Novel Pertama
Hidup mandiri dalam kesendirian dan diacuhkan oleh keluarga karena berstatus anak haram, membuat Bella memilih menjalani takdirnya sendiri. Mengabaikan cibiran orang-orang, Bella berhasil mencapai puncak tertinggi.
Menghilang selama enam tahun lalu kembali menjadi sosok paling disegani dan dihormati. Lidah tajam dan mulut beracunnya membuat orang-orang hanya berani mencibir dari belakang.
"Terkadang, kepedihan harus dilalui sebelum tercapainya kebahagiaan. Tersenyumlah ketika bersedih, karena akan ada kebahagiaan setelah itu. Berjuanglah keras dalam kesunyian dan biarkan kesuksesan kita menggema ke seluruh dunia."
~ Qiara Arabelle ~
__________
Pria tampan nan arogan serta kekayaan dan kekuasaan berada ditangannya, tidak sengaja dipertemukan oleh gadis berpenampilan sederhana namun berhasil membuat sosoknya yang tak tersentuh mengharapkan cinta dari gadis acuh namun tak biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32 | Party
Hotel Ramona, 07:30 p.m
Disebuah Hotel mewah, semua orang telah siap dengan penampilan mereka masing-masing. Hari ini adalah kesempatan besar bagi mereka yang ingin mencuri hati keluarga terkaya di dunia ini.
Ada banyak undangan yang hadir. Semua yang pernah bekerja sama tentunya akan mendapat kesempatan hadir. Namun ada juga yang tidak. Banyak para pengusaha yang tengah mempersiapkan putri-putri mereka dengan harapan dapat menarik perhatian Tuan Muda Marcelio!
Bermimpi saja!
Para wartawan pun tidak ingin ketinggalan. Mereka telah siap dengan kamera mereka untuk mengabadikan moment-moment hari ini. Tak lama, yang ditunggu akhirnya datang.
Semua perhatian langsung tertuju saat sebuah mobil mewah berhenti didepan red carpet. Seorang sopir turun membukan pintu mobil lalu keluarlah sosok paruh baya yang masih terlihat tampan disusul sosok wanita paruh baya yang masih nampak cantik dan elegan.
Tak lama seorang gadis cantik juga menyusul keluar. Akhirnya hari ini, Sofia menunjukkan dirinya sebagai Nona muda Ramona. Anak-anak pengusaha yang kebetulan satu kampus dengan Sofia sontak terkejut. Gadis yang mengaku hanya dari keluarga biasa ternyata berasal dari keluarga Ramona!
Sahutan kamera dan rentetan pertanyaan tidak lepas menyahuti mereka bertiga. Para Bodyguard sudah siaga melindungi Tuan mereka.
Tidak lama sebuah mobil yang tak kalah mewah juga berhenti di tempat yang sama. Sontak semua perhatian yang tadinya tertuju pada Alfred, Clarissa, dan Sofia, kini langsung tertuju pada mobil mewah yang sudah bisa ditebak siapa isinya. Asisten Bean keluar dan membuka pintu untuk tuannya. Sosok tampan, tegas, dan sorot mata dingin keluar dari dalam mobil. Semua orang menahan nafas saat melihat sosoknya yang sempurna.
Para wanita muda dengan cepat merapikan penampilan mereka, berharap bisa menjadi salah-satu wanitanya. Bahkan mereka rela jika hanya menjadi selingkuhan atau simpanan. Namun, angan-angan mereka seakan buyar saat melihat Alex menyodorkan tangannya dan disambut tangan lembut seorang wanita cantik yang baru-baru ini sempat menggemparkan dunia.
Mereka semua berjalan masuk menuju aula pesta berlangsung. Alex dan Bella hanya mengabaikan para karyawan yang sejak tadi berusaha mengumpulkan informasi. Semua orang menatap tidak percaya saat Alex dengan posesifnya merengkuh pinggang Bella. mengisyaratkan jika wanita ini hanya miliknya. Apalagi banyak tatapan lapar dan pujian yang tertuju pada Bella hanya membuat cemburunya menguap.
Para wanita menatap Bella dengan pandangan iri dan mencemooh. Mereka semua mengakui jika Bella memang sangat cantik. Jadi tidak heran jika Tuan Marcel menyukainya. Tapi ada juga yang membuat beberapa orang enggan untuk menyinggungnya adalah sorot matanya yang sama tajamnya dengan milik Alex.
Jangan lupakan keanggunan dan karismanya yang tampak menguar. Meski begitu, masih saja ada yang berani memprovokasinya.
‘Bukankah dia wanita yang bersama Tuan Marcel waktu itu.’
‘Apa dia memang wanitanya Tuan Marcel?’
‘Cih! Paling dia menjual dirinya.’
‘Benar. Dia pasti menggoda Tuan Marcel.’
‘Dasar jala*g licik!’
Alex mengepalkan tangannya saat mendengar itu semua. Darahnya seketika serasa mendidih, aura dingin mulai menyelimuti keadaan sekitar. Alex menatap tajam pada wanita-wanita yang tidak bisa menjaga mulutnya!
“Katakan sekali lagi atau kupatahkan lehermu disini!” ccap Alex dingin. Seketika semua orang bergidik ngeri dan menundukkan kepala mereka. Begitupun dengan wanita-wanita itu yang sudah gemetar sejak tadi. Seisi aula menjadi hening.
“Ma ... maafkan saya, Tu ... tuan.” wanita itu gemetar ketakutan. Seorang paruh baya yang diduga adalah ayah dari salah satu wanita itu segera memohon maaf pada Alex. Dia tidak ingin karena ulah putrinya, dia harus berakhir di jalanan.
“Tuan Muda. To ... long maafkan put ... ri saya.” Alex hanya menatapnya dingin. Jika Bella tidak mengisyaratkan untuk tenang! Sudah pasti dia akan menghancurkan keluarga ini.
Monica dan antek-antek Bella yang lain juga sudah ada disana menyaksikan penghinaan yang ditujukan untuk Bos mereka. Mereka mengepalkan tangannya, sangat ingin mencekik wanita itu. Tapi Bella menatap mereka, meminta untuk tidak ikut campur.
Bella meremas tangan Alex agar tenang. Kemudian menatap para wanita itu dengan senyum tipis. “Banyak orang terlalu pintar menilai orang lain, tapi sayang dia terlalu bodoh untuk menilai dirinya sendiri,” ucapnya. Monica dan yang lain tersenyum puas. Mereka lupa jika Bosnya ini memiliki lidah yang tajam.
Berbeda dengan semua orang yang tertegun mendengar ucapan Bella yang cukup menohok. Keluarga Ramona sendiri bersorak dalam hati. Tatapan remeh kini tertuju pada para wanita itu, membuat wajah mereka memerah malu bercampur marah.
“Mungkin mereka kekurangan kaca.” Semua orang menatap ke pemilik suara. Mereka tidak percaya jika Direktur QA dengan sukarela menyumbangkan suaranya juga.
“Apa perlu aku memesannya hari ini?” Sandra tidak ingin kalah. Kini semua orang benar-benar terkejut. Mereka adalah orang-orang nomor dua di QA, yang terkenal dingin dan tegas. Sekarang ikut menyindir di tengah pesta?
Bella menggeleng kepala heran. Giliran menyindir orang saja mereka sangat cepat! Tidak heran Ken selalu merasa tertindas.
Alex yang sejak tadi hanya mendengarkan kini kembali membuka suara “Bean!” Sentak Alex dingin.
“Baik, Tuan Muda.” Alex langsung beranjak menuju keluarganya tanpa memperdulikan mereka yang memohon.
Bean yang melihat Tuan dan Nona nya sudah pergi, kini melihat ke arah wanita wanita itu. “Saya harap kalian sudah mempersiapkan diri sebelum menyinggung Nona tadi.” Mereka kembali berkeringat dingin. Bean langsung pergi menyusul Alex dan Bella.
“A ... asisten Bean, tolong maafkan putri saya.” Bean hanya berjalan tanpa mendengarkan. Membuat para wanita itu frustasi. Mereka menyesal telah menyinggung Bella. Tapi nasi sudah menjadi bubur.
“Kakak tidak apa-apa?" tanya Sofia pada Bella ketika mereka sudah sampai di meja mereka.
“Kau seperti tidak mengenalku, Sof.”
“Benar! Menantu Mom luar biasa.” ucap Clarissa antusias.
“Dia menantuku juga.” Alfred tidak mau kalah. Bella terkekeh pelan sedangkan Alex hanya memutar bola matanya jengah. Acarapun dibuka dengan Alfred yang memberi sambutan di atas podium.
“Terima kasih atas kedatangan kalian semua. Tujuan awal kami mengadakan pesta ini tentu merayakan ulang tahun perusahaan yang sudah lima belas tahun berdiri. Namun kami juga memiliki alasan lain. Tentu untuk merayakan kerjasama kami dengan perusaahan QA. Semoga kerjasama ini lancar dan membawa hubungan yang baik untuk kita.” Suara tepukan bergemuruh didalam ruangan. Alfred belum beranjak. Setelah semua berhenti, dia kembali mengucapkan kata.
“Selain itu, saya juga akan menyampaikan kabar bahagia. Bulan depan, putra kami Marcelio Alexander Ramona akan menikah dengan tunangannya, Qiara Arabelle. Wanita yang begitu berarti untuk kami semua. Wanita yang kini duduk bersama keluarga saya.” Alfred turun menuju keluarganya. Semua oarng langsung menoleh ke meja keluarga Ramona. Mereka semua terkejut karena wanita yang dimaksud Alfred adalah wanita yang bersama Tuan Marcel tadi.
Hanya keheningan yang terjadi, sampai sebuah tepuk tangan meriah yang berasal dari antek-antek Bella datang mendekat kearahnya. Semua orang terkejut melihat senyum bahagia terpancar diantara mereka semua untuk pertama kali.
Semua orang lagi-lagi terkejut saat Monica, Liza, Sandra, dan Vivi memeluk Bella bersamaan layaknya seorang sahabat. Ken yang awalnya juga ingin memeluk Bella langsung mendapat tatapan membunuh dari Alex.
“Congratulations, Miss!” ucap Sandra senang.
“Akhirnya setelah sekian lama, Nona bersedia untuk menikah! Itu adalah hal yang luar biasa untuk kami semua,” ucap Sandra.
“Dan sulit dipercaya tentunya!” Ken menambahkan. Mereka mengangguk setuju.
“Memangnya kenapa?” Clarissa cukup penasaran. Baru Bella ingin mengakhiri. Ken dengan beraninya segera menjawab.
“Tentu saja, Nyonya! Nona Bos sangat dingin kepada laki-laki. Nona bahkan pernah membuat Tuan Jung Seung masuk RS karena terus menggodanya di kampus!” Semua orang menatap Bella tidak percaya, hanya karena menggoda? Namun yang lebih membuat mereka terkejut adalah kata ‘Nona Bos’ yang meluncur keluar dari mulut Ken.
Mungkin maksud mereka karena Bella merupakan calon istri Alex. Jadi menyebutnya dengan Nona Bos.
Jung yang mendengar itu sontak melotot. Dia malu tentu saja! Apalagi sampai kalah dengan wanita dan Ken dengan santai bercerita seakan itu adalah hiburan. Berbeda dengan Alex yang merasa sangat bahagia karena Bella tidak pernah tertarik pada laki-laki sebelumnya. Itu artinya dia yang pertama bukan? Apalagi itu Jung Seung! Pria yang mendapat predikat tertampan di Korea!
“Wahh ... Ken. Mulutmu sangat bijak!” ucap Jung menekan.
“Terima kasih," jawabnya Ken bangga.
“Ahaha ... Aku ingat! ” Gelak tawa dari Kris tidak tertahan lagi. Semua orang hanya diam menyaksikan drama pesta ini.
“Tutup mulutmu, Kris!” Kris tambah tergelak.
“Jadi itu karena Bella?! Bibi kira kau kelelahan karena bekerja.” ujar Ruth tercengang.
“Mom tahu sendiri kan seperti apa jika Bella marah! Goarr ... Ahahaha.” Bella hanya menampilkan wajah masam sembari mendengus. Begitupun Jung yang sudah memerah malu.
“Benar, Tuan Kris. Saya sendiri sering menjadi korbannya.” Bella mendelik kesal. Keluarga Ramona sejak tadi sudah merasa penasaran tentang hubungan Bella dengan Seung dan Oliver. Mereka akan menanyakannya nanti.
“Nasib kalian sangat tidak beruntung,” ucap Sam prihatin. Eillen membola, kenapa anak ini ikut-ikutan!
“Hm ... tidak beruntung.” Kyle Englerth ikut mencibir. Steph dan Eillen tersenyum kikuk. Sedangkan Jung dan Ken menatap dua saudara itu kesal. Sam yang ditatap seperti itu hanya acuh. Bella yang menjadi topik pembicaraan akhirnya angkat suara
“Sudah selesai? Apa kalian tahu. Mulut kalian sudah seperti tukang gosip berjalan!” Ken, Kris, dan Jung langsung mengatup bibirnya rapat.
“Ahahaha ...” Mereke menatap kesal keasal suara. Leo dan Mike yang sejak tadi diam kini akhirnya terbahak.
“Diam!” Bella melotot kesal. Bella heran, kenapa selama hidupnya dia selalu bertemu dengan para pria yang menurutnya sangat menyebalkan. Selalu pria!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
tak taulah keberapa kali aku membaca Arabella nie tak terhitung banyaknya tak pernah bosan kerana aku terlalu suka karektornya Bella tak seperti kebanyakan wanita lainnya mudah dimanfaatkan,..
terima kasih banyak Thor jalan cerita yang menarik seperti menonton dalam drama Korea tapi kalau dimainkan di tv pasti dapat awards ,.. sentiasa sokong Thor
sihat selalu ya dengan naskah -2 Thor yang brilian ..semoga dimurahkan rezekinya Thor,..