Dara Svaroski adalah seorang wanita yang terbunuh dalam sebuah konspirasi kecelakan yang di dalangi sang suami dan ibu tiri nya.
Dara terbangun dan mendapati dirinya kembali di kehidupan sepuluh tahun silam.
Apakah ini adalah kesempatan kedua bagi Dara untuk memperbaiki takdir kejam dari kehidupan sebelumnya ?
"Banyak musuh yang harus aku singkirkan, demi menyelamatkan nyawa orang yang paling aku sayangi.." -Dara-
Akankah Dara berhasil membalas dendam terhadap para penjahat yang berkedok orang terkasih ?
Lalu , bagaimana jika dalam perjalanan balas dendam itu Dara bertemu seorang pria yang mencintainya penuh kelembutan ? akan kah pria itu mampu menghentikan tekadnya ?
Mari simak kisah Dara dan perjalanan asmaranya dalam mengubah takdir~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweet_mochi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21 CURHAT
Dara meninggalkan perusahaan Gu saat waktu menunjukkan tengah hari. Baru saja Cyeril memberi kabar baik jika sang ayah telah dipindahkan ke rumah sakit kota .
Tidak hanya itu, seluruh administrasi perawatan hingga pengobatan telah diselesaikan. Cyeril mengucapkan banyak terima kasih.
"Aku berhutang seumur hidup padamu Dara, my best friend. Sampaikan salam ku untuk kekasihmu ya, jika ada waktu berkunjung lah." kata Cyeril dalam sambungan seluler diujung sana.
"Akan aku sampaikan saat kami bertemu. By the way, kabar yang sangat bagus Cyeril, aku ikut senang akhirnya paman bisa di rawat oleh tim medis yang ahli di bidangnya. Aku dalam perjalanan kesitu, see you soon Cyeril.."
Dara kini tengah dalam perjalanan menuju ke rumah sakit kota. Beruntung sekali ada supir yang bersedia mengantar kemana pun dia mau, jika tidak ada fasilitas dari William sudah pasti Dara akan kesulitan mendapatkan akses transportasi.
Selang lima belas menit mobil telah sampai di pelataran rumah sakit kota. Rumah sakit yang sama dengan tempat Dara di rawat tempo hari.
Rumah sakit milik keluarga Gulvend~
"Aku akan mengunjungi temanku, kemungkinan sampai sore. Apa paman keberatan jika menunggu? Paman bisa pergi dulu jika mau dan kembali lagi kemari saat pukul setengah enam sore." ucap Dara menawarkan.
"Baik nona Dara." ucap sopir ramah dan sopan penuh hormat seperti biasa.
Kemudian Dara menuju ke lantai tempat ayah Cyeril di rawat. Dalam perjalanan tadi Dara sempat membeli buah tangan.
Setelah melihat kondisi ayahnya Cyeril, kini dua sahabat itu tengah duduk di balkon kamar. Menikmati camilan dan minuman ringan bersoda.
"Aku baru ingat jika ternyata Kekasihmu itu adalah tuan William Gulvend yang terkenal itu. Pantas saja aku tidak asing saat pertama kali bertemu dengannya tempo hari." Ucap Cyeril sambil mengunyah snack.
"Hhmm~ benar. Tapi aku sama sekali tidak tertarik dengan harta nya. Takdir hanya sedang berbaik hati mempertemukan kami di saat yang tepat. Yang paling penting bagiku adalah, aku tidak kehilangan kamu Cyeril.." Dara trenyuh jika membayangkan diri nya harus kehilangan sahabat terbaiknya di kehidupan yang dulu,
*Harus k*ehilangan sahabat tanpa bisa melakukan apapun untuk mencegah adalah kebodohan terbesar ku~
"Aku merasa kamu sangat beruntung Dara. Tidak mudah mendapat perhatian dari tuan Gulvend. Maksudku, kenapa tidak kamu coba membuka hati ke jenjang yang lebih serius ?" ucap Cyeril dengan saran dewi cinta nya.
"Aku belum berani membuka hati untuk asmara yang terlalu dalam. Entah bagaimana saja nanti, biarkan saja semua mengalir.. Oh iya Cyeril, aku ingin cerita tentang Sofia. Apa kamu mau dengar ?"
Aku harus mengalihkan topik pembicaraan, atau Cyeril akan terus mendesak aku soal William, huft~
Dara kini antusias menceritakan kejadian pagi tadi saat dirinya harus bersaing dengan Sofia untuk mendapatkan stempel dan tanda tangan CEO perusahaan Gu.
Semua diceritakan tanpa ada yang di kurangi, Cyeril terkejut saat Dara menceritakan tentang bagian akhir cerita.
"Oh God, Dara.. Jika aku di posisimu maka aku akan datang ke kampus besok dengan penampilan terbaikku, kapan lagi bisa Mempermalukan Sofia , ya kan ? " Cyeril gemas karena selama ini dirinya dan Dara tidak pernah bisa membalas pembullyan yang dilakukan geng Sofia.
"Benar, kapan lagi membuat Sofia malu di hadapan kampus."
Hahaha~ dua sahabat itu puas akan rencana yang mereka susun untuk besok.
Menghabiskan waktu terbaik adalah bersama sahabat, semua duka, luka akan melebur berganti rasa senang dan bahagia karena bisa membagi beban pikiran dengan sahabat.
"Ini sudah sore, aku harus pulang. Sampai jumpa besok di kampus, oke ?" kata Dara saat berpamitan.
"Aku pasti datang, bahkan aku akan menyiapkan siaran langsung di laman sosial media ku. Tenang saja." Cyeril mengacungkan jempolnya tanda setuju dan siap untuk besok.
Kemudian..