NovelToon NovelToon
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:25.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dia bukan pembunuh, namun dia di cap sebagai pembunuh oleh pria yang menjadikannya istri atas dasar dendam. Adiknya yang meninggal terjatuh dari atas gedung, dan menjadikan Laras sebagai tersangka pembunuhnya.

Kehidupan pernikahan yang tidak seperti Laras bayangkan. Hanya penuh dengan penderita dan siksaan. Namun, Laras tidak bisa terlepas dari Lin sampai dia puas melampiaskan dendamnya.

"Aku akan membuatmu menderita, sampai kau memilih untuk mengakhiri hidupmu sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suara Lin Yang Terdengar Nyata

Bukan lagi tentang menyesal dan sakit, saat ini adalah waktunya Lin untuk bertindak. Dia tidak mungkin terus berada dalam keterpurukan atas perginya Laras tanpa mencoba mencari keberadaan gadis itu. Benar apa yang di ucapkan oleh Axel, dia harus mencari banyak informasi tentang Laras saat ini.

Bukan hal sulit baginya untuk mengetahui tentang daftar penumpang yang di beberapa stasiun dan Bandara untuk menemukan nama Laras disana. Namun, sudah hampir semua Bandara dan Stasiun dan dia sudah mendapatkan daftar penumpang di hari itu. Tidak menemukan sama sekali nama Laras.

Bahkan Lin juga sudah meminta daftar penumpang dua hari berikutnya, karena takut Laras tidak langsung pergi di hari itu juga. Tapi nyatanya benar-benar tidak ada daftar nama Laras disana. Sekarang, Lin mulai bingung harus mencari Laras kemana lagi. Sementara dia benar-benar seolah mendapatkan jalan buntu.

"Sebenarnya kemana kamu pergi? Kenapa sampai sulit di lacak seperti ini"

Bahkan mau mengecek dengan keberadaan ponsel pun, Lin sadar jika Laras tidak lagi mempunyai ponsel sejak dia keluar dari Penjara. Jadi, tentu tidak akan bisa menemukannya. Sekarang dia sudah bingung harus melacak keberadaan Laras dengan cara apa lagi.

"Kembalilah, aku benar-benar merindukanmu. Jangan terus bersembunyi seperti ini, Sayang. Jangan menghukum aku dengan cara seperti ini"

Air mata menetes begitu saja mengenai kertas yang berada dalam genggaman tangannya. Semua kertas yang berserakan di atas meja kerjanya, benar-benar tidak berguna. Karena dia sama sekali tidak menemukan Laras.

"Aku merindukanmu.. Hiks..."

Tangisan yang tidak bisa lagi dia tahan, seolah rasa sakit ini begitu besar. Percayalah hidup dengan sebuah penyesalan, pasti akan lebih sakit. Dan sekarang, Lin sedang mengalami hal itu. Dia begitu sakit karena kehilangan Laras, dan rasa penyesalannya karena dia sudah memperlakukan Laras bak seperti hewan liar.

"Aku menyesal Ras, aku menyesal karena terus melukaimu. Maafkan aku, tolong kembalilah"

Sebuah ucapan yang sama sekali percuma. Karena jelas Laras sudah tidak berada disampingnya, dan untuk dia menyesal pun hanya sebuah keterlambatan. Kata maafnya yang tidak akan terdengar langsung oleh Laras sekarang. Karena gadis itu sudah pergi dari hidupnya dan memilih menyerah atas semuanya.

Sekarang, tinggalah Lin yang seorang diri dan hanya meratapi penyesalannya yang mungkin tidak akan mudah untuk dia bisa menemukan Laras dan mengungkapkan perkataan maaf secara langsung pada wanita yang sudah dia lukai tubuh dan hatinya.

Suara ketukan pintu membuat Lin langsung mengusap air matanya. Dia menatap orang yang dia suruh untuk menyelidiki tentang kematian adiknya itu. Sudah hampir tiga minggu masa penyelidikan ulang ini. Dan sekarang melihat orang itu datang menemuinya, Lin hanya berharap dia akan membawa sebuah kabar berita baik.

"Bagaimana?"

"Saya mendapatkan rekaman cctv yang hilang itu. Dan silahkan anda melihatnya dengan sendiri"

*

Lin melajukan mobilnya dengan kencang. Dia sudah tidak bisa menahan diri dan sudah begitu tersulut emosi. Bahkan sekarang saja dia tidak bisa menunda lagi untuk tidak pergi malam ini juga. Semuanya sudah jelas dan tentunya dia harus melakukan semuanya.

"Sial, kenapa aku bisa bodoh sekali dan malah menyalahkan orang yang jelas berniat untuk menolong adikku. Bodoh kau Lin!"

Merutuki dirinya dengan memukul kemudi. Dia sangat marah saat ini, terlebih marah pada dirinya sendiri. Bagaimana dia yang sudah membiarkan gadis yang dia cari selama ini pergi karena kekerasan yang dia lakukan. Bahkan sekarang dia mengetahui fakta lain yang semakin membuatnya terluka ketika mengingat semua yang telah dia lakukan pada Laras dulu.

"Maafkan aku Laras, aku memang terlalu bodoh sampai tidak tahu kebenarannya"

Lin terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, sampai dia tidak sadar jika lampu lalu lintas sudah berubah warna, seharusnya jalur yang dia tempuh berhenti di lampu merah sekarang. Tapi karena dia yang tidak benar-benar fokus pada jalanannya, membuat dia terus menginjak pedal gas.

Tin..tin.. Cahaya lampu yang begitu menyilaukan mata, membuat Lin langsung menoleh ke sampingnya. Dan sebuah truk berukuran besar menabrak mobilnya dengan keras. Mobil Lin jatuh berguling-guling di atas jalanan hingga berakhir di bahu jalan dan dengan sebuah benturan keras pada bahu jalan itu. Posisinya benar-benar terbalik. Entah bagaimana kondisi yang berada di dalam mobil itu.

Rintik hujan mulai turun, bahkan berubah menjadi hujan deras di tengah kecelakaan yang terjadi. Darah mengalir dari dalam mobil yang terbalik itu dengan air hujan.

"Laras, aku mencintaimu"

Suara sangat lirih yang teredam oleh suara derasnya hujan.

*

Laras, aku mencintaimu.

Deg,, seketika Laras langsung terbangun dari tidurnya. Entah dia bermimpi atau apa, tapi dia jelas mendengar suara Lin yang mengatakan kalimat itu. Laras tentu mengenal jelas suara suaminya itu.

Laras memegang dadanya yang tiba-tiba berdenyut nyeri. Entah kenapa, tapi tiba-tiba dia merasa tidak enak dengan  perasaannya saat ini.

"Ada apa ini? Aku kenapa?"

Laras bahkan bingung dengan keadaannya saat ini. Dia memilih turun dari tempat tidur dan pergi keluar kamar. Laras mengambil minum di dapur dan hanya duduk diam di kursi meja makan dengan segala pikirannya.

"Loh Ras, sedang apa kamu disini?"

Nara yang tiba-tiba muncul dan duduk disamping Laras. Dia berniat mengambil minum, tapi tidak menyangka jika Laras juga berada disini.

"Ada apa?" tanya Nara sambil menepuk bahu Laras, seolah dia tahu jika memang dirinya sedang ada hal yang di pikirkan.

Laras menggeleng pelan, dia juga tidak mengerti ada apa dengan dirinya saat ini. Padahal dia juga tidak bermimpi buruk atau apapun. Dia hanya samar mendengar ucapan 'aku mencintaimu' dengan suara Lin yang begitu jelas.

"Tidak papa Nar, aku hanya kebangun dan tidak bisa tidur lagi saja"

Nara menghela nafas pelan. "Kalau begitu, sebaiknya segera tidur saja. Ini masih larut"

Saat Nara sudah mengambil minum dan siap untuk pergi, namun Laras langsung menahan tangannya itu. Membuat Nara kembali duduk, karena dia tahu jika ada yang ingin Laras bicarakan saat ini padanya.

"Nar, aku tidak sedang bermimpi. Tapi, aku benar-benar mendengar suara Lin" ucap Laras.

Nara sedikit mengerutkan keningnya, dia juga bingung dengan  maksud ucapan Laras itu. "Lin? Tapi mana mungkin Ras, Pengacara Lin tidak berada disini"

"Aku tahu, tapi entah kenapa suaranya benar-benar terasa nyata"

Nara mengelus lengan Laras, dia tahu jika gadis ini memang mencintai suaminya. Apalagi mereka adalah teman masa kecil yang baru dipertemukan kembali. Meski perlakuan Lin yang begitu kasar padanya, tapi seolah Laras tidak bisa merubah perasaan cinta itu menjadi benci.

"Mungkin kamu hanya kecapean saja. Kamu terlalu banyak pikiran sampai seperti ini. Sekarang istirahat saja ya" ucap Nara.

Laras juga tidak mungkin memaksa Nara untuk percaya ucapannya. Jadi dia hanya mengangguk saja.

Bersambung

1
Ira Nadira
Luar biasa
Ira Nadira
tak terasa air mata ku mengalir meratapi nasip laras yg menyedihkan yg selalu disakiti suaminya sendiri😭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ya thor penasaran kisah reni alex,,,di tunggu ya,,,
Pujiati Astuti
akhirnya Laras mau juga ikut sama Lin, memang suami istri itu harus selalu bersama Laras dukana pun suami tinggal

lanjut kak tetap semangat ya upnya 💪💪🤗🤗
Pujiati Astuti
pasti hatimu makin lega kan Lin setelah mendengar apa yang oma mu katakan
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ahhh senangnyaaa oma dah ngrestuin laras ma lin,,,smoga gk ada masalah lagi ya,,,
Pujiati Astuti
hati² Laras bisa² bangun pagi kamu ngak bisa jalan karena hukuman si Lin 😁😁😁🤭🤭🤭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
bahagia slalu kalian,,,smoga gk di kasih rintangan lagi ma othor ya,,,
Pujiati Astuti
pengacara Lin sudah ter,,,,, ter,,,,, sama Laras 😁😁🤭🤭

lanjut kak tetap semangat 💪💪💪
Pujiati Astuti
dulu cucunya sekarang omanya semangat ya Laras buat meluluhkan dan mendapat kan restu dari oma
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
sungguh berat ya ras unt kmu bahagia,,,masih ada rintangan lagi yg harus kamu hadapi,,,
Fera Susanti
konflik baru
Pujiati Astuti
tukang bener si oma meminta Lin menceraikan Laras, apa yang akan Lin lakukan ya menurutin permintaan si oma atau menolaknya ya 🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
waduh apakah Lin akan dipisahkan dari Laras sama omanya 🤔🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
akhirnya Loh sudah bisa melihat Laras dan bertambah lagi suami bucin selain Zayyan 😁😁😁
Olvin Doe
Biasa
Olvin Doe
Buruk
Nita.P: Terima kasih atas penilaian anda terhadap novel saya. semoga jika nanti anda membuat karya, tidak ada yang menilai dengan bintang satu seperti ini ya..
total 1 replies
Pujiati Astuti
lanjut kak tetap semangat upnya 💪💪💪
Pujiati Astuti
lanjur kak semangat 💪💪
Pujiati Astuti
yang dipanggil sayang sama suaminya malah bengong 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!