencium tangan suaminya terlebih dahulu untuk berpamitan.

***

Melangkah masuk ke BC Corporate milik Ayah mertuanya, hari ini Riko merasakan hal yang berbeda.

Berbeda karena hari ini pertama kalinya ia masuk bekerja sebagai menantu Presiden Direkturnya, bahkan hari ini pula ia akan ditugaskan dimana ia akan berjauhan dengan istrinya selama sebulan lamanya.

"Pak Riko!" sapa para karyawan saat ia melintas membuat Riko tersadar dari pemikirannya sendiri lalu membalas sapaan mereka dengan senyum.

"Selamat atas pernikahannya ya, Pak. Semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Aaamiin." ujar Kevin, Asisten sekaligus sahabat Riko saat Riko hendak memasuki ruang kerjanya.

"Aaamiiin. Terimakasih, Vin." balas Riko sembari menepuk pundak sahabatnya lalu mengajaknya masuk ruangan agar formalitas antara mereka bisa dihilangkan sebentar.

"Sama-sama. Gimana rasanya pengantin baru? Kok kayaknya terlihat biasa aja. Enggak ada semangat-semangatnya." ledek Kevin yang membuat Riko tertawa pertama kalinya hari ini.

"Kamu ni ya kalau disuruh nebak muka orang memang paling jago, Vin."

"Ya gimana enggak jago, kamu aja tadi enggak sadar kan diperhatiin sama anak-anak sampai mereka nyapa kamu baru kamu sadar. Lagi mikirin apa memangnya? Enggak dapat jatah hari ini dari istri?"

'Boro-boro dapat jatah, nyium aja harus ada alesannya dulu, Vin.' gumam Riko dalam hati sembari geleng-geleng kepala yang membuat Kevin mengernyitkan dahinya.

"Kenapa sih? Lagi mikirin apa kamu itu, Pak Riko?" geram Kevin akhirnya karena Riko tak menanggapinya.

"Nanti sore aku harus berangkat ke Surabaya. Aku ditugasin sama Ayah buat nyelesain masalah yang ada di cabang sana." ujar Riko akhirnya yang membuat Kevin tersenyum meledek akhirnya..

"Oh! Karena mau berjauhan sama istri rupanya. Kenapa enggak kamu ajak aja coba? Biar enggak gegana kayak gini." balas Kevin yang membuat Riko menatapnya begitu dalam.

'Ajak? Apa iya Rara mau kalau aku ajak ke Surabaya?' tanya Riko dalam hatinya yang membenarkan ucapan Kevin, namun nyatanya ia tidak berani mengutarakan keinginannya itu pada istrinya.

"Aku tanya dulu ke Rara." tukas Riko lalu mereka pun kembali bekerja tanpa tau jika ada seseorang yang tak sengaja mendengar obrolan keduanya.

***

Panggilan tersambung.

Rara : Ayah! Ayah udah kangen ya sama Rara. Padahal kan kita baru tiga jam enggak ketemu lho, Yah.

Ayah Burhan : Iya, Baby. Ayah kangen sama kamu, Sayang. Gimana? Kamu mau ikut ke Surabaya sama Riko nanti sore?

Rara : Ayah nelpon Rara buat nanya ini? Bukan karena real kangen sama Rara, doang!

Ayah Burhan : Ayah tanya soal kamu dan suami kamu, Sayang. Hal penting kan?

Rara : Enggak! Enggak penting, Yah. Karena Rara enggak mau ikut ke Surabaya.

Ayah Burhan : Nanti kalau kamu kangen sama Riko gimana, Sayang? Sebulan lho Ayah nugasin dia di Surabaya.

Rara : Mau sebulan atau dua bulan pun, Rara enggak apa-apa, Yah.

Ayah Burhan : Kamu enggak ingat sama permintaan Ayah dan Bunda kemarin malam kan, Sayang? Ayah minta apa coba ke kamu.

Rara : Ayah enggak bermaksud ngusir Rara dari rumah kan? Yah, Rara nikah karena nuruti permintaan Ayah dan Bunda lho.

Ayah Burhan : Buat Ayah dan Bunda bangga karena berhasil mendidik kamu, Sayang. Ayah dan Bunda enggak ngusir kamu dari rumah. Mana tega Ayah melakukan itu ke kamu, baby. Tapi, Apa kamu enggak berpikir untuk melakukan sesuatu sebelum suamimu berangkat ke Surabaya, sayang? Memberikan ia sesuatu agar ia mengingat jika ia sudah punya istri, karena kalian baru menikah selama seminggu.

Rara : Sesuatu? Apa, Yah? Rara lagi enggak kepikiran beliin dia apapun. Lagian, dia kerjanya di perusahaan Ayah. Presdirnya juga Ayah, enggak mungkin dia berani macem-macem kan?

Ayah Burhan : Enggak macem-macem kalau dalam jangkauan Ayah. Di luar itu, kamu bisa jamin, Sayang?

Rara : Maksud Ayah apa, sih! Rara enggak paham maksud, Ayah. Rara juga lagi sibuk nih. Banyak pelanggan yang datang. Udah dulu ya, Yah. Sayang Ayah, Emuach!

"Ra--" baru saja Ayah Burhan hendak menyanggah omongan putrinya, Rara sudah memutus panggilan tersambungnya.

"Semoga keputusan Ayah dan Bunda kali ini enggak salah."

***

Satu jam sudah berlalu, namun Rara masih setia menggenggam hapenya setelah panggilan dari Ayahnya ia putuskan sepihak.

Bukan, bukan ia tidak tahu maksud dari perkataan Ayahnya tentang SESUATU yang harus ia kasih pada Riko agar laki-laki itu mengingatnya dan sadar jika sudah beristri.

Tapi, apa harus jika sudah menikah harus melakukan itu hanya agar selalu diingat oleh pasangan?

Baiklah, kalaupun iya, bukannya Ayahnya tahu jika ia butuh penyesuaian dengan Riko, yang baru Ia kenal seminggu sebelum pernikahan berlangsung.

Memang pernikahannya dengan Riko juga sudah berjalan selama seminggu, tapi, bukankah Rara sendiri yang sudah berkata dengan Riko jika ia tidak mau disentuh jika belum tumbuh cinta di hatinya?

Dan bukankah Riko sendiri yang bilang jika laki-laki itu ingin hubungan mereka berkembang secara alami, tidak adanya intervensi dari orang tua?

Huh! Rara kesal sendiri dalam pemikirannya tentang apa yang harus ia lakukan nanti saat Riko hendak pergi ke Surabaya.

Tok tok~~~

"Masuk." kata Rara pada karyawan yang mengetuk pintunya.

"Pak Riko sudah menunggu di luar, Mbak. Katanya mau menjemput." jelas karyawan tersebut yang dijawab oleh Rara, "Ya. Suruh tunggu sebentar."

Lima menit kemudian, Rara pun keluar dari ruang kerjanya dan wanita cantik itu mengernyitkan dahinya heran saat melihat salah satu karyawannya sedang berbincang dan tertawa bersama dengan Riko, suaminya.

"Apa mereka saling kenal? Kenapa akrab gitu ngobrolnya?" tanya Rara dalam hatinya yang sempat membuat ia berhenti sejenak dari jalannya.

Gadis cantik itupun mengingat perkataan sang Ayah yang bilang "Iya kalau dalam jangkauan Ayah. Kalau di luar itu?"

"Ekhem!" Rara berdehem akhirnya untuk memberi tahu keduanya jika ia sudah berada di dekatnya.

"Rara!" panggil Riko pada istrinya lalu menoleh pada Zahwa yang tadi mengobrol dengannya, "kita jalan dulu, Zahwa. Sampai jumpa lagi."

"Iya, Riko. Padahal aku masih kangen lho mau ngobrol sama kamu." jawab Zahwa lalu mengangguk pada Rara sekilas sebelum masuk ke dalam butik milik Rara yang membuat istri Riko itu mengernyitkan dahinya, heran.

"Ra! Jalan yuk." ajak Riko saat Rara tak kunjung melangkah mengikutinya dimana mobilnya berada.

"Kenapa udah jemput? Kan baru jam 12." tanya Rara saat mobil sudah dijalankan oleh Riko, meninggalkan butiknya.

"Ayah bilang, kita harus makan siang dulu sebentar sebelum kita kembali ke rumah untuk packing, Ra." balas Riko dengan sesekali menatap istrinya.

"Zahwa itu karyawan kamu ya? Dia teman saya sewaktu SMP, Ra." Riko kembali membuka percakapan saat Rara tidak membalas ujarannya.

"Iya, dia karyawanku. Dan aku enggak nanya dulunya dia teman kamu atau enggak." ketusnya.

"Iya. Tapi saya ingin menjelaskan agar kamu enggak salah paham." bijak Riko dengan lembut.

"Kenapa gitu?" tanyanya yang membuat Riko menggelengkan kepalanya pelan, "karena kamu istri saya, saya tidak ingin kamu marah diam-diam lalu semakin tidak mau menerima saya sebagai suami kamu kalau saya tidak menjelaskan, Ra." jawabnya yang membuat Rara kehilangan kata-kata.

Mereka pun saling berdiam sampai Riko membelokkan mobilnya di salah satu cafe, di mana ia meminta ruang lesehan privat untuk ia dan istrinya.

"Ra." panggil Riko seraya menyakinkan hatinya untuk memegang tangan istrinya yang ada di atas meja di depannya.

Bukankah mereka pernah melakukan hal yang lebih dari itu? Walaupun harus ada alasan, tapi mereka suami istri yang syah bukan? Pembenaran Riko dalam pikirannya.

"Ada apa?" tanya Rara menatap suaminya, dan tidak melepas tangan Riko yang berada di atas tangannya.

Gadis cantik itu mengingat kata Ayahnya yang menginginkan ia membuat kedua orangtuanya bangga karena telah mendidiknya dengan benar.

Dan sekarang, yang sedang menggenggam tangannya adalah suaminya, bukan?

Jadi, Rara tidak boleh menolak kan?

"Saya nanti mau ke Surabaya. Kamu mau ikut?"tanya Riko sembari mengencangkan genggaman tangannya pada tangan Rara, menyalurkan rasa yang saat ini sedang ia rasakan dan berharap sang istri juga merasakannya.

"Kenapa aku harus ikut?"

Mendengar pertanyaan istrinya, dengan terus menggenggam tangan Rara, Riko pun berpindah duduk di dekat istrinya. "Karena kamu istri saya. Kalau kamu mau, saya ingin kamu ikut." katanya sembari menatap lekat mata istrinya.

Bersambung...

1
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!