NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini

Tetaplah Disini

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:115.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu

Mahendra laki laki tegas dan berpendirian, ia jatuh cinta pada Retno adik tunangannya.
Satu malam Hendra melakukan kesalahan besar pada Retno, sehingga membuat gadis itu pergi meninggalkan kota kelahirannya.
Bertahun tahun Hendra hidup dalam penyesalannya, hingga tujuh tahun kemudian Retno kembali ke kota kelahirannya dengan calon suaminya.
apakah yang akan terjadi pada Retno dan Hendra, apakah kebencian masih menguasai hati Retno? dan masihkah Hendra mencintai Retno?, selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kebun apel

Hendra bangkit dari tempat tidurnya, di lirik jam di dinding, masih jam empat pagi.

Laki laki itu berjalan ke arah jendela, membuka tirai, di luar masih gelap dan kabut masih begitu pekat.

Hendra bisa melihat semua tanaman di taman kecilnya seperti menghilang tertutup kabut.

Hendra menutup kembali tirai jendelanya, lalu berjalan ke ujung kamar.

Ada sebuah meja kecil tepat di ujung ruangan dengan sofa single berwarna abu abu muda tepat di sebelahnya.

Lama Hendra berdiri di depan meja kecil itu, menatap satu potret yang sudah bertahun tahun sengaja di letakkan Hendra disana.

" Pagi Ret.." kata Hendra pelan, menyapa potret Retno dengan seragam SMA nya.

Masih di tatap potret itu cukup lama, entah apa yang laki laki itu pikirkan, hingga akhirnya suara alarm membuyarkan angannya.

Hendra mengambil HPnya, mematikan alarmnya segera, setelah mematikan alarm ia ia segera berjalan ke arah kamar mandi.

Itulah rutinitas Hendra setiap bangun pagi, meski tujuh tahun berlalu, yang ia simpan dalam hatinya tetaplah satu nama yang sama.

Bohong jika ia tidak berharap, namun harapannya itu ia kubur dalam dalam saat suatu malam orang tua Ratna memanggilnya.

Hendra masih ingat jelas raut wajah pak Dhe Purnomo dan budhe Widya yang terlihat bimbang,

Dengan perasaan yang tidak enak pak Dhe Purnomo berkata agar Hendra tidak lagi menunggu atau mengharapkan Retno, karena Retno sudah berhubungan serius dengan seorang laki laki, bahkan keduanya sudah berencana untuk menikah.

Mendengar itu dunia Hendra seperti runtuh,

Perempuan yang mengisi hatinya bertahun tahun itu,

perempuan yang ia dambakan kembali dan akan memaafkannya itu,

Kini sudah tidak mungkin lagi untuk ia harapkan..

Sudah tidak mungkin lagi ia miliki..

" pak Dhe mohon kau mengerti hen.. Yang lalu biarkan berlalu,

Mungkin Retno benar benar ingin membuka lembaran baru..

Tentunya kau mengerti..

Kau laki laki yang baik Hen, pak Dhe tau kau berniat bertanggung jawab sampai akhir..

Tapi Retno tidak menginginkan pertanggung jawaban itu..

Kau jangan lagi terjebak pada masa lalu Hen.. Bangkitlah seperti Retno..

Bukalah dirimu untuk orang lain..

Usiamu sudah cukup cukup matang untuk membangun rumah tangga..

Mama dan papamu juga pasti mengharapkan seorang cucu..

Kasihani mereka..

Tenanglah hen.. Pak Dhe dan budhe tetap menganggapmu anak sendiri, pak Dhe akan mendoakan yang terbaik untukmu Hen.." ucap ayah Retno panjang lebar memberi pengertian pada Hendra, laki laki itu duduk dengan pandangannya yang sayu,

Karena tidak ada yang bisa ia lakukan selain menerima kenyataan bahwa impiannya menjadi kabur dan hilang.

Kenyataan yang pahit membawa impiannya entah kemana.

Retno menunggu di terminal Luwih panjang, terlihat satu bus bercat hijau berhenti tidak jauh dari tempat Retno berdiri.

Pintu bus terbuka, dan berjajar orang keluar dari dalam bus itu.

Hingga akhirnya terlihat seorang laki laki melambaikan tangan sembari tersenyum dari pintu bus, itu Aryo.

Melihat Aryo senyum wanita yang sudah berusia dua puluh lima tahun itu terkembang.

Aryo berjalan mendekati Retno, laki laki berkulit kuning Langsat dan mempunyai tinggi 170 cm itu tampak gembira melihat Retno menunggunya.

" Lancar perjalananmu mas?" tanya Retno sembari mencium tangan Aryo,

" lancar.. Syukurlah," jawab Aryo,

" mau makan dulu?" tanya Retno,

" kau tidak masak sayang?"

" aku tidak sempat karena buru buru menjemputmu? Kita makan dulu saja ya?"

" baiklah.. kita cari bubur langganan kita.." kata Aryo berjalan bersama Retno menuju parkiran.

Hendra berjalan jalan di sekitar kebunnya dengan kaos putih dan celana pendek berwarna coklat.

tubuh yang tinggi dan gagah itu berjalan santai melewati pohon pohon apel.

" Pagi mas Mahendra," sapa seorang pekerja yang.

" Pagi mas.." jawab Hendra pada pekerjanya yang usianya masih jauh di bawah Hendra itu.

Hendra terkenal sebagai orang yang cukup menghargai pekerjanya, ia sopan dan ramah, lebih lebih ia tidak pelit, setiap hasil panen memuaskan, ia akan memberikan bonus.

Setelah lama berjalan jalan, Hendra melihat gazebo di kebun sebelah, tepatnya kebun milik ayah Ratna dan Retno.

Melihat seseorang duduk di gazebo itu, Hendra berjalan mendekat.

Dan benar saja, rupanya pak Dhe Purnomo sedang duduk disana sembari menikmati sarapan paginya.

" Sarapan pak Dhe?" tanya Hendra setelah sampai di gazebo bambu itu,

" lho? Hendra, ayo sarapan!" ajak Purnomo,

Hendra tersenyum,

" sayangnya saya sudah sarapan pak Dhe..

Padahal menunya kelihatannya enak sekali.." kata Hendra,

" iya, nasi jagung, urap, bakwan jagung, ikan asin.."

" wah.. kalau ada papa disini pasti langsung ikut duduk sarapan.."

" iya, papamu meski hotelnya banyak begitu, doyannya nasi jagung dan ikan asin.." Purnomo tertawa.

" pak Dhe teruskan saja makannya.." kata Hendra duduk tenang tidak jauh dari Purnomo.

" Kau tidak bekerja?"

" kerja pak Dhe.. Nanti agak siang, saya juga mau melihat lihat kebun.."

" apa yang kau lihat? Bukankah kau sudah melihatnya setiap hari? bisa bisa nya kau membangun rumahmu di tengah kebunmu.."

Mendengar itu Hendra hanya tersenyum sembari memandang ayah Ratna,

laki laki tua ini sungguh sungguh membuatnya takjub, meski hatinya sempat terluka dengan perbuatan buruk Hendra tujuh tahun lalu, tapi dia sudah memaafkan Hendra, dan tetap bersikap baik pada Hendra bahkan sekarang dia lebih menyayangi Hendra.

Bagaimana tidak, Purnomo sering mengeluhkan menantunya pada Hendra, meski ia tidak membenci menantunya itu, tapi ada saja yang kurang di mata Purnomo yang sudah terlanjur melihat Hendra yang menurutnya jauh jauh lebih sempurna.

Terkadang Hendra hanya tertawa sembari menggeleng geleng kan kepala, mendengar keluhan ayah Ratna adalah hal yang menyenangkan untuknya, setidaknya meski tidak bisa memiliki putrinya,

Ia masih tetap di anggap sebagai seorang anak.

" Gilang sudah bangun pak Dhe?" tanya Hendra,

" belum, sudah berhari hari dia rewel tidak mau sekolah.."

" kemarin makan siang dengan saya pak Dhe, kasihan di omeli mamanya terus.." Hendra tertawa,

" hemmm.. Super kalau dengan mamanya, Ratna juga tidak bisa sabar sedikit dengan putranya.. Heran.."

" yah namanya saja ibu dan anak pak Dhe.. Pengungkapan kasih sayangnya berbeda beda.." ujar Hendra, ia senang melihat laki laki tua di hadapannya makan dengan lahap dan bercerita dengan gembira padanya, tentang putri tertuanya, tentang cucunya..

Andai saja ia juga bercerita tentang putri keduanya..

Namun sayang, laki laki tua itu tidak pernah menyinggung ataupun menyebut nama putri keduanya sama sekali di hadapan Hendra.

Entah ingin menjaga perasaan Hendra atau bagaimana..

Yang jelas Hendra sudah senang dengan begini saja..

1
dyul
sederhana, enak di baca.... ada typo sedikit, tapi tak mengurangi makna, semangat menulis mbak ayu
ayuningdianti: terimakasih kak.. sy akan berusaha LBH baik..😊🙏
total 1 replies
dyul
akhir bahagia.... 😍
dyul
nurut mbak.... jgn berlarut, life must go on
dyul
Laila..... jgn sedih terus kasian si mbok😭
dyul
😭😭😭😭😭
dyul
wah.... mbok.... 😭😭😭🤫
dyul
hehehe.... mas ilham ini sat set, gercep.... bikin Laila meleleh🤭🤭
dyul
yes.... sah....., mas ilham... ikut bos ketemu jodoh, cie.... pengantin anyar..... 🤣🤣🤣
dyul
waduh..... si mbok keren sat set.... jgn sampai mantu idaman hilang🤣🤣
dyul
Mas ilham.... mbok ya lamaar langsung, gak sabar kalian sah😍😍😜
dyul
Tuh.... agresif..... kata pak bos.....
Dia aja kasih DP duluan, sampai Retno masuk angin🤣🤣🤣🤣
dyul
tuh.... mas Hendra.... kayak ilham sat set.... 🤣🤣🤣🤣
dyul
hahaha..... tak kirain terjadi hal2yg di inginkan..... ternyata abis ungkapin rasa, di ketok pintunya🤣🤣🤣
dyul
aw... aw..... meleleh hati adik bang🤣🤣🤣
dyul
Adu.... du.... sweet mas ilham😍😍😍
dyul
Duh mbak.... utg di temukan.... bisa2 di unboxing org gak di kenal
dyul
Sah..... 😭😭😭
dyul
cie.... dpt nomor telp
dyul
so sweet..... tembak langsung dong😜😍
dyul
am..... pegimane ada tempat plg....?
girang kan🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!