NovelToon NovelToon
TERIKAT CINTA VAMPIRE TAMPAN

TERIKAT CINTA VAMPIRE TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Vampir
Popularitas:58.9k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Gelya akhir-akhir ini sering bermimpi bercinta dengan seorang lelaki misterius. Wajahnya tak jelas hanya tubuhnya yang terasa lebih dingin dari manusia biasa.
Sampai akhirnya, ia dipertemukan dengan lelaki tampan yang selalu hadir saat malam hari. Lelaki yang mampu mengguncang hati Gelya dan membuatnya jatuh cinta setengah mati. Lelaki yang ternyata selalu hadir dalam mimpi Gelya. Bagaimana percintaan antara manusia dan vampire ini terjalin? Ada misteri apa dibalik kedatangan vampire yang berusia hampir 2000 tahun itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Gelya yang sebenarnya?

Setelah membaca surat itu, Gelya pun menyimpannya kembali ke tempatnya. Ia menutup kotak kayu itu dan menyimpannya di dalam lemari. Gelya kemudian berdiri di depan cermin. Ia tersenyum melihat kalung itu. Namun demi keamanan nya sendiri, Gelya memilih untuk menyimpan kalung itu di balik bajunya. Ia pun kembali ke rumah dokter Zein karena mengkhawatirkan kondisi Zoran.

Saat ia tiba di rumah ini, suasananya nampak sepi. Gelya tahu kalau Jave tak mungkin keluar kamar karena waktu masih menunjukan pukul 3 sore.

Namun saat Gelya membuka pintu kamar dan menyalakan lampu, nampak Jave yang sedang menangis sambil memanggil-manggil nama Zoran.

"Ada apa Jave?" tanya Gelya sambil berlari ke dekat tempat tidur.

"Sepertinya Zoran sudah meninggal. Menjauhkan Gelya, sebentar lagi tubuhnya akan meledak. Begitulah kami para vampire ketika akan mati."

Gelya menatap Zoran yang sudah tak bergerak sedikit pun. Wajahnya pucat seperti seorang mayat namun tubuhnya nampak sangat panas. Beberapa bagian tubuhnya bahkan sudah melepuh.

"Zoran....!" Gelya menangis. Ia memegang wajah Zoran dan tanpa diduganya, ada sinar hijau yang keluar dari balik telapak tangannya.

"Gelya, tanganmu....?" Jave nampak kaget. Gelya juga terkejut saat cahaya itu entah dari mana keluar dari tapak tangannya.

Secara ajaib, Zoran yang sejak tadi sudah diam tak bergerak, tiba-tiba saja menggerakkan kepalanya.

"Zoran....!" panggil Jave dan Gelya hampir bersamaan. Zoran masih memejamkan matanya.

"Gelya coba arahkan lagi tanganmu ke arah Zoran. Mungkin kamu harus lebih konsentrasi agar kekuatan mu terarah padanya." Kata Jave.

"Bagaimana Jave?" Gelya bingung.

"Gelya, kamu adalah keturunan darah suci. Itulah sebabnya para vampire dan dracula menginginkan kamu. Mungkin kamu bisa menyembuhkan Zoran."

Gelya sebenarnya maso bingung. Namun ia pun mengarahkan kedua tangannya di depan wajah Zoran. Ia memejamkan matanya dan menyampaikan keinginan hatinya agar Zoran bisa sembuh. Benar saja, ada cahaya hijau yang keluar dari telapak tangannya. Cahaya yang semakin terang itu membuat Jave akhirnya menjauh karena tak tahan dengan pantulan sinarnya.

Tangan Gelya bergerak turun ke bagian dadanya Zoran. Ia terus berkonsentrasi dan meminta agar Zoran bisa sembuh. Gelya dapat merasakan ada sesuatu yang keluar dari tubuhnya.

Zoran tiba-tiba membuka matanya. Ia kemudian bangun dan memuntahkan sesuatu dari mulutnya.

"Astaga, Zoran!" Jave langsung bersorak gembira. Namun yang terjadi, Gelya justru pingsan.

***********

Gelya tersenyum melihat mamanya. "Mama....!" Ia berlari dan langsung memeluk wanita yang sangat dirindukannya itu.

Kinaya Boldan tersenyum saat putrinya memeluk dia.

"Mama, apakah aku sudah mati?" tanya Gelya sambil melepaskan pelukannya. Matanya menatap sekeliling tempat pertemuan mereka. Sebuah tempat yang sangat cantik dengan danau yang airnya berwarna hijau.

Kinaya membelai rambut putrinya. "Tidak. Kamu hanya bermimpi."

"Oh ya, tadi tanganku mengeluarkan cahaya hijau. Memangnya aku siapa?"

Kinaya mengajak putrinya untuk duduk di sebuah bangku taman.

"Gelya, kamu pasti sudah mendapatkan mimpi saat dirimu lahir. Waktu itu, sebenarnya kamu sudah mati namun sekarang tak setuju. Sebuah meteor jatuh dan salah satu batunya terlempar masuk di dekat mobil kita. Cahaya dari meteor itu sudah menghidupkan kamu kembali. Sementara di dalam dirimu, mengalir darah ningrat. Mama adalah cucu dari keluarga Suryaningrat. keluarga tertua di negara ini yang buyutnya adalah para penyihir putih. Dari semua kakak beradiknya mama, hanya mama yang terpilih mewarisi darah itu. Sampai akhirnya mama bertemu dengan papa mu ketika sedang liburan di Rusia. Hal tergila yang kami lakukan adalah kami menikah di hari keempat setelah pertemuan kami. Kami seolah sudah lama Jatuh cinta dan saling merindukan. Dan mama hamil dirimu. Selama hamil rasanya sangat menyenangkan. Perpaduan darah papamu dan darah mama telah menjadikan dirimu wanita istimewa. Namun semua itu akan terjadi saat usiamu sudah 20 tahun."

"Mama, aku takut dengan kekuatan ini."

"Kamu akan bisa mengalahkan kegelapan jika berhasil menguasai nya."

Kinaya mencium dahi putrinya. "Mama harus pergi!"

"Tapi ma...."

"Jangan terlalu lama ada di akan ini, nanti kamu tak bisa pulang." Kinaya perlahan menjauh.

"Mama, apakah yang benar yang membunuh mama adalah Zoran?"

Gelya terlambat bertanya. Mamanya sudah pergi. Perlahan Gelya merasa ada sesuatu yang menariknya. Membuat dirinya terbang dan pada akhirnya ia merasa ada sebuah tangan, yang agak dingin, sedang memegang tangannya.

Perlahan mata Gelya terbuka.

"Gelya, akhirnya kamu sadar." Zoran tersenyum senang.

Ada Zein yang berdiri di samping Zoran.

"Aku di mana?"

"Di rumah sakit. Karena kamu tadi tak kunjung sadar juga, Zoran dan Jave membawamu ke rumah sakit." ujar Zein.

Gelya melihat ada selang infus yang tertempel di tangannya. "Aku kenapa?"

"Mungkin hanya kecapean saja. Setelah infusnya habis, kamu sudah boleh pulang." kata Zein.

"Memangnya ini jam berapa?" tanya Gelya lagi.

"Jam 10 malam." Zein mengambil peralatan kedokterannya. "Aku ke ruanganku dulu." Ia menatap Zoran. "Kalau perlu apa-apa, carilah aku di sana."

Zoran mengangguk. Setelah Zein pergi, Gelya memilih untuk memutar badannya dan membelakangi Zoran.

"Terima kasih." kata Zoran setelah dia diam beberapa saat.

Gelya tak menjawab.

"Kamu hampir saja kehilangan seluruh tenangamu karena menyembuhkan aku. Aku pikir kalau aku tak bisa melihatmu lagi."

Gelya memejamkan matanya. Ia tak mengerti dengan perasaannya. Saat melihat Zoran tak berdaya, ia begitu takut. Namun saat melihat Zoran yang kini nampaknya sehat bugar, kebenciannya datang lagi.

"Aku memang membunuh kakek buyutmu. Namun itu semua atas permintaannya. Saat aku dipanggil oleh otoritas vampire, ternyata desa tempat tinggal kakekmu di serang kaum vampire. Waktu aku kembali, aku menemukan kakekmu sudah mulai berubah untuk menjadi vampire. Dia memohon agar aku membunuhnya saja karena ia tak mau menjadi vampire. Aku awalnya menolaknya. Namun kakekmu memohon. Akhirnya aku menyanggupinya. Saat aku sementara membunuh kakekmu, Laura datang dan beranggapan kalau memang aku yang membunuhnya."

"Mengenai mamamu, waktu itu aku sangat kelaparan. Lalu aku mencium bau darah. Ternyata itu berasal dari salah satu mobil di pinggir jalan. Aku menemukan mamamu sedang berusaha membuka seatbelt yang mengikat tubuhnya. Ia memang sudah berdarah karena kecelakaan tunggal. Jujur saja, waktu itu aku tak tahu kalau dia adalah mamamu. Aku tergoda meminum darahnya. Namun aku tak bermaksud membunuhnya. Soalnya lagi, aku terlanjur menyebarkan virus vampire ku. Mama mu menangis. Ia tak mau menjadi vampire. Makanya, sementara aku mengisap darahnya, entah bagaimana tangan mamamu sudah memegang sebuah obeng. Ia dengan cepat menancapkan obeng itu ke dadanya, sangat tepat ke jantungnya. Aku sendiri kaget. Namun sebelum menutup matanya, ia menunjuk sesuatu. Saat aku berbalik, ternyata seorang dracula sudah ada di belakangku. Dracula itu langsung pergi saat menyadari kalau mamamu sudah meninggal. Aku sungguh menyesal telah melakukan itu pada mamamu. Mungkin juga pengaruh darah mamamu yang begitu lezat. Hampir sama dengan darahmu yang membuat aku jadi lupa diri. Pada hal sudah hampir 200 tahun, aku tak pernah lagi membunuh manusia."

Gelya masih belum memberi respons apapun. Ia masih ragu untuk mempercayai apa yang Zoran ceritakan.

"Gelya, soal bibimu...."

"Tinggalkan aku sendiri." Gelya menyela kalimat Zoran. Lelaki itu pun mengangguk. Ia langsung keluar tanpa menunggu Gelya memintanya untuk yang kedua kali.

Zein dan Jave yang sudah menunggu di ruang tamu, tak banyak bertanya saat melihat wajah Zoran yang nampak kecewa.

"Minumlah!" Zein menyodorkan segelas darah yang diambilnya dari bank darah.

Zoran segera meminumnya karena memang ia sangat lapar.

"Bagaimana kondisimu?" tanya Zein.

"Racun itu sudah keluar. Aku sudah memuntahkan perak itu. Walaupun aku tak tahu apakah sudah semuanya aku muntahkan." jawab Zoran lalu duduk di samping Jave. "Gelya sudah menemukan batu meteor hijau itu. Keselamatan Gelya semakin terancam."

"Semakin terancam karena dia masih perawan." ujar Jave.

Zein menatap Zoran. "Kamu belum.....?" Zein sengaja mengantungkan kalimatnya.

Zoran menggeleng. "Aku tak akan memaksanya. Aku tak ingin dianggap ingin mencari keuntungan darinya."

"Dia istrimu! Cara kamu melindunginya adalah dengan menjadikannya tak perawan lagi." ujar Jave.

Zoran berdiri. "Aku mau kembali ke rumahku. Ada sesuatu yang harus aku kerjakan."

"Aku ikut bersamamu. Laura sangat licik. Kita harus waspada dengannya." Jave pun berdiri dari duduknya.

"Rumah ku selalu terbuka jika kalian ingin datang." kata Zein sebelum kedua vampire itu menghilang.

Zein kembali ke kamarnya. Mereka tak menyadari bahwa Gelya sebenarnya mendengarkan percakapan diantara mereka.

Dapatkah Gelya memaafkan Zoran?

***********

Hallo semua....

Maaf ya kalau episode ini kurang greget. Aku masih sedikit demam guys...

1
⒋ⷨ͢⚤ Icʝιвяιℓ ємя_Adindawait㊍㊍
moga cepat sembuh mba Heny dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa
Virgo Virgo
kirax Tuhan pulihkan/Pray/
neng ade
semoga cepat sembuh ya thor dan pulih kembali
gia nasgia
syafakillah Thor🤲🙏
Eka ELissa
cepet cmbuh Mak ...😘😘😘 setia mnanti mu
Meylan Basiru
Waalaikum salam... semoga cepat sembuh mbak Enny.. Aamiin
Anie Sandi
gws ya mom author, Gbu
Eci Rahmayati
cepett sembuh KK dan sehat kembali secepatnya aamiin 🤲
Arayangita Ayan
Semoga lekas sembuh...aminnn
Apriyanti
waalaikumsalam
semoga cepat sembuh thor🙏
Novi
semangat sembuh y Mak 😇🙏🤗
Andriyani
Wa'alaikumussalam semoga cepet sembuh dan bisa segera melanjutkan karya tulis nya lagi Aamiin
Khusnul Khotimah
semoga lekas sembuh ,dan segala penyakitnya ibu diangkat sama Allah dan sehat kembali segala urusannya di mudahkan sama Allah
Tria 'Blt'
Waalaikumsalam,,,Iya gpp kak Enny ,,tetep setia menunggu...
Buat kak Enny semoga cepet sembuh ,,dan di angkat semua penyakitnya... Aamiiiin,,, 🤲🥰
Hasanah Darsono
wa'alaikumussalam,,,semoga cepat sembuh dan bisa beraktifitas lg ya thor
Nona
iya ngk apa" thor smoga lekas sembuh. semangaaat 💪 🥰
Neng Ati
semoga lekas sembuh mami eini,semangat secepatnya bisa beraktivitas kembali ya
tintiin21
semoga lekas sembuh dan sehat kembali seperti sediakala thor... 💪💪💪💪
Maria Kibtiyah
walikumsalam.. semoga lekas sehat kembali kak
Qiandra Tsabita Arriza
lekas sembuh mam,, semoga sehat selalu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!