NovelToon NovelToon
Ex'S Tears

Ex'S Tears

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cerai / Wanita Karir
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

Mencari uang saat sudah menjadi seseorang yang tumbuh dewasa sangat melelahkan, di tambah lagi bona harus menjadi istri sah mantan pacarnya hanya untuk mendapatkan warisan.

Dengan uang 1m, bona akhirnya menyetujuinya. tapi di balik itu, hidupnya mulai tak terarah dan hancur di penghujung hubungannya dengan javier.


"hanya 100 hari?" tanya bona dengan mata memerah.

"setelah kita menikah mungkin 1 bulan aku sudah bisa dapatkan warisan itu. Jadi jika kau merasa tak cocok kita bisa bercerai sesegera mungkin,"

"apa kesepakatannya?"

"kau minta bayaran berapa?"

"berapa yang kau tawarkan?"

"1m kurasa cukup karena pernikahan kita tak lebih dari 100 hari. Habiskan hubungan kita di hari putih, lagipula kurasa 1m sudah sangat banyak,"

"apa kau sudah tak mencintaiku?" tanya bona berharap.

"aku tak pernah mengijinkan dirimu berfikir jika aku masih mencintaimu, aku hanya membutuhkanmu untuk warisan itu. Bukan untuk apapun, aku sudah tak mencintaimu sekarang, besok juga tidak,"

next>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 21

hari ke 65

Setiap harinya bona habiskan untuk berdiam diri di rumah, ia juga mulai nyaman karena tak perlu pusing mencari uang atau mengurus customer. Menjadi ibu rumah tangga adalah impiannya yang baru bisa ia capai ketika menikah dengan javier, itupun akan berakhir 35 hari kedepan.

"tak perlu masak untukku, aku tidak pulang nanti," ucap javier, ia buru buru menghabiskan kopi miliknya dan lari menuju rak sepatu.

"sudah terlambat?" tanya bona.

"iya," javier langsung keluar rumah saat selesai, meninggalkan bona yang masih berdiri di dekat rak sepatu.

"sudah hampir seminggu dia seperti menjauh dariku, ada apa? Apa aku buat kesalahan?"

Ting....

✉️damian: bocah, kau ada di rumah?

^^^Iya ada apa?^^^

✉️damian: mau pergi ke mall? Aku ingin cari banyak barang, ayo temani

^^^sekarang? Jemput aku di persimpangan jalan^^^

✉️damian: oke.

Bona bergegas menutupi makanan yang sudah ia siapkan dengan tudung saji, tak lupa menyisir rambutnya dan memakai perona bibir.

"cukup," ucap bona sambil tersenyum.

......................

"mark belikan aku sarapan," pinta javier.

"tidak sarapan di rumah lagi? Tuan ada apa sebenarnya? Kau sedang bertengkar dengan nona?"

"belikan saja, jangan repot bertanya,"

"sebentar," mark keluar dengan perasaan heran, sudah seminggu ia selalu di minta membeli sarapan dan makan siang, padahal biasanya javier selalu membawa dari rumah untuk makan siang dan tidak pernah makan masakan orang lain untuk sarapan.

Tak lama mark kembali ke ruangan javier membawa sarapan yang di minta, "ini tuan, ada lagi?"

"mark, akhir akhir ini aku sering mual, badanku rasanya lemas, berat badanku juga makin berkurang," keluh javier sambil menempelkan wajahnya pada meja, ia benar benar lemas dan tak bersemangat.

Sebenarnya javier pergi dengan cepat dari rumah bukan karena telat, namun karena merasa badannya tidak beres dan tak ingin membuat bona khawatir.

"tuan periksa saja agar lebih jelas, aku takut itu penyakit berbahaya. Takut telat menangani dan jadi parah," saran mark.

Javier mengangguk, "kosongkan jadwal ku hari ini,"

Javier keluar di ikuti mark untuk menuju rumah sakit, namun di tengah lorong jennifer menghadang jalannya.

"kulihat kerjamu makin santai,"

"berkat jabatanku aku bisa melakukan hal sesukaku haha," javier merapikan jasnya dan berlalu meninggalkan jennifer yang terlihat kesal.

......................

Setelah berbelanja, damian membawa pulang adiknya ke rumah miliknya. Mereka mulai menyusun perabotan yang baru saja mereka beli, peralatan dapur dan bahan masakan.

"kakak kau libur lagi?"

"iya, lusy menyuruhku libur agar aku tak lelah katanya, aku iya iya saja lagipula gajiku tidak berkurang jadi aku senang senang saja,"

"kakak kau mulai menyukai lusy ya?"

"mmm... Bisa di katakan begitu, tapi masih tidak yakin," jawab damian ragu.

"kenapa?"

"bagaimanapun dia punya niat jahat padamu, aku masih terus mengawasinya. Fokus padamu dulu, aku juga tak buru buru ingin menikah,"

"tapi aku baik baik saja selama ini, kakak kau juga harus memikirkan masa depa mu. Tidak papa, aku aman bersama javier,"

"iya tapi aku tetap khawatir apalagi kau sudah mendekati hari ceraimu, apa aku bisa tidur dengan tenang?" tanya damian kesal.

"kakak, aku tau kekhawatiran mu tapi aku bona," ucap bona sambil tersenyum manis.

"hmm kau memang keras kepala, tidurlah disini aku malas mengantar mu pulang,"

"yasudah, lagipula javier bertingkah aneh dan bilang tidak mau pulang,"

"kenapa? Bertengkar lagi?"

"tidak,"

"bona, kenapa tidak menjebaknya agar kau hamil anaknya? Dengan begitu kau tidak perlu bercerai,"

"aku belum tidur dengannya, apa apaan kau ini!" bona melempar bantal kecil ke arah damian karena kesal.

"HA???" damian langsung duduk di sebelah bona sambil menatap bona dengan seksama.

"kenapa melihatku seperti itu?"

"javier pasti tidak selera dengan badan kurusmu, ck ck!"

"ishh, jahat sekali. Dia bilang takut, lagipula aku akan segera berpisah. Lebih baik tidak," ucap bona lesu.

"wanita mahal, bagus. Jadi aku tak perlu khawatir karena kau sudah pandai menjaga dirimu sendiri," ucap damian senang.

"hmm,"

"tapi bagaimana jika ternyata javier punya pacar lain?" tanya damian.

"biar saja, yang penting aku tidak tau,"

......................

Javier masih duduk didalam mobil yang terparkir di depan rumah sakit. Ia terpaku pada surat di genggamannya, selama ini ternyata ia mengidap kanker hati.

"tuan, kita kembali kedalam saja. Ayo segera lakukan pengobatan agar cepat sembuh," ajak mark.

"jangan sampai ada yang tau, semua orang tidak boleh tau termasuk bona,"

"tapi kenapa? Tuan kau perlu nona untuk membantumu sembuh. Tuan tidak perlu malu, pasti nona akan mengerti,"

"sudahlah ayo pulang," javier melipat kembali surat itu dan memasukkannya ke saku jas.

Sepanjang perjalanan, mark tidak bisa fokus. Beberapa kali ia melihat ke belakang untuk melihat kondisi javier.

"mark jika kau menoleh ke belakang lagi aku akan buat kau tidak bisa melihat kedepan!"

"tuan, tapi aku khawatir jika makin parah,"

"mark, aku sudah punya jadwal untuk terapi, diamlah dan fokus kedepan. Kau membuatku ingin mengamuk!"

Javier membuka ponselnya, ia melihat lihat beberapa artikel tentang diamond nest dan maxim enterprise. Namun ada satu berita yang membuatnya marah, kesal dan tak karuan.

"tuan ada apa?" tanya mark.

"bona pergi dengan damian, tapi ada wartawan yang mengikuti mereka dan membuat berita. Sudah tersebar kemana mana,"

"damian? Dari perusahaan Maxim?"

"hmm,"

"ada hubungan apa mereka? Tuan kau tidak takut..."

"dia iparku sialan!"

"ha?" mark benar benar kaget.

"jangan sampai ada yang tau, tutup mulutmu," peringat javier.

"tuan, apa beritanya?"

"wanita yang sama menggoda dua pria, ck ck komentarnya juga sangat negatif. Aku takut bona membacanya,"

"langsung saja beri tahu kepada publik jika dia kakanya, itu akan membuat nona aman tuan,"

"damian dekat dengan lusy dan dia tidak tau jika bona adiknya, huftt.... Kenapa masalah datang bertubi tubi, aku sampai kesal tiap bangun tidur,"

Ponsel javier berbunyi, ada panggilan masuk dari nyonya lu, "lihat wanita ini pasti akan memaki bona,"

^^^Ibu^^^

📞jelaskan!

^^^Dia kakak kandung bona^^^

📞jangan tutupi apapun lagi javier, kau mau berbohong sampai kapan ha?

^^^Dia iparku ibu, jika tidak percaya cari tahu sendiri saja. Tapi jangan sampai identitasnya bocor^^^

📞cepat pulang! Bawa bona kemari

📞/tut

^^^Aku...^^^

^^^Ibu, ibu....^^^

"arghhh!!!" teriak javier frustasi.

"tuan,"

"jemput bona,"

"baik tuan,"

Sesampainya di apartemen, mark tak mendapat sautan dari bona, ia beberapa kali memencet bel dan meneriaki nama bona namun tak ada tanda tanda bona di dalam.

"apa masih pergi?" mark turun kebawah untuk menemui javier yang masih menunggu di dalam mobil.

"tuan nona tidak ada, sepertinya belum pulang,"

Javier tidak menjawab, ia langsung meninju jok di depannya dengan brutal. Ia sangat kesal dan mungkin ada rasa cemburu yang menguasai emosinya, walaupun itu damian namun ia tetap merasa cemburu dan tidak suka.

...••TBC••...

1
jenny
siap kak... meluncur ke sana.
Rina Zulkifli
sesuai judul 🥺😭
mksh ka ceritanya,. keren..

terus berkarya
Anonymous
keren
jenny
Semoga Damian mendapatkan jalan keluar untuk menjauhkan Javier ataupun Bona dari kelicikan Lusy.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!