Jemari'Ku Tak Selentik Dirinya

Dinda dan Nelson menjalin asmara di belakang Cantika dan Frans yang saat ini sedang asyik bercumbu di ruang kerja Nelson, hingga derap langkah seseorang mengetuk pintu

Tok

Tok

Tok

"Itu lihat pacarmu sudah datang,"ucap Dinda merapihkan rambut dan roknya

"Ya ampun, cepat kamu pergi dari sini. Aku takut Cantika salah paham." Ucap Nelson

"Iya, bawel banget kamu." Ucap Dinda

Dinda pun segera berpura-pura mengambil dokumen dari atas meja Nelson

"Masuk.." Ucap Nelson

"Sayang, kamu kemana saja? aku sulit sekali untuk menghubungimu dari kemarin." Imbuh Nelson menghampiri Cantika

"Aku ada urusan di luar kota dan belum juga sempat mengabari. Aku minta maaf sekarang aku perawatan dulu ya." Pamit Cantika

"Iya, sayang. Aku temani ya seperti biasa." Ucap Nelson

"Boleh, makasih." Ucap Cantika

Mereka pun saling lempar senyum dengan menggenggam tangan menuju lantai SPA

Perawatan pun terus bergulir, mulai dari kuku Cantika yang di oleskan hingga Cantika pun mencoba menguruskan badannya di alat treadmill, sebuah alat yang membuat Cantika mengeluarkan peluh di sekujur tubuhnya

Dua jam berlalu setelah kegiatannya untuk perawatannya, kini Cantika meneruskan dengan melanjutkan aktivitas di kampusnya dengan di antar oleh sang kekasih

"Bangun sayang sudah sampai," ucap Nelson dengan menepuk bahu

Perlahan Cantika pun menggeliat akibat Nelson menepuk bahunya

"Maaf aku ketiduran ya."Ucap Cantika

"Tidak apa-apa sayang, kamu terlihat cantik saat kamu tidur pun." Ucap Nelson

"Terima kasih, kamu selalu saja memujiku padahal aku ini di mata orang lain hanya butiran debu bagi orang lain." Ucap Cantika

Nelson pun mencium tangan Cantika dengan penuh kelembutan membuat Cantika merasa tersipu dan di cintai dengan tulus

"Sampai jumpa," ucap Cantika dengan melambai tangan dan wajah yang merah merona

"Hei, Cantika itu siapa??" tanya salah satu teman kampus

"Itu kekasih aku." Ungkap Cantika

"Hah? Nggak salah? kok dia mau sih sama gadis gendut kayak lo." Celetuk Bianka

"Hina ajah terus." Ucap Cantika

"Sorry, becanda. Yuk kelas." Ajak Bianka

6 bulan kemudian......

Cantika yang berbobot besar, kini menjelma menjadi sosok para idaman lelaki dengan perut rata serta pinggul yang kecil menambah daya tarik bagi yang melihat pesonanya meskipun saat ini memang jemari telunjuk kanan belum sempurna lentik namun ia tetap berusaha untuk perawatan kembali

"Cantika, sekarang sudah saatnya kamu masuk dalam agensiku." Ucap Frans

"Apa aku pantas? kamu lihat jemariku masih saja tak selentik dirinya." Ucap Cantika

"Siapa yang kamu maksud dengan dirinya?" tanya Frans

"Tentu saja mantan terindah kamu, Clara Savina." Ucap Cantika

"Sudahlah jangan bahas dia dulu, sekarang kamu fokus saja untuk pemotretan pertama mu." Ucap Frans

"Aku tidak percaya diri, lebih baik aku tidak usah menjadi model saja."Tolak Cantika

"Tapi semua orang tahu kalau kamu saat ini adalah istriku."Ungkap Frans

"Aku tahu kamu mengumumkan pernikahan kita kepada publik karena aku sudah tidak gendut lagi kan? kamu sudah tidak malu lagi?"

"Itu salah satunya sih, tapi aku hanya ingin menepis berita miring saja yang sudah menyebar bahwa aku putus dengan Clara karena orang ketiga

"Pasti kamu kasian kan sama karir model Clara dan kamu melindungi dia." Ucap Cantika

"Tentu saja aku harus melindungi dia

"Kamu harus ingat dia itu telah mengkhianati kamu, harusnya kamu tidak lagi peduli bahkan melindungi karir modelnya." Gerutu Cantika

"Aku sudah menerima penjelasannya, jadi aku tetap melindungi dia. Bagaimana pun dia wanita yang sangat berharga bagiku dulu." Ucap Frans

"Dasar, budak cinta. Tapi ingat prioritasmu sekarang Dinda bukan lagi Clara." Ucap Cantika

"Iya, bawel banget sih." Ucap Frans

**************

Frans dan Dinda sudah semakin dekat, sering kali Dinda memberikan perhatiannya kepada Frans dengan mendatangi kantornya dengan memberikan makan siang

"Ini pasti sangat lezat." Ucap Frans

"Tentu saja sangat lezat, ini aku buat dari hati yang tulus buat pacar pura-pura."

"Aku tidak mau kamu jadi pacar pura-pura lagi."

"Terus mau kamu apa?"

"Aku ingin kamu jadi pacar beneran."

Dua mata Dinda berjingkrak kegirangan setelah sekian lama menunggu kata itu dari Frans terlontarkan. Ia pun berhamburan pelukan mesra pada Frans sebagai ungkapan kebahagiannya telah berhasil mengambil hati Frans

"Kok aku di peluk! Aku ingin jawaban dari kamu." Ucap Frans

"Jadi kamu tidak mengerti arti pelukan ini," ucap Dinda dengan mendongak ke atas karena tubuh Frans yang tinggi

"Maaf aku tidak bisa peka, jadi maksudnya kamu gimana?"tanya Frans

"Tentu saja aku mau menjadi pacar kamu, itu yang aku tunggu selama ini." Ungkap Dinda

"Benarkah?!" Kaget Frans

"Iya.."

"Itu artinya kamu mencintaiku?" tanya Frans

"Tentu saja aku menerima kamu sebagai kekasih artinya aku memang mencintai kamu dengan tulus." Ucap Dinda

"Terima kasih, sayang." Ucap Frans dengan memeluk erat Dinda

Mereka berpelukan dengan sangat erat seakan dunia ini milik berdua dan yang lain hanya ngontrak padahal di bilik pintu ternyata Cantika pun mendatangi Frans untuk memberikan kotak bekal makan siangnya, namun mata Cantika membulat sempurna melihat pemandangan yang menusuk relung hatinya

"Ada apa dengan diriku! tidak seharusnya aku merasa kesal, bukankah wajar mereka berpelukan, tapi kenapa hatiku tak rela jika Frans dengan wanita lain. Ini tidak mungkin aku jatuh hati padanya," gumam Cantika dengan menepis semua rasanya dengan menggelengkan kepala dan mengusap kasar

wajah cantik yang sudah di poles make up.

"Meskipun aku sudah membuka hatiku untuk Dinda, tapi tetap saja sampai hari ini pun aku masih saja kepikiran Clara yang sudah pergi." Gumam Frans

Cantika yang tak mau mengganggu kegiatan asmara mereka pun memutuskan untuk pergi

tanpa mereka ketahui, namun sayangnya Cantika yang ceroboh menggerakkan handle pintu dengan sangat kasar hingga suara kegaduhan yang di timbulkan Cantika

Kedua bola mata mereka beradu pandang, Frans mulai melepaskan pelukannya dengan menatap tajam ke arah Cantika

"Cantika, kenapa kamu hanya diam di sana? Masuklah." Ucap Frans

"Tidak perlu, aku tidak mau menganggu waktu kalian berdua untuk berkencan di sini" Ucap Cantik dengan memalingkan wajahnya dan pergi.

"Tunggu..."Seru Frans

Cantika tak menggubris dia tetap pergi tanpa sedikit pun menoleh pada Frans padahal Frans sempat mengejarnya saat Cantika hendak masuk ke lift.

"Apa dia marah? Kenapa dia seperti istri betulan yang sedang memergoki selingkuh padahal di antara kita tidak ada rasa cinta sedikit pun dan kenapa juga aku harus berusaha mengejar dirinya yang pergi. Bodoh sekali aku." Batin Frans

Bersambung....

...Jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa like di setiap episode, vote sebanyak mungkin dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite/subscribe...

...Terima kasih sudah mampir di karya ini, semoga bisa menghibur kalian semua...