NovelToon NovelToon
Beetwen Love And Religion

Beetwen Love And Religion

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: hellokyul

Mencintai memang tak selamanya akan berjalan dengan mulus, begitu pula dengan kisah Kannita Gabriella, yang secara tak sengaja menyukai sesosok pemuda yang terlihat menyukai teman dekatnya, namun ternyata justru diam-diam menyukai dirinya. Dan ada juga sahabatnya yang ternyata juga menyukainya sejak lama. Dibalik kisah tersebut, ia diambang dilema memilih untuk yang seiman atau tidak seiman. Bagaimanakah Kannita dalam menghadapi perasaan semunya itu? Kepada siapakah hatinya akan berlabuh?

Penasaran dengan kisahnya? Yuk kepoin ya 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hellokyul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 20

Saat mereka sampai di kelas, teman-temannya sekelasnya yang lain sedang asik bergosip mengenai salah satu kontestan dari kelas lain.  Mereka berbicara dengan antusias tentang salah satu kontestan dari kelas lain, Asher, yang berpasangan dengan Wulan dalam fashion show.

Dengan kening berkerut, Kannita mendekati mereka untuk mencari tahu lebih lanjut tentang apa yang sedang dibicarakan. "Ada apa dengan Asher dan Wulan?" tanya Kannita, suaranya penuh dengan keingintahuan.

Salah satu teman sekelasnya, Fira, dengan cepat memberikan informasi kepada Kannita. "Katanya mereka berdua memamerkan koleksi busana mereka di fashion show sekolah," jawab Fira, matanya berbinar-binar.

"Dan mereka kayak serasi banget gak sih?" sahut Anna tak mau kalah.

Kannita mengangguk, mencoba memahami situasi tersebut. "Apa yang mereka kenakan? Bagaimana penampilan mereka?" tanyanya lagi, ingin tahu lebih banyak.

Fira tersenyum dan menjelaskan dengan rinci tentang desain pakaian yang dipakai oleh Asher dan Wulan. "Mereka memadukan gaya urban dengan sentuhan tradisional, sungguh unik dan menarik!" ujarnya penuh antusias.

Namun, ketika Fira menyebutkan bahwa informasi itu bisa dilihat di akun confess sekolah, Kannita semakin penasaran. "Serius? Masuk akun confess?" tanyanya, segera tertarik dengan informasi tersebut.

"Ya, benar! Gue, tunjukkin bentar nih liat di hp gue," kata Fira sambil mengeluarkan ponselnya dan membuka akun confess sekolah.

Kannita melihat dengan seksama setiap foto dan rekaman yang ditampilkan di akun tersebut. Ia melihat Asher dan Wulan berjalan di catwalk dengan percaya diri, memamerkan pakaian mereka dengan anggun. Mata Kannita memancarkan rasa keheranan dan kekaguman melihat penampilan mereka yang begitu menarik.

"Oh ini," ucap Kannita pelan.

"Gimana menurut lo?" tanya Anna pada orang-orang yang ada disana.

"Kalo gue sih oke apalagi serasi kayaknya," sahut Amel.

"Ya enggak heran juga sih soalnya banyak yang kagum dengan penampilan mereka," sahut Fira, senyumnya masih mengembang.

Kannita terdiam, merasa ntah mengapa rasanya aneh. Rasanya seperti ia merasa cemburu terhadap kekasihnya yang secara terang-terangan selingkuh. Namun ia sadar, bahwa ia dan Asher tak memiliki hubungan apa-apa selain teman.

Kannita menghela napas dan berjalan ke tempat duduknya, mencoba menenangkan dirinya dengan menelungkupkan kepalanya di atas meja, sedangkan tangannya menjadi penopang kepala. Ia berusaha mengatasi perasaannya yang rumit, tetapi tidak bisa menghilangkan rasa tidak enak yang mengganggunya.

'Tadi baru aja gue ngerasa seneng, tapi kenapa sekarang jadi badmood banget sih gara-gara liat itu?' gumam Kannita dalam hati.

Ia berusaha meluapkan perasaan anehnya dengan menggunakan earphon-nya. Saat sedang asik melamun dan mencoba pura-pura tidur, Hanna berjalan menghampirinya dan mengajaknya ke kantin. Namun, Kannita menolaknya dan memutuskan untuk ke perpustakaan.

"Nit, lo kenapa? Kok lesu banget?" tanya Hanna, teman sekelasnya, yang melihat keadaan Kannita yang tidak biasa.

Kannita mengangkat kepalanya sedikit, lalu melepaskan earphone-nya lalu mencoba tersenyum. "Oh, Hana. Gue enggak apa-apa kok, cuma lagi capek aja," jawab Kannita, mencoba menyembunyikan perasaannya.

Hanna mengernyitkan keningnya, merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres. "Ayo ke kantin, lo pasti belum makan, kan? Mungkin nanti pas lo makan bisa buat lo jadi lebih baik," tawar Hana dengan simpati.

Kannita terdiam, ia tersenyum tipis kemudian. "Enggak deh, Han. Tapi gue pengen ke perpustakaan aja," ujar Kannita pelan.

Hanna mengangguk mengerti, "oh okey deh kalo gitu, kalo lo butuh sesuatu chat aja ya," kata Hanna, sebelum meninggalkan Kannita yang tenggelam dalam pikirannya.

Kannita menggunakan earphone-nya lagi untuk mengalihkan perhatiannya dengan mendengarkan musik. Dia memilih lagu-lagu yang biasa membuatnya merasa tenang, berharap bisa mengusir perasaan rumitnya yang terus mengganggunya.

Ketika ia sedang asik dalam lamunannya, seseorang mendekatinya. "Nit, gue mau ke kantin. Mau ikut?" tawar suara lembut dari sebelahnya.

Kannita menoleh dan melihat Maya, teman sekelasnya, dengan senyum lembut. Meskipun ia ingin tetap sendirian, tetapi melihat kebaikan Hana membuatnya merasa sedikit lebih baik. "Enggak dulu deh, May. Sorry, ya," jawab Kannita dengan lembut.

Hana mengangguk pengertian. "Oh, iya udah gue ke kantin ya," kata Maya sambil tersenyum, sebelum meninggalkan Kannita yang kembali tenggelam dalam pikirannya.

Kannita merasa lega setelah Maya dan Hans pergi. Ia mengambil nafas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sendiri sebelum beranjak ke perpustakaan. Meskipun perasaannya masih bergejolak, tapi setidaknya ia tahu bahwa ada teman-teman yang peduli padanya, siap memberikan dukungan ketika dibutuhkan.

Kannita merasa lega setelah Maya dan Hana pergi. Ia mengambil nafas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sebelum melangkah ke perpustakaan. Meskipun perasaannya masih bergejolak, tapi setidaknya dia tahu bahwa teman-temannya peduli padanya dan siap memberikan dukungan ketika dibutuhkan.

Saat tiba di perpustakaan, Kannita bergegas menuju rak buku favoritnya. Ia berusaha mengalihkan perhatian dengan memilih beberapa buku untuk dibaca. Namun, tanpa sengaja, pandangannya terhenti pada Wulan dan Asher yang duduk di taman samping perpustakaan. Mereka terlihat akrab, penuh canda-tawa, dan Kannita merasa seperti ditusuk oleh oleh ribuan jarum yang tak kasat mata. Tidak yakin bagaimana harus menanggapi situasi ini. Segala macam pikiran dan perasaan campur aduk berputar-putar dalam kepalanya. Tidak ingin menghadapi suasana hatinya yang berantakan, Kannita memutuskan untuk pergi ke UKS.

Langkah Kannita terasa berat saat ia berjalan menuju Unit Kesehatan Sekolah. Pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan dan ketidakpastian. Dia tidak mengerti mengapa melihat Asher bersama Wulan membuatnya merasa seperti ini.

Sesampainya di UKS, Kannita menghela napas panjang. Dia duduk di salah satu kursi di sudut ruangan, mencoba menenangkan diri sebelum mengambil langkah selanjutnya. Tidak lama kemudian, Mbak Rina, perawat sekolah, mendekatinya dengan senyum lembut.

"Kenapa lo? Lagi sakit?" tanya Mbak Rina-selaku kakak petugas medis yang berstatus sebagai perawat dengan penuh perhatian.

Kannita menatap Mbak Rina dengan mata yang terasa berat. "Gue ngerasa sedikit enggak enak badan aja," jawabnya dengan suara yang gemetar.

Mbak Rina mengangguk mengerti. "Oalah gitu, disini bentar ya. Gue buatin teh anget buat lo," kata Mbak Rina, meninggalkan Kannita dalam ketenangan.

Kannita hanya diam, membiarkan pikirannya melayang-layang. Tidak lama kemudian, Mbak Rina kembali dengan segelas teh hangat. "Ini teh-nya coba diminum dulu, kali aja jadi lebih enakan," kata Mbak Rina sambil menyerahkan gelas teh ke Kannita.

"Thank's, Mbak Rina," ucap Kannita dengan lembut.

Mbak Rima hanya mengangguk pelan sembari menarik kursi untuk duduk di sebelah Kannita. Setelah minum teh hangatnya, Kannita merasa sedikit lebih tenang.

"Sama-sama," kata Mbak Rima singkat.

"Lagi sepi ya disini?" tanya Kannita, matanya menelisik seluruh ruangan yang benar-benar sepi.

"Iya sepi, biasalah lagi ada event pasti sepi, coba aja kalo pas kbm," ucap Mbak Rima sembari menghela napasnya.

"Ada-ada aja emang, tapi emang sih enak kalo ada apa-apa kaburnya kesini dan pasti pura-pura sakit buat gak di cek lebih lanjut," ucap Kannita seraya terkikik geli.

"Yaelah, lo mah tau kan murid disini suka banget buat bolos," sahut Mbak Rima santai.

1
Lah_
Ini bukan cerita lagi, tapi candu, tolong jangan terlambat update thor.
Julaikah: Serius kak? Yaampun aku terharu 🥺🙏
total 1 replies
Kiyo Takamine and Zatch Bell
Gagal fokus kerja karena kepikiran endingnya yang bikin penasaran.
Julaikah: serius kak? padahal ini baru awal loh astaga jd terharu aksksksk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!